Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Perkembangan pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun dapat dikatakan mengalami
peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya kurikulum
pendidikan yang ideal, sarana prasarana yang memadai di setiap sekolah dan yang tidak kalah
penting dari semua faktor tersebut ialah faktor pengajar atau kinerja guru.
Pendapat yang menyatakan bahwa mengajar adalah proses penyampaian atau penerusan
pengetahuan, sudah ditinggalkan oleh banyak orang. Kini, mengajar lebih sering dimaknai
sebagai perbuatan yang kompleks, yaitu penggunaan secara integratif sejumlah ketrampilan
untuk menyampaikan pesan. Pengintegrasian keterampilan-keterampilan yang dimaksud
dilandasi oleh seperangkat teori dan diarahkan oleh suatu wawasan. Sedangkan aplikasinya
secara unik dalam arti secara simultan dipengaruhi oleh semua komponen belajar-mengajar.
Komponen yang dimaksud yaitu: tujuan yang ingin dicapai, pesan yang ingin disampaikan,
subjek didik, fasilitas dan lingkungan belajar, serta yang tidak kalah pentingnya keterampilan,
kebiasaan serta wawasan guru tentang diri dan misinya sebagai pendidik.
Agar proses pembelajaran dapat berlangsung maka pengajar harus memberdayakan diri
sendiri dan para siswanya. Siswa diharapkan memiliki kompetensi yang diajarkan. Mereka
diposisikan sebagai subjek belajar, sedangkan guru sebagai fasilitator (UNY, 2005). Hal ini
sesuai dengan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi, yaitu bahwa membelajarkan dan
memberdayakan siswa, sehingga siswa memiliki kompetensi tertentu.
Kinerja guru dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan.
Hal ini karena tidak semua guru dapat mengajar peserta didiknya dengan baik atau
profesional. Dan pada kenyataannya dalam mengimplementasikan KTSP dan Kurikulum 2013
termasuk dalam pengajaran, banyak pendidik yang masih mengalami kesulitan untuk
memberikan pengajaran kepada peserta didik sehingga peserta didik sulit untuk memahami
materi sedangkan tuntutan kurikulum untuk menyelesaikan materi yang sudah ditentukan harus
terlaksana. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas beberapa keterampilan dasar mengajar
bagi guru untuk memberikan pengajaran kepada peserta didik dengan lebih  baik.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan masalahnya adalah :
1. Apa Pengertian keterampilan dasar mengajar ?
2. Apa jenis- jenis keterampilan dasar mengajar pada seorang guru ?

C. TUJUAN
Dari rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan tujuan penulisan makalah adalah :
1. Untuk mengetahui Pengertian keterampilan dasar mengajar.
2. Untuk mengetahui jenis- jenis keterampilan dasar mengajar pada seorang guru.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR


Istilah mengajar sering disatukan dengan belajar, sehingga sudah menjadi satu kalimat
majemuk “kegiatan belajar mengajar” (KBM), proses belajar mengajar (PBM) dan untuk
menyebutkan kedua istilah tersebut, saat ini disatukan dengan “pembelajaran”. Dengan demikian
jika disebut “pembelajaran” itu berarti menunjukkan proses kegiatan yang melibatkan unsur
belajar dan mengajar.
Mengajar (teaching) memiliki banyak pengertian, mulai dari pengertian yang sudah lama
(tradisional) sampai pada pengertian yang terbaru (kontemporer). Secara deskriptif mengajar
diartikan sebagai proses menyampaikan informasi atau pengetahuan dari guru, dosen, instruktur
kepada siswa. Merujuk pada pengertian mengajar tersebut, inti dari mengajar adalah proses
menyampaikan (transfer) atau memindahkan. Memang dalam mengajar ada unsur
menyampaikan atau transfer dari guru, dosen, instruktur kepada siswa. Akan tetapi pengertian
memindahkan tersebut bukanseperti seorang memindahkan air minum dari satu cangkir ke
cangkir yang lain. Air yang dipindahkan dari satu cangkir ke cangkir yang lain volumenya akan
tetap sama bahkan karena mungkin terjadi proses penguapan,maka volume air yang dipindahkan
itu akan semakin berkurang (menyusut) dari keadaan sebelumnya. Oleh karena itu mengajar
yang diartikan proses menyampaikan (transfer), maknanya adalah “menyebarluaskan atau
memperkaya” pengalaman belajar siswa sehingga dapat mengembangkan potensi siswa secara
maksimal.
Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau keterampilan yang
khusus yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur agar dapat melaksanakan tugas mengajar
secara efektif, efisien dan professional. Dengan demikan keterampilan dasar mengajar berkenaan
dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dengan beberapa
kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dan melekat harus dimiliki dan
diaktualisasikan oleh setiap guru, dosen, atau instruktur dalam melaksanakan tugasnya.

3
Keterampilan Dasar Mengajar merupakan hal yang perlu dimiliki oleh guru dari semua
bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang studi yang bermacam-macam
mempunyai ciri-ciri pengajaran yang khas, keterampilan mengajar untuk bidang-bidang studi
khusus perlu dikembangkan. Perkembangan dunia pendidikan menggunakan media dan
teknologi saat ini menyebabkan kekhasan ciri pengajaran dari masing-masing studi makin
tampak, dan perbedaannya dengan pengajaran bidang studi lain makin nyata.
Dalam kegiatan mengajar, begitu banyak hal yang harus diperhitungkan oleh guru
misalnya:
1.         Keadaan siswa.
2.         Tujuan yang akan dicapai.
3.         Sifat materi yang akan menjadi bahan ajar.
4.         Keadaan sarana.
Mengajar termasuk kegiatan yang kompleks, karena melibatkan kemampuan guru/mahasiswa
calon guru untuk menguasai materi, teknik pengelolaan PBM, Pengelolaan waktu, Pengendalian
disiplin, Pelayanan terhadap perbedaan kemampuan siswa, Sikap terhadap profesi, Sikap
terhadap siswa.
Menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, terutama Pasal 1 guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sementara itu, tenaga pendidik adalah
pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan,
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat Dengan munculnya UU ini guru/dosen sudah diakui sebagai
tenaga professional setara dengan profesi lain. Yang dimaksud profesional di sini adalah
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan
kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu
atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Guru merupakan sosok yang digugu dan ditiru, begitulah falsafah yang sering kita
dengar.Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak diwujudkan menjadi kegiatan. Untuk itu
perananguru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan diantara

4
murid-murid suatu kelas . Secara etimologi atau dalam arti sempit guru yang berkewajiban
mewujudkansuatu program kelas adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan
pelajaran di sekolahatau kelas.Secara lebih luas guru berarti orang yang bekerja dalam bidang
pendidikan dan pengajaran yangikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak untuk
mencapai kedewasaan masing-masing dalam berpikir dan bertindak. Guru dalam pengertian
terakhir bukan sekedar orang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan materi
pengetahuan tertentu, akan tetapi adalahanggota masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa
bebas serta kratif dalam mengarahkan perkembangan akan didik nya menuju sebuah cita-cita
luhur mereka. Untuk mencampai haltersebut diatas maka dibutuhkan ketrampilan-ketrampilan
dasar seorang guru dalam mengajar.Turney (1973) mengemukakan 8 (delapan) keterampilan
dasar mengajar, yakni:

B. JENIS- JENIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR PADA GURU

1. Keterampilan Bertanya

“Bertanya” adalah bahasa verbal untuk meminta respon siswa baik berupa pengetahuan,
pendapat, atau pun sekedar mengembalikan konsentrasi siswa yang terdestruc oleh berbagai
kondisi selama KBM berlangsung. Dalam proses belajar mengajar, “Bertanya” memainkan
peranan penting sebab “Bertanya” dapat menjadi stimulus yang efektif untuk mendorong
kemampuan berpikir siswa. Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar
mengajar, guru perlu menunjukkan sikap yang baik ketika  mengajukan pertanyaan maupun
menerima jawaban siswa. Hendaklah guru menghindari kebiasaan seperti: menjawab pertanyaan
sendiri, mengulang jawaban siswa, mengulang pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan
dengan jawaban serentak, menentukan siswa yang harus menjawab sebelum bertanya, dan
mengajukan pertanyaan ganda. Kegiatan bertanya dalam KBM ini akan lebih efektif bila
pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang
dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan antara lain adalah :
• Menimbulkan rasa ingin tahu
• Merangsang fungsi berpikir
• Mengembangkan keterampilan berpikir
• Memfokuskan perhatian siswa

5
• Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
• Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya

2. Keterampilan memberikan penguatan

Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, baik bersifat verbal maupun
non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku
siswa, bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima (siswa),
atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon
terhadap tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku
tersebut. Teknik pemberian penguatan dalam KBM yang bersifat verbal dapat dinyatakan
melalui pujian, penghargaan atau pun persetujuan, sedangkan penguatan non verbal dapat
dinyatakan melalui gesture, mimic muka (ekspresi), penguatan dengan cara mendekati,
penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, dll.
Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan
positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan
negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan
yang tidak menyenangkan.
Manfaat penguatan bagi siswa adalah untuk meningkatkan perhatian (fokus) siswa dalam
belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri, dll.

3. Keterampilan mengadakan variasi

“Variasi” dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai perubahan dalam proses
interaksi belajar mengajar. Dalam konteks ini, “variasi” merujuk pada tindakan dan perbuatan
guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk meningkatkan dan
mengikat perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung.
Tujuan utama dari “variasi” dalam kegiatan pembelajaran ini adalah untuk mengurangi
rasa boring yang membuat siswa tidak lagi fokus pada prose KBM yang sedang berlangsung.
Untuk itu guru perlu melakukan berbagai “variasi” sehingga perhatian siswa tetap terpusat pada
pelajaran. Beberapa “variasi” yang dapat dilakukan guru selama proses KBM diantaranya
adalah: penggunaan variasi suara (teacher voice), pemusatan perhatian siswa (focusing),

6
kesenyapan/kebisuan guru (teacher silence), kontak pandang dan gerak (eye contact and
movement), gesture/gerak tubuh, ekspresi wajah guru, pergantian posisi guru dalam kelas dan
gerak guru (teachers movement), variasi penggunaan media dan alat pengajaran, dll.

4. Keterampilan menjelaskan

“Menjelaskan” adalah menyajikan informasi secara lisan, dengan sistematika yang runut
untuk menunjukkan adanya korelasi/hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Ada 2
komponen dalam ketrampilan menjelaskan, yaitu : Merencanakan, hal ini mencakup
penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-
unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum atau rumus-rumus yang sesuai dengan
hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian, merupakan  suatu penjelasan, dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut: kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian
tekanan, dan penggunaan balikan/feedback.
Kegiatan “menjelaskan” dalam proses KBM bertujuan untuk membantu siswa memahami
berbagai konsep, hukum, prosedur, dll, secara obyektif; membimbing siswa memahami
pertanyaan; meningkatkan keterlibatan siswa; memberi kesempatan pada siswa untuk
menghayati proses penalaran serta memperoleh feedback tentang pemahaman siswa. Apabila
seorang guru menguasai “keterampilan menjelaskan” maka guru akan lebih mudah mengelola
waktu dalam menyajikan materi, sehingga menjadi lebih efektif memanage waktu.  Selain itu
penjelasan yang runut dan sistematis akan memudahkan siswa dalam memahami materi, yang
pada gilirannya akan memperluas cakrawala pengetahuan siswa, bahkan mungkin penjelasan
guru yang sistematis dan mendalam akan dapat membantu mengatasi kelangkaan buku sebagai
sarana dan sumber belajar (mengingat guru adalah salah satu sumber belajar bagi siswa).
Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, dan akhir pelajaran, dengan selalu
memperhatikan karakteristik siswa yang diberi penjelasan serta materi/ masalah yang dijelaskan.
Prinsip-prinsip menjelaskan dibagi atas:
1)      Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik
2)      Penjelasan harus diselingi tanya jawab 
3)      Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru 
4)      Penjelasan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran 
5)      Materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik 

7
6)      Dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan dihubungkan
dengan kehidupan 
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menjelaskan
a)        Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas 
b)        Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu 
c)        Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan 
d)       Dalam menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi 
e)        Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui pertanyaan-
pertanyaan

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau keterampilan
yang khusus (most spesifis instructional behaviours) yang harus dimiliki oleh guru,
dosen, instruktur agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan
professional. Keterampilan Dasar Mengajar meliputi:
1.      Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
2.      Keterampilan Memberi Penguatan
3.      Keterampilan Bertanya
4.      Keterampilan Menjelaskan
5.      Keterampilan Mengadakan Variasi
6.      Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
7.      Keterampilan Mengelola Kelas
8. keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

B. SARAN
Sebagai seorang calon guru, hendaknya keterampilan dasar  mengajar ini kita
pahami secara benar agar kelak dalam pelaksanaan belajar mengajar dapat berjalan
lancar. Demikian makalah ini dibuat dengan sebaik- baiknnya, saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.

9
DAFTRA PUSTAKA

Hasibuan dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rodaskarya.

Kepala UPPL Unimed. 2017. Bahan kuliah micro teaching.UNIMED PRESS. Medan

http://niswiulfini.blogspot.com/2014/02/keterampilan-dasar-mengajar-guru.html
http://windowsbie.blogspot.com/2012/06/contoh-makalah-keterampilan-mengajar.html

10

Anda mungkin juga menyukai