Anda di halaman 1dari 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

GETARAN DAN GELOMBANG KELAS VIII MTS DARUL HIKMAH

TAWANGSARI

OLEH

RINATA PUTRI YULIANA

NIM. 12211193021

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYID ALI RAHMATULLAH

TULUNGAGUNG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran fisika merupakan proses pembelajaran yang melibatkan siswa dalam

mempelajari alam dan gejala-gejalanya melalui proses ilmiah untuk memperoleh dan

mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran fisika menuntut kemampuan siswa dalam

memahami konsep dan pemecahan suatu permasalahan. Didalam pembelajaran fisika,

siswa tidak hanya membaca, mendengarkan, dan mengerjakan suatu persoalan, tetapi

siswa hendaknya diberi kesempatan untuk membuktikan kebenaran dari teori dengan cara

berdiskusi dan bekerja sama. Fisika merupakan bidang studi yang tidak menjadi favorit

bagi siswa, kebanyakan siswa menganggap bahwa fisika merupakan pelajaran yang sulit

dibandingkan pelajaran yang lain. Kebanyakan siswa beranggapan bahwa fisika

merupakan pelajaran sulit, cara pendidik untuk mengatasi semangat belajar siswa dengan

cara memilih model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan cara pendidik dalam

menyusun kerangka pembelajaran demi mencapi tujuan pembelajaran. Jadi untuk

meningkatkan motivasi dan memaksimalkan hasil belajar fisika siswa, guru seharusnya

memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan didasarkan

setiap siswa mempunyai taraf berpikir berbeda-beda, sehingga pemilihan model

pembelajaran yang tepat dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam pembelajaran. 1

Suatu pembelajaran yang baik dapat menciptakan hasil belajar siswa lebih baik.

Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan seorang pendidik harus

1
Rizka Hartami Putri, Albertus Djoko Lesmono, Pramudya Dwi Aristya, Pengaruh Model
Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Fisika Siswa MAN
Bondowoso, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 6, No. 2, 2017, hlm 168-174
mampu menguasai keadaan kelas. Setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda-beda,

jadi seorang pendidik juga harus mampu mengerti kemampuan belajar siswa. Dengan

begitu pendidik dituntut mampu untuk menguasai berbagai metode pembelajaran.

Pembelajaran fisika yang benar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar

merupakan suatu pencapaian dimana seorang itu dapat mencapai sesuatu atau berusaha

mencapai apa yang dia inginkan. Hasil belajar siswa sangat penting dalam proses

pembelajaran siswa, oleh karena itu dengan adanya peningkatan hasil belajar dan

motivasi siswa disekolah diharapkan siswa mampu dalam memahami suatu

pembelajaran, khususnya fisika. Hal tersebut yang menjadi perihal penting dalam upaya

penelitian, apakah penggunaan metode pembelajaran dapat berpengaruh terhadap

motivasi dan hasil belajar siswa atau tidak.

Peningkatan hasil belajar siswa perlu dilakukan dengan motivasi belajar dengan

semangat belajar yang tinggi, maka dari itu pendidik harus bisa menciptakan suatu

pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Untuk memperoleh hasil belajar yang mencapai

hasil baik, pendidik harus bisa menumbuhkan motivasi belajar siswa, karena itu setiap

siswa mempunyai kemauan belajar yang berbeda-beda. Setiap siswa belajarnya

tergantung dengan kondisi luar dirinya. Dalam proses belajar mengajar, motivasi

memiliki peranan yang sangat besar terhadap keinginan siswa dalam mengembangkan

pengetahuan yang ingin siswa ketahui serta pengetahuan yang dia miliki. Siswa yang

memiliki motivasi yang kuat, maka siwa akan semangat dalam mengikuti proses belajar
mengajar. Sehingga, keinginan yang kuat dari dirinya timbul, sesulit apapun materi

pembelajarannya maka dia akan senang dalam mengikuti pelajaran. 2

Penelitian ini dilakukan di MTs Darul Hikmah Tawangsari pada mata pelajaran IPA.

Proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional. Metode konvensional

seringkali membuat siswa mudah bosan sehingga membuat siswa kurang tertarik pada

pelajaran. Metode konvensional yang digunakan pendidik menggunakan metode ceramah

dan siswa hanya mendengarkan dan mencatat hal penting saja bahkan siswa ada juga yang

tidak mencatat materi pembelajaran yang diterangkan. Dengan begitu siswa banyak yang

kurang memperhatikan pendidik yang menerangkan pembelajaran dan materi yang

diterangkan tidak bisa dipahami oleh siswa. Sehingga menimbulkan motivasi belajar

menurun dan mengakibatkan hasil belajar yang kurang maksimal. Maka dari itu perlu

adanya metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar

siswa MTs Darul Hikmah Tawangsari.

Salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil

belajar adalah model pembelajaran Discovery Learning. Discovery Learning merupakan

model pemelajaran yang mengarahkan siswa menemukan konsep melalui berbagai

informasi atau data yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Discovery

Learning adalah metode belajar yang menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi

yang membuat peserta didik belajar aktif dan menemukan pengetahuan sendiri. Ciri

utama model Discovery Learning adalah (1) berpusat pada siswa; (2) mengeksplorasi dan

memecahkan masalah untuk menciptakan menghubungkan, dan menggeneralisasi

2
Ida Maulida, Mimin Aminah, Pengaruh Motivasi Belajar pada Model Pembelajaran Discovery
Learning terhadap Prestasi Belajar Bahasa Inggris dalam Kurikulum 2013, Jurnal Ilmiah Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Vol. 6, No. 1, 2020, hlm 59-63
pengetahuan; serta (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan

pengetahuan yang sudah ada. Syah (dalam Darmadi, 2017 114-117) terdapat prosedur

yang harus digunakandalam mengaplikasikan Discovery Learning, yaitu (a) stimulation

(pemberian rangsangan); (b) problem statement (identifikasi masalah); (c) data collection

(pengumpuan data); (d) data processing (pengolahan data); (e) verification (pembuktian);

(f) generalization (menarik kesimpulan).3 Discovery Learning merupakan cara mengajar

yang ditur sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh pengeahuan yang sebelumnya

belum diketahuinya tidak melalui pemberitahuan, namun sebagian atau seluruhnya

ditemukan sendiri. Melalui belajar penemuan, siswa juga belajar berpikir kritis, analisis,

dan mencoba untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Selanjutnya siswa mampu

berpikir kritis dan analitis ini akan berdampak pada hasil belajarnya yang baik pula.

Sesuai dengan pendapat (Nurmayani, 2018) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan

pernyataan spesifik yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menyatakan perilaku

serta penampilan sebagai gambaran hasil belajar yang diharapkan melalui kegiatan

belajar dalam waktu tertentu.4

Penelitian sebelumnya tentang model Discovery Learning oleh Khaerul Mustopa,

Afreni Hamidah, Evita Anggraeni, menunjukkan bahwa model pembelajaran tersebut

signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model

pembelajaran Discovery Learning.5 Maka model pembelajaran Discovery Learning dapat

3
Nichen Irma Cintia, Firosalia Kristin, Indri Anugraheni, Penerapan Model Pembelajaran
Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar, Jurnal
Perspektif Ilmu Pendidikan, 2018, Vol. 32, No.1
4
Wahyu Candra Dwi Safitri, Nani Mediatati, Penerapan Model Discovery Learning dalam
Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Sekolah
Dasar, Jurnal Basicedu, 2021, Vol. 5, No. 3
5
Khaerul Mustopa, Afreni Hamidah, Evita Anggraeni, Pengaruh Model Pembelajaran
Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar IPA di SMP Muhammadiyyah, Jurnal Edu-Sains, 2020, Vol.
9, No 1
merubah motivasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang yang sudah

dipaparkan, dilakukan penelitian pada materi getaran dan gelombang di MTs Darul

Hikmah dan mengangkatnya menjadi sebuah judul penelitian yang berjudul “Pengaruh

Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Materi Gelombang dan Getaran

Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII IPA MTs Darul Hikmah

Tawangsari”.

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Sebagaimana yang dijelaskan pada latar belakang diatas, maka yang menjadi

permasalahan adalah:

1. Didalam proses belajar mengajar guru masih didominasi dengan penggunaan model

belajar konvensional.

2. Dengan menggunakan model belajar konvensional kebanyakan siswa bosan saat

pelajaran berlangsung.

3. Dengan menggunakan metode konvensional siswa masih banyak yang belum paham

terhadap konsep pembelajaran IPA.

4. Siswa menganggap bahwa IPA pelajaran yang sulit.

Batasan masalah dalam penelitian:

1. Tempat penelitian di MTs Darul Hikmah Tawangsari pada siswa kelas VIII IPA.

2. Model pembelajaran yang digunakan peneliti adalah discovery learning.

3. Penelitian hanya pada materi getaran dan gelombang.

4. Hasil belajar dilihat dari kemampuan kognitif.


C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah, maka yang menjadi masalah

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap Motivasi

Belajar Siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah?

2. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil

belajar siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap pemahaman

konsep dan hasil belajar siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs

Darul Hikmah?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap

Motivasi pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.

2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil

belajar siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap

Motivasi dan Hasil Belajar siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs

Darul Hikmah.

E. Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap penelitian berguna sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, penelitian ini memberikan informasi tentang pengaruh model

Pembelajaran Discovery Learning terhadap Motivasi dan Hasil belajar siswa


khususnya materi Getaran dan Gelombang dan dapat mengembangkan penelitian

ini dengan variasi metode atau pokok bahasa yang lain.

2. Bagi guru, dalam melaksanakan proses belajar mengajar guru harus lebih cermat

dalam memilih model pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan karakteristik

materi pelajaran. Dengan penggunaan model pembelajaran dalam proses belajar

mengajar sangat berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memotivasi guru untuk meningkatkan

kemampuan dan memperbaiki proses pembelajaran agar tujuan pendidikan dapat

tercapai.

4. Sebagai model pembelajaran alternatif khususnya menyampaikan materi getaran

dan gelombang.

F. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Hipotesis nol (H0): Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Discovery Learning

pada materi getaran dan gelombang terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas

VIII MTs Darul Hikmah.

Hipotesis alternative (Ha): Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran

Discovery Learning pada materi getaran dan gelombang teradap motivasi dan hasil

belajar peserta didik kelas VIII MTs Darul Hikmah.

G. Penegasan Istilah

1. Secara Konseptional

a. Model Pembelajaran Discovery Learning adalah model pembelajaran yang

diberikan kepada siswa memiliki skenario pembelajaran untuk memecahkan


masalah yang nyata dan mendorong mereka memecahkan masalah mereka sendiri.

Dalam memecahkan masalah mereka bersifat kontruktivis, para siswa

menggunakan pengalaman mereka terdahulu dalam memecahkan masalah.

b. Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan yang memberikan energi, mendorong

kegiatan atau moves, mengarah dan menyalurkan perilaku kearah mencapai

kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.

c. Hasil belajar adalah perwujudan perilaku belajar yang biasanya terlihat dalam

perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan dan kemampuan.

Keberhasilan seseorang didalam mengikuti proses pembelajaran pada satu jenjang

pendidikan tertentu dapat dilihat dari hasil belajar.

d. Subab getaran dan gelombang, getaran sendiri merupakan gerakan bolak balik suatu

benda melewati titik kesetimbangan, sedangkan gelombang adalah suatu gangguan

yang merambatkan energi dari satu titik ke titik lainnya.

2. Secara Operasional

a. Model pembelajaran Discovery Learning adalah suatu pembelajaran yang mendorong

siswa dapat lebih aktif dalam memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran secara

mandiri.

b. Motivasi merupakan suatu dorongan yang dapat meningkatkan siswa dan

menumbuhkan rasa semangat untuk belajar.

c. Hasil belajar adalah pencapaian siswa dalam penguasaan materi setelah mengikuti

proses pembelajaran yang menjadi tolak ukur ketuntasan pembelajaran.


d. Subab getaran dan gelombang, getaran merupakan gerakan bolak balik di sekitar

kesetimbangan dalam selang waktu tertentu, sedangkan gelombang adalah

perambatan energi getaran dari satu titik ke titik lainnya.

Secara operasional penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah perubahan dari

pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap motivasi dan hasil belajar

siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII di MTs Darul Hikmah Tawangsari.

Pembelajaran model Discovery Learning signifikan berpengaruh terhadap motivasi

belajar siswa sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

getaran dan gelombang.

3. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan yang menjadi langkah-langkah dalam proses penyusunan

tugas akhir ini selanjutnya yaitu:

1. Bab I

Bab I pendahuluan ini berisikan uraian latar belakang, identifikasi dan batasan masalah,

rumusan masalah penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan tujuan penelitian, hipotesis

penelitian, penegasan istilah, dan sistematika pembahasan.

2. Bab II

Bab II, bab ini memuat landasan teori yang berisikan deskripsi teoritik kemudian

penelitian terdahulu yang berisikan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya, dan

terdapat kerangka berpikir yang berisi variabel yang menjadi topic atau unsur tertentu

yang berhubungan dengan kegiatan penelitian.


3. Bab III

Pada bab III metode penelitian ini memuat secara rinci rancangan, variabel penelitian,

populasi sampel, kisi-kisi instrumen, instrumen penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data dan analisis data.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori

1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai

akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain model pembelajaran

merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, strategi, dan

teknik pembelajaran. Metode pembelajaran adalah “a way in achieving something” cara

yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk

kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. 6

Model pembelajaran merupakan tingkatan tertinggi dalam kerangka pembelajaran

karena mencakup keseluruhan tingkatan. Lingkupnya yaitu keseluruhan kerangka

pembelajaran karena memberikan pemahaman dasar atau filosofis dalam pembelajaran.

Sebagian orang mengistilahkan model pembelajaran ini diartikan pendekatan.7 Model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajr peserta didik untuk mencapai tujuan belajar

tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam

merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. (Syaiful Sagala, 2005). 8

6
Dr. Hj. Helmieti, M.Pd, Model Pembelajaran, Sleman Yogyakarta, Aswaja Pressindo, 2012,
hlm. 19-20
7
Siti Julaeha, Mohammad Erihardiana, Model Pembelajaran dan Implementasi Pendidikan HAM
Dalam Persepektif Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional, Relegion Educaton Social Laa Roiba
Journal, 2022, Vol. 4, No.1
8
Abdul Rahman Tibahary, Muliana, Model-model Pembelajaran Inovatif, Journal of
Pendagogy, 2018, Vol. 1, No.1
2. Model Pembelajaran Discovery Learning

Haidir dan Salim model pembelajaran Discovery Learning merupakan komponen dari

praktik pendidikan yang meliputi metode mengajar dengan memajukan cara belajar aktif,

berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, dan bersifat reflektif. 9 Metode

pemebelajaran Discovery Learning (penemuan) meruakan suatu kegiatan pembelajaran

yang terjadi ketika siswa tidak disajikab informasi secara langsung, namun siswa dituntut

untuk mengorganisasikan pemahaman mengenai informasi tersebut secara mandiri.

Siswa dilatih untuk terbiasa menjadi seorang yang saintis. Mereka tidak hanya sebagai

konsumen, tetapi diharapkan berperan aktif, bahkan sebagai pelaku dari pencipta ilmu

pengetahuan. Metode pembelajaran Discovery Learning (penemuan) ini juga dapat

diartikan sebaga prosedur mengajar yang mementingkan pelajaran, perseorangan,

manipulasi obyek, dan percobaan, sebelum sampai kepada generalisasi. 10

Penemuan (Discovery) merupakan suatu model pembelajaran yang dikembangkan

berdasarkan pandangan konstrutivisme. Model ini menekankan pentingnya pemahaman

struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa

secara aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran sangat erat kaitannya

dengan gaya belajar siswa dan gaya mengajar guru. Discovery Learning merupakan

pembelajaran berdasarkan (inquiry-based), konstruktivis dan bagaimana teori belajar.

Menurut pandangan kontruktivisme, belajar adalah proses aktif siswa dalam megontruksi

arti, wacana, dialog dan pengalaman fisik dimana didalamnya terjadi proses asimilasi dan

menghubungkan pengalaman atau informasi yang sudah dipelajari (Rifa’i dan A’inni,

9
Haidir dan Salim, Strategi Pembelajaran, Medan, Perdana Publishing, 2012, hlm. 123
10
Annisa, Dewi Sholeha, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode
Pembelajaran Discovery Learning, Indonesian Journal of Teacher Education, 2021, Vol. 2, No.1
2011). Model pembelajaran Discovery Learning disebut juga pendekatan inkuiri bertitik

tolak pada suat keyakinan dalam rangka perkembangan murid secara independen. 11

a. Kelebihan dan Kekurangan pembelajaran Discovery Learning

Setiap model pembelajaran pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan, kelebihan

dari model pembelajaran Discovery Learning sebagai berikut

1. Peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran secara aktif dan topik pembelajaran

biasanya meningkatkan motivasi instrinsik.

2. Aktivitas belajar dalam pembelajaran Discovery Learning biasanya lebih bermakna

daripada latihan kelas dan mempelajari buku teks saja.

3. Peserta didik memperoleh keterampilan investigastif dan reflektif yang dapat

digeneralisasikan dan diterapkan dalam konteks lain.

4. Peserta didik mempelajari keterampilan dan strategi baru.

5. Pendekatan dari metode ini dibangun diatas pengetahuan dan pengalaman awal

peserta didik.

6. Metode ini mendorong kemandirian peserta didik dalam belajar.

7. Metode ini diyakini mampu membuat peserta didik lebih munkin mengingat konsep,

data, atau informasi jika mereka temukan sendiri.

8. Metode ini mendukung peningkatan kerja kelompok.

Sedangkan kekurangan dalam model pembelajaran Discovery Learning yaitu:

1. Metode ini menghabiskan banyak waktu.

2. Penerapan metode ini membutuhkan lingkungan yang kaya sumber daya.

11
Dr. Ade Haerullah, M.Pd, Dr. Said Hasan, M.Pd, Model Pendekatan Pembelajaran Inovatif
(Teori dan Aplikasi), Lintas Nalar, D.I. Yogyakarta, 2017, hlm. 2015-2016
3. Kualitas dan keterampilan peserta didik menentukan hasil atau efektivitas metode ini.

4. Kemampuan memahami dan mengenali konsep tidak bisa diukur hanya dari keaktifan

siswa di kelas.

5. Peserta didik sering mengalami kesulitan dalam bentuk opini, membuat prediksi, atau

menarik kesimpulan.

6. Sebagai guru belum tentu mahir dalam pembelajaran Discovery.

7. Tidak semua guru mampu memantau kegiatan belajar secara efektif. 12

Langkah-langkah Pembelajaran Discovery Learning

Adapun langkah-langkah pembelajaran Discovery Learning yaitu:

1. Memberikan stimulus kepada peserta didik.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang relevan dengan bahan pelajaran, merumuskan

masalah kemudian menentukan jawaban sementara (hipotesis).

3. Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi.

4. Memfasilitasi peserta didik dalam kegiatan pengumpulan data, kemudian

mengolahnya untuk membuktikan jawaban sementara (hipotesis).

5. Mengarahkan peserta didik menarik untuk menarik kesimpulan berdasarkan hasil

pengamatannya.

6. Mengarahkan peserta didik untuk mengomunikasikan hasil temuannya. 13

Untuk lebih jelas lagi tentang sintaks dalam penerapan Discovery Learning, maka dapat

dilihat dibawah ini, (Kemendikbud 2013).

1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)

12
Siti Khasinah, Discovery Learning: Definisi, Sintaksis, Keunggulan dan Kelemahan, Jurnal
Mudarrisuna, 2021, Vol. 11, No. 3
13
Zaenal Fajri, Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
SD, Jurnal IKA, 2019, Vol.7, No.2
Pada tahap ini peserta didik diberikan permasalahan yang belum ada solusinya

sehingga memotivasi mereka untuk menyelidiki dan menyelesaikan masalah tersebut.

Pada tahap ini, guru memfasilitasi mereka dengan memberikan pertanyaan, arahan untuk

membaca buku atau teks, dan kegiatan belajar yang mengarah pada kegiatan discovery

sebagai persiapan identifikasi masalah.

2. Problem statement (Identifikasi masalah)

Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

masalah yang berkaitan dengan bahan ajar, kemudian salah satunya dipilih dan

dirumuskan dalam bentuk hipotesis atau jawaban sementara untuk masalah yang

ditetapkan.

3. Data Collection (Pengumpulan data)

Selanjutnya peserta didik melakukan eksplorasi untuk mengumpulkan data atau

informasi yang relevan dengan cara membaca literatur, mengamati objek, mewawancarai

narasumber, melakukan uji coba sendiri dan lainnya.

4. Data Processing (Pengolahan data)

Peserta didik melakukan kegiatan mengolah data atau informasi yang mereka peroleh

pada tahap sebelumnya lalu dianalisis dan diinterpretasi. Semua informasi baik dari hasil

bacaan, wawancara, dan oservasi, diolah, diklasifikasi, ditabulasi, bahkan jika dibutuhkan

dapat dihitung dengan caratertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.

5. Verification (Pembuktian)

Peserta didik melakukan varifikasi secara cermat untuk menguji hipotesis yang

ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing.

6. Generalization (Menarik kesimpulan)


Tahap terakhir adalah proses menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum

dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil

verifikasi.

3. Motivasi Siswa

a. Pengertian

Motivasi merupakan salah satu faktor yang mendorong siswa untuk mau belajar.

Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyelidiki kondisi-kondisi tertentu, sehingga

seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka maka akan berusaha

untuk memindahkan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi dapat

dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh didalam jati diri seseorang.14

b. Fungsi motivasi

Dari pengertian motivasi diatas maka fungsi dari motivasi adalah:

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan tanpa motivasi maka tidak akan

timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.

2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kecapaian

tujuan yang diinginkan.

3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin mobil, besar

kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. 15

Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa

14
Amna Emda, Kedudukan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran, Jurnal Lantanida,
2017, Vol.5, No.2
15
Anggiat Sihombing, Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Kompetendi Dasar
Menggambar Konstruksi Penutup Atap Bangunan Gedung Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas XI
SMK Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2016/2017, Jurnal Warta Edisi, 2018
Upaya meningkatkan motivasi belajar anak dalam kegiatan belajar disekolah, ada

beberapa langkah yan dapat dilakukan oleh guru yaitu:16

1. Memberi Angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang

justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah niai

ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa

merupakan motivasi yan sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian

angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna.

Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya

saja

2. Hadiah

Dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang

akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang

tidak menarik menurut siswa.

3. Kompetisi

Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk

meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi

lebih bersemangat dalam mencapai hasi yang terbaik.

4. Ego-Envolvement

Menumbuhkan kesadaan kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan

menerimanya sebagai tantangan sehigga bekerja keras adalah sebagaisalah satu bentuk

16
Suharni, Purwanti, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar, Jurnal Bimbingan dan Konseling,
2018, Vol.3, No.1
motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu

dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi.

5. Memberi ulangan

Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan

jang terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.

6. Mengetahui hasil

Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivas. Dengan mengetahui

hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar

itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahnkannya atau bahkan

termotivasi untuk dapat meningkatkannya.

7. Pujian

Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu

diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan

motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga

akan memumpuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar

sekaligus akan membangkitkan harga diri.

8. Hukuman

Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan yang tepat

dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-

prinsip pemberian hukuman.

c. Ciri-ciri siswa bermotivasi


Siswa yang memililiki motiasi tinggi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:17

1. Tekun mengerjakan tugas.

2. Ulet menghadapi kesulitan atau tidak cepat putus asa.

3. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin.

4. Lebih senang kerja mandiri.

5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.

6. Dapat mempertahankan pendapatnya.

7. Tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakini.

4. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses pengenalan yang telah dilakukan

berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan

hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu

yang selalu ingin mencapai asil yang lebih baik lagi sehingga akan mengubah cara

berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik. 18 Hasil belajar siswa yang

diharapkan adalah suatu kemampuan yang berada dalam kawasan ranah kognitif yang

paling bawah sampai dengan hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah

melakukan perbuatan belajar yang umumnya meliputi pengetahuan dan sikap-sikap yang

diharapkan tercapai oleh siswa. Hasil belajar akan berpengaruh positif apabila

menunjukkan penampilan kemampuan baru pada diri siswa dalam mengerjakan tugas

17
Clarysya Cahya Firdaus,dkk, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar di SD
Negeri Curug Kulon 2 Kabupaten Tangerang, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2020, Vol. 2, No.1
18
Sulastri, Imran, Arif Firmansyah, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Materi Pembelajaran IPS di Kelas V SDN 2 Limbo Makmur
Keamatan Bumi Raya, Jurnal Kreatif Taduloko Online, Vol.3, No1
maupun soal-soal pada tes yang diberikan secara baik dan benar sesuai dengan petunjuk

dan jatah waktu yang telah ditetapkan. 19 Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar

dapat tertuang dalam taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain)

yaitu domain kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap, dan domain

psikomotor atau keterampilan. 20

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah: 21

1. Faktor internal

Faktor internal dapat dilihat dari dua sisi fisiologis (kondisi yang berhubungan

jasmani seperti tidak mudah menerima pembelajaran yang disebabkan oleh beberapa

faktor seperti kelainan genetik) dan psikologis (suatu kondisi menggangu proses

pembelaran seperti minat dan motivasi).

2. Faktor eksternal

Dilihat dari lingkungan keluarga dan lingkungan social sekolah seperti materi

pembelajaran yang susah untuk dipahami, jarang menggunakan proses pembelajaran

yang menimbulkan semangat siswa, masih banyak orang tua yang bersikap acuh tak acuh

kepada anak, tidak memberikan motivasi serta pandangan bahwa pendidikan itu

merupakan hal utama yang harus diselesaikan.

19
Tri Imelda Tumulo, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Inquiri Pada
Materi Pelajaran Bahasa Inggris Kelas XII SMA Negeri 4 Gorontalo, Jurnal Pendidikan Masyarakat dan
Pengabdian, 2022, Vol. 02, No. 2
20
Sauli Farida Siregar, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam di Kelas VII-2 Melalui Pendekatan Pembelajaran Cara Belajar Aktif di SMP Negeri 29 Medan,
Jurnal Biolokus, 2019, Vol. 2, No. 2
21
Dwi Cahyadi Wibowo, Lhadyza Ocberti, Adriana Gandasari, Studi Kasus Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika di SD Negeri 01 Nanga Merakai, Jurnal Ilmiah Aquinas, 2021,
Vol.4, No.1
5. Getaran dan Gelombang

A. Getaran

a. Pengertian

Getaran adalah gerakan bolak balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran

berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak

tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar, jadi

kebanyakan mesin dan struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran sampai derajat

tertentu dan rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya. 22

Getaran adalah gerak berisolasi dari sistem mekanis serta kondisi-kondisi

ddinamisnya. Gerakan dapat berupa benturan atau acak. Getaran sebagai fenomena alam

cenderung respons yang terjadi, baik langsung maupun tidak langsung, akibat terjadinya

peristiwa alam. 23

b. Ciri-ciri getaran

Suatu gerak dapat disebut getaran jika mempunyai amplitudo, periode, dan frekuensi.

Amplitudo merupakan besaran panjang. Oleh karena itu, untuk menempuh amplitudo

getaran diperlukan waktu getar tertentu. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu

getaran disebut periode. Jumlah getaran yang terjadi setiap sekon disebut frekuensi getar.

Frekuensi getar dinyatakan dalam satuan hertz (Hz).

22
Tony Siagian, Analisa Getaran dan Koefisien Korelasi Antara Getaran pada Mesin (Engine)
dan Tempat Duduk Operator (Seat) Dengan Variasi Tingkat Kebisingan Mesin Forklift Type FD 30 PA
Sumitomo, Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washiliyah Medan, 2022, Vol. 10, No. 2
23
Tungga Bhimadi Karyasa, Dasar-dasar Getaran Mekanis, Yogyakarta, Penerbit Andi, 2011,
Hlm. 5
Gambar 2.1 Getaran pada bandul

Jika jumlah getar disimbolkan dengan huruf n dan waktu getar adalah t, frekuensi getar

(f), dapat dituliskan dalam bentuk:


𝑛
𝑓=
𝑡

Adapun periode getar (T) dapat ditulis dalam bentuk:

𝑡
𝑇=
𝑛

Selanjutnya, hubungan antara frekuensi dan periode getar dapat ditulis dalam persamaan:
1 1
𝑇 = 𝑓 atau 𝑓 = 𝑇

Ciri suatu getaran ditandai oleh amplitudo dan frekuensi atau periode. 24

B. Gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat, baik melalui medium ataupun tidak

melalui medium. Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium, seperti

gelombang tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium yang berarti bahwa

gelombang tersebut dapat merambat melalui vakum (hampa udara) seperti gelombang

listrik magnet listrik magnet dapat merambat dalam vakum. 25 Gelombang merupakan

24
Budi Purwanto, Arianto Nugroho, Eksplorasi Ilmu Alam 2, Solo, Tiga Serangkai, 2008, Hlm.
257-258
25
Titin Sunarti, Gelombang dan Optik, Surabaya, JDS, 2019, Hlm. 1
fenomena perambatan energi, dimana gelombang dapat diartikan sebagai usikan atau

gangguan yang merambat.

1. Jenis-jenis Gelombang

Gelombang dapat dikelompokkan berdasarkan arah rambat dan medium

perambatannya. Berdasarkan arah rambatnya gelombang dibedakan menjadi gelombang

longitudinal dan gelombang transversal. Sedangkan medium perambatannya, gelombang

dapat dibedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.

a. Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan

getarnya, misalnya gelombang bunyi, gelombang seismi (gempa), dan gelombang pada

slinki.

Gambar 2.2 Gelombang Longitudinal

b. Gelombang Transversal

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus arah

getarnya misalnya gelombang cahaya dan gelombang pada tali. 26

26
Yuberti, Konsep Materi Fisika Dasar, Komplek Unila Raja Basa Bandar Lampung, Anugrah
Utama Raharja, 2013, Hlm. 85-86
Gambar 2.3 gelombang transversal

B. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian oleh Retno Primantiko, Asrul, Abdul Rachman Tiro, dengan judul

“Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa di

Sekolah Dasar”. Hasil penelitian tersebut yaitu model pembelajaran Discovery

Learning memberikan pengaruh baik dalam pembelajaran IPA di SD Inpres 12

Kabupaten Sorong.27

2. Penelitian oleh Annisa Faujiah Miftahul Jannah, Alimin, Muhammad Jasri Djangi,

dengan judul “Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Motivasi dan Hasil

Belajar Peserta Didik Kelas X MIA SMAN 1 Gowa”. Hasil penelitian tersebut yaitu

model pembelajaran Discovery Learning memberikan hasil belajar yang baik pada

materi pokok struktur atom.28

3. Penelitian oleh Gede Oki Artawan, Kusmariyatni, Sudana, dengan judul “Pengaruh

Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar IPA”. Hasil

penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dapat

27
Retno Primantiko, Asrul, Abdul Rachman Tiro, Pengaruh Model Discovery Learning
terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar, Jurnal Papeda, 2021, Vol.3, No.1
28
Annisa Faujiah Miftakhul Jannah, Alimin, Muhammad Jasri Djangi, Pengaruh Model
Discovery Learning terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X MIA SMAN 1 Gowa,
Jurnal Chemica, 2020, Vol. 21, No. 1
berhasil meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan IPA di SD Negeri Tegaljero

02 Salatiga.29

4. Penelitian oleh L. Br. Hotang, dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Discoery Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Peserta

Didik Kelas XI IPA 3 SMA N 6 Pekanbaru Semester Genap”. Hasil penelitian dengan

menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan motivasi

dan hasil belajar.30

5. Penelitian oleh Jasmin, Suhartono, Muhammad Nasir, “Pengaruh Model Discovery

Learning Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Besaran dan

Satuan MTs Muslimat NU Palangka Raya”. Hasil penelitian menggunakan Discovery

Learning terdapat perbedaan yang signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar

siswa MTs Muslimat Nu Palangka Raya.31

No Tahun Penulis Judul Persamaan Perbedaan

1. 2021 Retno Pengaruh Model -Variabel -Terdapat

Primantoko, Discovery bebas motivasi

Asrul, Abdul Learning terhadap -Hasil belajar sebagai

Rachman Tiro Motivasi dan sebagai variabel terikat

Hasil Belajar variabel terikat -Populasi

penelitian

29
Gede Oki Artawan, Kusmariyanti, Sudana, Pengaruh Model Pembelajaran Discovery
Learning Terhadap Hasil Belajar IPA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru, 2020, Vol. 3, No.3
30
L. Br. Hotang, Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Siswa Kelas XI IPA 3 SMA N Pekanbaru Semester
Genap, Physics Educaton Research Journal, 2019, Vol. 1, No. 1, hlm. 56-68
31
Jasmin, Suhartono, Muhammad Nasir, Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Besaran dan Satuan MTs Muslimat NU Palangka Raya,
Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan, 2021, Vol. 1, No.2
-Jenis adalah siswa

penelitian SD kelas IV

kuatitatif -Materi yang

digunakan

adalah IPA

2. 2020 Annisa Faujiah Pengaruh Model -Variabel -Terdapat

Miftakhul Discovery bebas motivasi

Jannah, Learning terhadap -Hasil belajar sebagai

Alimin, Motivasi dan sebagai variabel terikat

Muhammad Hasil Belajar variabel terikat -Populasi

Jasri Djangi Peserta Didik -Jenis siswa kelas XI

Kelas X MIA penelitian -Materi yang

SMAN Gowa kuantitatif digunakan

adalah struktur

atom

-Tempat

penelitian

SMA N I

Gowa

3. 2020 Gede Oki Pengaruh Model -Variabel -Tidak terdapat

Artawan, Pembelajaran bebas motivasi

Kusmariyanti, Discovery

Sudana Learning
Terhadap Hasil -Hasil belajar -PopuLasi

Belajar IPA sebagai siswa SD Kels

variabel terikat V

-Penelitian -Materi IPA

kuantitatif -Tempat

penelitian

gugus 3

Kecamatan

Seririt

4. 2019 L. Br. Hotang Penerapan Model -Variabel -Terdapat

Pembelajaran bebas motivasi

Discovery -Hasil belajar -Populasi

Learning untuk sebagai siswa kelas IX

Meningkatkan variabel terikat IPA 3

Motivasi dan -Jenis -Tempat

Hasil Belajar penelitian penelitian

Fisika Peserta kuantitatif SMA N 6

Disik Kelas XI Pekanbaru

IPA 3 SMA N -Materi Fisika

Pekanbaru semester genap

Semester Genap

5. 2021 Jasmin, Pengaruh Model -Variabel -Terdapat

Suhartono, Pembelajaran bebas motivasi


Muhammad Discovery -Hasil belajar -Materi

Natsir Learning sebagai besaran dan

Terhadap variabel terikat satuan

Motivasi dan -Jenis -Tempat

Hasil Belajar penelitian penelitian MTs

Pada Materi kuantitatif Muslimat NU

Besaran dan Palangka Raya

Satuan MTs

Muslimat NU

Palangka Raya

Tabel 2.4 Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu.

C. Kerangka Berpikir

Fisika merupakan mata pelajaran yang kurang disukai dan sering kali d di jumpai

disekolah. Kebanyakan siswa kurang tertarik dengan fisika dan dianggap pelajaran yang

membosankan. Hal tersebut biasanya dikarenakan karna guru belum bisa mengolah cara

belajar dikelas sehingga pembelajaran hanya monoton, kebanyakan rumus yang membuat

siswa malas untuk menganalisis dan menalar suatu permasalahan di soal, kemiripan

lambang juga menjadi alasan sulit dalam menghafal rumus.

Pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning adalah pembelajaran

yang menekankan seseorang untuk memecahkan suatu permasalahan. Jadi model yang

tepat diterapkan untuk menarik minat belajar siswa adalah Discovery Learning. Untuk

mengetahui peningkatan hasil pembelajaran dapat diperoleh melaluli penelitian


menggunakan sampel 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen

merupakan kelas yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning,

sedangkan kelas kontrol merupakan kelas yang menggunakan model pembelajaran

konvensional dan hasil akhirnya dianalisis. Dengan menggunakan model pembelajaran

Discovery Learning peneliti berharap terdapat perubahan peningkatan pada pembelajaran

pada materi getaran dan gelombang. Dan menambah tingkat ketertarikan belajar fisika

dan menumbuhkan rasa ingin tahu, semangat belajar dalam pembelajaran.

Pada masalah diatas maka peneliti merumuskan judul Pengaruh Model Pembelajaran

Discovery Learning terhadap Motivasi dan Hasil Belajar pada Materi Getaran dan

Gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah. Sehingga kerangka konseptual pada

penelitian ini adalah:

motivasi dan
Guru menggunakan hasil belajar
Kondisi Awal model konvensional siswa masih
dalam pembelajaran rendah

Guru menggunakan
Pada materi getaran
model pembelajaran
dan gelombang
Tindakan Discovery Learning
menggunakan model
Discovery Learning

Dalam pembelajaran Discovery


Kondisi Learning pada materi getaran dan
Akhir gelombang diduga dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Dalam lingkup yang lebih sempit,

penelitian kuantitatif diartikan sebagai penelitian yang banyak menggunakan angka,

mulai dari proses pengumpulan data, analisis, dan penampilan data. Penelitian dengan

pendekatan kuantitatif menekankan analisis pada data numerik (angka) yang kemudian

dianalisis dengan metode estetik yang sesuai. 32 Penelitian ini bertujuan untuk menguji

hipotesis.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan melibatkan 2 kelas,

yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapat

perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dan kelas kontrol

merupakan kelas yang menerapkan pembelajaran seperti konvensional. Desain yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Noneequivalent Control Group Design yakni

sebelum pelaksanaan esksperimen diberikan angket dan pretest kepada sampel yang

ditentukan. Selanjutnya, diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen kemudian

diakhiri dengan angket dan posttest kepada 2 sampel tersebut.

32
Hardani, dkk, Metode Penelitian, Yogyakarta, Pustaka Ilmu, 2020, hlm. 238
Desain Pre-test Perlakuan Post-test

Kelas Eksperimen Y1 X Y2

Kelas Kontrol Y1 - Y2

Tabel 3.1 Desain penelitian

Keterangan:

Y1 : Pengukuran tes awal yang sama pada kedua kelas menggunakan pre-test.

X : Perlakuan yang menggunakan langkah pembelajaran Discovery Learning.

- : Perlakuan dengan menggunakan langkah pembelajaran dengan menggunakan

metode ceramah.

Y2 : Pengukuran tes akhir yang sama pada dua kelas menggunakan post-test.

B. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Discovery Learning.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar.

3. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah materi getaran dan gelombang, alokasi

waktu, tes motivasi, dan tes hasil belajar siswa.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah

Tawangsari, Tulungagung, tahun ajaran 2022/2023 sebanyak 309 siswa terdiri dari 150

siswi dan 159 siswa.

2. Teknik Sampling
Teknik sampling yang dilakukan peneliti yaitu dengan memilih kelas untuk dijadikan

sampel penelitian. Jadi teknik yang cocok untuk penelitian ini adalah purposive sampling.

Purposive sampling merupakan sebuah mengumpulkan ilustrasi dengan tanpa bersumber

pada random, wilayah atau strata, melainkan bersumber pada terdapatnya pandangan

yang berfokus pada tujuan tertentu. Tujuan pengambilan sampel (sampling) ialah guna

mendapatkan deskriptif tentang ciri unit observasi yang tercantum didalam sampel, serta

guna melaksanakan generalisasi dan mengevaluasi kriteria populasi. 33

3. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan sampel penelitian kelas VIII-A dan kelas VIII-B.

Kedua kelas tersebut masing-masing terdiri dari 31 siswa. Kelas VIII-A sebagai kelas

eksperimen dan kelas VIII-B sebagai kelas kontrol.

D. Kisi-kisi Instrumen

1. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Siswa

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Motivasi

No Variabel Indikator No. Item Jumlah

Motivasi

1. Belajar Ketekunan dalam belajar 1,2,3,4 4

Ulet dalam menghadapi kesulitan 5,6,7 3

Minat dalam belajar 8,9,10,11 4

Berprestasi dalam belajar 12,13,14 3

Mandiri dalam belajar 15,16,17 3

33
Ika Lenaini, Teknik Pengambilan Sampel Purposive dan Snowball Sampling, Jurnal Kajian
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah, 2021, Vol. 6, No.1, Hlm. 33-39
Memanfaatkan waktu belajar 18,19,20 3

Jumlah Butir 20

2. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Hasil Belajar Ranah Kognitif

Ruang Ranah Kompetensi Jumlah


No Indikator
Lingkup Kognitif Kognitif Soal

Mengidentifikasi getaran Mendefinisikan


C1 2
pada kehidupan sehari-hari pengertian getaran

Menyebutkan

contoh-contoh

C3 getaran dalam 2

kehidupan sehari-

hari

Menghitung frekuensi dan Menyimpulkan


1. Getaran
periode getaran hubungan frekuensi
C4 2
dan periode secara

sistematis

Memilih pengertian

dari periode dan

C1 frekuensi 2

Menghitung

periode getaran
Menghitung
C2 2
periode getaran

Mengidentifikasi Mengidentifikasi

gelombang dalam C1 gelombang 2

kehidupan sehari-hari

Mengidentifikasi Mencontohkan

karakteristik gelombang jenis-jenis

C2 gelombang dalam 2

kehidupan sehari-

hari

Mengidentifikasi
2. Gelombang
gelombang

C1 longitudinal dan 2

gelombang

transversal

Mendeskripsikan hubungan Memecahkan


C4 2
antara cepat rambat masalah gelombang

gelombang, frekuensi dan Menentukan rumus

panjang gelombang C3 cepat rambat

gelombang

Total 20
E. Instrumen Penelitian

Intrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes hasil belajar dan

lembar observasi siswa. Tes digunakan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap

materi yang diberikan dan melihat ketuntasan belajar. Instrumen yang digunakan

untukpengumpulan data hasi belajar siswa digunakan tes hasil belajar pada materi getaran

dan gelombang. Bentuk tes yang diberikan kepada siswa adalah piihan ganda. Dengan

jumlah soal 20 butir dan terdiri dari 4 pilihan jawaban (a, b, c, d). Jawaban yang benar

diberi skor 5 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Penskoran bisa dirumuskan sebagai

berikut:

𝑁
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥100
𝐵

Keterangan:

N: Banyaknya soal yang benar

B: Jumlah keseluruhan soal

Dalam penyusunan tes ini terdapat 2 tahapan tes yaitu:

a. Pre-test (tes awal), yaitu tes yang digunakan guru sebelum guru memulai suatu

pembelajaran. Tujuan dari pret-test ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal

dari peserta didik terkait dengan materi yang disampaikan. Didalam penelitian ini

pretes dilakukan terlebih dahulu pada kelas eksperimen, tujuannya untuk mengetahui

tingkat kemampuan siswa pada materi getaran dan gelombang.

b. Post-test (tes akhir), yaitu tes yang digunakan guru sesudah dilaksanakannya proses

pembelajaran. Tujuan dari postes adalah untuk mengetahui apakah ada keberhasilan

pada proses pembelajaran serta mengukur kompetensi siswa setelah guru

menyampaikan materi. Didalam penelitian ini uji post-est dilaksanakan untuk


mengetahui apakah ada perbedaan dari metode pembelajaran Discovery Learning dan

perubahan terhadap hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan eksperimen pada materi

getaran dan gelombang.

F. Sumber Data

1. Data Premier

Data premier diperoleh berdasarkan hasil dari uji pre-test dan post-test dari siswa

kelas VIII-A dan VIII-B di MTs Darul Hikmah Tawangsari. Data premier tersebut di

analisis dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada hasil peningkatan dari motivasi dan

hasil belajar siswa menggunakan metode pelajaran Discovery Learning.

2. Data Sekunder

Sedangkan data sekunder diperoleh dari informasi dan dokumentasi dari guru MTs

Darul Hikmah.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpuan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Metode Angket

Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan dengan tujuan untuk

memperoleh informasi atau data responden mengeni hal-hal yang bersangkutan dengan

pribadinya.34 Metode angket digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil motivasi

siswa.

2. Metode Tes

34
Fahreza Ali Fahmi, Hera Heru SS, Pengaruh Layanan Informasi dengan Media Film
Terhadap Kewaspadaan Siswa Tentang Pelecehan Seksual di Kelas VIII-C SMP-N Matesih Tahun
Pelajaran 2018-2019, Jurnal Medi Kons, 2019, Vol. 5, No. 2
Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-tes dan post-test yang

diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil

belajar siswa atau tidak.

3. Dokumentasi

Dalam teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi digunakan untuk

mengetahui jumlah siswa, nama siswa, dan hasil belajar UAS dari siswa.

H. Analisis Data

Analisis data menggunakan aplikasi SPSS.

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam analisis data yaitu:

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji ini memakai rumus:

𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)


𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑛(∑ 𝑋 2 ) − (∑ 𝑋 2 )][𝑛(∑ 𝑌 2 ) − (∑ 𝑌 2 )]

Kriteria pengujian yaitu taraf signifikan 5% atau 0,05, jika r hitung>r tabel maka

instrumen dinyatakan valid. Sedangkan r<r tabel maka instrumen tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Instrumen dinyatakan reliabel jika hasilnya konsisten. Rumus dari uji reliabilitas yaitu:

𝑘 𝑆𝑡 2 − ∑ 𝑝1 𝑞1
𝑟1 = { }
𝑘−1 𝑆𝑡 2

Kriteria pengujian yaitu taraf signifikasi 5% atau 0,05. Jika Sig. (2-tailed) > 0,6 maka

instrumen tersebut reliabel. Sedangkan jika Sig. (2-tailed) < 0,6 maka instrument tersebut

tersebut tidak reilabel.

2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas

Dengan menggunakan uji kolmogrov-smirnov. Rumus uji normalitas yaitu:

√𝑛1 − 𝑛2
𝐾𝐷 = 1,36
𝑛1 𝑛2

Kriteria pengujian yaitu taraf signifikan 5%. Suatu distribusi dikatakan normal jika Sig.

> 0,05. Sebaiknya, jika Sig. < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui data yang diperoleh memiliki varian yang

sama atau berbeda. Rumus homogenitas yaitu:

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

(∑ 𝑥)2
∑ 𝑥2 −
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 (𝑆𝐷2 ) = 𝑁
(𝑛 − 1)

Kriteria pengujian yaitu Sig. > 0,05, maka data tersebut homogen. Sebaliknya, jika Sig.

< 0,05 maka data tersebut tidak homogen.

3. Uji Hipotesis

a. Uji t

Uji T yang digunakan adalah uji T dengan jenis (Paired Sampel T Test). Adapun hipotesis

yang akan diuji menggunakan uji t yaitu:

1. 𝐻0 : Tidak ada pengaruh dari model pembelajaran Discovery Learning terhadap

motivasi pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.

2. 𝐻𝑎 : Terdapat pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap motivasi

pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.
3. 𝐻0 : Tidak ada pengaruh dari model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil

belajar siswa pada materi getaran gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.

4. 𝐻𝑎 : Terdapat pengaruh dari model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil

belajar siswa pada materi getaran gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.

Rumus uji t yaitu:


𝑥1 − 𝑥2
𝑡=
(𝑛1 − 1)𝑠12 ) + (𝑛2 − 1)𝑠 2 1 1
√ (𝑛 + 𝑛 )
𝑛1 + 𝑛2 − 2 1 2

Kriteria pengujian yakni jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka 𝐻0 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak

dan jika < 0,05 maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima.

b. Uji Manova

Uji manova digunakan untuk mengukur pengaruh variabel independen terhadap

beberapa variabel dependen. Manova mempunyai pengertian sebagai suatu teknik

statistik yang digunakan untuk menghitung pengujian signifikansi perbedaan rata-rata

secara bersamaan antara kelompok untuk dua atau lebih variabel terikat. 35 Dalam

penelitian ini, uji manova digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh model

pembelajaran Discovery Learning terhadap motivasi dan hasil belajar pada materi getaran

dan gelombng kelas VII MTs Darul Hikmah. Adapun hipotesis yang akan diuji yaitu:

𝐻0 : Tidak ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap motivasi

dan hasil belajar pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.

𝐻𝑎 : Terdapat pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap motivasi

dan hasil belajar pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.

35
Sutrisno, Dewi Wulandari, Multivirate Analysis of Variance (MANOVA) untuk Memperkaya
Hasil Penelitian Pendidikan, Jurnal Aksioma, 2018, Vol.9, No.1
Rumus persamaan Manova:

𝑌1 𝑖, 𝑌1 𝑖 = 𝛼0 + 𝛾1𝑋𝑖 + 𝜀𝑖

Kriteria pengujian:

1. Nilai signifikasi < 0,05 maka 𝐻𝑎 ditolak dan 𝐻0 diterima sehingga tidak ada

pengaruh.

2. Nilai signifikasi > 0,05 maka 𝐻𝑎 diterima dan 𝐻0 ditolak sehingga ada pengaruh.
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA

KELAS VIII MTS DARUL HIKMAH

Nama : Mata Pelajaran : IPA

Kelas : Hari/tanggal :

1. Angket terdiri dari 20 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan

dalam kaitannya dengan mata pelajaran IPA. Pilihlah kondisi dengan keadaanmu.

2. Kemudian berikanlah jawaban dengan memberi tanda cek (√) pada salah satu

pilihan jawaban yang paling benar sesuai tingkat persetujuan anda, dengan pilihan

jawaban sebagai berikut:

SL : Selalu

S : Sering

KK : Kadang-kadang

J : Jarang

TP : Tidak Pernah

Alternatif Pilihan
No Pernyataan
SL S KK J TP

Saya hadir dalam pelajaran IPA dengan tepat

1. waktu

Saya mengikuti pelajaran IPA dengan

2. sungguh-sungguh
Saya menyelesaikan tugas IPA dengan tepat

3. waktu

4. Setiap ada tugas saya segera mengerjakan

Saya selalu mencoba jika belum bisa

5. mengerjakan soal IPA

Jika mengalami kesulitan saya selalu bertanya

kepada guru atau teman yang sudah paham

6. untuk menerangkan cara penyelesaian

Jika saya tertinggal materi yang diajarkan

7. guru, saya selalu bertanya kepada teman

Saya merasa senang ketika mengikuti

8. pelajaran IPA

Saya merasa tertarik ketika diberikan soal-soal

9. oleh guru

Saya selalu antusias dalam menjawab

10. pertanyaan yang diberikan oleh guru

Saya senang mengerjakan tugas IPA dan akan

11. berusaha semampu saya.

Saya rajin mengerjakan tugas agar nilai saya

12. baik

Saya selalu mengerjakan soal dipapan tulis

13. agar mendapatkan nilai yang bagus.


Saya selalu merasa tidak puas dan selalu ingin

14. memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

Saya mengerjakan sendiri tugas yang

15. diberikan oleh guru

16. Saya tidak pernah mencotoh tugas teman saya

Saya dapat menyelesaikan tugas IPA secara

17. mandiri

Saya memanfaatkan waktu kosong untuk

18. memahami materi IPA yang belum paham

Saya mencari sumber-sumber yang dianjurkan

19. oleh guru

Saya mencoba mengerjakan soal-soal IPA

20. yang dianggap sulit dengan teman saya


KISI-KISI PRETEST DAN POSTTEST

GETARAN DAN GELOMBANG

KELAS VIII SEMESTER 2

Kompetensi Dasar

3.11 Menganalisis konsep getaran dan gelombang dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari

termasuk system pendengaran manusia dan sistem sonar pada hewan.

3.12 Menyajikan hasil percobaan tentang getaran, gelombang, dan bunyi.

Ranah
No Indikator Soal Jawaban
Kognitif

Mengidentifikasi getaran 1. Gerak bolak balik 1. a. Getaran

pada kehidupan sehari- secara teratur di sekitar Getaran adalah

hari titik kesetimbangan gerak bolak

disebut… balik suatu

a. Getaran benda pada

b. Gelombang selang waktu

1. C1 c. Frekuensi tertentu

d. Periode melewati titik

kesetimbangan.

2. Satu getaran penuh 2.d. Gerak

adalah… bolak balik

a. Gerak bolak balik Dikatakan satu

getaran penuh
b. Gerak bolak balik jika gerakan

secara periodik yang dilakukan

melewati kedudukan bolak balik

seimbang secara satu kali

c. Gerak bolak-balik penuh.

secara berulang-

ulang

d. Gerak bolak balik

satu kali

3. Berikut ini adalah 3.c.Pendulum

sebuah contoh getaran… jam dinding

a. Roda yang berputar yang berayun

pada sumbunya Karena ayunan

b. Gerak buah durian dari seuah jam

yang jatuh dari merupakan


C3
pohon contoh dari

c. Pendulum jam getaran.

dinding yang

berayun

d. Gerak bola berputar

menggelinding
4. Gerak tali gitar yang 4. a. getaran

dipetik merupakan Karena ayunan

contoh dari… dari senar gitar

a. getaran merupakan

b. gelombang contoh dari

c. gelombang mekanik getaran

d. gelombang transversal

Menghitung frekuensi 5. Hubungan antara 5.b. T=1/f

dan periode getaran frekuensi dan periode Hubungan

getaran secara matematis periode dan

adalah… frekuensi

a. f#1/T dirumuskan

b. T=1/f sebagai berikut

c. T/f T=1/f atau

d. f#T f=1/T
C4
6. Hubungan frekuensi dan 6.a. Berbanding

periode adalah… terbalik

a. Berbanding terbalik Frekuensi

b. Sama adalah

c. Berbanding lurus banyaknya

d. Berbanding terbalik getaran dalam

dengan massa setiap satuan

waktu.
Periode adalah

waktu untuk

menempuh satu

getaran.

Sehingga

hubungan dari

frekuensi

adalah

kebalikan dari

periode T atau

berbanding

terbalik.

7. Waktu yang dibutuhkan 7. Periode

1 getaran disebut… Periode

a. Amplitudo merupakan

b. Frekuensi waktu yang

c. Periode dibutuhkan

C1 d. Panjang Gelombang benda untuk

melakukan satu

getaran penuh.

8. Banyaknya getaran yang 8. b. Frekuensi

dilakukan dalam setiap Frekuensi

detik disebut… merupakan


a. Amplitudo jumlah getaran

b. Frekuensi yang terjadi

c. Periode dalam waktu

d. Panjang gelombang setiap detik.

9. Sebuah benda bergetar 9. d. 0,05 s

dengan frekuensi 20 Hz. Diket:

Periode getarnya f= 20 Hz

adalah… Dit T?

a. 0,04 s Jawab:

b. 0,4 s T=1/f

c. 0,5 s T=1/20

d. 0,05 s T=0,05 s

10. Frekuensi suatu 10. b. Terjadi

C2 getaran 25 Hz, artinya 1/25 getaran

adalah… dalam 1 detik

a. Terjadi 1/25 getaran Frekuensi (f)

dalam 1 menit merupakan

b. Terjadi 1/25 getaran banyaknya

dalam 1 detik getaran yang

c. Terjadi 25 getaran dilakukan

dalam 1 detik setiap detik,

d. Terjadi 25 getaran maka frekuensi

dalam 1 menit
yang terjadi

adalah 1 detik.

Mengidentifikasi 11. Getaran yang merambat 11.c.

gelombang dalam baik melalui suatu gelombang

kehidupan sehari-hari medium maupun tanpa Gelombang

medium adalah… adalah getaran

a. Frekuensi yang melalui

b. Perambatan getaran medium atau

c. Gelombang tidak melalui

d. Panjang gelombang medium atau


C1
perantara

12. Gelombang dapat 12. a. zat padat

2. merambat melalui… dan zat cair

a. zat padat, zat cair Karena

b. zat kimia, zat cair geombang

c. zat padat, zat kimia melalui zat

d. zat gas, zat kimia padat dan zat

cair.

Mengidentifikasi 13. Gelombang cahaya 13. a.

karakteristik gelombang merupakan contoh dari gelombang

C2 gelombang… transversal

a. gelombang Getaran

transversal longitudinal
b. gelombang mekanik adalah

c. gelombang gelombang

longitudinal yang arah

d. gelombang stasioner getaran dan

rambatnya

tegak lurus,

sehingga

memiliki

contoh

gelombang

cahaya,

gelombang

ditali.

14. Gelombang suara, 14.b.

ledakan sonic adalah gelombang

contoh dari longitudinal

gelombang… Gelombang

a. gelombang stasioner suara dan

b. gelombang ledakan sonic

longitudinal merupakan

c. gelombang mekanik gelombang

d. gelombang transversal dengan

perpindahan
media berada

dalam arah

yang sama

sehingga

contoh dari

gelombang

longitudinal

15. Gelombang yang arah 15. a.

mediumnya sejajar atau gelombang

berhimpunan dengan longitudinal

arah rambatan disebut… adalah

a. gelombang gelombang

longitudinal dengan

b. gelombang transversal perpindahan

c. gelombang media berada


C1
elektromagnetik dalam arah

d. gelombang mekanik yang sama.

16. Gelombang yang arah 16. gelombang

rambatnya tegak lurus transversal

dengan arah getaran Gelombang

disebut… transversal

a. gelombang adalah bergerak

longitudinal dengan yang


b. gelombang mekanik osilasinya tegak

c. gelombang lurus terhadap

elektromagnetik arah

d. gelombang transversal gelombang.

Mendeskripsikan 17. Perhatikan gambar 17. c. 2m

hubungan antara cepat Diket:

rambat gelombang, gelombang


berikut!
frekuensi dan panjang terdiri 4 rapatan
Jika cepat rambat 1m/s
gelombang dan 3 regangan
dan dalam waktu 6 sekon
artinya terdapat
terbentuk 3 rapatan dan 3
3 gelombang
regangan, panjang
sehingga
gelombangnya adalah
periode
C4 a. 0,5
gelombang:
b. 5 m
3T= 6s
c. 2 m
T= 2 s
d. 3 m
Panjang

gelombang?

𝜆
𝑣=
𝑇

𝜆 = 𝑣𝑥𝑇

𝜆 = 1𝑋2 = 2
18. Perhatikan gambar 18. b. 12,5 cm

Diket: s =75cm

n=6
berikut!
75
𝜆= = 12,5
Nilai panjang gelombang 6

dari gelombang diatas

adalah…

a. 7,5 cm

b. 12,5 cm

c. 25 cm

d. 75 cm

19. Perhatikan gambar 19. b. 4cm

gelombang berikut! Diket=

𝜆=s

𝜆=24/2=12

Cari cepat

rambat
C3
Jika P dan Q ditempuh
gelombang?
dalam wkatu 3s, maka
V=s/t
cepat rambat
V=12/3=4
gelombang adalah….

a. 48 cm/s

b. 4 cm/s
c. 12 cm/s

d. 72 cm/s

20. Hubungan antara 20.a. 𝑣 = 𝑓𝜆

panjang gelombang, Karena rumus

frekuensi dan cepat dari cepat

rambat gelombang rambat

dirumuskan… gelombang

a. 𝑣 = 𝑓𝜆 adalah fekuensi

b. 𝑣 = 𝜆/𝑓 dikali dengan

c. 𝑣 = 𝑓/𝜆 panjang

d. 𝑣 = 𝑓 = 𝜆 gelombang.
SOAL UJI COBA INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR

Nama : No Absen/ Kelas:

Mata Pelajaran : IPA Hari/Tanggal :

1. Gerak bolak balik secara teratur di sekitar titik kesetimbangan disebut…

a. Getaran

b. Gelombang

c. Frekuensi

d. Periode

2. Satu getaran penuh adalah…

a. Gerak bolak balik

b. Gerak bolak balik secara periodik melewati kedudukan seimbang

c. Gerak bolak-balik secara berulang- ulang

d. Gerak bolak balik satu kali

3. Berikut ini adalah sebuah contoh getaran…

a. Roda yang berputar pada sumbunya

b. Gerak buah durian yang jatuh dari pohon

c. Pendulum jam dinding yang berayun

d. Gerak bola berputar menggelinding

4. Gerak tali gitar yang dipetik merupakan contoh dari…

a. Getaran

b. Gelombang
c. Gelombang mekanik

d. Gelombang transversal

5. Hubungan antara frekuensi dan periode getaran secara matematis adalah…

a. f#1/T

b. T=1/f

c. T/f

d. f#T

6. Hubungan frekuensi dan periode adalah…

a. Berbanding terbalik

b. Sama

c. Berbanding lurus

d. Berbanding terbalik dengan massa

7. Waktu yang dibutuhkan 1 getaran disebut…

a. Amplitudo

b. Frekuensi

c. Periode

d. Panjang Gelombang

8. Banyaknya getaran yang dilakukan dalam setiap detik disebut…

a. Amplitudo

b. Frekuensi

c. Periode

d. Panjang gelombang

9. Sebuah benda bergetar dengan frekuensi 20 Hz. Periode getarnya adalah…


a. 0,04 s

b. 0,4 s

c. 0,5 s

d. 0,05 s

10. Frekuensi suatu getaran 25 Hz, artinya adalah…

a. Terjadi 1/25 getaran dalam 1 menit

b. Terjadi 1/25 getaran dalam 1 detik

c. Terjadi 25 getaran dalam 1 detik

d. Terjadi 25 getaran dalam 1 menit

11. Getaran yang merambat baik melalui suatu medium maupun tanpa medium

adalah…

a. Frekuensi

b. Perambatan getaran

c. Gelombang

d. Panjang gelombang

12. Gelombang dapat merambat melalui…

a. zat padat, zat cair

b. zat kimia, zat cair

c. zat padat, zat kimia

d. zat gas, zat kimia

13. Gelombang cahaya merupakan contoh dari gelombang…

a. gelombang transversal

b. gelombang mekanik
c. gelombang longitudinal

d. gelombang stasioner

14. Gelombang suara, ledakan sonic adalah contoh dari gelombang…

a. gelombang stasioner

b. gelombang longitudinal

c. gelombang mekanik

d. gelombang transversal

15. Gelombang yang arah mediumnya sejajar atau berhimpunan dengan arah rambatan

disebut…

a. gelombang longitudinal

b. gelombang transversal

c. gelombang elektromagnetik

d. gelombang mekanik

16. Gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getaran disebut…

a. gelombang longitudinal

b. gelombang mekanik

c. gelombang elektromagnetik

d. gelombang transversal

17. Perhatikan gambar berikut!

Jika cepat rambat 1m/s dan dalam waktu 6 sekon terbentuk 3 rapatan dan 3 regangan,

panjang gelombangnya adalah


a. 0,5

b. 5 m

c. 2 m

d. 3 m

18. Perhatikan gambar berikut!

Nilai panjang gelombang dari gelombang di atas adalah…

a. 7,5 cm

b. 12,5 cm

c. 25 cm

d. 75 cm

19. Perhatikan gambar berikut!

Jika P dan Q ditempuh dalam waktu 3 sekon, maka cepat rambat gelombang adalah…

a. 48 cm/s

b. 4 cm/s

c. 12 cm/s

d. 72 cm/s
20. Hubungan antara panjang gelombang, frekuensi dan cepat rambat gelombang

dirumuskan…

a. 𝑣 = 𝑓𝜆

b. 𝑣 = 𝜆/𝑓

c. 𝑣 = 𝑓/𝜆

d. 𝑣 = 𝑓 = 𝜆

Anda mungkin juga menyukai