Disusun oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga makalah analisis jurnal mata kuliah pendidikan gizi
dengan judul “MAKALAH TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING” ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dan disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok dan
tanggung jawab penulis kepada dosen pengampu mata kuliah.
Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan taufik serta
hidayah-Nya kepada kita semua, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Definisi
I. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan atau ingin diteliti.Populasi ini
sering juga disebut Universe.Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun
benda mati,dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati.Populasi
yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut “Populasi Infinit” atau
tak terbatas,dan populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang
dapat diberi nomor identifikasi),misalnya murid sekolah,jumlah karyawan tetap
pabrik,dll disebut “Populasi Finit”.
II. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel
sendiri secara harfiah berarti contoh).Hasil pengukuran atau karakteristik dari
sampel disebut “statistik” yaitu X untuk harga rata-rat hitung dan S atau SD untuk
simpangan baku.Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
Keterbatasan waktu,tenaga dan biaya.
Lebih cepat dan lebih mudah.
Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
Dapat ditangani lebih teliti.
Kelemahan:
a. Waktu lama
b. Biaya besar
c. Wawancara melalui telepon atau pos dapat merupakan jalan keluar
Contoh aplikasi:
Misal apabila akan diteliti pendapat para ahli gizi indonesia.Maka akan di
ambil sampel dengan snowball sampling.Pertimbangan tersebut dikaikan dengan
kenyataan bahwa populasi gizi di Indonesia sangat spesifik,jumlahnya sedikit
dengan lokasi tersebar dan karena profesi yang sama maka kemungkinan besar
mereka mengenal satu dengan yang lainnya.
1. Dicari seorang ahli gizi
2. Selanjutnya dari seorang ini diminta menunjukkan beberapa ahli gizi
lainnya yang dapat diwawancarai,demikian seterusnya sehingga diperoleh
sejumlah responden yang diperlukan.
Judgment Sampling
Pada dasarnya merupakan suatu bentuk Convinience Sampling.Sampel
diambil berdasarkan kriteria-kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu oleh
peneliti. Perumusan kriterianya,subjektifitas dan pengalaman dari peneliti sangat
berperan. Teknik sampling ini dapat diterapkan dan pada umumnya lebih cocok
dipakai pada tahap awal suatu studi eksploratif.Sampel yang diambil dari
anggota populasi dipilih sekehendak hati oleh peneliti menurut pertimbamgan
dan intuisinya.Bila dalam subjektifitas dan intuisi dari peneliti benar,maka
sampel yang dipilih peneliti tersebut dapat mencerminkan karakteristik populasi.
Sampel yang diambil dari anggota populasi dipilih sekehendak hati oleh
peneliti menurut pertimbangan dan intuisinya.Bila intuisi dari peneliti tersebut
benar,maka sampel yang dipilih oleh peneliti tersebut akan dapat mencerminkan
karakteristik populasi.Ada 2 judgement sampling yang dikenal,yaitu :
1. Expert Sampling (sampling atas dasar keahlian)
Dalam expert sampling, pemilihan sampling yang representatif didasarkan
atas pendapat ahli,sehingga siapa,dalam jumlah berapa sampel harus
dipilih sangat tergantung pada pendapat ahli yang bersangkutan.
2. Purposive sampling (sampling dengan maksud tertentu)
Dalam purposive sampling,pemilihan sampling bertitik tolak pada
penilaian pribadi peneliti menyatakan bahwa sampel yang dipilih benar-
benar representatif.Peneliti harus menguasai bidangnya dan nemiliki
pengetahuan memadai tentang karakteristik anggota populasi.
Kelebihan Judgment
Situasi agar teknik judgment sampling dapat digunakan bahkan dianjurkan,
seperti:
a. Pada kondisi dimana probability sampling tidak dapat digunakan sama
sekali.
b. Bila ukuran sampel sangat kecil (<20).
c. Bila peneliti memiliki pengetahuan dan penguasaan yang memadai terhadap
topik yang dihadapi sehingga dapat dijamin bahwa sampel yang diambil
benar-benar representatif.
Kekurangan Judgment:
Kendala yang dihadapi dalam penggunaan teknik sampling ini adalah tuntunan
adanya kejelian dari peneliti dalam mendefinisikan populasi dan membuat
pertimbangannya. Pertimbangan (judgment) harus masuk akal dan relevan
dengan maksud penelitian.
Contoh aplikasi:
Akan diteliti sikap dan prilaku konsumen terhadap rokok “Star ABC”.Adapun
judgment yang diambil adalah sebagai berikut:
A. Para perokok di Jakarta Utara yang pernah mencoba rokok Star
ABC.Batasan ini diambil karena,pertama,mungkin letak geografis,perokok
(respinden) mudah diakses.Kedua,dipilihnya hanya perokok akan
mengurangi bias dari hasil penelitian karena antara perokok dan tidak
biasanya menunjukkan sikap dan prilaku yang saling bertolak
belakang.Ketiga,pembatasan responden yang pernah mencoba rokok Star
ABC,sudah jelas dikarenakan bagaimana mereka akan bersikap dan
berprilaku tertentu terhadap rokok tersebut bila mereka belum pernah
mencoba.
B. Pria/wanita yang berusia 15 tahun ke atas dan perokok.Hal ini didasarkan
pada faktor kejiwaan yang menyatakan bahwa orang pada usia 15 diharapkan
sudah dapat memutuskan dan menjawab/mengisi angket dengan benar.Tidak
adanya perbedaan antara pria dan wanita disebabkan kenyataan pada dewasa
ini bahwa rokok bukan sepenuhnya dikonsumsi oleh pria saja.
C. Periode penyebaran dan pengumpulan angket dibatasi selama 2 minggu.
Judgment ini dipilih berkaitan dengan efisiensi wakti dan biaya yang
tersedia.
B. Probability Sampling
Sugiyono (2001: 57) menyatakan bahwa probability sampling adalah teknik
sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel.Teknik sampel ini meliputi:
Simple Random Sampling ( Sampel Acak Sederhana )
Menurut Kerlinger (2006,hlm.188),simple random sampling adalah
metode penarikan dari sebuah populasi atau semesta dengan cara tertentu
sehingga setiap anggota populasi atau semesta tadi memiliki peluang yang
sama untuk terpilih atau terambil.Menurut Sugiyono (2001,hlm.57) teknik
sampling ini disebut simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu.Margono (2004,hlm.126) menyatakan bahwa simple random
sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan
pada unit sampling.Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap
homogen.Teknik ini dapat digunakan jika jumlah unit sampling di dalam
suatu populasi tidak terlalu besar.
Selain itu,Masyhuri & Zainuddin (2008,hlm.167) mengungkapkan
bahwa simple random sampling atau penarikan sampel acak sederhana adalah
sebuah metode untuk memilih anggota sampel yang dinotasikan dengan “n”
dari anggota populasi yang dinyatakan dengan “N”,sehingga anggota populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel,tidak ada
diskriminasi terhadap anggota populasi.Misal sebuah populasi terdiri dari 500
orang mahasiswa program S1 (unit sampling).Untuk memperoleh sampel
sebanyak 150 orang dari populasi tersebut,dapat menggunakan teknik
ini,baik dengan cara undian,ordinal,maupun tabel bilangan random.
Peneliti dapat menggunakan simple random sampling dalam penelitiannya
jika:
1. Tersedianya suatu daftar kerangka sampel yang cermat dan lengkap
mencakup seluruh elemen populasi.
2. Untuk variabel-variabel tertentu yang akan diamati,populasi data dapat
dianggap bersifat cukup seragam atau homogen.
3. Dalam praktek penarikan sampel (baik langsung maupun tidak langsung),
terkait geografis,maka sebaran elemen populasi tidak terlalu terpencar-
pencar dalam areal yang luas.
- Kelebihan:
a. Tidak membutuhkan informasi tambahan pada kerangka sampel seperti
wilayah geografis,dan lain-lain,selain daftar lengkap elemen populasi
survei dengan informasi yang akan diteliti.
b. Rumus yang digunakan relatif mudah.
c. Mudah diterapkan untuk populasi kecil.
- Kekurangan:
a. Akan menjadi mahal dan tidak mungkin dikerjakan untuk populasi
besar karena semua elemen harus diidentifikasi sebelum diambil
sampel.
b. Biaya akan mahal jika sampel yang diambil tersebar secara geografis.
c. Persyaratan sulit terpenuhi.
- Prosedur penarikan sampel dilakukan sebagai berikut:
1. Penarikan simple random sampling dengan pemulihan (with replace-
ment).Misalkan untuk populasi ukuran N dan sampel n,maka
banyaknya keseluruhan kemungkinan sampel yang akan terpilih yaitu
NNc set sampel yang masing-masing terdiri dari n elemen.
2. Penarikan simple random sampling tanpa pemulihan (without replace-
ment).Untuk populasi ukuran N dan sampel n,maka banyaknya keselu-
ruhan kemungkinan sampel yang akan terpilih yaitu Nn set sampel
yang masing-masing terdiri dari n elemen.
- Teknik pengambilan sampel dalam sampel random sampling dapat
dilakukan dengan cara:
a. Lotere
Cara lotere dapat dilakukan pada elemen populasi yang
jumlahnya relatif sedikit (100 atau kurang). Ilustrasi sebagai berikut:
Misalkan seorang peneliti ingin mengetahui pandangan anak-
anak jalanan terhadap kehidupan sosial mereka di Kota
Bandung.Jumlah anak jalanan di Kota Bandung tercatat 95 anak.Untuk
menghemat waktu dan biaya si peneliti akan mengambil 20 anak
sebagai sampelnya dengan cara acak.Maka yang dilakukan oleh si
peneliti adalah:
a. Membuat 95 potongan kertas yang diberi nomor dari 1 sampai
95.
b. Kertas dilipat dan dimasukkan ke dalam kotak atau gelas yang
diberi lubang kecil di penutupnya.
c. Kotak atau gelas dikocok,lalu diambil satu potong setiap kali
pengocokan.
d. Angka atau nomor yang tertera dalam kertas tersebut dilihat dan
dicatat angkanya sampai dengan pengocokan ke-20.Misalkan
yang terambil adalah angka 35,maka elemen populasi yang
terpilih adalah nomor 35.
b. Kalkulator,tekan tombol Ran # untuk mengeluarkan angka acak.
c. Komputer, misal melalui Excel dengan menggunakan fungsi =RAND()
atau =RANDBETWEEN()
d. Menggunakan Tabel Angka Random (TAR)
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan atau ingin diteliti.Populasi ini sering
juga disebut Universe. Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek
penelitian.Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk
mendapat sampel yang representatif (mewakili),yang dapat menggambarkan
populasinya.Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu:
a. Probability Sampling (Random Sample)
b. Non Probability Sampling (Non Random Sample)
B. Saran
Saran dari para pembaca sangat diharapkan oleh penyusun makalah sehingga dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi dan dapat lebih bermanfaat bagi
penyusun dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA