Oleh :
SARI MUSTIKA DEWI
182110116
D-III GIZI 3A
KASUS 2
Seorang wanita pegawai swasta, umur 38 tahun, BB = 50 kg,TB = 156 cm, mempunyai seorang
anak, dan suami bekerja sebagai wiraswata. Dirawat di RS pemerintah dengan keluhan waktu
masuk nyeri pinggang, kencing berdarah, kencing panas dan nyeri. Dari pemeriksaan fisik
ditemukan suhu tubuh 38,5 C, tekanan darah 130/90 mm Hg. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb
10 mg %, dan ditemukannya batu calsium dalam urin, dari hasil diagnosa dokter pasien tersebut
menderita batu kalsium Oksalat. Dari hasil anamnesa dg ahli Gizi sehari-hari ibu tersebut
kurang minum rata-rata 4 gelas, minum susu 2 kali sehari ( 3 sdm susu dan 1 sdm gula), dan suka
makan sayur bayam. Asupan energi, protein, lemak, karbohidrat sdh hampir mendekati
kebutuhan. Susunlah terapi diet pasien dengan metode NCP .
Proses Asuhan Nutrisi:
Nama pasien : - Nama mahasiswa: Sari Mustika Dewi
Umur : 38 tahun NIM : 182110116
Jenis kelamin : Perempuan Tanggal : 29 Agustus 2020
1. Assesment Gizi
a. Data Dietary
Kurang minum rata-rata 4 gelas
Minum susu 2x sehari (3 sdm susu dan 1 sdm gula)
Suka makan sayur bayam
Asupan energy, protein , lemak dan karbohidrat mendekati kebutuhan
Penilaian: Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi, asupan cairan inadekuat
dan suka minum susu .
b. Data Antropometri
Berat badan : 50 kg
Tinggi badan : 156 cm
IMT : 20,5 kg/m2
Penilaian: Status gizi pasien normal.
c. Data Biokimia
Pemeriksaan Hasil Standar Penilaian
Hb 10 mg% 12-16 gr/dl Rendah
Adanya batu calcium dalam urin
Penilaian: Pasien mengalami tanda-tanda penyakit batu calcium oksalat .
d. Data Fisik/Klinis
Pemeriksaan Hasil Standar Penilaian
Suhu 38,5c 36,5-37c Tinggi
TD 130/90 mmHg 120/80 mmHg Tinggi
Nyeri pinggang
Kencing berdarah
Kencing panas
Nyeri
Penilaian: Tekanan darah pasien tinggi menandakan adanya hipertensi , suhu tinggi
menandakan adanya demam.
e. Riwayat personal
Penyakit dahulu :-
Sekarang : Batu calcium oksalat
Pekerjaan : Seorang pegawai swasta, mempunyai seorang anak .
Pekerjaan suami : Seorang wiraswasta
Penilaian: Pasien menderita penyakit batu calcium oksalat.
2. Diagnosis Gizi
Domain Intake
NI 2.1 = Asupan oral inadekuat (P) berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan terkait makanan dan gizi (E) ditandai dengan asupan energy,
protein, karbohidrat dan lemak yang mendekati kebutuhan (S) .
NI 3.1 = Asupan cairan inadekuat (P) berkaitan dengan kurang minum
dan rata-rata 4 gelas sehari (E) ditandai dengan adanya batu calcium di
urin (S) .
Domain Clinis
NC 2.1 = Perubahan nilai laboratorium (P) berkaitan dengan kondisi
penyakit batu calcium oksalat (E) ditandai dengan adanya batu calcium
diurin (S).
Domain Behavior
NB 1.1 = Kurang pengetahuan terkait makanan dan gizi (P) berkaitan
dengan kebiasaan makan pasien yang tidak baik dan kurang minum (E)
ditandai dengan asupan mendekati kebutuhan , suka minum susu dan suka
sayur bayam (S).
3. Intervensi Gizi
a. Tujuan diet
1. Memenuhi kebutuhan zat gizi dan memberi makanan secukupnya
sesuai kemampuan fungsi ginjal .
2. Mengatur keseimbangan air dan elektrolit
3. Memperbaiki nilai lab pasien
4. Memberikan edukasi kepada pasien mengenai makanan dan gizi dan
mengendalikan kondisi terkait penyakit batu ginjal .
d. Preskripsi diet
Diet = Diet Rendah Oksalat Tinggi Sisa Asam
Bentuk makanan = Makanan Lunak
Frekuensi = 3x makanan pokok 3x selingan
Cara pemberian = Oral
e. Implementasi
Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan zat gizi pasien dalam bentuk makanan lunak
dengan tidak memberatkan saluran cerna, mudah diserap, dan mencegah dehidrasi kemudian
dikomunikasikan dengan pasien, keluarga pasien serta tenaga kesehatan lainnya .
f. Rencana Edukasi
1. Tujuan : Memberikan pengetahuan mengenai diet rendah oksalat tinggi
sisa asam
2. Metode :
Konseling
Tanya jawab
3. Materi
Memberikan meteri mengenai diet rendah oksalat tinggi sisa asam
Menjelaskan makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak dianjurkan
4. Metode
Leaflet
Food model
Buku foto makanan
5. Waktu : 30 menit
6. Tempat : Ruangan inap pasien
4. Monitoring dan Evaluasi