Anda di halaman 1dari 5

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

Nama : An. F.R


Umur : 8 tahun 8 bulan
Jenis Kelamin : Laki – laki
Diagnosis medis : ( dengan status Epileptikum oleh karena Epilepsi dan Status Gizi Buruk Marasmus Fase Stabilisasi Hari ke 3

Asesment Gizi Diagnosa Intervensi Monitoring Evaluasi

ANTROPOMETRI
[AD 1.1.1]
- PB : 109,5 cm
- TB : 109,5 – 0,7 = 108,8
[AD 1.1.2]
- BB : 14 kg
[AD 1.1.5]
BB 57
- IMT = 2 = 14/(1,08)2 = 12 kg/m2 (underweight)
TB 1,432
[AD 1.1.7 ]
- Lila : 16 cm
Z- score
BB−(median)
NC 3.1
median−(−1 SD) Underweight/ kurus berkaitan dengan kondisi pasien yang gizi buruk yang
12−15 , 9 ditantdai dengan status Gizi IMT/U - 2,45 SD
15 ,9−14,3

−3,9
2

-2,45 SD (Kurus) (Depkes RI, 2004)

BIOKIMIA
- Hemoglobin (HGB) : 8,80 g/dL (↓)

- Eritrosit (RBC) : 4,08x106/µL (Normal)

- Leukosit (WBC) : 9,59x103/µL (Normal)

- Hematokrit : 28,60% (↓)

- Trombosit (PLT) : 698x103/µL (↑)

- MCV : 70,10 fL (↓)

- MCH : 21,60 pg

- MCHC : 30,80 g/dL

- RDW 15,90 % (↑)

- PDW : 9,7 fL (Normal)

- MPV : 9,6 fL (Normal)

- P-LCR : 19,9 % (Normal)

- PCT : 0,67 % (↓)

 Eosinofil : 0,0%
 Basofil : 0,1%
 Neutrofil : 75,9% (↑)
 Limfosit : 20,8% (↓)
 Monosit : 3,2% (↑)
 Immature Granulosit : 0,04x103/µL 3,2%
 Immature Granulosit (%) : 0,40%
- Glukosa Darah Sewaktu : 112 g/dL
Elektrolit
- Kalsium (Ca) : 9,4 mg/dL
Elektrolit Serum
- Natrium (Na) : 136 mmol/L
- Kalium (K) : 3,30 mmol/L (↓)
- Klorida (Cl) : 108 mmol/L (↑)
Fisik Klinis
- Keadaan Umum : Cukup
- Kesadaran (GCS) : CM, 456
- Tekanan Darah –
- Nadi : 104x/menit
- RR : 24x/menit
- Suhu (Aksila) : 36,6°C
- Kejang (-)
- Sulit mengunyah
- Sulit menelan
- Spastik tangan dan kaki
- Wajah seperti orang tua
- Terdapat iga gambang
- Rambut kusam

Dietary history NB 1.1


 Riwayat Gizi Dahulu Kurangnya pengetahuan keluarga pasien berkaitan dengan
- Alergi makanan : tidak ada belum pernah mendapatkan edukasi gizi hal ini ditandai dengan
- Pantangan makanan : tidak ada konsumsi makanan harian pasien kurang bergam dan bergizi
- Pola makan utama 3 kali sehari
- Makanan pokok nasi 3 kali sehari @ 100 gram, tidak
menyukai mie instan, roti dikonsumsi setiap pagi minimal
2 bungkus @ 50 gram
- Jarang konsumsi lauk hewani, ayam, daging tidak pernah
dimakan karena sulit untuk mengunyah sehingga
makanan dilepeh kembali ketika disuapkan, bakso 1 kali
seminggu @20 gram tidak suka makanan yang berbau
amis seperti kuning telur sehingga hanya makan putih
telurnya saja 2 kali seminggu
- Lauk nabati yang paling sering dikonsumsi adalah tahu
goreng setengah matang 5 kali seminggu 2 potong sedang
@50 gram dikonsumsi menggunakan nasi dan kecap,
tempe 3 kali seminggu 1 potong sedang @25 gram
- Jarang mengkonsumsi sayur karena sulit untuk dikunyah
(berserat) sehingga hanya kuah sayur saja yang dimakan,
bayam dan sawi 1 kali seminggu 1 sdm @5 gram
- Buah pisang 3 kali seminggu @75 gram
- Susu indomilk (kental manis) setiap hari 2-3 kali sehari
@3 sdm /1 gelas 250 ml, teh botol perhari 1 botol @450
ml
 Riwayat Gizi Sekarang
Pada tanggal 10 april 2017 Pasien mendapatkan diet F75
12 x 90 cc melalui Naso Gastric Tube (NGT)

Ekologi

- Anak ke-1, usia ibu 48 tahun sebagai ibu rumah tangga, usia

ayah 52 tahun sebagai petani,

- Saat hamil ibu pasien tidak mengalami keluhan


- An.F.R belum bisa duduk

- Pernah berobat ke spesialis saat berusia 3 tahun didapatkan

sirup dan rehab medik di RS. HAV, piraseton 3x300 mg,

ceftri 2x500 mg, divtepron 3 mg, feritain

- Pasien lahir prematur dengan berat 900 gram, lahir langsung

menangis

- Imunisasi lengkap

- Menurut penuturan ibu pasien, saat bayi tidak diberikan ASI

dan diberikan susu prematur SGM. Diperkenalkan makanan

selain susu ± pada usia 1 tahun dengan pertama kali

diberikan bubur siap saji merk SUN.

- Menurut ibu pemberian susu setiap hari dapat meningkatkan

berat badan

1) Riwayat Dahulu

Kejang sejak 10 hari SMRS, tiap hari > ± 10 kali setiap

5 menit. sebelum kejang pasien sadar, saat kejang pasien

tidak sadar, setelah kejang pasien sadar. Saat kejang

didapatkan suhu sekitar 370C, kejang seluruh tubuh,

tangan dan kaki kaku (spastik saat lahir). Kemudian

dibawa ke RS. HVA Pare selama 3 hari kejang berhenti

kemudian pulang 4 hari. Kejang kembali 3 hari dirumah

dan dirujuk ke RSSA dengan diagnosa status epileptikus

ok epilepsi dan mendapatkan diagnosa tambahan setelah

dilakukan pemeriksaan lebih lanjut yaitu cerbral palsy

dengan status epileptikus ok epilepsi status gizi buruk

marasmus

2) Riwayat Sekarang

Diagnosa medis tanggal 10 april 2017 adalah Cerebral


palsy status epileptikus olehk karena epilepsi dan status
gizi buruk marasmus fase stabilisasi Hari ke 3.
Farmakologi

Terapi obat yang diberikan tanggal 10 April 2017 adalah adalah

sebagai berikut:

1) Melalui Injeksi
a. Pheneftoin 2x60 mg, 8 mg/kg/hari : obat untuk

mencegah dan meredakan kejang pada penderita

epilepsi. Obat ini juga terkadang bisa digunakan

untuk mengatasi neuralgia trigeminal, yaitu rasa

nyeri di wajah akibat adanya gangguan pada saraf

kelima.

b. Phenobarbital 2x60 mg, 8 mg/kg/hari : obat untuk

mengontrol dan meredakan kejang, yang salah

satunya adalah akibat epilepsi. Phenobarbital atau

fenobarbital bekerja dengan cara mengendalikan

aktivitas listrik yang abnormal di sistem saraf dan

otak selama terjadinya kejang.

c. Parasetamol 150 mg : obat untuk penurun demam

dan pereda nyeri, seperti nyeri haid dan sakit gigi.

2) Melalui Per Oral

a. Asam valproate 2x140 mg, 2,8 cc, 20 mg/kg/hari :

obat untuk mengatasi kejang akibat epilepsi. Obat

ini juga digunakan dalam pengobatan gangguan

bipolar dan pencegahan migrain. Meski begitu,

asam valproat tidak bisa meredakan sakit

kepala selama serangan migrain

b. Vitamin B6 1x1 : nutrisi yang penting bagi fungsi

dan perkembangan saraf otak. Vitamin B6 juga

berperan dalam produksi hormon serotonin,

melatonin dan norepinefrin. Vitamin B6 dikenal

juga dengan nama pyridoxine

c. Asam folat 2x140 mg : bentuk vitamin

B kompleks yang larut dalam air. Zat ini diperlukan

dalam pembangunan tubuh karena bersifat

multifungsi, mulai dari membantu proses produksi

DNA hingga pembentukan sel darah merah.

d. Vitamin A 1x5000 IU : salah satu vitamin yang

berfungsi untuk perkembangan dan kinerja berbagai


organ tubuh, seperti mata, kulit, organ reproduksi,

dan sistem kekebalan tubuh.

e. Vitamin C 1x100 : salah satu nutrisi yang sangat

bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Vitamin C dikenal

baik untuk memelihara fungsi organ, memperbaiki

jaringan tubuh yang rusak, menjaga kesehatan kulit,

tulang dan gigi, serta meningkatkan daya tahan

tubuh.

f. Vitamin E 1x100 IU : jenis vitamin yang

berfungsi untuk memelihara kesehatan kulit,

kesuburan organ reproduksi, mata, sel darah, dan

otak. Vitamin E alami terdapat pada makanan

sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai