Disusun Oleh :
NOVEMBER 2022
BAB I
ASSESMENT
Kasus 1
B. Biokimia
Hb = 12 mg/dL (↓)
C. Klinis Fisik - Hipertensi Stage 1
Tekanan Darah = 140/90 mmHg (↑) - Ikterik (Penyakit Kuning)
Mata dan kulit Ikterik (+) Kuning
D. Dietary - Suka makan jeroan
Px suka makan gorengan dan jeroan. - Suka makan gorengan
Dari hasil recall didapatkan bahwa nafsu - Nafsu makan kurang
makan sangat kurang, asupan hanya
55%.
E. Riwayat Lain - Tidak nafsu makan
Tn E usia 56 tahun seorang pensiunan - Sakit bagian abdomen kanan atas
pegawai negeri, dirawat dikelas II - Perut kembung
dengan keluhan tidak nafsu makan, sakit - Kolisititis kronik
di daerah abdomen bagian kanan atas,
perut terasa kembung.
Diangnosis medis : kolisititis kronik
BAB II
DIAGNOSIS MEDIS
Berdasarkan hasil dari Assesment Gizi makan diperoleh hasil diagnose gizi, diantaranya :
1. NI-1.2 → Kurangnya asupan energi ditandai dengan nafsu makan berkurang dan
badan pucat dan lemas.
2. NI-5.6.2 Kelebihan intake lemak ditandai dengan pasien suka makan jeroan dan
gorengan
3. NI-5.10.2 Kelebihan intake mineral (natrium) ditandai dengan tekanan darah
hipertensi stage I
4. NC-1.4 Perubahan fungsi gastointenstinal ditandai dengan perut kembung dan
nyeri abdomen
5. NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi khusus ditandai dengan nilai Hb
rendah
6. NB-1.5 Pola makan yang salah ditandai dengan suka makan jeroan dan gorengan
BAB III
Berdasarkan diagnose gizi yang telah ditentukan maka dibuat intervensi gizi sebagai berikut :
1. ND-1.2 Modifikasi distribusi jenis atau jumlah makanan dan zat gizi pada waktu
makan
2. ND-3.2.4 Pembatasan natrium
3. E-1.5 Rekomendasi modifikasi diet
4. C-2.3 Monitoring mandiri
5. RC-1.3 Kolaborasi atau rujukan ke provider lain untuk mengontrol nilai
laboratorium
Parameter Target
Antropometri Mempertahankan IMT Normal agar status
gizi nya tetap baik
Biokimia Hb nilai normal
Fisik Klinis Tubuh lebih bugar
Tekanan darah normal
Mata dan kulit tidak kuning
Asupan Makan Meningkatkan konsumsi sayur dan buah,
serta mengurangi konsumsi garam,
mengurangi konsumsi makanan jeroan dan
makanan gorengan. Nafsu makan bertambah
Riwayat Lain Memperbanyak aktivitas fisik atau
berolahraga
Tujuan Diet : Memberikan makanan untuk membuat kondisi klien nyaman serta
menurunkan dan mempertahankan BB jika normal.
Syarat Diet :
Protein dan KH normal sesuai keadaan os, KH disesuaikan bila kurus atau tinggi bila
ada jaundice
Lemak rendah, rendah garam.
Hindari kue, kacang, coklat,makanan berlemak, digoreng dan bergas
Mengurangi mak. Berserat, mak berbumbu tajam, tinggi sisa
Makanan dimasak dengan memanggang, merebus, bakar, setup, gunakan daging
rendah lemak, rasa makanan ditingkatkan dengan penggunaan bumbu
Gunakan susu skim yang difortifikasi dan sayuran hijau untuk menjamin intake Vit. A
cukup atau suplemen Vit. Larut lemak
Tinggi serat terutama pectin untuk mengikat kelebihan asupan empedu di saluran
cerna
Prinsip Diet :
Diet rendah lemak II = Fase akut sudah teratasi mual muntah berkurang
- Makanan boleh ditambah garam hanya ½ sendok the, serta menghindari makanan
tinggi natrium
= 1.888 – 380,8
= 1.507,2
TEE = BEE × FA × FS
KH = 65% × 2170,36 / 4
Rosnelly., Dkk. 2014. Buku Pedoman Praktis Diagnosa Gizi Dalam Asuhan Gizi
Terstandart. Instalasi Gizi RSSA.
Ruliana., Dkk. 2014. Buku Paduan Diet. Instalasi Gizi RSSA.