Anda di halaman 1dari 2

Bioma

Global distribusi bioma daratan sangat dipengaruhi oleh curah hujan tahunan dan rata-rata suhu.
Sejumlah sifat iklim tersebut berinteraksi dalam penciptaan dan pemeliharaan suatu bioma. Bila
curah hujan tinggi (lebih dari 1000 mm per tahun) dan terdistribusi dengan baik dalam setahun,
maka faktor penentunya adalah suhu.
Diantara negara di wilayah Asia Tenggara, Indonesia memiliki keanekaragaman bioma yang
sangat kaya dengan distribusi yang baik meliputi pantai, rawa-rawa, padang rumput, pertanian
dan pemukiman, produksi kayu dan hutan utama. Di Indonesia terdapat ekosistem lautan (24%)
dan sisanya adalah ekosistem daratan (76%). Ekosistem daratan yang ada di Indonesia adalah
hutan hujan tropis, hutan daratan rendah, hutan bakau, hutan rawa, padang rumput sabana, hutan
pinus, dan lahan pertanian. Indonesia juga memiliki ekosistem perairan baik air tawar maupun
air laut, misalnya sungai, danau, rawa mangrove, muara, hutan pantai, terumbu karang, laut
dalam , dan ekosistem bentos lautan.
Hutan Rawa
Di Indonesia terdapat dua jenis hutan rawa, yaitu hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar.
Hutan rawa gambut terbentuk dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang proses penguraiannya
sangat lambat sehingga tanah gambut memiliki kandungan bahan organik yang sangat tinggi,
sedangkan hutan rawa air tawar memiliki permukaan tanah yang kaya akan mineral, biasanya
ditumbuhi hutan lebat.
Estuari
Estuari dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe berdasarkan karakteristik geomorfologinya,
yaitu:
a. Estuari daratan pasir, pembentukan estuari ini terjadi melalui kenaikan permukaan air laut
yang menggenangi sungai di bagian pantai landai.
b. Laguna (gobah). Estuari ini terbentuk dari adanya beting pasir yang terletak sejajar
dengan garis pantai sehingga menghalangi interaksi langsung dengan perairan laut.
c. Fjords. Estuari ini merupakan estuarin yang dalam, yang terbentuk akibat aktivitas gleser
yang mengakibatkan tergenangnya lembah es oleh air laut.
d. Estuari tektonik. Estuari ini terbentuk dari aktivitas tektonik yang mengakibatkan
turunnya permukaan tanah dan kemudian digenangi oleh air laut saat pasang.
Terumbu karang
Luas terumbu karang Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 60.000 km2 atau sekitar 15%
terumbu karang dunia dan terletak di pusat keanekaragaman koral, moluska dan ikan-ikan
karang. Indonesia mempunyai jumlah spesies terumbu karang merupakan tertinggi di dunia,
yaitu lebih dari 77 genera dan 450 spesies katang berkapur yang teridentifikasi.
Terumbu karang yang dalam kondisi baik hanya 6,2%. Kerusakan terumbu karang yang ada di
Indonesia disebabkan karena adanya bleaching yang berhubungan dengan peningkatan suhu air
laut dan pengaruh El Nino, eksploitasi yang berlebihan, kerusakan fisik, dan kematian karena
pencemaran laut, praktik penangkapan ikan yang merusak seperti penggunaan bom untuk
manangkap ikan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh polusi daratan misalnya
limbah, sedimen dan bahan pencemar lain. Eksploitasi perikanan dan dampak pariwisata juga
berperan menyebabkan kerusakan terumbu karang. Pencemaran mengurangi jumlah karang dari
genus Acropora yang merupakan salah satu genus penting penyusun karang.

Anda mungkin juga menyukai