Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Penatalaksaan Asuhan Gizi Hipertensi

Bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Dietetika Penyakit Tidak Menular

Dosen pengampu : Choirun Nissa, S. Gz, M. Biomed

Disusun Oleh :

Luis Defit Krisdiansyah (202101103)

Martha Christina Kurnia T (202101106)

Riski Amaliyah (192101101)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN MALANG

WIDYA CIPTA HUSADA

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI STRATA SATU ILMU GIZI

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

OKTOBER 2022
BAB I

ASSESMENT

Seorang ibu (Ny. S) yang berusia 40 tahun datang ke poli gizi RS Salsabila Husada.
Ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini merasa pusing dan badannya terasa lemas.
Pasien didiagnosa menderita hipertensi sudah sejak dua tahuin yang lalu. Ibu yang memiliki
TB 165 cm dan BB 61 kg ini memiliki tekanan darah 180/110 mm Hg, suhu tubuh 37,4, KU
baik. Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa pasien memiliki pola makan 3 kali sehari
makanan utama ditambah makanan selingan 3 kali perhari, makanan sumber karbohidrat
yang sering dikonsumsi adalah nasi, makanan sumber protein yang sering dikonsumsi adalah
ikan dan telur, pasien tidak suka makan sayur, pasien juga jarang mengkonsumsi buah-
buahan, pasien biasanya mengkonsumsi camilan berupa biskuit crackers ± ½ bungkus/hari,
pasien suka menambahkan garam dan penyedap rasa ke dalam masakan, pasien tidak dapat
makan tanpa garam, tidak ada alergi makanan, pasien suka makanan yang digoreng. Pasien
mengaku jarang berolah raga.

Data Dasar Identifikasi Masalah


A. Antropometri
TB = 165 cm
BB = 61 kg
IMT = BB/TB2 (m)
IMT = 61/1,65 × 1,65
IMT = 22,4 cm (Normal)
B. Biokimia
Tekanan darah : 180/110 mmHg Tekanan Darah Tinggi (Stage 3)
Suhu tubuh : 37,4
KU baik
C. Klinis Fisik
Merasa pusing dan badannya terasa lemas Pusing dan badan lemas
D. Dietary
Memiliki pola makan 3 kali sehari makanan  Tidak suka makan sayur dan jarang
utama ditambah makanan selingan 3 kali perhari, mengkonsumsi buah-buahan
makanan sumber karbohidrat yang sering  Pasien tidak dapat makan tanpa
dikonsumsi adalah nasi, makanan sumber protein garam
yang sering dikonsumsi adalah ikan dan telur,  Pasien suka makanan yang
pasien tidak suka makan sayur, pasien juga digoreng
jarang mengkonsumsi buah-buahan, pasien
biasanya mengkonsumsi camilan berupa biscuit
crackers ± ½ bungkus/hari, pasien suka
menambahkan garam dan penyedap rasa ke
dalam masakan, pasien tidak dapat makan tanpa
garam, tidak ada alergi makanan, pasien suka
makanan yang digoreng.
E. Ekologi
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Pasien mengaku jarang berolah raga
Pasien mengaku jarang berolah raga
BAB II

DIAGNOSA GIZI

Berdasarkan hasil dari Assesment Gizi makan diperoleh hasil diagnose gizi, diantaranya :

1. NI-5.4 → Penurunan kebutuhan zat gizi spesifik, berkaitan dengan konsumsi berlebihan
dari jenis makanan (suka menambahkan garam dan penyedap rasa ke dalam masakan)
ditandai dengan tekanan darah 180/110 mmHg.
2. NC-2.2 → Perubahan Nilai Laboratorium Terkait Zat Gizi Khusus, berkaitan dengan
kondisi fisiologis penyakit ditandai dengan tekanan darah tinggi (stage 3) dan suhu tubuh
tinggi.
3. NB-1.1 → Pengetahuan yang kurang dikaitkan dengan makanan dan gizi, berkaitan
dengan keyakinan atau perhatian yang salah mengenai makanan ditandai dengan pasien
tidak dapat makan tanpa garam dan suka makanan yang digoreng.
4. NB-1.7 → Ketidaksesuaian dalam pemilihan bahan makanan, berkaitan dengan
kurangnya motivasi ditandai dengan pasien tidak suka makan sayur, jarang
mengkonsumsi buah-buahan.
5. NB-2.1 → Tidak beraktivitas fisik, berkaitan dengan ketiadaan dukungan social dan atau
ruang lingkungan ditandai dengan pasien mengaku jarang berolah raga.
BAB III

INTERVENSI GIZI DAN MONITORING INTERVENSI

3.1 Intervensi Gizi

Berdasarkan diagnose gizi yang telah ditentukan maka dibuat intervensi gizi sebagai berikut :

1. ND-1.1 → Merencanakan pemberian makanan sehat dengan gizi seimbang disesuaikan


dengan kebutuhan pasien untuk membantu meningkatkan proses penyembuhan.
2. RC-1.3 → Kolaborasi dengan tim medis lain terkait perubahan nilai laboratorium.
3. E-1.1 → Pemberian edukasi gizi kepada pasien karena kurangnya pengetahuan yang
dikaitkan dengan makanan dan gizi.
4. CH-2.1 → Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi sayur dan buah sesuai porsi.
5. C-2.5 → Memberi dukungan social agar pasien aktif untuk berolahraga sehingga
terhindar dari risiko komplikasi hipertensi.

3.2 Monitoring Evaluasi

Parameter Target
Antropometri Mempertahankan IMT Normal agar status
gizi nya tetap baik
Biokimia Tekanan darah normal
Fisik Klinis Tubuh lebih bugar
Asupan Makan Meningkatkan konsumsi sayur dan buah,
serta mengurangi konsumsi gram
Riwayat Lain Memperbanyak aktivitas fisik atau
berolahraga

Tujuan Diet :

 Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh


 Menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi

Syarat Diet :
 Energi sesuai kebutuhan normal dengan memperhitungkan factor aktivitas dan factor
stress serta umur.
 Protein 10-15% dari kebutuhan energy total.
 Lemak 20-25% dari kebutuhan energy total
 Karbohidrat 60-70% dari kebutuhan energy total.
 Natrium dibatasi 200 – 1200 mg/hari disesuaikan dengan kondisi pasien :
RG I (200 – 400 mg/hari) : diberikan pada hipertensi berat. Makanan tidak boleh
ditambah garam serta dihindari bahan makanan tinggi natrium.
 Perencanaan makanan DASH (konsumsi banyak sayuran,buah,dan hasil olah susu rendah
lemak,dan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol.
 Meningkatkan asupan potassium (kalium) sampai 4,7 gr/hari.
 Meningkatkan asupan vitamin untamanya vitamin A, C,dan E sebagai antioksiadan.
 Meningkatkan cairan untuk menghindari dehidrasi Cairan = 25 ml × kg × 1 hari = ml/hari
atau liter/hari.
 Memberikan Serat >35 gram/hari utamanya serat yang larut didalam air untuk mencegah
terjadinya konstipasi yang dapat memperburuk kerja jantung disamping dapata membantu
menurunkan kadar kolestrol.

Prinsip Diet : Diet Rendah Garam

Perhitungan kebutuhan zar gizi Ny. S :

BEE = 655 + 9,6 BB + 1,8 TB – 4,7 U

BEE = 655 + (9,6 × 61) + (1,8 × 165) – (4,7 × 40)

BEE = 655 + 585,6 +297 – 188

BEE = 1.349,6 Kkal

TEE = BEE × FA × FS

TEE = 1.349,6 × 1,2 × 1,3

TEE = 2.105,376 Kkal (±10% :1.894,84 – 2.315,92 Kkal)

Protein = 15% × TEE = 15% × 2.105,376 = 315,8 Kkal


= 315,8 : 4 = 78,95 gr (±10% : 71,05 – 86,84 gram)

Lemak = 20% × TEE = 20% × 2.105,376 = 421,07 Kkal

= 421,07 : 9 = 46,78 gr (±10% :42,10 – 51,45 gram)

KH = 65% × TEE = 65% × 2.105,376 = 1.368,49 Kkal

= 1.368,49 : 4 = 342,12 gr (±10% : 307,90 -376,33 gram)

Cairan = 25 ml × 61 kg × 1 hari = 1.525 ml/hari = 1,5 liter/hari

Kebutuhan Vitamin dan Mineral :

Vitamin B2 = 1.1 mg

Vitamin C = 75 mg

Vitamin D = 16mcg

Vitamin E = 15 mcg

Kalsium = 1.000 mg/hari

Magnesium = 340 mg/hari

Kalium = 4.700 mg/hari

Zat besi = 18 mg

Menu Sehari Ny. S (40 Thn)

Waktu Menu Bahan Berat (gram)


Sarapan Pagi Nasi Putih Beras 150
(07.00)
Botok Tahu Wortel Tahu Putih 100
Telur
Telur Ayam 50
Wortel 30
Tumis Jamur Jamur Tiram 60
Brokoli
Brokoli 60
Minyak 2
Buah Segar Pepaya 100
Selingan I (10.00) Sandwich Buah Roti Tawar 100
Strawberry 30
Anggur 30
Mayo Plain 30
Air Putih Air Mineral 250
Makan Siang Nasi Putih Beras 150
(13.00)
Bandeng Bumbu Ikan Bandeng 60
Tomat
Tumis Sayur Tempe Kubis 50
Labu Siam 50
Tempe 50
Kecap manis 5
minyak 2
Buah Segar Semangka 100
Air Putih Air Mineral 250
Selingan II (16.00) Puding Mangga Agar-agar 20
Mangga 50
Susu kental manis 15
Makan Sore (19.00) Nasi Putih Beras 150
Ayam Bakar Daging Ayam 50
Sayur Bening Bayam 60
Tahu 50
Jagung 50
Buah Segar Melon 100
Pisang 100
Air Putih Air Mineral 250

Total Energi = 2.005,0 Kkal (Tercukupi)


Total Protein = 85 gram (Tercukupi)

Total Lemak = 49,9 gram (Tercukupi)

Total KH = 314,5 gram (Tercukupi)


DAFTAR PUSTAKA

 Rosnelly.,Dkk.2014.Buku Pedoman Praktis Diagnosa Gizi Dalam Asuhan Gizi


Terstandart. Instalasi Gizi RSSA.
 Ruliana.,Dkk.2014.Buku Paduan Diet.Instalasi Gizi RSSA.

Anda mungkin juga menyukai