TAWANGSARI
OLEH
NIM. 12211193021
TULUNGAGUNG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
mempelajari alam dan gejala-gejalanya melalui proses ilmiah untuk memperoleh dan
siswa tidak hanya membaca, mendengarkan, dan mengerjakan suatu persoalan, tetapi
siswa hendaknya diberi kesempatan untuk membuktikan kebenaran dari teori dengan cara
berdiskusi dan bekerja sama. Fisika merupakan bidang studi yang tidak menjadi favorit
bagi siswa, kebanyakan siswa menganggap bahwa fisika merupakan pelajaran yang sulit
merupakan pelajaran sulit, cara pendidik untuk mengatasi semangat belajar siswa dengan
cara memilih model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan cara pendidik dalam
meningkatkan motivasi dan memaksimalkan hasil belajar fisika siswa, guru seharusnya
memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan didasarkan
Suatu pembelajaran yang baik dapat menciptakan hasil belajar siswa lebih baik.
1
Rizka Hartami Putri, Albertus Djoko Lesmono, Pramudya Dwi Aristya, Pengaruh Model
Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Fisika Siswa MAN
Bondowoso, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 6, No. 2, 2017, hlm 168-174
mampu menguasai keadaan kelas. Setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda-beda,
jadi seorang pendidik juga harus mampu mengerti kemampuan belajar siswa. Dengan
Pembelajaran fisika yang benar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar
merupakan suatu pencapaian dimana seorang itu dapat mencapai sesuatu atau berusaha
mencapai apa yang dia inginkan. Hasil belajar siswa sangat penting dalam proses
pembelajaran siswa, oleh karena itu dengan adanya peningkatan hasil belajar dan
pembelajaran, khususnya fisika. Hal tersebut yang menjadi perihal penting dalam upaya
Peningkatan hasil belajar siswa perlu dilakukan dengan motivasi belajar dengan
semangat belajar yang tinggi, maka dari itu pendidik harus bisa menciptakan suatu
pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Untuk memperoleh hasil belajar yang mencapai
hasil baik, pendidik harus bisa menumbuhkan motivasi belajar siswa, karena itu setiap
tergantung dengan kondisi luar dirinya. Dalam proses belajar mengajar, motivasi
memiliki peranan yang sangat besar terhadap keinginan siswa dalam mengembangkan
pengetahuan yang ingin siswa ketahui serta pengetahuan yang dia miliki. Siswa yang
memiliki motivasi yang kuat, maka siwa akan semangat dalam mengikuti proses belajar
mengajar. Sehingga, keinginan yang kuat dari dirinya timbul, sesulit apapun materi
Penelitian ini dilakukan di MTs Darul Hikmah Tawangsari pada mata pelajaran IPA.
seringkali membuat siswa mudah bosan sehingga membuat siswa kurang tertarik pada
dan siswa hanya mendengarkan dan mencatat hal penting saja bahkan siswa ada juga yang
tidak mencatat materi pembelajaran yang diterangkan. Dengan begitu siswa banyak yang
diterangkan tidak bisa dipahami oleh siswa. Sehingga menimbulkan motivasi belajar
menurun dan mengakibatkan hasil belajar yang kurang maksimal. Maka dari itu perlu
adanya metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar
Salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil
informasi atau data yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Discovery
Learning adalah metode belajar yang menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi
yang membuat peserta didik belajar aktif dan menemukan pengetahuan sendiri. Ciri
utama model Discovery Learning adalah (1) berpusat pada siswa; (2) mengeksplorasi dan
2
Ida Maulida, Mimin Aminah, Pengaruh Motivasi Belajar pada Model Pembelajaran Discovery
Learning terhadap Prestasi Belajar Bahasa Inggris dalam Kurikulum 2013, Jurnal Ilmiah Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Vol. 6, No. 1, 2020, hlm 59-63
pengetahuan; serta (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan
pengetahuan yang sudah ada. Syah (dalam Darmadi, 2017 114-117) terdapat prosedur
(pemberian rangsangan); (b) problem statement (identifikasi masalah); (c) data collection
(pengumpuan data); (d) data processing (pengolahan data); (e) verification (pembuktian);
yang ditur sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh pengeahuan yang sebelumnya
ditemukan sendiri. Melalui belajar penemuan, siswa juga belajar berpikir kritis, analisis,
dan mencoba untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Selanjutnya siswa mampu
berpikir kritis dan analitis ini akan berdampak pada hasil belajarnya yang baik pula.
Sesuai dengan pendapat (Nurmayani, 2018) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan
pernyataan spesifik yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menyatakan perilaku
serta penampilan sebagai gambaran hasil belajar yang diharapkan melalui kegiatan
signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model
3
Nichen Irma Cintia, Firosalia Kristin, Indri Anugraheni, Penerapan Model Pembelajaran
Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar, Jurnal
Perspektif Ilmu Pendidikan, 2018, Vol. 32, No.1
4
Wahyu Candra Dwi Safitri, Nani Mediatati, Penerapan Model Discovery Learning dalam
Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Sekolah
Dasar, Jurnal Basicedu, 2021, Vol. 5, No. 3
5
Khaerul Mustopa, Afreni Hamidah, Evita Anggraeni, Pengaruh Model Pembelajaran
Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar IPA di SMP Muhammadiyyah, Jurnal Edu-Sains, 2020, Vol.
9, No 1
merubah motivasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang yang sudah
dipaparkan, dilakukan penelitian pada materi getaran dan gelombang di MTs Darul
Hikmah dan mengangkatnya menjadi sebuah judul penelitian yang berjudul “Pengaruh
Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII IPA MTs Darul Hikmah
Tawangsari”.
Sebagaimana yang dijelaskan pada latar belakang diatas, maka yang menjadi
permasalahan adalah:
1. Didalam proses belajar mengajar guru masih didominasi dengan penggunaan model
belajar konvensional.
pelajaran berlangsung.
3. Dengan menggunakan metode konvensional siswa masih banyak yang belum paham
1. Tempat penelitian di MTs Darul Hikmah Tawangsari pada siswa kelas VIII IPA.
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah, maka yang menjadi masalah
Belajar Siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah?
belajar siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah?
konsep dan hasil belajar siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs
Darul Hikmah?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian sebagai berikut:
Motivasi pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.
belajar siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.
Motivasi dan Hasil Belajar siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs
Darul Hikmah.
E. Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap penelitian berguna sebagai berikut:
2. Bagi guru, dalam melaksanakan proses belajar mengajar guru harus lebih cermat
dalam memilih model pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan karakteristik
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memotivasi guru untuk meningkatkan
tercapai.
dan gelombang.
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis nol (H0): Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Discovery Learning
pada materi getaran dan gelombang terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas
Discovery Learning pada materi getaran dan gelombang teradap motivasi dan hasil
G. Penegasan Istilah
1. Secara Konseptional
c. Hasil belajar adalah perwujudan perilaku belajar yang biasanya terlihat dalam
d. Subab getaran dan gelombang, getaran sendiri merupakan gerakan bolak balik suatu
2. Secara Operasional
siswa dapat lebih aktif dalam memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran secara
mandiri.
c. Hasil belajar adalah pencapaian siswa dalam penguasaan materi setelah mengikuti
Secara operasional penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah perubahan dari
pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap motivasi dan hasil belajar
siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII di MTs Darul Hikmah Tawangsari.
belajar siswa sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
3. Sistematika Pembahasan
1. Bab I
Bab I pendahuluan ini berisikan uraian latar belakang, identifikasi dan batasan masalah,
2. Bab II
Bab II, bab ini memuat landasan teori yang berisikan deskripsi teoritik kemudian
penelitian terdahulu yang berisikan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya, dan
terdapat kerangka berpikir yang berisi variabel yang menjadi topic atau unsur tertentu
Pada bab III metode penelitian ini memuat secara rinci rancangan, variabel penelitian,
LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teori
1. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, strategi, dan
yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
dalam mengorganisasikan pengalaman belajr peserta didik untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam
6
Dr. Hj. Helmieti, M.Pd, Model Pembelajaran, Sleman Yogyakarta, Aswaja Pressindo, 2012,
hlm. 19-20
7
Siti Julaeha, Mohammad Erihardiana, Model Pembelajaran dan Implementasi Pendidikan HAM
Dalam Persepektif Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional, Relegion Educaton Social Laa Roiba
Journal, 2022, Vol. 4, No.1
8
Abdul Rahman Tibahary, Muliana, Model-model Pembelajaran Inovatif, Journal of
Pendagogy, 2018, Vol. 1, No.1
2. Model Pembelajaran Discovery Learning
Haidir dan Salim model pembelajaran Discovery Learning merupakan komponen dari
praktik pendidikan yang meliputi metode mengajar dengan memajukan cara belajar aktif,
yang terjadi ketika siswa tidak disajikab informasi secara langsung, namun siswa dituntut
Siswa dilatih untuk terbiasa menjadi seorang yang saintis. Mereka tidak hanya sebagai
konsumen, tetapi diharapkan berperan aktif, bahkan sebagai pelaku dari pencipta ilmu
struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran sangat erat kaitannya
dengan gaya belajar siswa dan gaya mengajar guru. Discovery Learning merupakan
Menurut pandangan kontruktivisme, belajar adalah proses aktif siswa dalam megontruksi
arti, wacana, dialog dan pengalaman fisik dimana didalamnya terjadi proses asimilasi dan
menghubungkan pengalaman atau informasi yang sudah dipelajari (Rifa’i dan A’inni,
9
Haidir dan Salim, Strategi Pembelajaran, Medan, Perdana Publishing, 2012, hlm. 123
10
Annisa, Dewi Sholeha, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode
Pembelajaran Discovery Learning, Indonesian Journal of Teacher Education, 2021, Vol. 2, No.1
2011). Model pembelajaran Discovery Learning disebut juga pendekatan inkuiri bertitik
tolak pada suat keyakinan dalam rangka perkembangan murid secara independen. 11
1. Peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran secara aktif dan topik pembelajaran
5. Pendekatan dari metode ini dibangun diatas pengetahuan dan pengalaman awal
peserta didik.
7. Metode ini diyakini mampu membuat peserta didik lebih munkin mengingat konsep,
11
Dr. Ade Haerullah, M.Pd, Dr. Said Hasan, M.Pd, Model Pendekatan Pembelajaran Inovatif
(Teori dan Aplikasi), Lintas Nalar, D.I. Yogyakarta, 2017, hlm. 2015-2016
3. Kualitas dan keterampilan peserta didik menentukan hasil atau efektivitas metode ini.
4. Kemampuan memahami dan mengenali konsep tidak bisa diukur hanya dari keaktifan
siswa di kelas.
5. Peserta didik sering mengalami kesulitan dalam bentuk opini, membuat prediksi, atau
menarik kesimpulan.
pengamatannya.
Untuk lebih jelas lagi tentang sintaks dalam penerapan Discovery Learning, maka dapat
12
Siti Khasinah, Discovery Learning: Definisi, Sintaksis, Keunggulan dan Kelemahan, Jurnal
Mudarrisuna, 2021, Vol. 11, No. 3
13
Zaenal Fajri, Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
SD, Jurnal IKA, 2019, Vol.7, No.2
Pada tahap ini peserta didik diberikan permasalahan yang belum ada solusinya
Pada tahap ini, guru memfasilitasi mereka dengan memberikan pertanyaan, arahan untuk
membaca buku atau teks, dan kegiatan belajar yang mengarah pada kegiatan discovery
masalah yang berkaitan dengan bahan ajar, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis atau jawaban sementara untuk masalah yang
ditetapkan.
informasi yang relevan dengan cara membaca literatur, mengamati objek, mewawancarai
Peserta didik melakukan kegiatan mengolah data atau informasi yang mereka peroleh
pada tahap sebelumnya lalu dianalisis dan diinterpretasi. Semua informasi baik dari hasil
bacaan, wawancara, dan oservasi, diolah, diklasifikasi, ditabulasi, bahkan jika dibutuhkan
dapat dihitung dengan caratertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
5. Verification (Pembuktian)
Peserta didik melakukan varifikasi secara cermat untuk menguji hipotesis yang
dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil
verifikasi.
3. Motivasi Siswa
a. Pengertian
Motivasi merupakan salah satu faktor yang mendorong siswa untuk mau belajar.
seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka maka akan berusaha
untuk memindahkan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi dapat
dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh didalam jati diri seseorang.14
b. Fungsi motivasi
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan tanpa motivasi maka tidak akan
14
Amna Emda, Kedudukan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran, Jurnal Lantanida,
2017, Vol.5, No.2
15
Anggiat Sihombing, Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Kompetendi Dasar
Menggambar Konstruksi Penutup Atap Bangunan Gedung Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas XI
SMK Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2016/2017, Jurnal Warta Edisi, 2018
Upaya meningkatkan motivasi belajar anak dalam kegiatan belajar disekolah, ada
1. Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang
justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah niai
ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa
merupakan motivasi yan sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian
angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna.
saja
2. Hadiah
Dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang
akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk
meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi
4. Ego-Envolvement
menerimanya sebagai tantangan sehigga bekerja keras adalah sebagaisalah satu bentuk
16
Suharni, Purwanti, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar, Jurnal Bimbingan dan Konseling,
2018, Vol.3, No.1
motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu
5. Memberi ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan
jang terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivas. Dengan mengetahui
hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar
itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahnkannya atau bahkan
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu
diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan
motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga
8. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan yang tepat
dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses pengenalan yang telah dilakukan
berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan
hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu
yang selalu ingin mencapai asil yang lebih baik lagi sehingga akan mengubah cara
berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik. 18 Hasil belajar siswa yang
diharapkan adalah suatu kemampuan yang berada dalam kawasan ranah kognitif yang
paling bawah sampai dengan hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah
melakukan perbuatan belajar yang umumnya meliputi pengetahuan dan sikap-sikap yang
diharapkan tercapai oleh siswa. Hasil belajar akan berpengaruh positif apabila
menunjukkan penampilan kemampuan baru pada diri siswa dalam mengerjakan tugas
17
Clarysya Cahya Firdaus,dkk, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar di SD
Negeri Curug Kulon 2 Kabupaten Tangerang, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2020, Vol. 2, No.1
18
Sulastri, Imran, Arif Firmansyah, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Materi Pembelajaran IPS di Kelas V SDN 2 Limbo Makmur
Keamatan Bumi Raya, Jurnal Kreatif Taduloko Online, Vol.3, No1
maupun soal-soal pada tes yang diberikan secara baik dan benar sesuai dengan petunjuk
dan jatah waktu yang telah ditetapkan. 19 Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar
dapat tertuang dalam taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain)
yaitu domain kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap, dan domain
1. Faktor internal
Faktor internal dapat dilihat dari dua sisi fisiologis (kondisi yang berhubungan
jasmani seperti tidak mudah menerima pembelajaran yang disebabkan oleh beberapa
faktor seperti kelainan genetik) dan psikologis (suatu kondisi menggangu proses
2. Faktor eksternal
Dilihat dari lingkungan keluarga dan lingkungan social sekolah seperti materi
yang menimbulkan semangat siswa, masih banyak orang tua yang bersikap acuh tak acuh
kepada anak, tidak memberikan motivasi serta pandangan bahwa pendidikan itu
19
Tri Imelda Tumulo, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Inquiri Pada
Materi Pelajaran Bahasa Inggris Kelas XII SMA Negeri 4 Gorontalo, Jurnal Pendidikan Masyarakat dan
Pengabdian, 2022, Vol. 02, No. 2
20
Sauli Farida Siregar, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam di Kelas VII-2 Melalui Pendekatan Pembelajaran Cara Belajar Aktif di SMP Negeri 29 Medan,
Jurnal Biolokus, 2019, Vol. 2, No. 2
21
Dwi Cahyadi Wibowo, Lhadyza Ocberti, Adriana Gandasari, Studi Kasus Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika di SD Negeri 01 Nanga Merakai, Jurnal Ilmiah Aquinas, 2021,
Vol.4, No.1
5. Getaran dan Gelombang
A. Getaran
a. Pengertian
Getaran adalah gerakan bolak balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran
berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak
tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar, jadi
kebanyakan mesin dan struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran sampai derajat
ddinamisnya. Gerakan dapat berupa benturan atau acak. Getaran sebagai fenomena alam
cenderung respons yang terjadi, baik langsung maupun tidak langsung, akibat terjadinya
peristiwa alam. 23
b. Ciri-ciri getaran
Suatu gerak dapat disebut getaran jika mempunyai amplitudo, periode, dan frekuensi.
Amplitudo merupakan besaran panjang. Oleh karena itu, untuk menempuh amplitudo
getaran diperlukan waktu getar tertentu. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu
getaran disebut periode. Jumlah getaran yang terjadi setiap sekon disebut frekuensi getar.
22
Tony Siagian, Analisa Getaran dan Koefisien Korelasi Antara Getaran pada Mesin (Engine)
dan Tempat Duduk Operator (Seat) Dengan Variasi Tingkat Kebisingan Mesin Forklift Type FD 30 PA
Sumitomo, Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washiliyah Medan, 2022, Vol. 10, No. 2
23
Tungga Bhimadi Karyasa, Dasar-dasar Getaran Mekanis, Yogyakarta, Penerbit Andi, 2011,
Hlm. 5
Gambar 2.1 Getaran pada bandul
Jika jumlah getar disimbolkan dengan huruf n dan waktu getar adalah t, frekuensi getar
𝑡
𝑇=
𝑛
Selanjutnya, hubungan antara frekuensi dan periode getar dapat ditulis dalam persamaan:
1 1
𝑇 = 𝑓 atau 𝑓 = 𝑇
Ciri suatu getaran ditandai oleh amplitudo dan frekuensi atau periode. 24
B. Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat, baik melalui medium ataupun tidak
gelombang tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium yang berarti bahwa
gelombang tersebut dapat merambat melalui vakum (hampa udara) seperti gelombang
listrik magnet listrik magnet dapat merambat dalam vakum. 25 Gelombang merupakan
24
Budi Purwanto, Arianto Nugroho, Eksplorasi Ilmu Alam 2, Solo, Tiga Serangkai, 2008, Hlm.
257-258
25
Titin Sunarti, Gelombang dan Optik, Surabaya, JDS, 2019, Hlm. 1
fenomena perambatan energi, dimana gelombang dapat diartikan sebagai usikan atau
1. Jenis-jenis Gelombang
a. Gelombang Longitudinal
getarnya, misalnya gelombang bunyi, gelombang seismi (gempa), dan gelombang pada
slinki.
b. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus arah
26
Yuberti, Konsep Materi Fisika Dasar, Komplek Unila Raja Basa Bandar Lampung, Anugrah
Utama Raharja, 2013, Hlm. 85-86
Gambar 2.3 gelombang transversal
B. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian oleh Retno Primantiko, Asrul, Abdul Rachman Tiro, dengan judul
“Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa di
Kabupaten Sorong.27
2. Penelitian oleh Annisa Faujiah Miftahul Jannah, Alimin, Muhammad Jasri Djangi,
dengan judul “Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Motivasi dan Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas X MIA SMAN 1 Gowa”. Hasil penelitian tersebut yaitu
model pembelajaran Discovery Learning memberikan hasil belajar yang baik pada
3. Penelitian oleh Gede Oki Artawan, Kusmariyatni, Sudana, dengan judul “Pengaruh
27
Retno Primantiko, Asrul, Abdul Rachman Tiro, Pengaruh Model Discovery Learning
terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar, Jurnal Papeda, 2021, Vol.3, No.1
28
Annisa Faujiah Miftakhul Jannah, Alimin, Muhammad Jasri Djangi, Pengaruh Model
Discovery Learning terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X MIA SMAN 1 Gowa,
Jurnal Chemica, 2020, Vol. 21, No. 1
berhasil meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan IPA di SD Negeri Tegaljero
02 Salatiga.29
Discoery Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Peserta
Didik Kelas XI IPA 3 SMA N 6 Pekanbaru Semester Genap”. Hasil penelitian dengan
Learning Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Besaran dan
Learning terdapat perbedaan yang signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar
penelitian
29
Gede Oki Artawan, Kusmariyanti, Sudana, Pengaruh Model Pembelajaran Discovery
Learning Terhadap Hasil Belajar IPA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru, 2020, Vol. 3, No.3
30
L. Br. Hotang, Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Siswa Kelas XI IPA 3 SMA N Pekanbaru Semester
Genap, Physics Educaton Research Journal, 2019, Vol. 1, No. 1, hlm. 56-68
31
Jasmin, Suhartono, Muhammad Nasir, Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Besaran dan Satuan MTs Muslimat NU Palangka Raya,
Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan, 2021, Vol. 1, No.2
-Jenis adalah siswa
penelitian SD kelas IV
digunakan
adalah IPA
adalah struktur
atom
-Tempat
penelitian
SMA N I
Gowa
Kusmariyanti, Discovery
Sudana Learning
Terhadap Hasil -Hasil belajar -PopuLasi
variabel terikat V
kuantitatif -Tempat
penelitian
gugus 3
Kecamatan
Seririt
Semester Genap
Satuan MTs
Muslimat NU
Palangka Raya
C. Kerangka Berpikir
Fisika merupakan mata pelajaran yang kurang disukai dan sering kali d di jumpai
disekolah. Kebanyakan siswa kurang tertarik dengan fisika dan dianggap pelajaran yang
membosankan. Hal tersebut biasanya dikarenakan karna guru belum bisa mengolah cara
belajar dikelas sehingga pembelajaran hanya monoton, kebanyakan rumus yang membuat
siswa malas untuk menganalisis dan menalar suatu permasalahan di soal, kemiripan
yang menekankan seseorang untuk memecahkan suatu permasalahan. Jadi model yang
tepat diterapkan untuk menarik minat belajar siswa adalah Discovery Learning. Untuk
pada materi getaran dan gelombang. Dan menambah tingkat ketertarikan belajar fisika
Pada masalah diatas maka peneliti merumuskan judul Pengaruh Model Pembelajaran
Discovery Learning terhadap Motivasi dan Hasil Belajar pada Materi Getaran dan
Gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah. Sehingga kerangka konseptual pada
motivasi dan
Guru menggunakan hasil belajar
Kondisi Awal model konvensional siswa masih
dalam pembelajaran rendah
Guru menggunakan
Pada materi getaran
model pembelajaran
dan gelombang
Tindakan Discovery Learning
menggunakan model
Discovery Learning
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Dalam lingkup yang lebih sempit,
mulai dari proses pengumpulan data, analisis, dan penampilan data. Penelitian dengan
pendekatan kuantitatif menekankan analisis pada data numerik (angka) yang kemudian
dianalisis dengan metode estetik yang sesuai. 32 Penelitian ini bertujuan untuk menguji
hipotesis.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan melibatkan 2 kelas,
yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapat
perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dan kelas kontrol
digunakan dalam penelitian ini adalah Noneequivalent Control Group Design yakni
sebelum pelaksanaan esksperimen diberikan angket dan pretest kepada sampel yang
32
Hardani, dkk, Metode Penelitian, Yogyakarta, Pustaka Ilmu, 2020, hlm. 238
Desain Pre-test Perlakuan Post-test
Kelas Eksperimen Y1 X Y2
Kelas Kontrol Y1 - Y2
Keterangan:
Y1 : Pengukuran tes awal yang sama pada kedua kelas menggunakan pre-test.
metode ceramah.
Y2 : Pengukuran tes akhir yang sama pada dua kelas menggunakan post-test.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Discovery Learning.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar.
3. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah materi getaran dan gelombang, alokasi
1. Populasi
Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah
Tawangsari, Tulungagung, tahun ajaran 2022/2023 sebanyak 309 siswa terdiri dari 150
2. Teknik Sampling
Teknik sampling yang dilakukan peneliti yaitu dengan memilih kelas untuk dijadikan
sampel penelitian. Jadi teknik yang cocok untuk penelitian ini adalah purposive sampling.
pada random, wilayah atau strata, melainkan bersumber pada terdapatnya pandangan
yang berfokus pada tujuan tertentu. Tujuan pengambilan sampel (sampling) ialah guna
mendapatkan deskriptif tentang ciri unit observasi yang tercantum didalam sampel, serta
3. Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan sampel penelitian kelas VIII-A dan kelas VIII-B.
Kedua kelas tersebut masing-masing terdiri dari 31 siswa. Kelas VIII-A sebagai kelas
D. Kisi-kisi Instrumen
Motivasi
33
Ika Lenaini, Teknik Pengambilan Sampel Purposive dan Snowball Sampling, Jurnal Kajian
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah, 2021, Vol. 6, No.1, Hlm. 33-39
Memanfaatkan waktu belajar 18,19,20 3
Jumlah Butir 20
Menyebutkan
contoh-contoh
C3 getaran dalam 2
kehidupan sehari-
hari
sistematis
Memilih pengertian
C1 frekuensi 2
Menghitung
periode getaran
Menghitung
C2 2
periode getaran
Mengidentifikasi Mengidentifikasi
kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi Mencontohkan
C2 gelombang dalam 2
kehidupan sehari-
hari
Mengidentifikasi
2. Gelombang
gelombang
C1 longitudinal dan 2
gelombang
transversal
gelombang
Total 20
E. Instrumen Penelitian
Intrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes hasil belajar dan
lembar observasi siswa. Tes digunakan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap
materi yang diberikan dan melihat ketuntasan belajar. Instrumen yang digunakan
untukpengumpulan data hasi belajar siswa digunakan tes hasil belajar pada materi getaran
dan gelombang. Bentuk tes yang diberikan kepada siswa adalah piihan ganda. Dengan
jumlah soal 20 butir dan terdiri dari 4 pilihan jawaban (a, b, c, d). Jawaban yang benar
diberi skor 5 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Penskoran bisa dirumuskan sebagai
berikut:
𝑁
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥100
𝐵
Keterangan:
a. Pre-test (tes awal), yaitu tes yang digunakan guru sebelum guru memulai suatu
pembelajaran. Tujuan dari pret-test ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal
dari peserta didik terkait dengan materi yang disampaikan. Didalam penelitian ini
pretes dilakukan terlebih dahulu pada kelas eksperimen, tujuannya untuk mengetahui
b. Post-test (tes akhir), yaitu tes yang digunakan guru sesudah dilaksanakannya proses
pembelajaran. Tujuan dari postes adalah untuk mengetahui apakah ada keberhasilan
perubahan terhadap hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan eksperimen pada materi
F. Sumber Data
1. Data Premier
Data premier diperoleh berdasarkan hasil dari uji pre-test dan post-test dari siswa
kelas VIII-A dan VIII-B di MTs Darul Hikmah Tawangsari. Data premier tersebut di
analisis dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada hasil peningkatan dari motivasi dan
2. Data Sekunder
Sedangkan data sekunder diperoleh dari informasi dan dokumentasi dari guru MTs
Darul Hikmah.
1. Metode Angket
Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan dengan tujuan untuk
memperoleh informasi atau data responden mengeni hal-hal yang bersangkutan dengan
siswa.
2. Metode Tes
34
Fahreza Ali Fahmi, Hera Heru SS, Pengaruh Layanan Informasi dengan Media Film
Terhadap Kewaspadaan Siswa Tentang Pelecehan Seksual di Kelas VIII-C SMP-N Matesih Tahun
Pelajaran 2018-2019, Jurnal Medi Kons, 2019, Vol. 5, No. 2
Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-tes dan post-test yang
diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil
3. Dokumentasi
mengetahui jumlah siswa, nama siswa, dan hasil belajar UAS dari siswa.
H. Analisis Data
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Kriteria pengujian yaitu taraf signifikan 5% atau 0,05, jika r hitung>r tabel maka
instrumen dinyatakan valid. Sedangkan r<r tabel maka instrumen tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Instrumen dinyatakan reliabel jika hasilnya konsisten. Rumus dari uji reliabilitas yaitu:
𝑘 𝑆𝑡 2 − ∑ 𝑝1 𝑞1
𝑟1 = { }
𝑘−1 𝑆𝑡 2
Kriteria pengujian yaitu taraf signifikasi 5% atau 0,05. Jika Sig. (2-tailed) > 0,6 maka
instrumen tersebut reliabel. Sedangkan jika Sig. (2-tailed) < 0,6 maka instrument tersebut
2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
√𝑛1 − 𝑛2
𝐾𝐷 = 1,36
𝑛1 𝑛2
Kriteria pengujian yaitu taraf signifikan 5%. Suatu distribusi dikatakan normal jika Sig.
> 0,05. Sebaiknya, jika Sig. < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui data yang diperoleh memiliki varian yang
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
(∑ 𝑥)2
∑ 𝑥2 −
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 (𝑆𝐷2 ) = 𝑁
(𝑛 − 1)
Kriteria pengujian yaitu Sig. > 0,05, maka data tersebut homogen. Sebaliknya, jika Sig.
3. Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji T yang digunakan adalah uji T dengan jenis (Paired Sampel T Test). Adapun hipotesis
motivasi pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.
pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.
3. 𝐻0 : Tidak ada pengaruh dari model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil
belajar siswa pada materi getaran gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.
belajar siswa pada materi getaran gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.
Kriteria pengujian yakni jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka 𝐻0 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak
b. Uji Manova
secara bersamaan antara kelompok untuk dua atau lebih variabel terikat. 35 Dalam
penelitian ini, uji manova digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh model
pembelajaran Discovery Learning terhadap motivasi dan hasil belajar pada materi getaran
dan gelombng kelas VII MTs Darul Hikmah. Adapun hipotesis yang akan diuji yaitu:
dan hasil belajar pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.
dan hasil belajar pada materi getaran dan gelombang kelas VIII MTs Darul Hikmah.
35
Sutrisno, Dewi Wulandari, Multivirate Analysis of Variance (MANOVA) untuk Memperkaya
Hasil Penelitian Pendidikan, Jurnal Aksioma, 2018, Vol.9, No.1
Rumus persamaan Manova:
𝑌1 𝑖, 𝑌1 𝑖 = 𝛼0 + 𝛾1𝑋𝑖 + 𝜀𝑖
Kriteria pengujian:
1. Nilai signifikasi < 0,05 maka 𝐻𝑎 ditolak dan 𝐻0 diterima sehingga tidak ada
pengaruh.
2. Nilai signifikasi > 0,05 maka 𝐻𝑎 diterima dan 𝐻0 ditolak sehingga ada pengaruh.
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
Kelas : Hari/tanggal :
dalam kaitannya dengan mata pelajaran IPA. Pilihlah kondisi dengan keadaanmu.
2. Kemudian berikanlah jawaban dengan memberi tanda cek (√) pada salah satu
pilihan jawaban yang paling benar sesuai tingkat persetujuan anda, dengan pilihan
SL : Selalu
S : Sering
KK : Kadang-kadang
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
Alternatif Pilihan
No Pernyataan
SL S KK J TP
1. waktu
2. sungguh-sungguh
Saya menyelesaikan tugas IPA dengan tepat
3. waktu
8. pelajaran IPA
9. oleh guru
12. baik
17. mandiri
Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis konsep getaran dan gelombang dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari
Ranah
No Indikator Soal Jawaban
Kognitif
1. C1 c. Frekuensi tertentu
kesetimbangan.
getaran penuh
b. Gerak bolak balik jika gerakan
secara berulang-
ulang
satu kali
dinding yang
berayun
menggelinding
4. Gerak tali gitar yang 4. a. getaran
a. getaran merupakan
d. gelombang transversal
adalah… frekuensi
a. f#1/T dirumuskan
d. f#T f=1/T
C4
6. Hubungan frekuensi dan 6.a. Berbanding
b. Sama adalah
waktu.
Periode adalah
waktu untuk
menempuh satu
getaran.
Sehingga
hubungan dari
frekuensi
adalah
kebalikan dari
periode T atau
berbanding
terbalik.
a. Amplitudo merupakan
c. Periode dibutuhkan
melakukan satu
getaran penuh.
Periode getarnya f= 20 Hz
adalah… Dit T?
a. 0,04 s Jawab:
b. 0,4 s T=1/f
c. 0,5 s T=1/20
d. 0,05 s T=0,05 s
dalam 1 menit
yang terjadi
adalah 1 detik.
cair.
C2 gelombang… transversal
a. gelombang Getaran
transversal longitudinal
b. gelombang mekanik adalah
c. gelombang gelombang
rambatnya
tegak lurus,
sehingga
memiliki
contoh
gelombang
cahaya,
gelombang
ditali.
gelombang… Gelombang
longitudinal merupakan
perpindahan
media berada
dalam arah
yang sama
sehingga
contoh dari
gelombang
longitudinal
a. gelombang gelombang
longitudinal dengan
disebut… transversal
elektromagnetik arah
gelombang?
𝜆
𝑣=
𝑇
𝜆 = 𝑣𝑥𝑇
𝜆 = 1𝑋2 = 2
18. Perhatikan gambar 18. b. 12,5 cm
Diket: s =75cm
n=6
berikut!
75
𝜆= = 12,5
Nilai panjang gelombang 6
adalah…
a. 7,5 cm
b. 12,5 cm
c. 25 cm
d. 75 cm
𝜆=s
𝜆=24/2=12
Cari cepat
rambat
C3
Jika P dan Q ditempuh
gelombang?
dalam wkatu 3s, maka
V=s/t
cepat rambat
V=12/3=4
gelombang adalah….
a. 48 cm/s
b. 4 cm/s
c. 12 cm/s
d. 72 cm/s
dirumuskan… gelombang
a. 𝑣 = 𝑓𝜆 adalah fekuensi
c. 𝑣 = 𝑓/𝜆 panjang
d. 𝑣 = 𝑓 = 𝜆 gelombang.
SOAL UJI COBA INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
a. Getaran
b. Gelombang
c. Frekuensi
d. Periode
a. Getaran
b. Gelombang
c. Gelombang mekanik
d. Gelombang transversal
a. f#1/T
b. T=1/f
c. T/f
d. f#T
a. Berbanding terbalik
b. Sama
c. Berbanding lurus
a. Amplitudo
b. Frekuensi
c. Periode
d. Panjang Gelombang
a. Amplitudo
b. Frekuensi
c. Periode
d. Panjang gelombang
b. 0,4 s
c. 0,5 s
d. 0,05 s
11. Getaran yang merambat baik melalui suatu medium maupun tanpa medium
adalah…
a. Frekuensi
b. Perambatan getaran
c. Gelombang
d. Panjang gelombang
a. gelombang transversal
b. gelombang mekanik
c. gelombang longitudinal
d. gelombang stasioner
a. gelombang stasioner
b. gelombang longitudinal
c. gelombang mekanik
d. gelombang transversal
15. Gelombang yang arah mediumnya sejajar atau berhimpunan dengan arah rambatan
disebut…
a. gelombang longitudinal
b. gelombang transversal
c. gelombang elektromagnetik
d. gelombang mekanik
16. Gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getaran disebut…
a. gelombang longitudinal
b. gelombang mekanik
c. gelombang elektromagnetik
d. gelombang transversal
Jika cepat rambat 1m/s dan dalam waktu 6 sekon terbentuk 3 rapatan dan 3 regangan,
b. 5 m
c. 2 m
d. 3 m
a. 7,5 cm
b. 12,5 cm
c. 25 cm
d. 75 cm
Jika P dan Q ditempuh dalam waktu 3 sekon, maka cepat rambat gelombang adalah…
a. 48 cm/s
b. 4 cm/s
c. 12 cm/s
d. 72 cm/s
20. Hubungan antara panjang gelombang, frekuensi dan cepat rambat gelombang
dirumuskan…
a. 𝑣 = 𝑓𝜆
b. 𝑣 = 𝜆/𝑓
c. 𝑣 = 𝑓/𝜆
d. 𝑣 = 𝑓 = 𝜆