Disusun oleh:
Riski Amaliyah (192101101)
Yenita Putri Kusuma Ningrum (202101101)
Irvina Martya Pradhiva (202101117)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga makalah mata kuliah pendidikan gizi dengan
judul “Makalah Metode Sampling dan Teknik Pengambilan Sampel” ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.Makalah ini dibuat dan disusun dalam rangka memenuhi tugas
kelompok dan tanggung jawab penulis kepada dosen pengampu mata kuliah. Akhirnya,
semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan taufik serta hidayah-Nya kepada kita
semua dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1. Definisi Populasi.........................................................................................................3
2.2. Definsi Sampel............................................................................................................3
2.3. Jenis-Jenis Metode Sampel..........................................................................................4
2.4. Cara Menentukan Jumlah Sampel...............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami definisi populasi
2. Mengetahui dan memahami definisi sampel
3. Mengetahui dan memahami jenis-jenis metode sampling
4. Mengetahui dan memahami cara menentukan jumlah sampel
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Penarikan sampel menghemat biaya dan waktu
4. Ketelitian atau ketepatan pengukuran. Dalam meneliti jumlah sampel yang sedikit
(sampel) tentu akan lebih teliti dibandingkan dengan meneliti jumlah yang banyak
(populasi)
5. Adanya penelitian yang perlu dihancurkan (destruktif), misalnya darah yang sudah
diambil dari orang yang diteliti, tidak mungkin akan digunakan kembali
Beberapa syarat yang diperlukan dalam pengambilan sampel dalam suatu penelitian,
antara lain:
1. Dapat menghasilkan gambaran karakter populasi yang tepat
2. Dapat menentukan presisi (ketepatan) hasil penelitian dengan menentukan simpangan
baku dan tafsiran yang diperoleh
3. Sederhana dan mudah dilaksanakan
4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah mungkin
4
a. Sampel Acak Sederhana (simple random sampling/SRS)
Sampel acak sederhana adalah sampel yang diambil dari suatu populasi dengan
cara tidak melakukan pilih-pilih individu yang dijadikan anggota sampel atas
dasar alasan tertentu atau bersifat subjektif seperti suka tidak suka atau mudah
sulit dijangkau. Dalam hal ini, semua anggota populasi diberi kesempatan atau
peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel ini dapat
dilakukan apabila popuulasi tidak begitu banyak variasi dan secara geografis
tidak terlalu menyebar, serta harus ada daftar populasi (sampling frame). Prosedur
sampel acak sederhana:
- Tentukan populasi yang akan diteliti.
- Tentukan ukuran sampel yang akan digunakan.
- Memberikan nomor pada semua anggota populasi, misal mulai 000 sampai
700
- Mengambil nomor tersebut secara acak sebanyak anggota sampel yang telah
ditentukan pada langkah.
b. Sistematis (systematic random sampling)
Sampel yang diambil secara acak hanya unsur pertama, selanjutnya diambil
secara sistemaik sesuai langkah yang sudah ditetapkan. Syarat penarikan
sampel secara sistematis adalah tersedianya kerangka sampling, populasinya
mempunyai pola beraturan, dan populasi sedikit homogeny. Prosedur
penarikan sampel sistematis, yaitu:
- Tentukan populasi yang akan diteliti
- Tentukan ukuran sampel
- Buat daftar nama atau nomor anggota populasi
- Tentukan besarnya interval antara 2 anggota sampel yang berurutan.
Interval ini dapat ditentukan dengan cara membagi jumlah anggota
populasi dengan jumlah sampel yang dikehendaki
- Tentukan satu anggota sampel yang pertama dari deretan teratas daftar
nama nomor populasi
- Sampel kedua, ketiga, dan seterusnya ditentukan dengan menambahkan
besar angka interval. Misal, jika anggota pertama sampel bernomor 1
(butir 5) dan besar interval yang digunakan adalah 10 (butir 4), maka
5
anggota sampel kedua, ketiga adalah individu yang bernomor 11,21, dan
seterusnya
6
- Secara acak, pilihlah jumlah klaster yang telah diperoleh (butir 6) Hal ini
dapat dilakukan dengan menggunakan tabel bilangan random
- Data yang Anda inginkan dapat diperoleh dari masing-masing anggota
klaster yang sudah terpilih (butir 7)
e. Sampel bertingkat/bertahap (Multistage sampling)
Pengamblan sampel bertingkat dilakukan jika secara geografis populasi sangat
menyebar dan meliputi area yang sangat luas.
7
Sampel insidental atau aksidental (incidental sampling or accidental sampling)
adalah pengambilan sampel yang dilakukan atas dasar seadanya tanpa
direncanakan terlebih dahulu dan penggambaran hasil dari pengumpulan data
tidak didasarkan pada suatu metoda yang baku.
8
Z α2
1− P(1−P )
2
n= 2
d
Keterangan:
n = besar sampel minimal
P = proporsi
d = presisi
Z1−α /2= berdasarkan derajat kepercayaan yang diinginkan
Derajat kepercayaan yang digunakan, antara lain:
90% nilai Z1−α /2 adalah 1,64
95% nilai Z1−α /2 adalah 1,96
99% nilai Z1−α /2 adalah 2,58
9
Keterangan:
n = jumlah sampel
Z α /2 = nilai z pada alha tertentu, misalnya 0,05 maka Zα /2 = 1,96
q = 1-p
d = tingkat presisi
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam melakukan sebuah penelitian perlu menentukan jenis metode penelitain
dan cara penarikan atau pengambilan jumlah sampel. Jika teknik yang digunakan tidak
tepat, maka penelitian tersebut dapat dipertanyakan dan mungkin kebermaknaannya akan
hilang. Adapun beberapa jenis metode dalam pengambilan sampel, yaitu sampel acak
sederhana yang terdiri dari acak sederhana, sistematis, sampel strata, klaster, dan
bertingkat atau bertahap; serta sampel tidak acak yang terdiri dari purposive sampling,
incidental sampling, dan quota sampling.
Selain jenis metode yang digunakan, perlu juga cara menentukan jumlah dalam
suatu penelitian. Adapun beberapa cara dalam menghitung jumlah smpel adalah
menggunakan estiamsi proporsi dengan presisi mutlak, estimasi proporsi dengan presisi
relatif, besar sampel untuk estimasi rata-rata, dan besar sampel untuk penelitian survey.
3.2. Saran
Saran dari para pembaca sangat diharapkan oleh penyusun makalah, sehingga dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi dan bermanfaat bagi penyusun maupun
pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
Husna, A., dan Suryana B. 2017. Bahan Jar Keperawatan Gigi. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Rinaldi, S.F., dan Mujianto, B.. 2017. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medis (TLM):
Metodelogi Penelitian dan Statistik. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Darmanah dan Garaika. 2019. Metodelogi Penelitian. Lampung Selatan: CV Hira Tech.
12