Anda di halaman 1dari 5

KASUS NCP PRE EKLAMSIA

A. DESKRIPSI PASIEN
Seorang ibu 35 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan sesak nafas ringan, mual,
muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati, nyeri perut di kuadran kanan, pandangan kabur,
kehamilan 22 minggu kehamilan ke IV, sebelumnya setiap kehamilan mengalami pre
eklamsia, berat badan = 71 kg, tinggi badan = 158 cm. Selama kehamilan ini pasien
gemar mengkosumsi kopi susu setiap pagi.

B. BIODATA PASIEN
Nama : Ny. ..
Umur : 35 thn
Status : Kawin
Pekerjaan :-
Ruang :-
Jenis kelamin : Perempuan
Aktivitas : Bed Rest
Diagnosa Medis : Pre Eklamsia

C. ASESSMENT GIZI

Asupan makanan  Selama kehamilan ini pasien gemar


mengkonsumsi kopi susu setiap pagi
Kesadaran terhadap gizi dan 
kesehatan
Aktifitas fisik  Bed Rest

1. Antropometri
Berat Badan : Kg
Tinggi Badan : Cm
Berat Badan Ideal = (TB-100)

= (-100) - 10%

= Kg

BB(kg) kg
IMT = = 2 =
TB ¿ ¿ ¿ (m)
2. Biokimia

Pemeriksaan Hasil Standar Keterangan


Protein +3
Protein Urine 7gr/hari Normal
Hb 12 gr/dl 12-16 gr/dl Normal
Ureum 60 mg/dl 15-40 mg/dl Tinggi
Kreatin 1,7 mg/dl 0,1-1,1 mg/dl Tinggi

3. Data fisik dan klinis


Fisik : Bed Rest, sesak nafas ringan, mual, muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati,
nyeri perut di kuadran kanan, pandangan kabur
Keadaan umum : Lemah
Klinis : -
Pemeriksaan Hasil Standar Keterangan
Tekanan darah 160/100 mm/hg 90-120 mm/Hg Tinggi
Nadi 83x/ menit 90-120x/menit Rendah
Suhu 35 oC 36-38 OC Rendah

4. Riwayat Pasien
a. Riwayat obat : -
b. Riwayat sosial budaya : -
c. Riwayat penyakit :
Penyakit dulu : setiap kehamilan mengalami pre eklamsia
Penyakit sekarang : Pre Eklamsia

D. NUTRITION DIAGNOSA
a. Domain Asupan

Problem Etoilogi Sypthom


Asupan energi dan zat Berkaitan dengan Asupan < 100% yaitu
gizi tidak adekuat rasa tidak nyaman Nasi 20%
akibat mual, Lauk hewani 20%
muntah, sakit Sayur 50%
kepala, nyeri ulu Buah 70%
hati
b. Domain Klinis

Problem Etiologi Sypthom


Meningkatnya tekanan Sering TD : 160/100 mmHg
darah mengkonsumsi
bahan makanan
tinggi natrium dan
kafein seperti susu

c. Doamain Perilaku

Problem Etiologi Sypthom


Kurang pengetahuan Pemilihan Pola makan sehari-hari
yang berhubungan makanan yang tinggi natrium dan
salah mengkonsumsi kopi susu
dengan pola makan
tinggi kafein
seimbang

E. INTERVENSI GIZI
1. Penatalaksanaan Diet
 Jenis diet : Rendah garam I
 Bentuk Makanan : Makanan Biasa
 Metode Pemberian: oral
 Frekuensi : 3 kali makanan utama 2 kali makanan selingan
 Perhitungan :
 BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 71 ) + (1,8 x 158) – (4,7 x 35)
= 655+ 681,6 + 284,4 – 164,5
= 1456,5 kkal + 300 = 1756,5 kkal
 Penjumlahan Energi : BMR + Aktivitas + SDA
 SDA : 13/100 x 1756,5 = 228,34 + 1756,5 = 1984,84 kkal
 Faktor Aktivitas 10% : 10/100 x 1984,84 =198,48 + 1984,84 = 2183,32 kkal
 Lemak 15% : 15/100 x 2183,32 = 327,49/9 = 36 gr
 Karbohidrat 65% : 65/100 x 2183,32 = 1419,15/4 = 355 gr
 Protein 20% : 20/100 x 2183,32 = 436,66/4 = 109 gr
 Tujuan Diet :
1. Mudah dicerna, porsi kecil, dan sering diberikaan
2. Energi cukup
3. Protein tinggi, protein dapat berperan sebagai penetralisir asam lambung
4. Lemak rendah yaitu 10-15% dari kebutuhan energi otal yang ditingkatkan
secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan
5. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap
6. Cairan cukup, terutama bila ada muntah
7. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu tajam, baik secara ternis,
mekanis, maupun kimia
8. Laktosa rendah bila ada gejala intorelansi laktosa, umumnya tidak dianjurkan
minum susu terlalu banyak
9. Makan secara perlahan dilingkungan yang tenang
10. Jumlah Na disesuaikan dengan berat ringannya retens garam atau air atau
hipertensi
11. Membatasi bahan makanan yang mengandung Na tinggi dan diolah atau
diawetkan dengan menggunakan garam dapur
12. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selam 24-48 jam untuk
memberi istirahat pada lambung
13. Meningkatkan asupan makanan sumber Fe sehingga tidak terjadi anemia
 Syarat Diet :
1. Energi diberkan cukup yaitu 1699,79 kkal
2. Protein cukup yaitu 20% sebesar 85 gr
3. Lemak sedang yaitu 15% sebesar 28 gr
4. Karbohidrat cukup 65% sebesar 276 gr
5. Batasi penggunaan natrium dengan memberikan garam dapur 200-400 Na mg
6. Cukup mineral dan vitamin untuk memelihara kekuatan otot saluran cerna
7. Cairan cukup untuk mencegah dehidrasi terutama apabila muntah-muntah
8. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu tajam, baik secara ternis,
mekanis, maupun kimia
2. Konseling
a. Memberikan pengetahuan sehubungan penyakit yang dialami oleh pasien
b. Memberikan informasi tentang diet rendah garam I
c. Memberikan informasi tentang tujuan diet rendah garam I kepada pasien
d. Memberikan informasi makanan atau minuman yang dianjurkan dan yang
tidak dianjurkan mengenai penyakit yang dialami pasien

F. Monitoring Dan Evaluasi


Hasil yang diharapkan pada kunjungan berikut nya :
1. Perubahan tekanan darah menjadi normal
2. Perubahan nilai Hb me jadi normal
3. Perubahan asupan energi, karbohidrat, protein dan lemak
4. Perbaikan pola aktivitas
5. Hasil evaluasi dari data antropometri, data biokimia, dan klinis dan data riwayat
makan merupaka indikator keberhasilan dalam mancapai intervensi

Anda mungkin juga menyukai