Anda di halaman 1dari 14

Institut Ummul Quro Al Islami

PRESENTASI
PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
Oleh :
Kelompok 4
GURU DAN
PROSES BELAJAR
MENGAJAR
01
LATAR BELAKANG
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan guru sebagai peran pemegang utama. Proses belajar
mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas daripada
pengajaran mengajar. Dalam proses belajar mengajar, tersirat adanya satu
kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang
mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling menunjang.
Dalam hal ini, guru memiliki tanggung jawab yang sangat penting dalam
memajukan dunia pendidikan, karena tanpa adanya guru, suatu pendidikan tidak
akan dapat dikatakan berhasil. Guru dalam proses belajar mengajar tidak hanya
sebatas sebagai penyampai ilmu semata, namun lebih dari itu, ia bertanggung
jawab atas seluruh perkembangan peserta didik. Guru wajib menggunakan
pengalaman belajar dan kemampuan dalam memotivasi siswa dalam belajar.
Untuk menumbuhkan motivasi pada siswa, guru harus memiliki pengetahuan
dan kemampuan untuk membangkitkan semangat belajar.
02 PEMBAHASAN
A. Karakteristik Guru
Kepribadian adalah keseluruhan ciri-ciri dan tingkah laku seseorang
(characterictics and behavior). Sehingga kepribadian juga meliputi kecerdasan,
kecakapan,pengetahuan, sikap, tabiat, kelakuan dan sebagainya. Kepribadian adalah suatu yang
abstrak (maknawi), sukar dilihat atau diketahui secara nyata, yang dapat diketahui adalah
penampilan dan bekasnya dalam segi aspek kehidupan. Faktor yang terpenting bagi seorang
guru adalah kepribadiannya. Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi
pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah yang menjadi perusak atau
pengahncur bagi masa depan anak didik terutama bagi anak didik yang masih kecil dan mereka
yang sedang mengalami kegoncangan jiwa. Seorang guru harus tahu bagaimana kerakteristik
anak didiknya. Faktor terpenting bagi seorang guru adalah kepribadiaannya, kepribadian itulah
yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didik,
ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik, terutama bagi anak
didik yang masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan mereka yang sedang mengalami
kegoncangan jiwa (tingkat menengah)
Didalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
03 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
di jelaskan bahwa guru:
1. harus bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan
kebudayaan indonesia,
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
Setiap guru mempunyai pribadi masing-maisng sesuai dengan ciri-ciri
yang dimiliki. Kepribadian sebenarnya adalah suatu yang abstak, hanya dapat
dilihat lewat penampilan, tindakan, ucapan, cara berpakaian, dan cara
menghadapi setiap masalah.Kepribadian guru terbentuk atas pengaruh kode
kelakuan seperti yang diharapkan oleh masyarakat dan sifat pekerjaannya.
Guru harus menjalankan peranannya menurut kedudukannya dalam
berbagai situasi sosial.
B. Kompetensi Profesional
04
Kompetensi berasal dari bahasa inggris, yakni “competence”, yang berarti
kecakapan, kemampuan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kompetensi
adalah kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan
sesuatu. Kalau kempetensi berarti kemampuan atau kecakapan, maka hal ini berarti
erat kaitannya dengan pemilikan pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan sebagai
seorang guru. Kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai
dasar yang Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan
dosen dijelaskan bahwa kompetensi adalah seperangkat, pengetahuan,
ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dahayati dan dikuasi oleh guru
atau dosen dalammelaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi merupakan
pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan
berfikir dan bertindak. Kompetensi professional adalah kemampuan penguasaan
materi pelajaran secara luas dan mendalam. Penguasaan materi yang dimaksud
adalah memiliki keahlian dan ketrampilan baik secara teoritis dan praktik dalam
proses pembelajaran. Kompetensi profesional adalah kemampuan yang harus
dimiliki oleh seseorang agar dapat melaksanakan tugas tugasnya dengan optimal.
C. Hubungan Guru dengan Proses Mengajar-belajar 05
Metode dalam pembelajaran diantaranya adalah metode ceramah,Tanya
jawab,diskusi, dan sebagainya. Akan tetapi, ternyata metode itu tidak dapat
menjadikan seseorang mampu mengajar. Metode itu harus dimasukkan sebagai salah
satu aspek saja dalam suatu system mengajar. Yang dapat membantu seseoranguntuk
dapat mengajar bukanlah penguasaan metode-metode umum tersebut, melainkan
petunjuk tentang bagaimana merancang “jalan pengajaran”, yaitu urutan langkah
mengajar. Seorang guru profesional telah mengikuti beberapa pelatihan yang
berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar
tersebut ada keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar
mengajar yaitu : keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan,
keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan
membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelas kecil dan
perseorangan.
06 D. Hakikat Mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik berperan sebagai subjek sekaligus objek.
Tujuan dari proses belajar mengajar tidak lain adalah untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran tentu saja akan dapat tercapai jika peserta didik berusaha
secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan peserta didik disini tidak hanya dituntut dari segi
fisik kehadiran dalam proses belajar mengajar tanpa ikut berperan aktif, tetapi juga dari segi
kejiwaan. Belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi dalam diri seseorang
setelah berakhirnya proses belajar mengajar, karenanya kegiatan mengajar bagi seorang
guru menghendaki hadirnya sejumlah peserta didik. Mengajar pada hakikatnya adalah
suatu proses, yaitu proses mengatur mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar
peserta didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan
proses belajar. Dengan demikian, dapat simpulkan bila hakikat belajar adalah “perubahan
tingkah laku”, maka hakikat mengajar adalah proses “pengaturan” yang dilakukan oleh
guru.
07 E. Model dan Metode mengajar
Model pembelajaran adalah bagian dari struktur pembelajaran yang memiliki
cakupan yang luas. Di dalamnya terdapat pendekatan, strategi, metode dan teknik.
Salah satu aspek penting dari sebuah model pembelajaran adalah sintaks, yang
merupakan langkah-langkah baku yang harus ditempuh dalam implementasi model
tersebut. Terdapat banyak cara yang dapat digunakan untuk melibatkan peserta didik
antara lain: experiential learning, pembelajaran kooperatif, metode studi kasus,
simulasi, bermain peran, tutor sebaya, kerja lapangan, belajar mandiri, tugas
perpustakaan dan computer aided instruction. Metode adalah cara menyajikan materi
yang bersifat umum, misalnya seorang dosen menyampaikan materi dengan
menggunakan ceramah dan diselingi dengan tanya jawab. Metode ini memuat prosedur
pembelajaran yang dipilih untuk membantu para mahasiswa untuk mencapai tujuan atau
untuk membantu mereka menginternalisasikan isi atau pesan. Seorang dosen aktif
mampu menggunakan metode ceramah dengan baik dan benar karena ia menguasai
tekniknya.
F. Strategi Tahapan Mengajar 08
Menurut Dasim Budiansyah strategi adalah kemampuan guru menciptakan siasat
dalam kegiatan belajar yang beragam sebingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa. Didalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi
agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mencapai tujuan yang diharapkan.
Roesiyah N.K mengatakan bahwa: Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah
harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut dengan metode
mengajar. Guru yang memiliki strategi penyampaian yang baik mampu menerapkan
cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif. Sehingga siswa aktif dalam
mengikuti suasana pembelajaran.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yaitu suatu kemampuan guru
untuk mengkreasikan cara mengajar didalam kelas dengan menjadi lebih baik dan
menghidupkan suasana kelas yang menyenangkan untuk siswa. Beberapa istilah yang
hampir sama dengan strategi adalah sebagai berikut: a) Metode b) Pendekatan c)
Teknik d) Taktik.
09 KESIMPULAN
Dalam proses belajar mengajar, guru berperan sebagai pengelola proses,
pasilitator, dan penciptakan kondisi belajar yang efektif. Beberapa kesimpulan
penting dari guru dan proses mengajar meliputi Karakteristik kepribadian guru:
Guru adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya adalah mengajar, dan
karakteristik kepribadian guru meliputi fleksibilitas, emosional, sosial,
keterampilan, dan kompetensi profesionalisme. Keterampilan mengajar:
Keterampilan mengajar guru melibatkan penggunaan akal, fikiran, ide, dan
kreaktifan dalam mengerjakan, menghubungkan kondisi belajar yang efektif,
dan menguasai tujuan pendidikan yang harus dicapai. Dalam proses belajar
mengajar, guru harus memperhatikan siswa dan koondisi siswa, serta mendorong
meningkatkan pembelajaran yang inovatif. Selain itu, guru harus memiliki
kemampuan dan keterampilan untuk lebih meningkatkan keaktifan siswa baik
dalam kognitif (pengetahuan), keterampilan (psikomotor), dan menyangkut
nilai, sikap (afektif).
KELOMPOK 4
Alfiansyah
Eka Fitria Maulida
Meli Puspita Sari
M. Rizki Azkiya
M. Rifki Maulana
Ratih Purwasih
ADAKAH
PERTANYAAN
HATUR NUHUN...

Anda mungkin juga menyukai