Oleh :
NIM : 5173111008
SUMATERA UTARA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang pasti menginginkan hasil penelitian atau pekerjaannyasesuai dengan
harapannya. Maka dari itu dibutuhkan sebuah metode penelitian untuk memproses
dan menjalankannya. Metode adalah sebuah carayang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuaidengan yang dikehendaki. Sedangkan penelitian adalah usaha
untukmengungkap dan menyingkap sebuah permasalahan sampai ke akar-akarnya.Maka
dengan ini dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah sebuahcara untuk mengungkap
dan menyingkap permasalahan secara sistematis danteratur sehingga akan tercapainya hasil
yang dikehendaki.
Kritik buku (critical book report) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang
bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan
dan kekurangan suatu buku, menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu
tugas individu mata kuliah Metodologi Penelitian pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
di Universitas Negeri Medan.
Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku
atau hasil karya lainnya secara ringkas.
Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang
sama atau penulis lainnya.
RINGKASAN BUKU
A. Identitas Buku
1. Buku Utama
2. Buku Pembanding
1. Buku Utama
Pada bab ini Prof. Sugiyono memaparkan tentang pengertian populasi, sampel dan jenis-
jenis sampel. Penulis mengatakan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun pengertian sampel
menurut penulis yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Secara garis besar teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua yaitu probability sampling
dan nonprobabillity sampling.
A. Teknik sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel
yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Dalam penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d, Prof. Dr. Sugiyono (2010) menyatakan Secara
skematis, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability
Sampling dan Non probability Sampling. Probability Sampling meliputi: simple random,
proportionate stratified random, disproportionate stratifed random, dan area random.
Nonprobability sampling meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental,
purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.
1) Probability sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Macam-
macam teknik ini meliputi:
1. Simple random sampling
Simple random sampling merupakan pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan
bila anggota populasi dianggap homogen.
2. Proportionate stratified random sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proposional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang
pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang
lulus S1=45 orang, S2=30 orang, SMK= 800 orang, SMA= 400 orang, SMP= 300 orang, SD=
300 orang. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut.
3. Disproportionate stratified random sampling
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila peneliti
menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data
disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaanpertanyaan peneliti, baik
pertanyaan tertulis ataupun lisan.
Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa
benda, gerak atau proses sesuatu. Peneliti yang mengamati tumbuhnya padi, maka sumber
datanya adalah padi, sedangkan objek penelitiannya adalah pertumbuhan jagung. Apabila peneliti
menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi sumber data, sedangkan
isi catatan adalah objek penelitian atau variabel penelitian.
Klasifikasi sumber data, dilihat dari subjek di mana data menempel, yang disingkat
dengan 3 P, yaitu:
1. Person:
Jika sumber data berupa orang. Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data
berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.
2. Place:
Jika sumber data berupa tempat. Place yaitu sumber data yang menyajikan tampilan
berupa keadaan diam dan bergerak. Diam, misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda ,
warna dan lain-lain. Bergerak, misalnya: aktivitas, kinerja, laju kendaraan dan lain-lain. Pada
umumnya tampilan diam dan gerak merupakan objek untuk penggunaan metode observasi.
3. Paper:
Jika sumber data berupa symbol. Paper merupakan sumber data yang menyajikan
tandatanda berupa huruf, angka, gambar, atau symbol symbol lain. Pengertian paper bukan
terbatas hanya pada kertas, tapi juga dapat berwujud batu, kayu, tulang, daun lontar dan
sebagainya, yang cocok untuk penggunaan metode dokumentasi.
3 jenis penelitian, dilihat dalam hubungannya dengan cakupan wilayah sumber data yang dijadikan
sebagai subjek penelitian, yaitu :
a. Penelitian Populasi
B. Populasi
1. Jumlah terhingga,
Artinya jumlah anggota (elemen) populasi dapat dihitung atau jumlahnya tertentu.
Misal, ingin mengetahui prestasi mahasiswa UMB yang aktif pada tahun 2003. Dalam hal
ini jumlah mahasiswanya dapat diketahui dari catatan biro akademik.
Objek pada populasi diteliti, kemudian data yang diperoleh dan hasilnya
dianalisis,disimpulkan, dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi.
Jika hanya ingin meneliti sebagian dari populasi, maka penelitianya disebut penelitian
sample. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Berdasarkan hasil sample
peneliti kemudian menggeneralisir hasil penelitian. Yang dimaksud menggeneralisir adalah
mengangkat kesimpulan dalam sample sebagai kesimpulan penelitian yang berlaku bagi
populasi.
D. Penelitian Kasus
Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan
mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau fenomena tertentu. Ditinjau dari
wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sempit. Tetapi
ditinjau dari sifat penelitiannya, maka penelitian kasus lebih mendalam. Contoh penelitian
populasi
Peneliti bermaksud mengetahui penggunaan buku paket di SMA se DIY. Peneliti
mengumpulka data dari seluruh SMA yang ada di DIY, baik SMA negeri maupun swasta.
Kemudian kesimpulannya berlaku bagi SMA seluruh wilayah provinsi tersebut.
Contoh penelitian sampel
Peneliti bermaksud mengetahui penggunaan buku paket di SMA se DIY. Berhubung
keterbatasan tenaga, waktu, dan dana, maka peneliti megumpulkan data dari beberapa SMA di
setiap kabupaten dan kotamadya, ada yang negeri, berstatus disamakan, diakui, terdaftar,
dengan mempertimbangkan pula besar kecilnya sekolah. Kemudian kesimpulan yang
dihasilkan dari peneliti ini berlaku bagi seluruh SMA di DIY.
Contoh penelitian kasus
Peneliti bermaksud mengetahui penggunaan buku paket di salah satu SMA se DIY.
Dengan bermacam-macam pertimbangan, akhirnya peneliti menentukan SMA XXX sebagai
tempat penelitiannya. Setelah data terkumpul dan diolah maka peneliti memperoleh kesimpulan
mengenai bagaiman SMA XXX menggunakan buku paket. Kemudian kesimpulan tersebut
hanya berlaku bagi SMA XXX itu saja.
E. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek
penelitian. Dalam kenyataannya banyak peneliti, khususnya peneliti pemula sulit membedakan
antara pengertian objek penelitian, subjek penelitian dan sumber data.
KEUNGGULAN BUKU
Buku yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan yang dikembangkan dari buku
sebelumnya yaitu Metode Penelitian Administrasi (kuantitatif) dan Memahami Penelitian
Kualitatif yang di tulis oleh Prof. Dr. Sugiyono sangat bagus untuk digunakan oleh mahasiswa
dalam penyususnan skripsi ataupun kalangan umum untuk dijadikan pedoman dalam
penelitian. Hal ini disebabkan karena dalam buku ini secara lengkap membahas hal-hal yang
berkaitan dengan metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan metode penelitian R & D. Selain
itu, dalam buku ini juga memaparkan sistematika dalam pembuatan proposal yang bersifat
kualitaif dan kuantitatif.
KELEMAHAN BUKU
Buku berjudul Metode Penelitian Pendidikan ini sudah cukup bagus tetapi masih ada
hal-hal penting yang tidak dicantumkan, di antaranya saran untuk memperoleh hipotesis dan
kode etik penelitian. Dalam buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Sugiyono hanya memaparkan
bentuk-bentuk rumusan hipotesis. Sedangkan saran untuk memperoleh hipotesis tidak
dicantumkan.
Adapaun cara yang digunakan untuk memperoleh hipotesis yaitu cara induktif, yang
artinya peneliti merumuskan hipotesis sebagai suatu generalisasi dari hubungan-hubungan yang
diamati. Maksudnya peneliti melakukan pengamatan terhadap tingkah laku, memperhatikan
kecendrungan-kecendrungan atau kemungkina adanya hubungan-hubungan dan kemudian
merumuskan penjelasan sementara tentang tingkah laku yang diamati. Sedangkan cara
deduktif, hipotesis dirumuskan setelah peneliti mengkonstruksi teori sebagai hasil lacak-baca
berbagai literatur (Ary, dkk., dalam Furchan, 1999: 23).
IMPLIKASI
A. Teori
Teori-teori yang terdapat pada buku ini sangatlah berdampak untuk penemuan,
pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu
adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Apabila kita
mengaplikasikan teori tersebut secara benar dalam proses penelitian kita. Sedangkan
pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-
raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti memperdalam
dan memperluas pengetahuan yang ada. Teori-teori yang terdapat juga dapat digunakan sebagai
penguat data dalam pembuktian penelitian. Maka, dapat disimpulkan bahwa penelitian dapat
memberikan pengetahuan baru kepada kita dan juga dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi.
B. Perkembangan Pendidikan
Hasil yang di dapatkan dari data-data yang dikumpulkan berdasarkan fakta-fakta akan
di telaah, dan dikembangkan maka data tersebut sebagai data baru atau informasi yang baru
bagi peneliti yang sangat penting yang akan menjadi bahan pertimbangan untuk memperkirakan
tindakan selanjutnya khususnya dalam pendidikan. Salah satu contohnya, hasil penelitian dapat
memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada
penerapan model-model pembelajaran untuk meningkatkan hasil proses pembelajaran dan hasil
belajar di kelas dan sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki praktik-praktik
pembelajaran guru agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas pembelajaran dan
hasil belajar siswa meningkat. Meningkatkan hasil belajar dan solidaritas siswa untuk
menemukan pengetahuan dan mengembangkan wawasan, meningkatkan kemampuan
menganalisis suatu masalah melalui pembelajaran dengan model pembelajaran inovatif.
Manfaat terbesar bagi peneliti yaitu sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan
pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan
menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah efektif dan
efisien.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan menurut saya pembahasan pada kedua buku ini sangat terstruktur
sehingga dapat membuat pola pikir pembaca menjadi terarah dan mudah untuk mengikuti
langkah-langkah ataupun ilmu yang akan disampaikan. Baik buku Sugiyono atau Suharsimi
Arikunto sama – sama telah menjelaskan mengenai konsep bagaimana prosedur pemilihan
populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif.
B. Saran
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Arikunto suharsimi Prof. Dr. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta. 2010