DEFINISI KOMPETENSI
Untuk program SI salah satunya dikenal adanya sepuluh kompetensi guru yang
merupakan profil kemampuan dasar bagi seorang guru, meliputi: menguasai bahan, mengelola
program belajar-mengajar, mengelola kelas, menggunakan media sumber, menguasau landasan
pendidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, minilai prestasi siswa untuk kepentingan
pengajaran, mengenai fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan mengenal dan
menyelenggaraan administrasi sekolah serta memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian
pendidikan guna keperluan pengajaran. dari kesepuluh itu juga merupakan bagian yang ada
dalam kompetensi pedagogic yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Dilihat dari istilahnya, pengertian dari pedagogic sendiri berasal dari bahasa
Yunani Kuno, yaitu paedos (anak) dan agogos (mengantar& membimbing &
memimpin). Sehingga pedagogik adalah ilmu menuntun anak yang membicarakan
masalah atau Persoalan-persoalan dalam pendidikan dan kegiatan-kegiatan mendidik,
antara lain seperti tujuan pendidikan, alat pendidikan, cara melaksanakan pendidikan,
anak didik, pendidik dan sebagainya. Pedagogik termasuk ilmu yang bersifat teoritis dan
praktis. Oleh karena itu pedagogik banyak berhubungan dengan ilmu-ilmu lainnya
seperti: ilmu sosial, ilmu psikologi, psikologi belajar, metodologi pengajaran, sosiologi,
filsafat dan lainnya, ole sebab itu pedagogic dipandang sebagai suatu proses atau aktivitas
yang bertujuan agar tingkah ;alu manusia mengalami perubaahan.
Dalam Undang-undang N0. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dikemukakan
kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.
Depdiknas (2004) menyebut kompetensi ini dengan kompetensi pengelolaan
pembelajaran. Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan merencanakan program
belajar mengajar, kemampuan melaksanakan interaksiatau mengelola proses belajar
mengajar dan kemampuan melakukan penilaian
a. Syarat-Syarat Pedagogi
1) Kedewasaan
Langeveld berpendapat seorang pendidik harus orang dewasa sebab hubungan
antara anak dengan orang yang belum dewasa tidak dapat menciptakan situasi
pendidik dalam arti yang sebenarnya
b. Identifikasi norma
Artinya menjadi satu dengan norma yang disampaikan kepada anak, misalnya
pendidikan agama tidak akan berhasil diberikan oleh orang yang sekedar tahu tentang
agama tetapi tidak menganut agama yang diajarkan tersebut, disinilah letak
keistimewaan pekerjaan mendidik, dimana mendidik anak itu tidak hanya sekedar
persoalan teknis saja menguasi bahan atau cara menyampaikan saja, tetapi juga
persoalan batin dalam arti pendidik harus menjadi satu dengan norma yang
disampaikan kepada anak didik.
c. Identifikasi dengan anak