Di Susun oleh:
Nor Aida (B74219052)
Nur Kholifah (B74219054)
Putri Rahmadiah (B74219056)
Risa Novita Ayu (B74219058)
Dosen Pembimbing:
Nur Romdlon Mashalul Adi, M.Pd.
A. Latar Belakang
Teknik pengambilan adalah sebuah metode yang digunakan dalam pengambilan
sampel. Dalam pengukuran sampel dilaksanakan dengan berdasarkan pada estimasi
penelitian dalam menentukan besarnya sampel yang akan diambil. Pelaksanaan
pengambilan sampel ini harus dilakukan dengan sedemikian rupa agar sampel yang
diperoleh dapat menggambarkan situasi populasi yang sebenarnya. Salah satu cara dalam
pengambilan sampel yakni dengan menggunakan teknik samling.
Teknik samling ini harus menyesuaikan dengan ukuran sampel yang akan dijadikan
sumber data sebenarnya dengan memerhatikan sifat dan penyebaran populasi agar sampel
yang diperoleh dapat mewakili populasi yang bersifat representative. Teknik sampling
memiliki tujuan yakni membantu dalam mengatasi keterbatasan yang akan dijumpai di
lapangan. Pelaksanaan pengambilan samel dengan teknik ini juga memiliki bebrapa
tahapan.
Pada teknik samling memiliki dua metode dalam pengambilan sampel yakni
probability sampling (random sampling) yang digunakan untuk penelitian kuantitatif dan
non-probability sampling (non-random sampling) yang digunakan dalam penelitian
kualitatif. Keduanya memiliki jenis-jenis dalam pengambilan sampel. Namun, kami hanya
akan membahas mengenai probability sampling yang digunakan pada penelitian kuantitatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian samling?
2. Apa pentingnya teknik sampling?
3. Apa yang dimaksud populasi?
4. Apa saja jenis-jenis teknik sampling?
5. Bagaimana cara menentukan jumlah minimal sampel?
C. Tujuan
1. Mengerti dan memahami pengertian sampling.
2. Mengetahui pentingnya sampling.
3. Memahami pengertian populasi.
4. Mengetahui dan memahami jenis-jenis teknik sampling.
5. Memahami cara menentukan jumlah minimal sampel pada teknik sampling.
BAB 11
PEMBAHASAN
B. Pentingnya Sampling
Sampling dapat menghemat waktu dan uang. Studi sampel biasanya lebih murah
daripada studi sensus dan menghasilkan hasil dengan kecepatan yang relative lebih cepat.
C. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk
dipelajari dan diambil kesimpulan2 sedangkan menurut Arikunto populasi adalah
1
Tarjo. 2019. Metode Penelitian. Yogyakarta: Grup Penerbitan CV Budi Utama. Hal. 47-54
2
Arief Furchan, dan Agus Maimun, Studi Tokoh: Metode Penelitian Mengenai Tokoh, (Jakarta: Pustaka
Pelajar, 2005) Hal. 193
keseluruhan subjek penelitian. Dibawah ini akan diberikan contoh dari populasi, yakni
sebagai berikut:
1. Semua mahasiswa-mahasiswi yang terdaftar di universitas tertentu
2. Semua perbankan yang ada di Indonesia
3. Semua saham yang tersaftar di Jakarta Islamic index
1. Isi
2. Satuan
3. Cakupan (scope)
4. Waktu3
Contoh:
Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga petani di Kabupaten Merangin tahun 2014,
maka populasinya dapat ditetapkan dengan 4 faktor tsb:
1. Isi
Semua keluarga petani
2. Satuan
Petani penggarap/pemilik tanah
3. Cakupan (scope)
Kabupaten Merangin
4. Waktu
tahun 2014
3
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekarang (2006)
2. Populasi survei merupakan populasi yang terliput dalam penelitian yang dilakukan.
Idealnya populasi target dan populasi survei sama, tapi karena berbagai sebab maka
populasi target dan survei menjadi tidak sama.
Cara melihat jumlah populasi yaitu dari kedua hal dibawah ini, yaitu:
Perlakuan peneliti terhadap subjek atau objek tersebut dapat memungkinkan dua
alternatif status populasi. Pertama, populasi penelitian itu bersatus sebagai objek penelitian
jika populasi itu bukan sebagai sumber informasi, tetapi subagai substansi yang diteliti,
seperti hasil produksi (susu kaleng, cat, topeng, dan lain-lain). Kedua, populasi penelitian
4
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan. Publik dan Ilmu Sosial lainnya,
(Jakarta: Kencana Prenama Media gruup,2010) Hal. 100.
itu berstatus sebagai sumber informasi, seperti manusia dan dokumen. Dalam survei sosial,
orang atau sekelompok orang lazim berfungsi sebagai sumber informasi tentang hal-hal
yang berhubungan dengan diri mereka atau fenomena-fenomena sosial yang berhubungan
dengan mereka. Dalam penelitian tertentu, populasi penelitian dapat berstatus ganda,
sebagai objek penelitian yang informasinya juga dari populasi itu. Penelitian tentang
“perbedaan cara belajar antara mahasiswa bidang eksakta dan mahasiswa bidang sosial”
mengisyaratkan populasi penelitian akan berstatus ganda: sebagai objek penelitian yang
sekaligus juga sebagai sumber data penelitian.
Penelitian yang meneliti seluruh populasi yang diteliti, apabila peneliti ingin melihat
semua liku-liku yang ada di dalam populasi disebut penelitian populasi atau sensus.
Penelitian jenis ini hanya dapat dilakukan pada jenis populasi yang jumlahnya
terhingga dan subyeknya tidak terlalu banyak5
Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan
pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam penelitian
dapat mewakili populasinya (representatif) baik dari aspek jumlah maupun dari aspek
karakteristik yang dimiliki populasi.
Populasi terdiri dari unsur sampling yaitu unsur yang diambil sebagai sampel.
Kerangka sampling (sampling Frame) adalah daftar semua unsur sampling dalam populasi
sampling. Unsur sampling ini diambil dengan menggunakan kerangka sampling (sampling
frame).
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996) Hal. 116.
1. Cluster Sampling (Sampel Kelas)
Merupakan teknik yang membentuk beberapa kelas dari hasil menyeleksi
sebagian individu yang menjadi bagian dari populasi. Contoh dari cluster sampling :
Terdapat sebuah perusahaan yang ingin melakukan survei dalam meninjau performa
sinyal telekomunikasi pada wilayah seluruh Surabaya. Populasi seluruh wilayah
Surabaya dikelompokkan berdasarkan Kelurahan. Kemudian, menyeleksi masing-
masing kelurahan dengan populasi terbanyak, lalu menyaringnya lagi dan memilih
individu-individu yang menggunakan telekomunikasi saja. Berikut tahapan dalam
melakukan teknik sampling :
a. Menentukan sampel
b. Menciptakan dan mengevaluasi sumber sampel
c. Menentukan kelompok
d. Memilih cluster
e. Segmentasi geografis
f. Membentuk subtipe6
6
Imam, Pengertian Cluster Sampling Lengkap dengan Cara dan Contohnya,
https://www.99.co/id/panduan/cluster-sampling-adalah diakses tanggal 05 Oktober 2021
7
Fatkhan Amirul Huda, https://fatkhan.web.id/pengambilan-sampel-dalam-penelitian/ diakses tanggal 05
Oktober 2021.
3. Proporsionate Stratified Random Sampling (Sampel Acak Berdasarkan Tingkatan
Proporsional)
Pengambilan sampel terstratifikasi dengan populasi yang dikelompokkan
dari kelompok homogen (strata). Masing-masing kelompok diambil sampel secara
proposional. Contohnya, seorang peneliti ingin mengetahui rata-rata pengeluaran
pada gaji pegawai disuatu perusahaan. Kemudian, pegawai dibagi berdasarkan latar
belakang pendidikannya, datanya sebagai berikut :8
5. Simple Random
Dipilih secara acak melalui populasi, setiap sample populasi memiliki
peluang yang sama. Metode simple random menjadi metode paling mudah dalam
pengambilan sample probabilitas. Ini karena hanya melibatkan pemilihan acak dan
hanya membutuhkan sedikit pengetahuan menhenai populasi sebelumnya. Karena
menggunakan sample random maka memerlukan validitas internal dan eksternal
yang tinggi. Contoh nya perusahaan memiliki 250 karyawan. Perusahaan akan
memberikan bantuana secara acak dengan jumlah total pemenang ada 25 orang.
Setiap orang memiliki peluang yang sama untuk memenangkan undian.
a. Tentukan populasi
b. Pilih ukuran sampel
c. Daftar pulasi
d. Tetapkan nomor unit
e. Tentukan nomer acak
f. Pilih sample
6. Area Sampling,
Sampel yang diambil berdasarkan pada daerah atau wilayah. Teknik ini
digunakan untuk situasi peneliti bahwa populasi penelitiannya tersebar diberbagai
wilayah. Contohnya manajer stasiun TV yang ingin mengetahui tingkat penerimaan
masyarakat terhadap suatu penayangan acara music di Jawa Barat. Maka harus
melalui teknik area sampling yang tepat. Cara pengambilan sample area samping,
yaitu :
a. Sampling frame yang mengambarkan peta wilayah Jawa Barat
b. Tentukan wilayah yang akan dijadikan sample seperti kabupaten.
c. Tentukan berapa wilayah yang akan dijadikan sample
d. Pilih beberapa sampel secara acak
e. Bagi beberapa wilayah dalam beberapa sub wilayah untuk mempermudah
memilah responden yang banyak.
Ketika margin of error d = 0 , maka rerata sampel sama dengan rerata ppopulasi (
x́=μ ¿ . Ini dapat terjadi ketika besar sampel maksimal, atau dilakukan total sampling, yakni
seluruh unit populasi diambil sebagai unit sampel ( n= N ).
Margin of error d= z 1− ( a2 ) √σn , hanya berlaku pada sampel yang diambil dengan
menggunakan metode simple random sampling dengan pengembalian. Artinya, setiap unit
populasi memiliki peluang yang sama untuk terambil sebagai unit sampel.10
10
Eddy Roflin, Iche Andriyani Liberty, Parriyana, Populasi, Sampel, Variabel dalam penelitian kedokteran.
(Pekalongan:PT. Nasya Expanding Management, 2021) hlm 16-17.
E. Menentukan Jumlah Sampel Penelitian
1. Sebaiknya ukuran sampel antara tiga puluh sampai dengan lima ratus elemen
2. Jika sampel dipecah lagi ke dalam sub sampel, jumlah minimum subsampel harus
tiga puluh
harus sepuluh kali lebih besar dari jumlah variabel yang akan dianalisis. Misalnya
Krejcie dan Morgan (1970) membuat daftar yang bisa dipakai untuk menentukan
Berbeda dengan pendapat di atas, Frankel & Wallen dengan Gay & Airasian membuat
acuan dalam penentuan jumlah sampel seperti tabel di bawah ini:
Pendapat Ahli
Jenis Penelitian
Frankel & Wallen Gay & Airasian
10 – 20% dari
1. Deskriptif 100 orang populasi
Metode Slovin
Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan
rumus Slovin, Rumus Slovin digunakan jika jumlah populasi diketahui.
n=N/(1+Ne^2 )
dengan:
kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil
memiliki tingkat akurasi 98%. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil
(jika digunakan 0,95; maka nilai t = 1,96 atau jika digunakan 0,99; maka nilai
q= 1 – p1 = bilangan konstan
Ada dua hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan ukuran sampel. Pertama
ketelitian (presisi) dan kedua adalah keyakinan (confidence). Ketelitian mengacu pada
seberapa dekat taksiran sampel dengan karakteristik populasi. Keyakinan adalah fungsi dari
kisaran variabilitas dalam distribusi pengambilan sampel dari rata-rata sampel. Variabilitas
ini disebut dengan standar error. Semakin dekat kita menginginkan hasil sampel yang dapat
mewakili karakteristik populasi, maka semakin tinggi ketelitian yang kita perlukan.
Semakin tinggi ketelitian, maka semakin besar ukuran sampel yang diperlukan, terutama
seberapa yakin bahwa taksiran kita benar-benar berlaku bagi populasi. Tingkat keyakinan
dapat membentang dari 0 – 100%. Keyakinan 95% adalah tingkat lazim yang digunakan
pada penelitian sosial / bisnis, termasuk dalam penelitian kependidikan. Makna dari
keyakinan 95% (alpha 0.05) ini adalah “setidaknya ada 95 dari 100, taksiran sampel akan
mencerminkan populasi yang sebenarnya”.Di akhir tulisan ini penulis menegaskan bahwa
ukuran sampel minimal seharusnya mempertimbangkan pendapat berbagai ahli dan tidak
hanya terfokus kepada satu ahli. Pertimbangan ini diperlukan agar tidak terjadi
B. Saran
Makalah ini dibuat melalui beberapa referensi sebagai penunjang seperti buku,
jurnal, dan artikel. Jika terdapat kekurangan terhadap makalah ini, kami mohon maaf.
Mohon kritik dan sarannya mengenai penjelasan pada makalah ini. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA