Anda di halaman 1dari 20

TEKNIK SAMPLING DALAM PENELIATIAN KUANTITATIF

(Makalah Metode Penelitian Kuantitatif)

Di Susun oleh:
Nor Aida (B74219052)
Nur Kholifah (B74219054)
Putri Rahmadiah (B74219056)
Risa Novita Ayu (B74219058)

Dosen Pembimbing:
Nur Romdlon Mashalul Adi, M.Pd.

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


PRODI MANAJEMEN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknik pengambilan adalah sebuah metode yang digunakan dalam pengambilan
sampel. Dalam pengukuran sampel dilaksanakan dengan berdasarkan pada estimasi
penelitian dalam menentukan besarnya sampel yang akan diambil. Pelaksanaan
pengambilan sampel ini harus dilakukan dengan sedemikian rupa agar sampel yang
diperoleh dapat menggambarkan situasi populasi yang sebenarnya. Salah satu cara dalam
pengambilan sampel yakni dengan menggunakan teknik samling.
Teknik samling ini harus menyesuaikan dengan ukuran sampel yang akan dijadikan
sumber data sebenarnya dengan memerhatikan sifat dan penyebaran populasi agar sampel
yang diperoleh dapat mewakili populasi yang bersifat representative. Teknik sampling
memiliki tujuan yakni membantu dalam mengatasi keterbatasan yang akan dijumpai di
lapangan. Pelaksanaan pengambilan samel dengan teknik ini juga memiliki bebrapa
tahapan.

Pada teknik samling memiliki dua metode dalam pengambilan sampel yakni
probability sampling (random sampling) yang digunakan untuk penelitian kuantitatif dan
non-probability sampling (non-random sampling) yang digunakan dalam penelitian
kualitatif. Keduanya memiliki jenis-jenis dalam pengambilan sampel. Namun, kami hanya
akan membahas mengenai probability sampling yang digunakan pada penelitian kuantitatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian samling?
2. Apa pentingnya teknik sampling?
3. Apa yang dimaksud populasi?
4. Apa saja jenis-jenis teknik sampling?
5. Bagaimana cara menentukan jumlah minimal sampel?
C. Tujuan
1. Mengerti dan memahami pengertian sampling.
2. Mengetahui pentingnya sampling.
3. Memahami pengertian populasi.
4. Mengetahui dan memahami jenis-jenis teknik sampling.
5. Memahami cara menentukan jumlah minimal sampel pada teknik sampling.
BAB 11
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Sampling/Sampel


Menurut Suharsimi Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Dinamakan penelitian sampel, apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan
hasil penelitian sampel. Maksud dari menggenerelasikan adalah mengangkat kesimpulan
penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Sedangkan menurut Sugiyono sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi berikut.
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambildari populasi itu. Apa yang harus dipelajari dari sampel
itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk sampel yang diambil
dari populasi itu harus betul-betul reprenstatif. Selanjutnya seperti yang dikemukakan oleh
Agusty Ferdinand, 2011 bahwa sampel adalah subset dari populasi, yang terdiri dari
beberapa anggota populasi. Subset ini diambil diambil karena dalam banyak hal kasus tidak
mungkin meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu membentuk sebuah perwakilan
populasi yang disebut dengan sampel. Jika dari populasi 1000 orang mahasiswa akan
diambil 250 yang mewakili, maka 250 mahasiswa itu adalah sampel kita. Dengan meneliti
sampel, seorang peneliti dapat menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan atau yang
dapat diberlakukan terhadap seluruh anggota.
Jadi sampel dapat dikatakan sebagai bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Populasi dalam penelitian
ini nanti akan digunakan oleh peneliti.
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik dapat diartikan
sebagai metode, cara, prosedur pengambilan sampel dan penentuan sampel. Teknik
pengambilan sampel adalah teknik untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian.
Teknik pengambilan sampel memegang peran penting untuk penelitian ilmiah, yang
mana jumlah sampel yang digunakan peneliti harus dapat menunjukan dari mana jumlah
tersebut diperoleh.
Teknik pengambilan sampel menjadi penting dalam melakukan penelitian karena
dengan menggunkan teknik atau metode pengambilan sampel, maka peneliti memiliki
landasan yang kuat atau memiliki dasar dalam menggunakan jumlah sampel penelitian.
Berapa pun jumlah sampel yang akan diigunakan dalam penelitian, jika diperoleh dari
penggunaan metode pengambilann yang sesuai maka hasil penelitian dapat dikatakan
ilmiah.

B. Pentingnya Sampling

Sampling dapat menghemat waktu dan uang. Studi sampel biasanya lebih murah
daripada studi sensus dan menghasilkan hasil dengan kecepatan yang relative lebih cepat.

1. Pengambilan sampel memungkinkan pengukuran yang lebih akurat karena


penelitian sampel umumnya dilakukan oleh peneliti yang terlatih dan
berpengalaman.
2. Pengambilan sampel tetap menjadi satu-satunya cara karena jumlah anggota
populasi yang besar atau banyak.
3. Pengambilan sampel tetap menjadi satu-satunya yang harus dilakukan untuk
mengkaji yang mewakili.
4. Pengambilan sampel digunakan utuk mengurangi tingkat kesalahn dalam
pengambilan sampel dengan demikian, dapat membantu dalam memperoleh
informasi mengenai beberapa karakteristik dari populasi.1

C. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk
dipelajari dan diambil kesimpulan2 sedangkan menurut Arikunto populasi adalah

1
Tarjo. 2019. Metode Penelitian. Yogyakarta: Grup Penerbitan CV Budi Utama. Hal. 47-54
2
Arief Furchan, dan Agus Maimun, Studi Tokoh: Metode Penelitian Mengenai Tokoh, (Jakarta: Pustaka
Pelajar, 2005) Hal. 193
keseluruhan subjek penelitian. Dibawah ini akan diberikan contoh dari populasi, yakni
sebagai berikut:
1. Semua mahasiswa-mahasiswi yang terdaftar di universitas tertentu
2. Semua perbankan yang ada di Indonesia
3. Semua saham yang tersaftar di Jakarta Islamic index

Populasi juga memilici cara tersendiri dalam menentukan populasi, yaitu :

1. Isi
2. Satuan
3. Cakupan (scope)
4. Waktu3
Contoh:
Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga petani di Kabupaten Merangin tahun 2014,
maka populasinya dapat ditetapkan dengan 4 faktor tsb:
1. Isi
Semua keluarga petani
2. Satuan
Petani penggarap/pemilik tanah
3. Cakupan (scope)
Kabupaten Merangin
4. Waktu
tahun 2014

Populasi dapat dibedakan menjadi:


1. Populasi target merupakan populasi yang telah ditentukan sesuai dengan
permasalahan penelitian, dan hasil penelitian dari populasi tersebut ingin
disimpulkan.

3
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekarang (2006)
2. Populasi survei merupakan populasi yang terliput dalam penelitian yang dilakukan.
Idealnya populasi target dan populasi survei sama, tapi karena berbagai sebab maka
populasi target dan survei menjadi tidak sama.

Cara melihat jumlah populasi yaitu dari kedua hal dibawah ini, yaitu:

1. Populasi yang jumlahnya terhingga/terbatas, yakni populasi yang memiliki sumber-


sumber data yang jelas batas-batasnya secara kuantitatif. Misalnya seluruh
mahasiswa baru tahun 2017 di Provinsi DKI Jakarta, semua dosen Fakultas ilmu
komunikasi di Kota Jakarta barat tahun 2017, semua mahasiswa Universitas
Indonesiasemester genap tahun 2016/2017 yang mengontrak mata kuliah metode pe
nelitian kuantitatif.
2. Populasi yang jumlahnya tak terhingga, yakni populasi yang memiliki sumber data
yang tidak dapat ditentulan batas-batasnya secara kuantitatif, misalnya semua
pengunjung pusat perbelanjaan,
semua kendaraan yang melewati jalan Jenderal Sudirman Jakarta,kelahiran manusia,
dan lain-lain.

Dilihat dari kompleksitas obyek populasi, populasi dapat dibedakan menjadi:

1. Populasi homogen, yaitu keseluruhan yang menjadi pppulasi memiliki sifat-sifat


yang relatif sama satu sama lainnya
2. Populasi heterogen, yakni keseluruhan individu anggota populasi relatif memiliki si
fat-sifat individual, dimana sifat-sifat tersebut membedakan individu anggota
populasi yang satu dengan yang lainnya.4

Perlakuan peneliti terhadap subjek atau objek tersebut dapat memungkinkan dua
alternatif status populasi.  Pertama, populasi penelitian itu bersatus sebagai objek penelitian
jika populasi itu bukan sebagai sumber informasi, tetapi subagai substansi yang diteliti,
seperti hasil produksi (susu kaleng, cat, topeng, dan lain-lain).  Kedua, populasi penelitian
4
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan. Publik dan Ilmu Sosial lainnya,
(Jakarta: Kencana Prenama Media gruup,2010) Hal. 100.
itu berstatus sebagai sumber informasi, seperti manusia dan dokumen. Dalam survei sosial,
orang atau sekelompok orang lazim berfungsi sebagai sumber informasi tentang hal-hal
yang berhubungan dengan diri mereka atau fenomena-fenomena sosial yang berhubungan
dengan mereka.  Dalam penelitian tertentu, populasi penelitian dapat berstatus ganda,
sebagai objek penelitian yang informasinya juga dari populasi itu.  Penelitian tentang
“perbedaan cara belajar antara mahasiswa bidang eksakta dan mahasiswa bidang sosial”
mengisyaratkan populasi penelitian akan berstatus ganda: sebagai objek penelitian yang
sekaligus juga sebagai sumber data penelitian.

Penelitian yang meneliti seluruh populasi yang diteliti, apabila peneliti ingin melihat
semua liku-liku yang ada di dalam populasi disebut penelitian populasi atau sensus.
Penelitian jenis ini hanya dapat dilakukan pada jenis populasi yang jumlahnya
terhingga dan subyeknya tidak terlalu banyak5

Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan
pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam penelitian
dapat mewakili populasinya (representatif) baik dari aspek jumlah maupun dari aspek
karakteristik yang dimiliki populasi.

Populasi terdiri dari unsur sampling yaitu unsur yang diambil sebagai sampel.
Kerangka sampling (sampling Frame) adalah daftar semua unsur sampling dalam populasi
sampling. Unsur sampling ini diambil dengan menggunakan kerangka sampling (sampling
frame).

D. Jenis-Jenis Teknik Penentuan Sampling


Jenis pengambilan teknik psampling terbagi menjadi dua yaitu teknik, probability
sampling dan unprobilitiy sampling. Dalam penilitian kedua nya memiliki perbedaan.
Probality sampling digunakan untuk penelitian kuantitatif sedangkan unprobility sampling
digunakan untuk penelitian kualitatif sedangkan unprobability sampling digunkan untuk
kualitatif. Dalam penelitian sampling kuantitatif ada enam jenis teknik yang di pakai, yaitu:

5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996) Hal. 116.
1. Cluster Sampling (Sampel Kelas)
Merupakan teknik yang membentuk beberapa kelas dari hasil menyeleksi
sebagian individu yang menjadi bagian dari populasi. Contoh dari cluster sampling :
Terdapat sebuah perusahaan yang ingin melakukan survei dalam meninjau performa
sinyal telekomunikasi pada wilayah seluruh Surabaya. Populasi seluruh wilayah
Surabaya dikelompokkan berdasarkan Kelurahan. Kemudian, menyeleksi masing-
masing kelurahan dengan populasi terbanyak, lalu menyaringnya lagi dan memilih
individu-individu yang menggunakan telekomunikasi saja. Berikut tahapan dalam
melakukan teknik sampling :
a. Menentukan sampel
b. Menciptakan dan mengevaluasi sumber sampel
c. Menentukan kelompok
d. Memilih cluster
e. Segmentasi geografis
f. Membentuk subtipe6

2. Random Cluster (Acak Kelas)


Sampel yang diambil melalui sampling unit, kemudian setiap unit terdiri dari
satu kelompok (cluster). Setiap individu pada kelompok yang terpilih, maka akan
diambil sebagai sampel. Teknik ini memiliki kelebihan yakni tidak memerlukan
daftar populasi, namun juga memiliki kekurangan yakni prosedur estimasi yang
cukup sulit.
Contohnya, penelitian mengenai pekerjaan orang tua mahasiswa MD UINSA.
Mahasiswa MD dibagi dalam 6 tingkat (I – IV). Kemudian, pilih secara random
salah satung tingkat (misalnya tingkat V ). Maka, orang tua semua mahasiswa MD
UINSA yang berada pada tingkat V akan diambil sebagai sampel (cluster).7

6
Imam, Pengertian Cluster Sampling Lengkap dengan Cara dan Contohnya,
https://www.99.co/id/panduan/cluster-sampling-adalah diakses tanggal 05 Oktober 2021
7
Fatkhan Amirul Huda, https://fatkhan.web.id/pengambilan-sampel-dalam-penelitian/ diakses tanggal 05
Oktober 2021.
3. Proporsionate Stratified Random Sampling (Sampel Acak Berdasarkan Tingkatan
Proporsional)
Pengambilan sampel terstratifikasi dengan populasi yang dikelompokkan
dari kelompok homogen (strata). Masing-masing kelompok diambil sampel secara
proposional. Contohnya, seorang peneliti ingin mengetahui rata-rata pengeluaran
pada gaji pegawai disuatu perusahaan. Kemudian, pegawai dibagi berdasarkan latar
belakang pendidikannya, datanya sebagai berikut :8

Latar Pendidikan Jumlah Pegawai


(orang)
SD – SMP 100
SMA Sederajat 300
S1 400
S2 200

4. Disproporsionate Stratified Random Sampling,


Merupakan sampel acak berdasarkan tingkatan tidak proposional9. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan bertujuan untuk menentukan jumlah sample
apabila populasi berstarata tetapi kurang proposional. Pada teknik ini pengambilan
sample memperhatikan tingkatan pada populasi. Populasi dibagi menjadi beberapa
tingkatan berdasarkan karakteristik peneitian. Data yang di ambil pada teknik ini
juga bersifat heterogen. Setiap kelompok yang ada dalam populasi yang ditujukan
sebagai penelitian disebut dengan stratum. Contoh dalam stratified random
sampling adalah cara kerja terhadap 1000 orang PT. Sejahtera yang terdiri dari
beberapa kelompok, misal :
S3 = 3 orang
S2 = 7 orang
S1 = 500 orang
8
Stratified Random Sampling, http://samplingkuliah.blogspot.com/2017/01/stratified-random-sampling.html?
m=1 diakses tanggal 05 Oktober 2021.
9
Samsu, 2017. Metode Penelitian (Teori dan Aplikasi Penelitian Kuantitatif, Kulitatif, Mixed Methods, Serta
Research dan Develoment). Jambi : Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan (PUSAKA).2017 hal 145
SMA/SMK = 490 orang

Maka di perlukan penilitian mengenai kelompok S2 dan S3 untuk dijadikan


sampel dikarenakan jumlah populasinya lebih kecil dari S1 dan SMA/SMK. Dalam
pengambilan data strata diperlukan beberapa syarat yaitu :
a. Strata harus saling tumpeng tindih dan harus saling terpisah dalam populasi.
b. Stratifikasi dilakukan kepada strata yang bersifat homogen dengan karakteristik
tertentu.
c. Pada kenyataan lapangan, Ketika sulit menentukan suatu nilai tertentu maka akan
memudahkan administrasi dalam mementukan dasar pemikiran dalam
stratifikasi.
d. Jika akurasi batas diberikan untuk setiap populasi maka akan memberikan
kepercayaan terhadap setiap populasi dengan suatu strata.

5. Simple Random
Dipilih secara acak melalui populasi, setiap sample populasi memiliki
peluang yang sama. Metode simple random menjadi metode paling mudah dalam
pengambilan sample probabilitas. Ini karena hanya melibatkan pemilihan acak dan
hanya membutuhkan sedikit pengetahuan menhenai populasi sebelumnya. Karena
menggunakan sample random maka memerlukan validitas internal dan eksternal
yang tinggi. Contoh nya perusahaan memiliki 250 karyawan. Perusahaan akan
memberikan bantuana secara acak dengan jumlah total pemenang ada 25 orang.
Setiap orang memiliki peluang yang sama untuk memenangkan undian.

Langkah dalam membuat sample random, yaitu :

a. Tentukan populasi
b. Pilih ukuran sampel
c. Daftar pulasi
d. Tetapkan nomor unit
e. Tentukan nomer acak
f. Pilih sample

Keuntungan menggunakan sample ini adalah kurangnya bias, terlalu


sederhana dalam pemgembilan sample. Sedangkan kekuranganny adalah kesulitan
mendapatkan daftar populasi penih dikarenakan jumlah yang tidak ditentukan,
dapat membuang-buang waktu dikarenakan harus memenuhi opsi pertama, biaya
yang dikeluarkan juga menjadi lebih besar dikarenakan populasi yang acak.

6. Area Sampling,
Sampel yang diambil berdasarkan pada daerah atau wilayah. Teknik ini
digunakan untuk situasi peneliti bahwa populasi penelitiannya tersebar diberbagai
wilayah. Contohnya manajer stasiun TV yang ingin mengetahui tingkat penerimaan
masyarakat terhadap suatu penayangan acara music di Jawa Barat. Maka harus
melalui teknik area sampling yang tepat. Cara pengambilan sample area samping,
yaitu :
a. Sampling frame yang mengambarkan peta wilayah Jawa Barat
b. Tentukan wilayah yang akan dijadikan sample seperti kabupaten.
c. Tentukan berapa wilayah yang akan dijadikan sample
d. Pilih beberapa sampel secara acak
e. Bagi beberapa wilayah dalam beberapa sub wilayah untuk mempermudah
memilah responden yang banyak.

E. Menentukan Jumlah Minimal Sampel


Dalam menghitung besar sampel minimal didapat dari teori penaksiran parameter
populasi. Rumus ini dibedakan menurut jenis parameter populasi yang akan ditaksir.
Akankah menaksir rerata populasi atau menaksir proporsi populasi. Berikut rumus interval
taksiran rerata populasi µ :

( a2 ) √σn < μ< x́+ z( 1− a2 ) √σn


x́−z 1−
( a2 ) √σn disebut margin of error
d= z 1−

Ketika margin of error d = 0 , maka rerata sampel sama dengan rerata ppopulasi (
x́=μ ¿ . Ini dapat terjadi ketika besar sampel maksimal, atau dilakukan total sampling, yakni
seluruh unit populasi diambil sebagai unit sampel ( n= N ).

Margin of error d= z 1− ( a2 ) √σn , hanya berlaku pada sampel yang diambil dengan
menggunakan metode simple random sampling dengan pengembalian. Artinya, setiap unit
populasi memiliki peluang yang sama untuk terambil sebagai unit sampel.10

10
Eddy Roflin, Iche Andriyani Liberty, Parriyana, Populasi, Sampel, Variabel dalam penelitian kedokteran.
(Pekalongan:PT. Nasya Expanding Management, 2021) hlm 16-17.
E. Menentukan Jumlah Sampel Penelitian

Roscoe (1975) memberikan pedoman penentuan jumlah sampel sebagai berikut :

1. Sebaiknya ukuran sampel antara tiga puluh sampai dengan lima ratus elemen

2. Jika sampel dipecah lagi ke dalam sub sampel, jumlah minimum subsampel harus

tiga puluh

3. Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi multivariate) ukuran sampel

harus sepuluh kali lebih besar dari jumlah variabel yang akan dianalisis. Misalnya

apabila variabel independent sebanyak tiga, dan variabel dependent sebanyak dua,

maka ukuran sampel yang digunakan sebanyak lima puluh sampel.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan pengendalian yang ketat,

ukuran sampel bisa antara sepuluh sampai dengan dua puluh

Krejcie dan Morgan (1970) membuat daftar yang bisa dipakai untuk menentukan

jumlah sampel sebagai berikut.

Populasi Populasi Sampel Populasi


(N) Sampel (n) (N) (n) (N) Sampel (n)

10 10 220 140 1.200 291

15 14 230 144 1.300 297

20 19 240 148 1.400 302

25 24 250 152 1.500 306

30 28 260 155 1.600 310


35 32 270 159 1.700 313

40 36 280 162 1.800 317

45 40 290 165 1.900 320

50 44 300 169 2.000 322

55 48 320 175 2.200 327

60 52 340 181 2.400 331

65 56 360 186 2.600 335

70 59 380 191 2.800 338

75 63 400 196 3.000 341

80 66 420 201 3.500 346

85 70 440 205 4.000 351

90 73 460 210 4.500 354

95 76 480 214 5.000 357

100 80 500 217 6.000 361

110 86 550 226 7.000 364

120 92 600 234 8.000 367

130 97 650 242 9.000 368


140 103 700 248 10.000 370

150 108 750 254 15.000 375

160 113 800 260 20.000 377

170 118 850 265 30.000 379

180 123 900 269 40.000 380

190 127 950 274 50.000 381

200 132 1.000 278 75.000 382

210 136 1.100 285 100.000 384

Berbeda dengan pendapat di atas, Frankel & Wallen dengan Gay & Airasian membuat
acuan dalam penentuan jumlah sampel seperti tabel di bawah ini:

Pendapat Ahli
Jenis Penelitian
Frankel & Wallen Gay & Airasian

10 – 20% dari
1. Deskriptif 100 orang populasi

2. Korelasi 50 orang 30 orang

3.Eksperimental&Kausal 30 orang per 30 orang per


komparatif kelompok kelompok

Metode Slovin
Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan
rumus Slovin, Rumus Slovin digunakan jika jumlah populasi diketahui.

n=N/(1+Ne^2 )
dengan:

n          :  jumlah sampel

N         :  jumlah populasi

e          : batas toleransi kesalahan 

1. Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi

kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil

toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya,

penelitian dengan batas kesalahan 5% (taraf signifikansi 5 %) berarti memiliki tingkat

akurasi 95% (taraf kepercayaan 95 %). Penelitian dengan batas kesalahan 2%

memiliki tingkat akurasi 98%. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil

toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.Metode Cochran

2. Adapun rumus Cochran yang digunakan untuk menghitung besarnya sampel

dinyatakan sebagai berikut

3. Keterangan:n = Jumlah sampel minimalN = ukuran populasit = tingkat kepercayaan

(jika digunakan 0,95; maka  nilai t = 1,96 atau jika digunakan 0,99;  maka nilai

t=1,99)d = taraf signifikansip = proporsi dari karakteristik tertentu (golongan)

q= 1 – p1 = bilangan konstan

Ada dua hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan ukuran sampel. Pertama

ketelitian (presisi) dan kedua adalah keyakinan (confidence). Ketelitian mengacu pada
seberapa dekat taksiran sampel dengan karakteristik populasi. Keyakinan adalah fungsi dari

kisaran variabilitas dalam distribusi pengambilan sampel dari rata-rata sampel. Variabilitas

ini disebut dengan standar error. Semakin dekat kita menginginkan hasil sampel yang dapat

mewakili karakteristik populasi, maka semakin tinggi ketelitian yang kita perlukan.

Semakin tinggi ketelitian, maka semakin besar ukuran sampel yang diperlukan, terutama

jika variabilitas dalam populasi tersebut besar. Sedangkan keyakinan menunjukkan

seberapa yakin bahwa taksiran kita benar-benar berlaku bagi populasi. Tingkat keyakinan

dapat membentang dari 0 – 100%. Keyakinan 95% adalah tingkat lazim yang digunakan

pada penelitian sosial / bisnis, termasuk dalam penelitian kependidikan. Makna dari

keyakinan 95% (alpha 0.05) ini adalah “setidaknya ada 95 dari 100, taksiran sampel akan

mencerminkan populasi yang sebenarnya”.Di akhir tulisan ini penulis menegaskan bahwa

ukuran sampel minimal seharusnya mempertimbangkan pendapat berbagai ahli dan tidak

hanya terfokus kepada satu ahli. Pertimbangan ini diperlukan agar tidak terjadi

miskomunikasi  antara pendapat ahli yang satu dengan lainnya.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sampel adalah subset dari populasi, yang terdiri dari beberapa anggota populasi. Sampel
dapat dikatakan sebagai bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur
tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Populasi dalam penelitian ini nanti akan
digunakan oleh peneliti.
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian, nilai yang dihitung dan
diperoleh dari populasi ini disebut dengan parameter. Untuk menentuan populasi dalam
sebuah penelitian dibantu oleh 4 faktor, yaitu Isi, Satuan, Cakupan (scope), dan Waktu.
Dalam menentukan jumlah populasi, dibedakan menjadi
populasi yang jumlahnya terhingga/terbatas dan populasi yang jumlahnya tak terhingga.
Penelitian yang menggunakan seluruh data populasi untuk diteliti disebut penelitian
populasi atau sensus. Sedangkan apabila dilihat dari kompleksitas obyek populasi, populasi
dibedakan menjadi Populasi homogen dan Populasi heterogen.
Probality sampling digunakan untuk penelitian kuantitatif sedangkan unprobility
sampling digunakan untuk penelitian kualitatif sedangkan unprobability sampling digunkan
untuk kualitatif. Probability Sampling memiliki enam jenis dalam pengambilan sampel.

B. Saran
Makalah ini dibuat melalui beberapa referensi sebagai penunjang seperti buku,
jurnal, dan artikel. Jika terdapat kekurangan terhadap makalah ini, kami mohon maaf.
Mohon kritik dan sarannya mengenai penjelasan pada makalah ini. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta


Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka
Cipta). 1996.
Bungin Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan. Publik dan Ilmu
Sosial lainnya. (Jakarta: Kencana Prenama Media gruup). 2010.
Furchan Arief dan Maimun Agus. Studi Tokoh: Metode Penelitian Mengenai Tokoh.
(Jakarta: Pustaka Pelajar). 2005.
Roflin Eddy. Andriyani Liberty Iche. Parriyana, Populasi, Sampel, Variabel dalam
penelitian kedokteran.. (Pekalongan:PT. Nasya Expanding Management). 2021.
Samsu,2017. Metode Penelitian (Teori dan Aplikasi Penelitian Kuantitatif, Kulitatif, Mixed
Methods, Serta Research dan Develoment).Jambi : Pusat Studi Agama dan
Kemasyarakatan (PUSAKA)
Tarjo. 2019. Metode Penelitian. Yogyakarta: Grup Penerbitan CV Budi Utama.
Amirul Huda Fatkhan. https://fatkhan.web.id/pengambilan-sampel-dalam-penelitian/
diakses tanggal 05 Oktober 2021.
Imam. “Pengertian Cluster Sampling Lengkap dengan Cara dan Contohnya”,
https://www.99.co/id/panduan/cluster-sampling-adalah diakses tanggal 05 Oktober
2021
Stratified Random Sampling. http://samplingkuliah.blogspot.com/2017/01/stratified-
random-sampling.html?m=1 diakses tanggal 05 Oktober 2021.
https://www.slideshare.net/jenkelana/p10-menentukan-populasi-dan-sampel diakses pada 5
Oktober 2021
https://raharja.ac.id/2020/11/04/apa-itu-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian/ diakses
pada 5 Oktober 2021
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekarang (2006)

Anda mungkin juga menyukai