1
Depdiknas. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional
tertentu baik secara kasat mata ataupun abstrak. Siswa akan meraih keberhasilan
belajar dengan metode dan strategi pembelajaran yang tepat.2
Hasil belajar rendah yang diperoleh siswa berasal dari berbagai macam faktor,
diantaranya seperti faktor kurangnya motivasi belajar. Motivasi belajar adalah daya
penggerak atau pendorong sesoerang untuk melakukan suatu pekerjaan, yang berasal
dari dalam diri bahkan dari luar diri.3 Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa untuk mewujudkan
kelangsungan dan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan dapat tercapai sesuai dengan
harapan.4
2
Prawiradilaga, D. S. Prinsip Desain Pembelajaran. (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. 2017). H. 16
3
Dalyono. Psikologi Pendidikan. ( Jakarta: PT Rineka Cipta. 2005). H. 55
4
A.M. Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Rajagrafindo 2011).
H. 102
5
https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/motivasi-belajar.html. diakses pada tanggal 8
April 2022, pukul 09.13 wib
mengerjakan tugas, tidak ada kemauan untuk belajar, kurangnya antusias siswa dalam
mengikuit pelajaran, keluar masuk kelas saat jam pelajaran berlangsung, dan
cenderung mengganggu teman saat belajar. 6
6
Listari Winda. Efektivitas Layanan Penguasaan Konten untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar siswa di SMP Negeri 10 Banda Aceh. (Banda Aceh: UIN Ar-Raniry. Skripsi). 2020.
7
Nurhayati. Dinamika Motivasi Belajar pada Siswa mandiri di SMPN 10 Banda Aceh. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling. (2016). Vol. 1. No 2
sesuai dengan yang diharapkan siswa. Oleh sebab itu peneliti ingin mengetahui
bagaimana metode dan strategi guru mata pelajaran di SMP S IT Darul Azhar.
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru mata pelajaran untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa dapat mencapai
kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. 8 Sedangkan Amri
menjelaskan bahawa metode belajar mengajar dapat diartikan sebagai cara yang
dilakukan untuk menyampaikan pengetahuan kepada subjek didik, atau anak melalui
kegiatan belajar.9 Dalam metode pembelajaran terdapat macam-macam metode yang
dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang tentunya sesuai dengan kebutuhan
siswa seperti metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, demontrasi, eksperimen,
pemberian tugas atau resitasi, latihan, metode cerita, metode karyawisata, metode
bermain peran, metode sosiodrama, project method.10 Dapat diketahui bahwa metode
pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru untuk menyampaikan suatu
pembelajaran agar dengan mudah dipahami oleh siswa melalui macam-macam
metode yang ada
8
Rusman. Model – Model Pembelajaran. (Jakarta: PT. Raja grafindo Persada. 2011). H. 6
9
Amri. Sofan . Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta: PT.
Prestasi Pustakakarya. 2013). H. 113
10
Lufri, Ardi, dkk. Metologi Pembelajaran Strategi, Pendekatan, Model, Metode
Pembelajaran. (Malang: CV Irdh. 2020). H 48
11
Ngalimun. Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Praktis. (Yogyakarta: PT Pustaka Baru
Pers. 2017). H. 6
menyampaikan pengetahuan atau proses menstranfer ilmu pengetahuan kepada siswa
melalui macam-macam metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sedangkan
strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus ditentukan oleh
guru dengan situasi dan kondisi yang sesuai dengan karakter siswa maupun materi
pelajaran yang akan disampaikan. Metode dan strategi sangat diperlukan dalam
proses belajar, oleh sebab itu guru mata pelajaran dituntut untuk menggunakan
metode dan strategi yang tepat pada siswa agar siswa lebih aktif dalam belajar serta
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Seorang guru memiliki peran yang sangat
penting dalam menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang tepat agar tujuan
dari pendidikan itu dapat tercapai dengan seoptimalnya.
12
Rai Gusti Ayu, dkk. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar melalui Penerapan
Beberapa Metode Pembelajaran Inovatif. Jurnal Emasains. Vol. 6 No, 2. September 2017
13
Savitri Aini Shifana, dkk. Peran Strategi Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Siswa.
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora . Vol. 13. No. 2 Oktober 2022
Berdasarkan hasil penelitian di atas peneliti ingin mengetahui bagaimana
metode pembelajaran dan strategi yang digunakan guru mata pelajaran di SMP S IT
Darul azhar dan bagaimana pengaruh metode pembelajaran dan strategi pembelajaran
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP S IT Darul Azhar
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Gambaran Motivasi Belajar Siswa SMP S IT Darul Azhar?
2. Bagaimana Metode dan Strategi Pembelajaran Guru SMP S IT Darul Azhar?
3. Apa Pengaruh Metode dan Strategi Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar
Siswa SMP S IT Darul Azhar
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Gambaran Motivasi Belajar Siswa SMP S IT Darul Azhar
2. Untuk Mengetahui Metode dan Strategi Pembelajaran yang digunakan Guru
di SMP S IT Darul Azhar
3. Untuk Mengetahui Pengaruh Metode dan Strategi Pembelajaran terhadap
Motivasi Belajar Siswa SMP S IT Darul Azhar
D. Kajian Teori
1. Metode Pembelajaran
a. Pengertian
14
Sudjana. Metode Statistika.( Bandung: Tarsito. 2005). H. 76
Menurut Idris & Barizi metode pembelajaran merupakan cara
yang digunakan guru untuk menyampaikan suatu pembelajaran agar murid
dengan mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Metode bersifat prosedural artinya penerapan dalam pembelajaran
dikerjakan melalui langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap
dimulai dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian materi,
proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar.15
17
Darmadi. Pengembangan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa. (Jakarta:
Rineka Cipta. 2017). H. 45
Metode diskusi merupakan metode yang bertujuan untuk
memecahkan dan menemukan solusi masalah terkait materi pelajaran.
Masalah merupakan kesenjangan atau perbedaan antara yang
diinginkan dengan kenyataan yang terjadi. Masalah dapat berupa
sebuh pertanyaan apa, kenapa, bagaimana, dimana dan kapan. Melalui
metode dikusi dapat ditemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
yang muncul. Salah satu syarat untuk metode diskusi adalah sebagian
besar siswa harus memiliki pengetahuan dan wawasan tentang topik
atau masalah yang sedang didiskusikan
4) Metode demonstrasi
Demonstrasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk
memperlihatkan suatu proses, mekanisme atau cara kerja suatu alat
yang berkaitan dengan bahan siswa. Pada metode ini adakalanya guru
lebih aktif daripada siswa, jika guru yang melaksakan demonstrasi.
Namun dapat juga siswa yang diminta guru untuk mendemonstrasikan
suatu cara kerja, prosedur atau mekanisme kerja suatu alat di bawah
bimbingan guru, atau suswa yang sudah dilatih sebelumnya. Contoh
pelaksanaan metode demonstrasi seperti guru memperagakan suatu
proses atau cara kerja suatu alat, misalnya bagaiman menggunakan
mikroskop, menulis huruf hijaiyah dan lain sebagainya.
5) Metode eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode yang memberikan
kesempatan kepada ssiwa baik secara perorangan atau kelompok untuk
melakukan suatu percobaan di laboratorium atau dilapangan, guna
membuktikan teori atau menemukan sendiri suatu pengetahuan yang
baru.
6) Metode pemberian tugas atau resitasi
Metode pemberian tugas (resitasi) merupakan metode yang
menugaskan siswa untuk mengerjakan sesuatu dengan tujuan
memantapkan, mendalami serta memperkaya materi yang sudah
ditemukan oleh siswa, keterampilan dan sikap yang relevan atau sesuai
dengan kompetensi yang ditetapkan. Tugas ini dapat dilakukan seperti
guru menugaskan siswa untuk membaca makalah, membuat kliping,
membuat ringkasan materi atau tugas presentasi dan observasi.
7) Metode latihan
Metode latihan disebut dengan metode training atau metode drill,
merupakan suatu metode atau cara untuk mengembangkan kompetensi
dan skill siswa baik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik,
sehingga siswa dapat menjadi terampil dalam bidang yang dilatih.
8) Metode bercerita
Metode bercerita merupakan suatu cara mengajar dengan bercerita
dan menyampaikan suatu kisah atau peristiwa yang sangat penting
pada siswa untuk dipetik hikmahnya. Pada hakikatnya metode ini
sama dengan metode cerammah, karena informasi yang disampaikan
melalui penuturan atau penjelalsan lisan dari seorang guru kepada
siswa. Adapun perbedaan diantara keduanya adalah dimana metode
cerita penekanan terhadap suatu kisah atau peristiwa yang
mengandung pesan dan hikmah tertentu pada siswa sedangkan pada
metode ceramh lebih kepenjelasan materi.
9) Metode karyawisata
Metode karyawisata merupakan salah satu cara mendapatkan
pengetahuan bagi siswa dengan cara guru membawa langsung para
siswa ke objek yang terdapat diluar kelas atau di lingkuangan
kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati dan mengalami secara
langsung. Dengan metode ini siswa dapat mencari informasi dari objek
yang dikunjungi dan memadukannya dengan buku-buku atau sumber
lainnya. Metode ini juga dapat menumbuhkan rasa cinta siswa kepada
alam sekitar sebagai ciptaan Tuhan. Melalui metode karyawisata siswa
dapat terhibu karena metode ini bersifat rekreatif.
10) Metode bermain peran
Metode bermain peran merupakan cara penguasaan bahan siswa
melalui pengembangan dan penghayatan siswa. Pengembangan
imajinasi dan penghayatan dilakukan oleh siswa dengan
memerangkannya sebagai tokoh hidup atau benda mati.
11) Metode sosiodrama
Metode sosiodrama merupakan cara mengajar yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan memainkan peran
terutama terdapat pada kehidupan masyarakat (kehidupan sosial).
Seperti metode bermain pepran, dalam metode sosiodrama siswa
dibina agar tampil dengan mendramatisasikan atau mengekspresikan
sesuatu yang dihayati.
Berdasarkan uraian macam-macam metode pembelajaran di atas dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran memiliki banyak jenis yang dapat
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran agar kegiatan belajar dapat
dilaksanakan dengan kreatif dan inovatif dan tentunya juga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara belajar yang menarik oleh
guru mata pelajaran.
2. Strategi Pembelajaran
a. Pengertian Strategi Pembelajaran
18
Solihatin Etin. Strategi Pembelajaran PPKN. ( Jakarta: Bumi Aksara. 2012). H. 4
19
Darmansyah. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. (Jakarta: Bumi
Aksara. 2010). H. 17
seorang guru harus dapat memilih dan menentukan strategi pembelajaran
yang tepat pada siswa.20
1) Faktor-faktor belajar
faktor-faktor belajar yang perlu diperhatikan dalam memilih
strategi pembelajaran meliputi: rangsangan (stimulans) atau metode
penyampaian materi pelajaran, reaksi, jawaban (response) siswa
terhadap rangsang tersebut, dan umpan balik (feed back) yang
diberikan kepada siswa untuk memberitahukan tepat tidaknya response
atau jawaban siswa. teori “Stimulus Response” dalam proses belajar
mengajar, setiap siswa diberi rangsang yang menghendaki jawaban
tertentu. Selanjutnya siswa mendapatkan umpan balik terhadap benar
tidaknya respon tersebut. Stimulus tersebut berupa pengalaman atau
kejadian tertentu yang disampaikan kepada siswa untuk merangsang
pikiran hingga siswa berbuat seperti yang diharapkan
2) Lingkungan belajar
Lingkungan belajar yang perlu diperhatikan dalam memilih
strategi pembelajaran ialah menentukan lingkungan belajar
(instructional setting). Tata letak, tata ruang (setting) di sini meliputi
ruang kelas, ruang laboratorium, studi independen dipusat sumber
belajar, magang, atau kerja praktik.
3) Besar kecilnya kelompok belajar
Besar kecilnya kelompok belajar yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan strategi pembelajaran yaitu bila materi tertentu lebih
20
Mukhamad Murdiono. Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan. (Yogyakarta: Ombak.
2012). H. 31
21
Abdul,Gafur. Desain Pembelajaran. (Yogyakarta: Penerbit Ombak. 2012). H. 23
berhasil dipelajari secara berkelompok, maka strategi yang tepat
adalah dengan menggunakan kelompok. Sebaliknya bila suatu materi
lebih baik bila dipelajari secara sendiri-sendiri (individual), maka
strategi pembelajaran individual (individual learning) akan tepat.
Dalam pembelajaran individual kendali belajar, misalnya waktu
belajar (kapan mulai, kapan selesai) ditentukan oleh siswa. Hal ini
berbeda dengan strategi pembelajaran klasikal di ruang kelas. Dalam
pembelajaran secara klasikal, siswa tidak mempunyai wewenang
untuk menentukan sendiri-sendiri waktu untuk belajar, sebab semua
kegiatan sudah dijadwalkan secara pasti
3. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi adalah dorongan atau daya penggerak. Sadirman
menyatakan bahwa motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam diri individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk
mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat
diperlukan untuk membangkitkan gairah belajar siswa agar kegiatan
belajar dapat berjalan dengan baik. Motivasi belajar yang berfungsi
sebagai daya penggerak dari dalam diri siswa dapat menimbulkan kegiatan
belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta dapat
memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek belajar dapat tercapai22
Sedangkan Uno menjelaskan bahwa motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada bagi siswa yang sedang belajar untuk
menciptakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung. 23
22
Sadirman, A. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. In A. Sadirman, Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar (p. 68). (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006). H. 73
23
Hamzah B. Uno. Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di bidang pendidikan).
(Jakarta: Bumi Aksara. 2017). H. 23
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar merupakan dorongan dari dalam dan dari luar diri siswa yang dapat
menimbulan semangat dan gairan yang besar untuk belajar sehingga
tujuan yang dikehendaki dapat tercapai sesuai dengan yang diharapan oleh
siswa, orangtua dan sekolah.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dimyati dan Mudjiono menjelaskan unsur yang mempengaruhi
motivasi belajar,24 yaitu:
a. Cita-cita dan aspirasi siswa.
Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun
ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan
aktualisasi diri.
b. Kemampuan siswa.
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa
kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan
tugas-tugas perkembangan.
c. Kondisi siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit,
lapar atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar.
Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang dan gembira akan
memusatkan perhatian pada penjelasan pelajaran. Dengan demikian,
kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada motivasi belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa.
24
Dimyati & Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Rineka Cipta. 2015). H. 97
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat
tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai
anggota masyarakat, maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan
sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, perkelahian antar
siswa akan mengganggu kesungguhan belajar. Sebaliknya, kampus
sekolah yang indah, pergaulan siswa yang rukun akan memperkuat
motivasi belajar. Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan
indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
Lingkungan belajar dan pergaulan siswa mengalami perubahan.
Lingkungan budaya siswa yang berupa televisi dan film semakin
menjangkau siswa. Kesemua lingkungan tersebut mendinamiskan
motivasi belajar. Guru profesional diharapkan mampu memanfaatkan
sumber belajar di sekitar sekolah untuk memotivasi belajar siswa.
f. Upaya guru membelajarkan siswa.
Upaya guru dalam mempersiapkan diri untuk membelajarkan
siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikan materi,
menarik perhatian siswa dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Bila
upaya guru hanya sekedar mengajar, artinya keberhasilan guru yang
menjadi titik tolak, besar kemungkinan siswa tidak tertarik untuk
belajar sehingga motivasi siswa menjadi lemah atau kurang.
3. Macam-Macam Motivasi Belajar
Motivasi belajar terbagi menjadi dua macam, yaitu motivasi
instrinsik yang berasal dari dalam diri individu dan motivasi ekstrinsik
yang berasal dari luar diri individu. 25Adapun penjelasa dari kedua macam
motivasi belajar adalah sebagai berikut:
25
Tambunan, dkk. Kelekatan dan Intimasi pada Dewasa Awal. Jurnal Psikologi. Vol. 8. No. 1.
Maret, 2015.
a. Motivasi intrinsik, adalah motivasi yang ditimbulkan dari diri
seseorang. Motivasi ini biasanya timbul karena adanya harapan, tujuan
dan keinginan seseorang terhadap sesuatu sehingga dia memiliki
semangat untuk mencapai itu.
b. Motivasi ekstrinsik, adalah sesuatu yang diharapkan akan diperoleh
dari luar diri seseorang. Motivasi ini biasanya dalam bentuk nilai dari
suatu materi, misalnya imbalan dalam bentuk uang atau intensif
lainnya yang diperoleh atas suatu upaya yang telah dilakukan.
E. Hipotesis
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran dan strategi
pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa
H0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran dan strategi
pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Hasil Penelitian
1. Perencanaan
DAFTAR PUSTAKA
https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/motivasi-belajar.html.diakses pada
tanggal 8 April 2022, pukul 09.13 wib
Rai Gusti Ayu, dkk. 2017. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
melalui Penerapan Beberapa Metode Pembelajaran Inovatif. Jurnal
Emasains. Vol. 6 No, 2.
Tambunan, dkk. 2015. Kelekatan dan Intimasi pada Dewasa Awal. Jurnal
Psikologi. Vol. 8. No. 1.