Anda di halaman 1dari 24

Pengaruh Model Pembelajaran dan Strategi Pembelajaran

terhadap Motivasi Belajar


A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peran penting dalam membangun dan mengembangkan


suatu Negara. Kemajuan bangsa dan Negara dapat dilihat bagaimana pendidikan di
Negara tersebut. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional, mengemukakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 1 Indonesia memiliki tujuan
pendidikan nasional yang harus dicapai oleh setiap sekolah yang tersebar di seluruh
Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan fasilitas, sarana dan prasarana
yang memadai, seperti kurikulum, strategi pembelajaran, model pembelajaran, guru
yang berkompetensi dan siswa yang berkemampuan tinggi. Dalam mewujudkan
pendidikan dimasa yang akan datang siswa harus mempunyai motivasi belajar yang
tinggi karena dalam proses belajar motivasi sangat berperan penting untuk mencapai
tujuan dan prestasi belajar.

Individu mampu mengembangkan potensi yang dimiliki melalui pendidikan,


sehingga kemampuan tersebut berguna untuk kehidupan bermasyarakat. Dapat
diketahui pendidikan sangat penting sehingga dituntut agar dapat ditransformasikan
sesuai dengan perkembangan zaman, melalui pendidikan individu yang menjadi
subjek pendidikan juga mendapatkan keberhasilan dalam belajar. Dewi Salma
menyatakan bahwa belajar adalah proses berpikir yang terjadi secara internal pada
diri individu untuk memahami dan mendalami suatu kemampuan dan keahlian

1
Depdiknas. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional
tertentu baik secara kasat mata ataupun abstrak. Siswa akan meraih keberhasilan
belajar dengan metode dan strategi pembelajaran yang tepat.2

Siswa dalam meraih keberhasilan belajar cenderung mendapatkan masalah,


hal tersebut disebabkan karena tuntutan standar hasil belajar yang tinggi namun
pendekatan dan strategi yang diberikan guru tidak sesuai dengan kebutuhan siswa.
Hal yang menjadikan hasil belajar siswa kurang maksimal dari yang diinginkan oleh
siswa orangtua dan sekolah sehingga memperoleh hasil belajar yang rendah.

Hasil belajar rendah yang diperoleh siswa berasal dari berbagai macam faktor,
diantaranya seperti faktor kurangnya motivasi belajar. Motivasi belajar adalah daya
penggerak atau pendorong sesoerang untuk melakukan suatu pekerjaan, yang berasal
dari dalam diri bahkan dari luar diri.3 Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa untuk mewujudkan
kelangsungan dan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan dapat tercapai sesuai dengan
harapan.4

Winkel (Aina Mulyana,2018) menjelaskan bahwa motivasi belajar merupakan


segala usaha didalam diri siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar serta
menjamin kelangsungan proses belajar sehingga mencapai arah dan tujuan dari
kegiatan belajar.5 Namun masih ditemukan siswa di sekolah yang memiliki motivasi
belajar yang rendah seperti penelitian yang dilakukan oleh Winda Listari dengan
Judul “Efektivitas Layanan Penguasaan Konten untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa di SMP Negeri 10 Banda Aceh”. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti dengan guru BK di SMP Negeri 10 Banda Aceh, masih
terdapat siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, seperti malas belajar, malas

2
Prawiradilaga, D. S. Prinsip Desain Pembelajaran. (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. 2017). H. 16
3
Dalyono. Psikologi Pendidikan. ( Jakarta: PT Rineka Cipta. 2005). H. 55
4
A.M. Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Rajagrafindo 2011).
H. 102
5
https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/motivasi-belajar.html. diakses pada tanggal 8
April 2022, pukul 09.13 wib
mengerjakan tugas, tidak ada kemauan untuk belajar, kurangnya antusias siswa dalam
mengikuit pelajaran, keluar masuk kelas saat jam pelajaran berlangsung, dan
cenderung mengganggu teman saat belajar. 6

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2016) dengan judul


“Dinamika Motivasi Belajar pada Siswa Mandiri di SMPN 10 Banda Aceh” terdapat
siswa yang memiliki motivasi belajar rendah seperti siswa sering merasa tidak
percaya diri dalam belajar, takut gagal dalam mengikuti ujian dan kegiatan sekolah
yang lebih mengutamakan keunggulan prestasi yang membuat siswa menjadi ragu
atas kemampuan dirinya untuk mengikuti kegiatan tersebut.7

Berdasarkan fenomena terjadi peneliti juga melakukan observasi di SMP S IT


Darul Azhar pada tanggal 20 Maret 2023 peneliti menemukan bahwa terdapat siswa
menunjukkan ciri-ciri motivasi belajar yang rendah, seperti: tidur didalam kelas, tidak
membuat tugas, keluar masuk kelas saat jam pelajaran berlangsung, terlambat masuk
kelas dan tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran.
Selanjutnya peneliti juga melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran
matematika, bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Hadits. Guru mata
pelajaran menyatakan bahwa terdapat siswa yang menunjukkan motivasi belajar
rendah, seperti tidak membuat tugas, tidak mau mendengarkan saat guru menjelaskan
materi, tidur didalam kelas, ribut dikelas, dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan
guru

Selain dengan guru mata pelajaran peneliti juga melakukan wawancara


dengan beberapa siswa, dimana siswa tersebut menyatakan bahwa faktor yang
membuat siswa memiliki motivasi belajar yang rendah adalah metode belajar yang
diberikan guru kurang menarik, dan strategi pembelajaran yang diberikan guru tidak

6
Listari Winda. Efektivitas Layanan Penguasaan Konten untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar siswa di SMP Negeri 10 Banda Aceh. (Banda Aceh: UIN Ar-Raniry. Skripsi). 2020.
7
Nurhayati. Dinamika Motivasi Belajar pada Siswa mandiri di SMPN 10 Banda Aceh. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling. (2016). Vol. 1. No 2
sesuai dengan yang diharapkan siswa. Oleh sebab itu peneliti ingin mengetahui
bagaimana metode dan strategi guru mata pelajaran di SMP S IT Darul Azhar.

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru mata pelajaran untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa dapat mencapai
kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. 8 Sedangkan Amri
menjelaskan bahawa metode belajar mengajar dapat diartikan sebagai cara yang
dilakukan untuk menyampaikan pengetahuan kepada subjek didik, atau anak melalui
kegiatan belajar.9 Dalam metode pembelajaran terdapat macam-macam metode yang
dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang tentunya sesuai dengan kebutuhan
siswa seperti metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, demontrasi, eksperimen,
pemberian tugas atau resitasi, latihan, metode cerita, metode karyawisata, metode
bermain peran, metode sosiodrama, project method.10 Dapat diketahui bahwa metode
pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru untuk menyampaikan suatu
pembelajaran agar dengan mudah dipahami oleh siswa melalui macam-macam
metode yang ada

Sedangkan strategi pembelajaran merupakan sebagai pola umum kegiatan


antara guru dan murid dalam suatu kegiatan belajar mengajar dalam mencapi tujuan
dari pendidikan yang telah digariskan, selanjutnya Kemp (Ngalimun) menjelaskan
bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan dari pembelajaran itu dapat tercapai dengan
efektif dan efisien.11

Berdasarkan pengertian metode pembelajaran dan strategi pembelajaran dapat


disimpulkan bahwa metode merupakan cara yang dapat digunakan guru untuk

8
Rusman. Model – Model Pembelajaran. (Jakarta: PT. Raja grafindo Persada. 2011). H. 6
9
Amri. Sofan . Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta: PT.
Prestasi Pustakakarya. 2013). H. 113
10
Lufri, Ardi, dkk. Metologi Pembelajaran Strategi, Pendekatan, Model, Metode
Pembelajaran. (Malang: CV Irdh. 2020). H 48
11
Ngalimun. Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Praktis. (Yogyakarta: PT Pustaka Baru
Pers. 2017). H. 6
menyampaikan pengetahuan atau proses menstranfer ilmu pengetahuan kepada siswa
melalui macam-macam metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sedangkan
strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus ditentukan oleh
guru dengan situasi dan kondisi yang sesuai dengan karakter siswa maupun materi
pelajaran yang akan disampaikan. Metode dan strategi sangat diperlukan dalam
proses belajar, oleh sebab itu guru mata pelajaran dituntut untuk menggunakan
metode dan strategi yang tepat pada siswa agar siswa lebih aktif dalam belajar serta
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Seorang guru memiliki peran yang sangat
penting dalam menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang tepat agar tujuan
dari pendidikan itu dapat tercapai dengan seoptimalnya.

Terdapat beberapa penelitian bahwa metode dan strategi pembelajaran dapat


meningkatkan motivasi belajar siswa seperti penelitian yang dilakukan oleh Gusti
Ayu Rai dengan judul “Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil belajar melalui
Penerapan Beberapa Metode Pembelajaran Inovatif” hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat peningkatkan sebesar 70% motivasi belajar siswa setelah
diterapkannya metode pembelajaran quantum learning. Selanjutnya penelitian yang
dilakukan oleh Udik Pudjianto yang berjudul “ Meningkatkan Motivasi Belajar
Menggunakan Metode Pembelajaran Flipped Classroom”, hasil penelitian bahwa
12
terdapat peningkatan yaitu 65,3% motivasi belajar siswa. . Sedangkan penelitian
tentang strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
terdapat pada penelitian yang dilakukan oleh Aini Shifana Savitri yang berjudul
“Peran Strategi Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Siswa” hasil dari penelitian
ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang besar pada peningkatan motivasi
belajar ssiwa melalui strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru.13

12
Rai Gusti Ayu, dkk. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar melalui Penerapan
Beberapa Metode Pembelajaran Inovatif. Jurnal Emasains. Vol. 6 No, 2. September 2017
13
Savitri Aini Shifana, dkk. Peran Strategi Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Siswa.
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora . Vol. 13. No. 2 Oktober 2022
Berdasarkan hasil penelitian di atas peneliti ingin mengetahui bagaimana
metode pembelajaran dan strategi yang digunakan guru mata pelajaran di SMP S IT
Darul azhar dan bagaimana pengaruh metode pembelajaran dan strategi pembelajaran
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP S IT Darul Azhar

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Gambaran Motivasi Belajar Siswa SMP S IT Darul Azhar?
2. Bagaimana Metode dan Strategi Pembelajaran Guru SMP S IT Darul Azhar?
3. Apa Pengaruh Metode dan Strategi Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar
Siswa SMP S IT Darul Azhar
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Gambaran Motivasi Belajar Siswa SMP S IT Darul Azhar
2. Untuk Mengetahui Metode dan Strategi Pembelajaran yang digunakan Guru
di SMP S IT Darul Azhar
3. Untuk Mengetahui Pengaruh Metode dan Strategi Pembelajaran terhadap
Motivasi Belajar Siswa SMP S IT Darul Azhar
D. Kajian Teori
1. Metode Pembelajaran
a. Pengertian

Metode pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan


oleh guru dalam kegiatan belajar, semakin tepat metode yang digunakan
oleh guru, maka pembelajaran juga akan semakin baik. Metode berasal
dari kata methodos dalam bahasa Yunani yang berarti cara atau jalan.
Sudjana menjelaskan bahwa metide merupakan perencanaan secara
menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran secara teratur, tidak
ada satu bagianpun yang bertentangan dan semua berdasarkan pendekatan
tertentu. 14

14
Sudjana. Metode Statistika.( Bandung: Tarsito. 2005). H. 76
Menurut Idris & Barizi metode pembelajaran merupakan cara
yang digunakan guru untuk menyampaikan suatu pembelajaran agar murid
dengan mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Metode bersifat prosedural artinya penerapan dalam pembelajaran
dikerjakan melalui langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap
dimulai dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian materi,
proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar.15

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode


pembelajaran adalah sebuah perencanaan yang utuh dan bersistem dalam
menyajikan materi pelajaran dan dilakukan secara teratur dan bertahap
dengan cara yang berbeda-beda agar memudahkan siswa dalam
memahami materi yang disampaikan sehingga tujuan dari belajar dapat
tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

b. Prinsip-Prinsip Penentuan Metode


Fathurrohman & Sutikno menjelaskan bahwa dalam menentukan
metode pembelajaran harus memperhatikan beberapa prinsip yang
mendasari urgensi metode dalam proses belajar mengajar,16 seperti:
1) Prinsip motivasi dan tujuan belajar
Motivasi memiliki kekuatan yang sangat besar dalam proses
pembelajaran dan tujuan pembelajaran merupakan pernyataan yang
diharapkan dapat diketahui, disikapi atau dilakukan siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran. Oleh sebab itu, pemilihan metode
pembelajaran harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
2) Prinsip kematangan dan perbedaan individual
15
Barizi Ahmad & Muhammad Idris. Menjadi Guru Unggul. (Jogjakarta: ArRuzz Media.
2009). H. 109
16
Fathurrohman Pupuh, M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar; Strategi Mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. (Bandung: PT Refika
Aditama, 2009). H. 56-59
Belajar memiliki masa kepekaan masing-masing dan tiap anak
memiliki tempo kepekaan yang tidak sama, karena itu setiap guru agar
memperhatikan waktu dan irama perkembangan anak, motif,
intelegensi dan emosi, kecepatan menangkap pelajaran, serta
pembawaan dan faktor lingkungan
3) Integrasi pemahaman dan pengalaman
Penyatuan pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu proses
pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata dalam
suatu proses belajar. Prinsip belajar ini didasarkan pada asumsi bahwa
pengalaman mendahului proses belajar dan isi pengajaran atau makna
sesuatu harus berasal dari pengalaman siswa sendiri.
4) Prinsip fungsional
Belajar merupakan proses pengalaman hidup yang bermanfaat bagi
kehidupan berikutnya. Berikut tidak bisa lepas dari nilai manfaat,
sekalipun bisa berupa nilai manfaat teoritik atau praktis bagi
kehidupan sehari-hari
5) Prinsip menggembirakan
Belajar merupakan proses yang terus berlanjut tanpa henti seiring
kebutuhan dan tuntutan yang terus berkembang. Berkaitan dengan
kepentingan belajar yang terus menerus, maka metode mengajar
jangan sampai memberi kesan memberatkan, sehingga kesadaran
belajar pada siwa cepat berakhir.

c. Macam-Macam Metode Pembelajaran


Metode pembelajaran merupakan cara yang ditempuh oleh guru
untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan baik. Berikut macam-macam
metode pembelajar,17 yaitu:
1) Metode ceramah
Metode ceramah sering juga disebut dengan metode konvensional
atau tradisional. Hal ini dapat dimaklumi karena sejak dulu metode ini
telah digunakan guru sebagai cara untuk menyampaikan materi kepada
siswa. Sampai saat ini metode ceramah ini masih digunakan dalam
pembelajaran sebagai alat komunikasi antara guru dan siswa.
Meskipun metode ini lebih banyak dikritik karena guru yang aktif
sementara dan siswa pasif, namun metode ini tidak dapat dihilangkan
dalam proses pembelajaran, hal tersebut karena metode ini masih
memiliki keunggulan dalam kondisi tertentu. Misalnya dalam
pelaksanaan pembelajaran di pedesaan yang kekurangan guru dan
fasilitas belajar.
2) Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab merupakan suatu cara penyajian bahan siswa
melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh siswa. Disamping
itu, guru juga memberikan peluang untuk bertanya kepada siswa,
kemudian siswa yang lain diberikan kesempatan untuk menjawan
pertanyaan yang diberikan temannya. Apabila tidak ada siswa yang
dapat menjawab atas pertanyaan tersebut, maka guru dapat
mengarahkan atau memberikan jawaban. Salah satu persyaratan dalam
metode Tanya jawab ini adalah siswa harus mempunyai bekal awal
tentang topik yang akan di presentasikan. Artinya siswa harus belajar
terlebih dahulu dan mempesiapkan materi sebelum dibahas didalam
kelas.
3) Metode diskusi

17
Darmadi. Pengembangan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa. (Jakarta:
Rineka Cipta. 2017). H. 45
Metode diskusi merupakan metode yang bertujuan untuk
memecahkan dan menemukan solusi masalah terkait materi pelajaran.
Masalah merupakan kesenjangan atau perbedaan antara yang
diinginkan dengan kenyataan yang terjadi. Masalah dapat berupa
sebuh pertanyaan apa, kenapa, bagaimana, dimana dan kapan. Melalui
metode dikusi dapat ditemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
yang muncul. Salah satu syarat untuk metode diskusi adalah sebagian
besar siswa harus memiliki pengetahuan dan wawasan tentang topik
atau masalah yang sedang didiskusikan
4) Metode demonstrasi
Demonstrasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk
memperlihatkan suatu proses, mekanisme atau cara kerja suatu alat
yang berkaitan dengan bahan siswa. Pada metode ini adakalanya guru
lebih aktif daripada siswa, jika guru yang melaksakan demonstrasi.
Namun dapat juga siswa yang diminta guru untuk mendemonstrasikan
suatu cara kerja, prosedur atau mekanisme kerja suatu alat di bawah
bimbingan guru, atau suswa yang sudah dilatih sebelumnya. Contoh
pelaksanaan metode demonstrasi seperti guru memperagakan suatu
proses atau cara kerja suatu alat, misalnya bagaiman menggunakan
mikroskop, menulis huruf hijaiyah dan lain sebagainya.
5) Metode eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode yang memberikan
kesempatan kepada ssiwa baik secara perorangan atau kelompok untuk
melakukan suatu percobaan di laboratorium atau dilapangan, guna
membuktikan teori atau menemukan sendiri suatu pengetahuan yang
baru.
6) Metode pemberian tugas atau resitasi
Metode pemberian tugas (resitasi) merupakan metode yang
menugaskan siswa untuk mengerjakan sesuatu dengan tujuan
memantapkan, mendalami serta memperkaya materi yang sudah
ditemukan oleh siswa, keterampilan dan sikap yang relevan atau sesuai
dengan kompetensi yang ditetapkan. Tugas ini dapat dilakukan seperti
guru menugaskan siswa untuk membaca makalah, membuat kliping,
membuat ringkasan materi atau tugas presentasi dan observasi.
7) Metode latihan
Metode latihan disebut dengan metode training atau metode drill,
merupakan suatu metode atau cara untuk mengembangkan kompetensi
dan skill siswa baik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik,
sehingga siswa dapat menjadi terampil dalam bidang yang dilatih.
8) Metode bercerita
Metode bercerita merupakan suatu cara mengajar dengan bercerita
dan menyampaikan suatu kisah atau peristiwa yang sangat penting
pada siswa untuk dipetik hikmahnya. Pada hakikatnya metode ini
sama dengan metode cerammah, karena informasi yang disampaikan
melalui penuturan atau penjelalsan lisan dari seorang guru kepada
siswa. Adapun perbedaan diantara keduanya adalah dimana metode
cerita penekanan terhadap suatu kisah atau peristiwa yang
mengandung pesan dan hikmah tertentu pada siswa sedangkan pada
metode ceramh lebih kepenjelasan materi.
9) Metode karyawisata
Metode karyawisata merupakan salah satu cara mendapatkan
pengetahuan bagi siswa dengan cara guru membawa langsung para
siswa ke objek yang terdapat diluar kelas atau di lingkuangan
kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati dan mengalami secara
langsung. Dengan metode ini siswa dapat mencari informasi dari objek
yang dikunjungi dan memadukannya dengan buku-buku atau sumber
lainnya. Metode ini juga dapat menumbuhkan rasa cinta siswa kepada
alam sekitar sebagai ciptaan Tuhan. Melalui metode karyawisata siswa
dapat terhibu karena metode ini bersifat rekreatif.
10) Metode bermain peran
Metode bermain peran merupakan cara penguasaan bahan siswa
melalui pengembangan dan penghayatan siswa. Pengembangan
imajinasi dan penghayatan dilakukan oleh siswa dengan
memerangkannya sebagai tokoh hidup atau benda mati.
11) Metode sosiodrama
Metode sosiodrama merupakan cara mengajar yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan memainkan peran
terutama terdapat pada kehidupan masyarakat (kehidupan sosial).
Seperti metode bermain pepran, dalam metode sosiodrama siswa
dibina agar tampil dengan mendramatisasikan atau mengekspresikan
sesuatu yang dihayati.
Berdasarkan uraian macam-macam metode pembelajaran di atas dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran memiliki banyak jenis yang dapat
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran agar kegiatan belajar dapat
dilaksanakan dengan kreatif dan inovatif dan tentunya juga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara belajar yang menarik oleh
guru mata pelajaran.
2. Strategi Pembelajaran
a. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan komponen umum dari suatu


rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru dan siswa selama
proses belajar mengajar berlangsung. Etin Solihatin menjelaskan bahwa
strategi pembelajaran adalah pendekatan secara menyeluruh dalam suatu
sistem pembelajaran yang merupakan pedoman umum dan kerangka
kegiatan untuk mencapai tujuan belajar, yang berisikan prosedur yang
sistematis, mengorganisasikan pengalaman belajar, mengatur dan
merencanakan bahan ajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Terdapat lima komponen dalam strategi pembelajaran yaitu: Kegiatan
pembelajaran, penyampaian informasi, partisipasi siswa, tes dan kegiatan
lanjutan. 18

Sedangkan menurut Darmayah bahwa strategi pembelajaran adalah


pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan berbagai sumber belajar
yang akan dilakukan oleh guru agar dapat terciptanya proses pembelajaran
yang efektif dan efisien. Hal tersebut berarti guru dalam mengajar
menggunakan alat peraga, buku teks, kartu indeks dalam melaksanakan
proses belajar mengajar di kelas sehingga pembelajaran dapat berlangsung
dengan efektif dan efisien.19

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa stratgei


pembelajaran adalah suatu prosedur pembelajaran dalam membantu usaha
belajar ssiwa, mengorganisasikan pengalaman belajar, mengatur dan
merencanakan bahan ajar agar terciptanya proses pembelajaran yang
efektif dan efisien.

b. Pemilihan Strategi Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses penyampaian informasi. Ketika


seorang guru menyampaikan materi kepada siswa dan memikirkan
kemampuan apa yang harus dikuasi dan dimiliki siswa tentunya seorang
guru terlebih dahulu menentukan strategi apa yang tepat untuk diterapkan
agar tujuan dan harapan dari proses belajar dapat tercapai. Oleh karena itu

18
Solihatin Etin. Strategi Pembelajaran PPKN. ( Jakarta: Bumi Aksara. 2012). H. 4
19
Darmansyah. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. (Jakarta: Bumi
Aksara. 2010). H. 17
seorang guru harus dapat memilih dan menentukan strategi pembelajaran
yang tepat pada siswa.20

Essef (Gafur) menyatakan bahwa terdapat tiga hal pokok yang


perlu diperhatikan dalam pemilihan atau menentukan strategi
pembelajaran.21 yaitu:

1) Faktor-faktor belajar
faktor-faktor belajar yang perlu diperhatikan dalam memilih
strategi pembelajaran meliputi: rangsangan (stimulans) atau metode
penyampaian materi pelajaran, reaksi, jawaban (response) siswa
terhadap rangsang tersebut, dan umpan balik (feed back) yang
diberikan kepada siswa untuk memberitahukan tepat tidaknya response
atau jawaban siswa. teori “Stimulus Response” dalam proses belajar
mengajar, setiap siswa diberi rangsang yang menghendaki jawaban
tertentu. Selanjutnya siswa mendapatkan umpan balik terhadap benar
tidaknya respon tersebut. Stimulus tersebut berupa pengalaman atau
kejadian tertentu yang disampaikan kepada siswa untuk merangsang
pikiran hingga siswa berbuat seperti yang diharapkan
2) Lingkungan belajar
Lingkungan belajar yang perlu diperhatikan dalam memilih
strategi pembelajaran ialah menentukan lingkungan belajar
(instructional setting). Tata letak, tata ruang (setting) di sini meliputi
ruang kelas, ruang laboratorium, studi independen dipusat sumber
belajar, magang, atau kerja praktik.
3) Besar kecilnya kelompok belajar
Besar kecilnya kelompok belajar yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan strategi pembelajaran yaitu bila materi tertentu lebih
20
Mukhamad Murdiono. Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan. (Yogyakarta: Ombak.
2012). H. 31
21
Abdul,Gafur. Desain Pembelajaran. (Yogyakarta: Penerbit Ombak. 2012). H. 23
berhasil dipelajari secara berkelompok, maka strategi yang tepat
adalah dengan menggunakan kelompok. Sebaliknya bila suatu materi
lebih baik bila dipelajari secara sendiri-sendiri (individual), maka
strategi pembelajaran individual (individual learning) akan tepat.
Dalam pembelajaran individual kendali belajar, misalnya waktu
belajar (kapan mulai, kapan selesai) ditentukan oleh siswa. Hal ini
berbeda dengan strategi pembelajaran klasikal di ruang kelas. Dalam
pembelajaran secara klasikal, siswa tidak mempunyai wewenang
untuk menentukan sendiri-sendiri waktu untuk belajar, sebab semua
kegiatan sudah dijadwalkan secara pasti
3. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi adalah dorongan atau daya penggerak. Sadirman
menyatakan bahwa motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam diri individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk
mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat
diperlukan untuk membangkitkan gairah belajar siswa agar kegiatan
belajar dapat berjalan dengan baik. Motivasi belajar yang berfungsi
sebagai daya penggerak dari dalam diri siswa dapat menimbulkan kegiatan
belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta dapat
memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek belajar dapat tercapai22
Sedangkan Uno menjelaskan bahwa motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada bagi siswa yang sedang belajar untuk
menciptakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung. 23

22
Sadirman, A. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. In A. Sadirman, Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar (p. 68). (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006). H. 73
23
Hamzah B. Uno. Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di bidang pendidikan).
(Jakarta: Bumi Aksara. 2017). H. 23
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar merupakan dorongan dari dalam dan dari luar diri siswa yang dapat
menimbulan semangat dan gairan yang besar untuk belajar sehingga
tujuan yang dikehendaki dapat tercapai sesuai dengan yang diharapan oleh
siswa, orangtua dan sekolah.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dimyati dan Mudjiono menjelaskan unsur yang mempengaruhi
motivasi belajar,24 yaitu:
a. Cita-cita dan aspirasi siswa.
Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun
ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan
aktualisasi diri.
b. Kemampuan siswa.
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa
kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan
tugas-tugas perkembangan.

c. Kondisi siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit,
lapar atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar.
Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang dan gembira akan
memusatkan perhatian pada penjelasan pelajaran. Dengan demikian,
kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada motivasi belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa.

24
Dimyati & Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Rineka Cipta. 2015). H. 97
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat
tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai
anggota masyarakat, maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan
sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, perkelahian antar
siswa akan mengganggu kesungguhan belajar. Sebaliknya, kampus
sekolah yang indah, pergaulan siswa yang rukun akan memperkuat
motivasi belajar. Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan
indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
Lingkungan belajar dan pergaulan siswa mengalami perubahan.
Lingkungan budaya siswa yang berupa televisi dan film semakin
menjangkau siswa. Kesemua lingkungan tersebut mendinamiskan
motivasi belajar. Guru profesional diharapkan mampu memanfaatkan
sumber belajar di sekitar sekolah untuk memotivasi belajar siswa.
f. Upaya guru membelajarkan siswa.
Upaya guru dalam mempersiapkan diri untuk membelajarkan
siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikan materi,
menarik perhatian siswa dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Bila
upaya guru hanya sekedar mengajar, artinya keberhasilan guru yang
menjadi titik tolak, besar kemungkinan siswa tidak tertarik untuk
belajar sehingga motivasi siswa menjadi lemah atau kurang.
3. Macam-Macam Motivasi Belajar
Motivasi belajar terbagi menjadi dua macam, yaitu motivasi
instrinsik yang berasal dari dalam diri individu dan motivasi ekstrinsik
yang berasal dari luar diri individu. 25Adapun penjelasa dari kedua macam
motivasi belajar adalah sebagai berikut:

25
Tambunan, dkk. Kelekatan dan Intimasi pada Dewasa Awal. Jurnal Psikologi. Vol. 8. No. 1.
Maret, 2015.
a. Motivasi intrinsik, adalah motivasi yang ditimbulkan dari diri
seseorang. Motivasi ini biasanya timbul karena adanya harapan, tujuan
dan keinginan seseorang terhadap sesuatu sehingga dia memiliki
semangat untuk mencapai itu.
b. Motivasi ekstrinsik, adalah sesuatu yang diharapkan akan diperoleh
dari luar diri seseorang. Motivasi ini biasanya dalam bentuk nilai dari
suatu materi, misalnya imbalan dalam bentuk uang atau intensif
lainnya yang diperoleh atas suatu upaya yang telah dilakukan.
E. Hipotesis
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran dan strategi
pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa
H0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran dan strategi
pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa
F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, untuk


mendapatkan hasil sejauh mana pengaruh atau respon siswa terhadap metode dan
strategi pembelajaran yang diberikan oleh guru mata pelajaran. Penelitian
kualittatif merupakan penelitian yang mengumpulkan data bersifat deskriptif
kualitatif, dokumentasi, catatan lapangan, serta sikap responden (Sugiono, 2017).
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi di SMP S IT Darul Azhar dengan tujuan agar data
yang ditemukan merupakan data yang akurat.

G. Hasil Penelitian
1. Perencanaan

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana metode dan


strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru di SMP IT Darul Azhar dalam
proses belajar mengajar. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Melakukan observasi terkait metode dan strategi pembelajaran oleh guru


b. Membuat panduan wawancara dengan guru bidang studi (…..) tentang
bagaimana metode dan strategi yang digunakan dalam pembelajaran
c. Membuat panduan wawancara dengan siswa terkait motivasi belajar
d. Melakukan dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data dengan
memanfaatkan buku, catatan yang terkait dengan metode dan strategi
pembelajaran guru dan merekam wawancara yang dilakukan peneliti
dengan responden
2. Deskripasi Data
a. wawancara dengan guru26
1) Bagaimana motivasi belajar siswa di kelas?
“siswa menampilkan sikap rendahnya motivasi belajar didalam kelas
seperti mengantuk, bercerita dengan teman sebangku, keluar masuk
kelas dan tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru saat
jam pelajaran berlangsung”
2) Menurut ibu apa faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa?
“menurut saya siswa yang memiliki motivasi belajar rendah karena
terdapat beberapa guru yang menjelaskan materi sulit untuk dipahami
dan cara menyampaian materi tidak sesuai dengan gaya belajar siswa”
3) Metode pembelajaran seperti apa yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran di kelas?
“Terdapat beberapa guru yang hanya menggunakan satu metode
pembelajaran saja, misalnya untuk mata pelajaran pesantren (khusus)
guru lebih menggunakan metode cermah sedangkan untuk mata
pelajaran umum guru menggunakan lebih dari satu metode
26
Halimah Nur. Responden I. Kuta Cane: Pesantren Darul Azhar. Jum’at, 7 April 2023, pukul
09.00. Wib
pembelajaran seperti mata pelajaran biologi, guru menggunakan
metode ceramah dan jigsow”
4) Selain metode, strategi pembelajaran seperti apa yang digunakan oleh
guru mata pelajaran?
“untuk strategi pembelajaran, terdapat beberapa guru yang masih
menggunakan satu strategi saja seperti strategi pembelajaran
ekspositori yaitu dalam proses pembelajaran guru lah yang memiliki
peranan yang dominan sedangkan siswa cenderung menerima dan
mengikuti apa yang disajikan oleh guru. Namun terdapat juga guru
yang menggunakan lebih dari satu strategi pembelajaran dengan tujuan
agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan
mampu memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan baik
dan benar”
5) Menurut ibu apakah guru-guru sudah menggunakan metode dan
strategi pembelajaran dengan baik?
“sejauh ini masih terdapat beberapa guru yang belum menggunakan
metode dan strategi pembelajaran dengan maksimal, hal tersebut yang
menjadi salah satu penyebab rendahnya motivasi belajar siswa. Dan
dapat dibuktikan melalui hasil belajar siswa karena masih terdapat
siswa dengan hasil belajar yang tergolong rendah”
6) Menurut ibu, mengapa metode dan strategy pembelajaran itu sangat
diperlukan?
“karena dengan menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang
tepat tentu daya tarik dan motivasi belajar siswa juga akan meningkat,
dan hasil dari out put belajar tentu juga dapat dibuktikan melalui
kemampuan yang ditampilkan siswa, misalnya saja dengan metode
dan strategi belajar untuk menghafal al-qur’an dengan tepat tentu
siswa akan dengan mudah untuk menghafal ayat-ayat al-qur’an serta
memahami makna dari setiap ayat tersebut”
7) Apa hambatan atau kendala sehingga guru tidak dapat menggunakan
metode dan strategi pembelajaran dengan maksimal?
“terdapat banyak faktor dan penghambat dalam menggunakan metode
dan strategi pembelajaran tersebut. seperti kurangnya pemahaman
guru tentang bagaimana cara penerapan metode maupun strategi dalam
pembelajaran dan terdapat guru yang merasa metode dan strategi
pembelajaran sulit untuk diterapkan dalam proses belajar”
8) Saran dari ibu bagaimana solusi yang tepat terkait masalah
penggunaan metode dan strategi pembelajaran untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa?
“Menurut saya, setiap guru harus memiliki skill dalam menggunakan
metode dan strategi pembelajaran, karena hal tersebut sangat
diperlukan untuk menunjang keberhasilan belajar siswa, setiap siswa
memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh sebab itu seorang guru
juga mampu mengenali bagaimana setiap karakter dari mereka, dengan
memilih metode dan strategi belajar yang tepat tentunya dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, selanjutnya setiap guru
mengikuti pelatihan serta workshop tentang menggunakan metode dan
strategi pembelajaran karena hal tersebut mampu meningkatkan skill
guru untuk meningkatkan keterampilan dalam menggunakan metode
dan strategi pembelajaran yang tepat”
H. Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan


bahwa motivasi belajar siswa di SMP IT Darul Azhar tergolong rendah, hal
tersebut dapat dibuktikan melalui hasil wawancara peneliti dengan guru mata
pelajaran yang menyatakan bahwa siswa belajar dikelas menunjukkan ciri-ciri
motivasi belajar yang rendah, seperti: mengantuk, tidur dikelas, tidak
mengerjakan tugas yang diberikan guru, ribut didalam kelas, keluar masuk kelas
dan menampilkan sikap tidak semangat belajar. Hal tersebut tentunya menjadi
perhatian bagi setiap guru, oleh sebab itu saat memberi materi pembelajaran guru-
guru di SMP tersebut menggunakan metode dan strategi pembelajaran, namun
masih terdapat beberapa guru yang belum menggunakan metode dan strategi
pembelajaran dengan tepat, sehingga pihak sekolah melakukan memberikan
kesempatan kepada setiap guru untuk mengikuti pelatihan, seminar dan workshop
terkait penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang tepat agar proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan efektik, keberhasilan belajar tercapai
sesuai dengan harapan dan siswa juga memiliki motivasi belajar yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT


Raja grafindo.

Abdul,Gafur. (2012). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Ombak.

Ahmad Barizi & Muhammad Idris. (2009). Menjadi Guru Unggul.


Jogjakarta: ArRuzz Media.
Amri. Sofan. (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran dalam
Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustakakarya.

Dalyono. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Darmadi. (2017). Pengembangan Metode Pembelajaran dalam Dinamika


Belajar Siswa. Jakarta: Rineka Cipta.

Darmansyah. (2010). Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor.


Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem


Pendidikan Nasional

Dimyati & Mudjiono. (20150. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka


Cipta.

Fathurrohman Pupuh, M. Sobry Sutikno, (2009). Strategi Belajar Mengajar;


Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman
Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: PT Refika Aditama

Halimah Nur. Responden I. Kuta Cane: Pesantren Darul Azhar. Jum’at, 7


April 2023, pukul 09.00. Wib

Hamzah B. Uno. (2017). Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di


bidang pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.

https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/motivasi-belajar.html.diakses pada
tanggal 8 April 2022, pukul 09.13 wib

Listari Winda. 2020. Efektivitas Layanan Penguasaan Konten untuk


Meningkatkan Motivasi Belajar siswa di SMP Negeri 10 Banda
Aceh. Skripsi . Banda Aceh: UIN Ar-Raniry.

Lufri, Ardi, dkk. (2020). Metologi Pembelajaran Strategi, Pendekatan,


Model, Metode Pembelajaran. Malang: CV IRDH

Mukhamad Murdiono. (2012). Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan.


Yogyakarta: Ombak.

Ngalimun. (2017). Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Praktis. Yogyakarta:


PT Pustaka Baru Pers.
Nurhayati. 2016. Dinamika Motivasi Belajar pada Siswa mandiri di SMPN 10
Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling. Vol.
1. No 2

Prawiradilaga, D. S. (2017). Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana


Prenada Media Group

Rai Gusti Ayu, dkk. 2017. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
melalui Penerapan Beberapa Metode Pembelajaran Inovatif. Jurnal
Emasains. Vol. 6 No, 2.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja grafindo


Persada

Sadirman, A. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. In A.


Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (p. 68).
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Savitri Aini Shifana, dkk. 2022. Peran Strategi Pembelajaran terhadap


Motivasi Belajar Siswa. (J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi dan
Humaniora . Vol. 13. No. 2

Solihatin Etin. (2012). Strategi Pembelajaran PPKN. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Tambunan, dkk. 2015. Kelekatan dan Intimasi pada Dewasa Awal. Jurnal
Psikologi. Vol. 8. No. 1.

Anda mungkin juga menyukai