Anda di halaman 1dari 21

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

CRITICAL BOOK REPORT

Oleh :

NAMA : DANIEL PARSAULIAN PURBA

NIM : 5173111008

KELAS : PTB A 2017

DOSEN PENGAMPU : Drs. SORGANG SIAGIAN, M.Pd.

PROGRAM STUDI S1 PEND. TEKNIK BANGUNAN – FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SUMATERA UTARA

2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang pasti menginginkan hasil penelitian atau pekerjaannyasesuai dengan
harapannya. Maka dari itu dibutuhkan sebuah metode penelitian untuk memproses
dan menjalankannya. Metode adalah sebuah carayang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuaidengan yang dikehendaki. Sedangkan penelitian adalah usaha
untukmengungkap dan menyingkap sebuah permasalahan sampai ke akar-akarnya.Maka
dengan ini dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah sebuahcara untuk mengungkap
dan menyingkap permasalahan secara sistematis danteratur sehingga akan tercapainya hasil
yang dikehendaki.

Penelitian ilmiah secara umum mengenal dua jenis penelitian, yaitu


penelitiandengan pendekatan kuantitatif atau penelitian kuantitatif dan penelitian dengan pend
ekatan kualitatif atau penelitian kualitatif. Maka dalam hal ini akandijelaskan tentang seputar
penelitian kualitatif dan kuantitatif serta langkah-langkah yang harus ditempuh.

B. Tujuan Penulisan Critical Book Report (CBR)

Kritik buku (critical book report) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang
bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan
dan kekurangan suatu buku, menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu
tugas individu mata kuliah Metodologi Penelitian pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
di Universitas Negeri Medan.

C. Manfaat Penulisan Critical Book Report (CBR)

 Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku
atau hasil karya lainnya secara ringkas.

 Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang dikritik.

 Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.

 Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang
sama atau penulis lainnya.

Metodologi Penelitian Page 1


BAB II

RINGKASAN BUKU

A. Identitas Buku

1. Buku Utama

1) Pokok Bahasan : Populasi Dan Sampel


Judul Buku :Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif,dan R&D
Penulis : Prof.Dr. Sugiyono
Penerbit : ALVABETA
Kota Terbit :Bandung
Tahun Terbit : 2016
Edisi : 23

2. Buku Pembanding

2) Pokok Bahasan : Menentukan Sumber Data


Judul Setiap Buku : Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik)
Penulis : Prof.Dr.Suharsimi Arikunto
Penerbit : Rineka Cipta
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2010
Edisi : Edisi Revisi 2010

B. Deskripsi Isi Buku

1. Buku Utama

Pada bab ini Prof. Sugiyono memaparkan tentang pengertian populasi, sampel dan jenis-
jenis sampel. Penulis mengatakan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun pengertian sampel
menurut penulis yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Secara garis besar teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua yaitu probability sampling
dan nonprobabillity sampling.

Metodologi Penelitian Page 2


Probaility sampling terdiri atas simple random sampling (pengambilan anggota sampel
dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu;
proportionate stratified random sampling (populasi mempunyai anggota/unsure yang tidak
homogen dan berstrata secara proposional); disproportionate statisfied random sampling
(menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tapi kurang proposional); area sampling
(menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas). Adapun
pengertian nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel.
Penulis membagi nonprobability sampling menjadi beberapa bagian yaitu sampling
sistematis (teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah
diberi nomor urut); sampling kuota (teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan) ; sampling isidental (teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
cocok sebagai sumber data); sampling jenuh ( teknik pengambilan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel); snowball sampling ( teknik penentuan sampel yang mula-
mula jumlahnya kecil kemudian membesar).
Prof. Dr. Sugiyono (2010) menegaskan bahwa terdapat perbedaan mendasar dalam
pengertian antara “ populasi dan sampel” dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam
penelitian kuantitatif, populasi di artikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi itu misalnya penduduk di
wilayah tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya. Populasi bukan
hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar
jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi keseluruhan
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek/subyek itu. Sedangkan sampel adalah bagian dari
populasi itu, apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulan akan diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi menggunakan
istilah situasi sosial, yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat, pelaku dan aktifitas yang
berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian
Metodologi Penelitian Page 3
yang ingin diketahui “ apa yang terjadi” di dalam nya, misalnya rumah berikut keluarga dan
aktifitasnya. Situasi sosial tidak hanya terdiri dari tiga elemen tersebut, tetapi bisa juga berupa
peristiwa alam, binatang, tumbuh-tumbuhan dan sejenisnya. Sedangkan sampel dalam
penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, partisipan,
informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan
disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
menghasilkan teori.

A. Teknik sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel
yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Dalam penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d, Prof. Dr. Sugiyono (2010) menyatakan Secara
skematis, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability
Sampling dan Non probability Sampling. Probability Sampling meliputi: simple random,
proportionate stratified random, disproportionate stratifed random, dan area random.
Nonprobability sampling meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental,
purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.
1) Probability sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Macam-
macam teknik ini meliputi:
1. Simple random sampling
Simple random sampling merupakan pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan
bila anggota populasi dianggap homogen.
2. Proportionate stratified random sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proposional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang
pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang
lulus S1=45 orang, S2=30 orang, SMK= 800 orang, SMA= 400 orang, SMP= 300 orang, SD=
300 orang. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut.
3. Disproportionate stratified random sampling

Metodologi Penelitian Page 4


Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang
proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai, 3 orang lulusan S3, 4 orang
lulusan S2, 90 orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP. Maka 3 orang lulusan S3 dan 4
orang lulusan S2 tersebut diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok ini terlalu
kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU, dan SMP.
4. Cluster sampling ( Area sampling)
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi, atau kabupaten. Untuk
menentukan penduduk mana yang akan jadi sumber data, maka pengambilan sampelnya
berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
Misalnya di Indonesia terdapat 30 provinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15
provinsi, maka pengambilan 15 privinsi itu dilakukan secara random,. Tetapi perlu diingat,
karena provinsi-provinsi di Indonesia itu berstrata (tidak sama) maka pengambilan sampelnya
perlu menggunakan stratified random sampling. Provinsi di Indonesia ada yang penduduknya
padat ada yang tidak, ada yang mempunyai hutan banyak ada yang tidak, ada yang kaya bahan
tambang ada yang tidak. Karakter semacam ini perlu diperhatikan sehingga pengambilan
sampel menurut strata populasi itu dapat ditetapkan.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada
daerahn itu ceara sampling juga.
2) Nonprobability sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sam bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
1. Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang.
Dari semua anggota tersebut diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, atau kelipatan dari bilangan
tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan 5, untuk itu maka yang diambil sebagai sampel adalah
nomor1, 5, 10, 15, 20, dan seterusnya sampai 100.
2. Sampling kuota

Metodologi Penelitian Page 5


Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-
ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian
tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan Ijin Mendirikan
Bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum
didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai, karena belum
memenuhi kuota yang ditentukan.
Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul data,
maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota sampel, atau 5
orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 orang anggota sampel tersebut.
1. Sampling ansidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti, hasil datanya dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan yang ditemui itu cocok sebagai sumber
data.
2. Sampling purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Misalnya akan melekukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya
adalah orang yang ahli makanan. Atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka
sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk
penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
3. Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang,
atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah
lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
4. Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.
Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua
orang ini belum merasa lengkap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang
dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya.
Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Metodologi Penelitian Page 6
Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel purposive dan snowball,
misalnya akan meneliti siapa provokator kerusuhan, maka akan cocok menggunakan purposive
dan snowball.

B. Menentukan ukuran sampel


Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
diharapkan 100% yang mewakili populasi adalah sama dengan jumlah populasi itu sendiri. Jadi
bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitan itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut
tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut
yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan
generalisasi semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi,
maka semakin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).
Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian?
Jawabannya tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki. Tingkat
ketelitian/kepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana, waktu dan
tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel
yang diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin besar
jumlah anggota sampel yang diperlukan sebagai sumber dana.
Berikut ini rumus menghitung ukuran sampel dari populasi yang jumlahnya telah
diketahui:
Cara menentukan ukuran sempel bila sempel tidak berdistribusi normal, misalnya
populasi homogen maka cara-cara tersebut tidak perlu dipakai. Misalnya populasinya berbeda,
katakan logam dimana susunan molekulnya homogen, maka jumlah sempel yang diperlukan
1% saja sudah bisa mewakili.
Sebenarnya terdapat berbagai rumus untuk menghitung ukuran sempel, misalnya dari
Cochen, Cohen dll. Bila keduanya digunakan untuk menghitung ukuran sempel, terdapat sedikit
perbedaan jumplahnya. Lalu yang dipakai yang mana? Sebaiknya yang dipakai adalah jumlah
ukuran sempel yang paling besar.

Metodologi Penelitian Page 7


C. Contoh Menentukan Ukuran Sempel
Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat
terhadap pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah tertentu. Kelompok masyarakat itu
terdiri 1000 orang, yang dapat dikelompokan berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu lulusan
S1= 50, Sarjana Muda = 300, SMK = 500, SMP = 100, SD = 50 (populasi berstrata).
Bila jumlah populasi = 1000, kesalahan 5% , maka jumlah sempelnya = 258, Karena
populasi berstrata, maka sampelnya jga berstrata. Stratanya ditentukan menurut jenjang
pendidikan. Dengan demikian masing-masing sempel untuk tingkat pendidikan harus
proporsional sesuai dengan populasi. Berdasarkan perhitungan dengan cara berikut ini jumlah
sempel untuk kelompok S1 = 14, Sarjana Muda (SM) = 83, SMK = 139, SMP = 14, dan SD =
28.

S1 = 50/1000 X 258 = 13,90 = 12,9


SM = 300/1000 X 258 = 83,40 = 77,4
SMK = 500/1000 X 258 = 139,0 = 129
SMP = 100/1000 X 258 = 27,8 = 25,8
SD = 50/1000 X 258 = 13,91 = 12,9
Jumlah = 258
Jadi jumlah sempelnya = 12,9 + 77,4 +129 + 25,8 + 12,9 + = 258. Jumlah yang pecahan
bisa dibulatkan ke atas, sehingga jumlah sempel menjadi 13 + 78 + 129 + 26 + 13 = 259. Pada
perhitungan yang menghasilkan pecahaan (terdapat koma) sebaiknya dibulatkan ke atas
sehingga jumlah sempelnya lebih 259. Hal ini lebih aman daripada kurang dari 258. Roscoe
dalam buku Research Methonds For Business (1982:253) memberikan saran-saran tentang
ukuran sempel untuk penelitian seperti berikut ini:
1. Ukuran sempel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
2. Bila sempel dibagi dalam katagori ( misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan
lain-lain) maka jumlah anggota sempel setiap katagori minimal 30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan Multivariate (korelasi atau
regresi ganda misalnya). Maka jumlah anggota sempel minimal 10 kali dari jumlah
variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiaanya ada 5 (independen + dependen),
maka jumlah anggota sempel = 10 X 5 = 50.

Metodologi Penelitian Page 8


4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang mengunakan kelompok ekspetrimen
dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sempel masing-masing antara 10 sampai
dengan 20.

D. Cara Mengambil Anggota Sempel


Probability sampling adalah teknik sempling yang memberi peluang sama kepada
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sempel. Cara demikian sering disebut dengan
random sampling, atau cara pengambilan sampel secara acak.
Pengambilan sempel secara acak random/acak dapat dilakukan dengan bilangan
random, komputer, maupun dengan undian. Bila pengambilan dilakukan dengan undian, maka
setiap anggota populasi diberi nomer terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah anggota populasi.

Populasi Dan Sampel


Pada bab ini penulis memaparkan pengertian populasi dan sampel serta teknik
pengambilan sampel. Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara populasi dan
sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, populasi
diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu. Dalam penelitian
kualitatif penulis menggunakan istilah yang disampaikan oleh Spadley yang dinamakan social
situation atau situasi social yang terdiri atas tiga element yaitu tempat,pelaku, dan aktivitas.
Adapun beberapa teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling
dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbamgan tertentu. Sedangkan snowball sampling adalah teknik pengambilan
sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama - lama menjadi besar. Lincoln
dan Guba (1985) mengemukakan bahwa dalam penelitian naturalistik, spesifikasi sampel tidak
dapat ditentukan sebelumya. Jadi penentuan sampel dalam penlitian kualitatif dilakukan saat
peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. Caranya yaitu peneliti
memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Praktik
sepeti inilah yang dinamakan snowball sampling.

Metodologi Penelitian Page 9


2. Buku Pembanding

A. Pengertian Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila peneliti
menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data
disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaanpertanyaan peneliti, baik
pertanyaan tertulis ataupun lisan.
Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa
benda, gerak atau proses sesuatu. Peneliti yang mengamati tumbuhnya padi, maka sumber
datanya adalah padi, sedangkan objek penelitiannya adalah pertumbuhan jagung. Apabila peneliti
menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi sumber data, sedangkan
isi catatan adalah objek penelitian atau variabel penelitian.
Klasifikasi sumber data, dilihat dari subjek di mana data menempel, yang disingkat
dengan 3 P, yaitu:

1. Person:
Jika sumber data berupa orang. Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data
berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.

2. Place:
Jika sumber data berupa tempat. Place yaitu sumber data yang menyajikan tampilan
berupa keadaan diam dan bergerak. Diam, misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda ,
warna dan lain-lain. Bergerak, misalnya: aktivitas, kinerja, laju kendaraan dan lain-lain. Pada
umumnya tampilan diam dan gerak merupakan objek untuk penggunaan metode observasi.

3. Paper:
Jika sumber data berupa symbol. Paper merupakan sumber data yang menyajikan
tandatanda berupa huruf, angka, gambar, atau symbol symbol lain. Pengertian paper bukan
terbatas hanya pada kertas, tapi juga dapat berwujud batu, kayu, tulang, daun lontar dan
sebagainya, yang cocok untuk penggunaan metode dokumentasi.
3 jenis penelitian, dilihat dalam hubungannya dengan cakupan wilayah sumber data yang dijadikan
sebagai subjek penelitian, yaitu :

a. Penelitian Populasi

Metodologi Penelitian Page 10


b. Penelitian Sampel
c. Penelitian Kasus

B. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti


semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian
populasi atau disebut studi populasi, atau juga studi sensus.
Contoh, Semua orang yang terdaftar dalam angkatan laut hari tertentu, Semua mahasiswa
yang terdaftar mengambil suatu mata kuliah tertentu. Dilihat dari jumlahnya, maka populasi dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Jumlah terhingga,
Artinya jumlah anggota (elemen) populasi dapat dihitung atau jumlahnya tertentu.
Misal, ingin mengetahui prestasi mahasiswa UMB yang aktif pada tahun 2003. Dalam hal
ini jumlah mahasiswanya dapat diketahui dari catatan biro akademik.

2. Jumlah tak terhingga,


Artinya jumlah anggota populasi tidak dapat ditentukan banyaknya. Misal, penelitian
mengenai prestasi mahasiswa UMB. Dalam hal ini kita tidak tahu berapa jumlah
mahasiswa UMB, karena tidak semua mahasiswa aktif. Oleh karena itu dalam
penelitian populasi sebaiknya mengadakan pembatasan lebih dulu, sehingga
kesimpulan yang dihasilkan dapat menggambarkan kondisi populasi yang
sebenarnya.

Objek pada populasi diteliti, kemudian data yang diperoleh dan hasilnya
dianalisis,disimpulkan, dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi.

Metodologi Penelitian Page 11


C. Sampel

Jika hanya ingin meneliti sebagian dari populasi, maka penelitianya disebut penelitian
sample. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Berdasarkan hasil sample
peneliti kemudian menggeneralisir hasil penelitian. Yang dimaksud menggeneralisir adalah
mengangkat kesimpulan dalam sample sebagai kesimpulan penelitian yang berlaku bagi
populasi.

Bilamanakah kita boleh mengadakan penelitian sample ?


Penelitian sample baru boleh dilaksanakan apabila keadaan subjek dalam populasi
benar-benar homogen. Apabila subjek populasi tidak homogen, maka kesimpulannya tidak
boleh diberlakukan bagi seluruh populasi ( hasilnya tidak boleh digeneralisasikan). Keuntungan
menggunakan sampel :
1. Karena subjek pada sampel lebih sedikit dibanding dengan populasi, maka
kerepotannyaa tentu berkurang
2. Apabila populasinya terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang terlewati
3. Akan lebih efisien ( waktu, uang, tenaga )
4. Ada kalanya dengan penelitian populasi bersifat dekstruktif
5. Ada bahaya bias dari orang yang mengumpulkan data

Metodologi Penelitian Page 12


6. Ada kalanya memang tidak dimungkinkan melakukan penelitian populasi
Bagaimana cara mengambil sample?
Pengambilan sample harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sample yang
benar-benar dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya atau representative.
Beberapa cara pengambilan sample penelitian adalah sebagai berikut:
1. Sampel random, atau Sampel acak, Sampel campur
Di dalam pengambilan sampelnya, peneliti mencampur subjek- subjek di dalam
populasi sehingga semua subjek dianggap sama.
2. Sampel berstrata ( stratified sample)
Apabila peneliti berpendapat bahwa populasi terbagi atas tingkat–tingkat atau strata,
maka pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara random. Adanya strata, tidak boleh
diabaikan, dan setiap strata harus diwakili sebagai sampel.
3. Sampel wilayah ( area probability sample)
Sampel wilayah adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari
setiap wilayah yang terdapat dalam populasi.
4. Sampel proporsi ( sample imbangan)
Sampel ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan tehnik sampel berstrata atau
wilayah. Ada kalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap strata atau setiap wilayah
tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek
dari setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengna banyaknya subjek dalam
masing-masing strata atau wilayah.
5. Sampel Bertujuan
Sampel ini dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan strata/wilayah,
tetapi didasarkan pada tujuan tertentu.
6. Sampel Kuota atau Quota Sample
Teknik sampling ini tidak mendasarkan diri pada strata atau daerah, tetapi mendasarkan
diri pada jumlah yang sudah ditentukan
7. Sampel Kelompok atau Cluster Sample
Didalam menentukan jenis cluster atau kelompok harus dipertimbangkan masak –
masak semua ciri – ciri yang ada
8. Sampel Kembar atau Double Sample

Metodologi Penelitian Page 13


Sampel kembar adalah dua buah sampel yang sekaligus diambil oleh peneliti dengan
tujuan untuk melengkapi jumlah apabila ada data yang tidak masuk dari sampel pertama, atau
untuk mengadakan pengecekan terhadap kebenaran data dari sampel pertama.

D. Penelitian Kasus
Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan
mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau fenomena tertentu. Ditinjau dari
wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sempit. Tetapi
ditinjau dari sifat penelitiannya, maka penelitian kasus lebih mendalam. Contoh penelitian
populasi
Peneliti bermaksud mengetahui penggunaan buku paket di SMA se DIY. Peneliti
mengumpulka data dari seluruh SMA yang ada di DIY, baik SMA negeri maupun swasta.
Kemudian kesimpulannya berlaku bagi SMA seluruh wilayah provinsi tersebut.
Contoh penelitian sampel
Peneliti bermaksud mengetahui penggunaan buku paket di SMA se DIY. Berhubung
keterbatasan tenaga, waktu, dan dana, maka peneliti megumpulkan data dari beberapa SMA di
setiap kabupaten dan kotamadya, ada yang negeri, berstatus disamakan, diakui, terdaftar,
dengan mempertimbangkan pula besar kecilnya sekolah. Kemudian kesimpulan yang
dihasilkan dari peneliti ini berlaku bagi seluruh SMA di DIY.
Contoh penelitian kasus
Peneliti bermaksud mengetahui penggunaan buku paket di salah satu SMA se DIY.
Dengan bermacam-macam pertimbangan, akhirnya peneliti menentukan SMA XXX sebagai
tempat penelitiannya. Setelah data terkumpul dan diolah maka peneliti memperoleh kesimpulan
mengenai bagaiman SMA XXX menggunakan buku paket. Kemudian kesimpulan tersebut
hanya berlaku bagi SMA XXX itu saja.

E. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek
penelitian. Dalam kenyataannya banyak peneliti, khususnya peneliti pemula sulit membedakan
antara pengertian objek penelitian, subjek penelitian dan sumber data.

Metodologi Penelitian Page 14


Dalam penelitian pendidikan, seorang peneliti ingin mengetahui metode mengajar yang
banyak digunakan oleh guru-guru SMA. Berdasarkan atas contoh penelitian ini maka yang
dimaksud dengan objek penelitian atau variabel penelitian adalah metode mengajar (yang
digunakan guru), yang dimaksud subjek penelitian adalah guru, dan sebagai sumber data
peneliti adalah guru itu sendiri (diwawancarai, diberi angket, atau diamati waktu mengajar)
serta kepala sekolah yang sekiranya mengetahui tentang jenis metode mengajar yang digunakan
oleh guru.
Sebagai contoh berikutnya, misalnya seorang peneliti akan menyelidiki harga satuan
produksi kaos singlet. Untuk penelitian kedua ini yang dimaksud dengan objek penelitian atau
variabel penelitian adalah harga satuan produksi (kaos singlet), sebagai subjek produksi adalah
kaos singlet, dan sebagai data adalah direktur pabrik kaos. Guru dan kaos singlet dijadikan
sebagai subjek yang dihitung dalam satuan. Dalam menganalisis data, banyaknya satuan
menunjukkan banyaknya subjek dalam penelitian. Ini yang dimaksud dalam pengertian unit
analisis. Apabila penelitian mengambil guru sebagai unit analisis, empat buah sekolah dasar
yang masing-masing gurunya ada 6 orang, maka peneliti tersebut sudah memiliki 24 subjek.
Tetapi jika unit analisisnya adalah sekolah, berarti baru memiliki 4 subjek. Sehingga, unit
analisis yang dimaksud adalah subjek penelitian.

Metodologi Penelitian Page 15


BAB III

KEUNGGULAN BUKU

A. Keunggulan Buku Utama

Buku yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan yang dikembangkan dari buku
sebelumnya yaitu Metode Penelitian Administrasi (kuantitatif) dan Memahami Penelitian
Kualitatif yang di tulis oleh Prof. Dr. Sugiyono sangat bagus untuk digunakan oleh mahasiswa
dalam penyususnan skripsi ataupun kalangan umum untuk dijadikan pedoman dalam
penelitian. Hal ini disebabkan karena dalam buku ini secara lengkap membahas hal-hal yang
berkaitan dengan metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan metode penelitian R & D. Selain
itu, dalam buku ini juga memaparkan sistematika dalam pembuatan proposal yang bersifat
kualitaif dan kuantitatif.

B. Keunggulan Buku Pembanding


Kelebihan dari buku Arikunto adalah penulis menemukan keunggulan dalam buku
legendarisnya Suharsimi Arikunto yaitu : (1) Setiap pokok bahasan dan sub bab-sub babnya
tersusun dengan format yang baik, sehingga mudah untuk dipahami. (2) Terdapat istilah asing
yang disertai dengan artinya. Dengan adanya istilah asing dapat membantu dan menambah
kosakata pembaca tentang bahasa inggris. Dan dengan ada arti dari istilah asing
tersebut, memudahkan pembaca untuk memahami artinya. Contoh : (1) Representative :
mewakili populasi, (2) Description reseach : penelitian deskriptif. Definisi mengenai prosedur
penelitian disajikan dengan bahasa yang mudah untuk dipahami. Selain itu juga ada penjelasan
mengenai bagaimana prosedur itu diperoleh, fungsi dan disertai dengan ilustrasi dan
contohnya.

Metodologi Penelitian Page 16


BAB IV

KELEMAHAN BUKU

A. Kelemahan Buku Utama

Buku berjudul Metode Penelitian Pendidikan ini sudah cukup bagus tetapi masih ada
hal-hal penting yang tidak dicantumkan, di antaranya saran untuk memperoleh hipotesis dan
kode etik penelitian. Dalam buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Sugiyono hanya memaparkan
bentuk-bentuk rumusan hipotesis. Sedangkan saran untuk memperoleh hipotesis tidak
dicantumkan.
Adapaun cara yang digunakan untuk memperoleh hipotesis yaitu cara induktif, yang
artinya peneliti merumuskan hipotesis sebagai suatu generalisasi dari hubungan-hubungan yang
diamati. Maksudnya peneliti melakukan pengamatan terhadap tingkah laku, memperhatikan
kecendrungan-kecendrungan atau kemungkina adanya hubungan-hubungan dan kemudian
merumuskan penjelasan sementara tentang tingkah laku yang diamati. Sedangkan cara
deduktif, hipotesis dirumuskan setelah peneliti mengkonstruksi teori sebagai hasil lacak-baca
berbagai literatur (Ary, dkk., dalam Furchan, 1999: 23).

B. Kelemahan Buku Pembanding


Adapun kekurangan dari buku Arikunto tidak adanya pembahasan singkat pada bagian
yang dianggap penting, tidak dijelaskan bagaimana keterkaitan antara Ilmu Pengetahuan,
Metode Ilmiah, penentuan dan Penelitian. Keempat, terdapat sumber pustaka yang tidak
terbaru atau last update seperti pada Ilmu Pengetahuan dan Pikiran Sehat Whitehead (Kerlinger,
1998).

Metodologi Penelitian Page 17


BAB V

IMPLIKASI

A. Teori

Teori-teori yang terdapat pada buku ini sangatlah berdampak untuk penemuan,
pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu
adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Apabila kita
mengaplikasikan teori tersebut secara benar dalam proses penelitian kita. Sedangkan
pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-
raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti memperdalam
dan memperluas pengetahuan yang ada. Teori-teori yang terdapat juga dapat digunakan sebagai
penguat data dalam pembuktian penelitian. Maka, dapat disimpulkan bahwa penelitian dapat
memberikan pengetahuan baru kepada kita dan juga dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi.

B. Perkembangan Pendidikan

Hasil yang di dapatkan dari data-data yang dikumpulkan berdasarkan fakta-fakta akan
di telaah, dan dikembangkan maka data tersebut sebagai data baru atau informasi yang baru
bagi peneliti yang sangat penting yang akan menjadi bahan pertimbangan untuk memperkirakan
tindakan selanjutnya khususnya dalam pendidikan. Salah satu contohnya, hasil penelitian dapat
memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada
penerapan model-model pembelajaran untuk meningkatkan hasil proses pembelajaran dan hasil
belajar di kelas dan sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki praktik-praktik
pembelajaran guru agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas pembelajaran dan
hasil belajar siswa meningkat. Meningkatkan hasil belajar dan solidaritas siswa untuk
menemukan pengetahuan dan mengembangkan wawasan, meningkatkan kemampuan
menganalisis suatu masalah melalui pembelajaran dengan model pembelajaran inovatif.
Manfaat terbesar bagi peneliti yaitu sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan
pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan
menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah efektif dan
efisien.

Metodologi Penelitian Page 18


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan menurut saya pembahasan pada kedua buku ini sangat terstruktur
sehingga dapat membuat pola pikir pembaca menjadi terarah dan mudah untuk mengikuti
langkah-langkah ataupun ilmu yang akan disampaikan. Baik buku Sugiyono atau Suharsimi
Arikunto sama – sama telah menjelaskan mengenai konsep bagaimana prosedur pemilihan
populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif.

B. Saran

Sebaiknya penulis mengganti tampilan cover yang menarik serta menggunakan


kombinasi warna yang cerah, sehingga menjadikan buku ini terlihat menarik untuk dibaca.
Selain itu, sebaiknya penulis mencantumkan referensi yang jelas dari setiap kutipan yang
diambil dan jika diperlukan membuat daftar referensi dari setiap babnya.

Metodologi Penelitian Page 19


DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Arikunto suharsimi Prof. Dr. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta. 2010

Metodologi Penelitian Page 20

Anda mungkin juga menyukai