Nim : P07131121049
Prodi : D3 Gizi
Hasil pemeriksaan biokimia Hb 9,1 gr/dI (anemi); hematokrit 27% (rendah); lekosit
8200/mm3 (normal); trombosit 342.000/mm3 (normal); albumin 2.4 g/dI (rendah). Data
klinis pasien: tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x/mnt, pernafasan 20x/menit.
Hasil anamnesa gizi yang dilakukan ahli gizi ruangan diperoleh data sbb:
Data antropometri:
Berat badan :45 Kg
Tinggi badan : 156 cm
Pola makan : 3 × makan dan 2 kali selingan tapi jumlah yang dikonsumsi sangat
sedikit, karena setiap makan merasakan perutnya mules, apalagi kalau minum susu. Sebelum
dirawat makanan yang dimakan hanya berupa bubur.
Hasil recall:
Pagi : bubur ayam ½ mangkok
Jam 10 : roti tawar 1 lbr + 1 sdm madu
Jam 13.00 : bubur + telor rebus
Jam 16.00 : bubur sumsum tapa santan 4 sdm
Jam 19.00 : bubur ayam ½ mangkok + teh manis panas
Silakan saudara berlatih menyusun kasus di atas asuhan gizi terstandar pada kasus
hipertensi di atas dengan menggunakan langkah PAGT yaitu membuat pengkajian/asesmen
gizi, menentukan diagnosis gizi, membuat rencana intervensi gizi seta rencana monitoring
dan evaluasi gizi beserta rencana menu yang akan dipraktikkan.
Identitas pasien :
A. NUTRITION ASSESMENT
1. Antropometri BB = 45 kg
TB = 156 cm
Status gizi :
IMT = BB / TB (cm)2
= 45 / 1,56 2
= 18,49 (normal)
2. Biokimia Hb 9,1 gr/dI (anemi)
hematokrit 27% (rendah)
lekosit 8200/mm3 (normal)
trombosit 342.000/mm3 (normal)
albumin 2.4 g/dI (rendah)
3. Clinik / fisik tekanan darah 110/70 mmHg
nadi 80x/mnt, pernafasan 20x/menit.
4. Asupan makanan Pola makan : 3 × makan dan 2 kali selingan tapi jumlah yang
dikonsumsi sangat sedikit, karena setiap makan merasakan
perutnya mules, apalagi kalau minum susu. Sebelum dirawat
makanan yang dimakan hanya berupa bubur.
5. Aktivitas fisik Pasien jarang olahraga
6. Diagnosa Kanker kolon
7. Skrining sering mules, sakit perut, perut kembung, sehingga
menyebabkan nafsu makan turun.
B. NUTRITIONAL DIAGNOSIS
1. Domain Asupan
Problem Etiology Sypthom
Asupan anergi Berkaitan dengan kurangnya ditandai dengan
inadekuat (NI.1.2) nafsu makan kurangnya asupan
kebutuhan pasien
2. Domain Klinis
Problem Etiology Sypthom
Perubahan nilai lab Kekurangan zat besi (Fe) Ditandai dengan Hb 9,1
terkait zat gizi gr/dI (anemi)
3. Domain Perilaku
Problem Etiology Sypthom
Kekeliruan pola Kurangnya pengetahuan Ditandai dengan hanya
makan (NB.1.5) mengenai masalah yang memakan bubur
berkaitan dengan gizi
C. INTERVENSI GIZI
a. Penataanlaksanaan diet
Jenis diet : Sisa Rendah II
Bentuk makanan : Lunak
Metode pemberian : Oral
Frekuensi : 3x makanan lengkap 2x selingan
Tujuan diet:
Untuk mengusahakan agar status gizi pasien dalam keadaan optimal
pada saat pembedahan, sehingga tersedia cadangan untuk mengatasi
stress dan penyembuhan luka.
Syarat diet :
1) Energi
Bagi pasien dengan status gizi kurang diberikan sebanyak 40-45 kkal/kb
BB.
Bagi pasien dengan status gizi lebih diberikan kebutuhan energy normal.
Bagi pasien dengan status gizi baik diberikan sesuai dengan kebutuhan
energy normal ditambah factor stress sebesar 15% dari AMB (Angka
Metabolisme Basal).
Bagi pasien dengan penyakit tertentu energy diberikan sesuai dengan
penyakitnya.
2) Protein
Bagi pasien dengan status gizi kurang, anemia, albumin rendah (>2,5
mg/dl) diberikan protein tinggi 1,5-2,0 g/kg BB.
Bagi pasien dengan status gizi baik atau kegemukan diberikan protein
normal 0,8-1 g/kg BB.
Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai dengan
penyakitnya.
3) Lemak cukup, yaitu 15-25% dari kebutuhan energy total. Bagi pasien dengan
penyakit tertentu diberikan sesuai dengan penyakitnya.
4) Karbohidrat cukup, sebagai sisa dari kebutuhan energy total untuk menghindari
Hipermetabolisme. Bagi pasien dengan penyakit tertentu, karbohidrat diberikan
sesuai dengan penyakitnya.
5) Vitamin cukup, terutama vitamin B,C, dan K. bila perlu ditambahkan dalam bentuk
suplemen.
6) Mineral cukup. Bila perlu ditambahkan dalam bentuik suplemen.
7) Rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan saluran cerna atau klisma,
sehingga tidak mengganggu prosesnya pembedahan (tidak buang air besar atau
kecil di meja operasi).
IMT = BB / TB (cm)2
= 45 / 1,56 2
= 18,51 kg (Berat Badan normal)