Anda di halaman 1dari 5

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

Nama : Ny PT
Umur : 49 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosis medis : Ca Ovarium post Kemoterapi + Asites Permagna+ Anemia + Hipoalbuminemia + Electrolit Imbalance
Asesment Gizi Diagnosa Intervensi Monitoring Evaluasi

ANTROPOMETRI
[AD 1.1.1]
- TL: 45 cm
- TB = 84,88 – (0,24 x U) + (1,83 x TL )
= 84,88 – (0,24 x 49 ) + (1,83 x 45)
= 84,88 – (11,76) + (82,35)
= 155,4 cm (Chumlea I)

[AD 1.1.2]
- BB = (Lila / 26,3 ) x ( TB-100)
= (19,1 / 26,3) x ( 155,4 – 100)
NC 3.1
= 39,8 kg Underweight/ kurus berkaitan dengan kondisi pasien yang gizi buruk yang
ditantdai dengan status Gizi IMT/U - 2,45 SD
[AD 1.1.5]

- IMT = = 39,8/(1,55)2 = 16,58 kg/ (underweight

BIOKIMIA - Hemoglobin (HGB) : g/dL ()


- Hemoglobin (HGB) : 9,80 g/dL (↓) - Eritrosit (RBC) : ()
- Leukosit (WBC) : 11,00 103 /uL
- Eritrosit (RBC) : 3,61.106 /uL (↓) - Hematokrit : 31,20% ()
- Trombosit (PLT) : 380. 103 /uL
- Leukosit (WBC) : 11,00 103 /uL (Normal) - MCV :
- MCH :
- Hematokrit : 31,20% (↓) - MCHC :
- RDW :
- Trombosit (PLT) : 380. 103 /uL - PDW :
- MPV :
- MCV : 86,40 fL - P-LCR :
- PCT :
- MCH : 27,10 pg - Eosinofil :
- Basofil : 0,1%
- MCHC : 31,40 g/dL - Neutrofil :
- Limfosit :
- RDW : 14,90% - Monosit:
-
- PDW : 7,4 fL (Normal) - Kesimpulan 30,50 detik PPT dan APTT dalam batas
normal
- MPV : 7,8 fL (Normal) - AST/SGOT : 22 U/L
- ALT/SGPT : 12 U/L
- P-LCR : 10,1% (Normal) - Albumin : 2,47 g/dL ()
- Glukosa Darah Sewaktu : 115 mg/dL
- PCT : 0,30 - Natrium (Na) : 126 mmol/L ()
- Kalium (K) : 3,63 mmol/L
 Eosinofil : 0,3%
- Klorida (Cl) : 96 mmol/L ()
 Basofil : 0,1%
 Neutrofil : 86,2%
 Limfosit : 6,2%
- Monosit : 7,2%
 Pasien : 10,10 detik
- INR : 0,97
- AST/SGOT : 22 U/L
- ALT/SGPT : 3,63 U/L
- Albumin : 2,47 g/dL (↓)
- Glukosa Darah Sewaktu : 115 g/dL

Elektrolit Serum
- Natrium (Na) : 126 mmol/L (↓)
- Kalium (K) : 3,30 mmol/L
- Klorida (Cl) : 96 mmol/L (↓)

Fisik Klinis
- KU GCS: 456
- Kesadaran : CM, cukup
- Suhu : 36o C
- Tekanan Darah (mmHg) : 101/60 mmHg
- Nadi (x/menit) : 108x/ menit
- Respiratory rate (x/menit) : 25x/ menit
- Mual : (+)
- Muntah : (+)
- Nafsu makan menurun : (+)

Dietary history NB 1.1


a. Sekarang Kurangnya pengetahuan keluarga pasien berkaitan dengan
- Pasien saat ini tidak memiliki riwayat alergi belum pernah mendapatkan edukasi gizi hal ini ditandai dengan
konsumsi makanan harian pasien kurang bergam dan bergizi
- Saat dilakukan studi kasus, nafsu makan pasien menurun
- Pada saat awal masuk diberikan diet kanker II
- Pasien kadang-kadang juga mengkonsumsi makanan dar luar rumah
sakit, seperti teh manis karena nafsu makan pasien yang menurun

Riwayat Gizi Dahulu


Data Dasar:
- Pasien memiliki frekuensi makan teratur 2-3x/hari
- Pasien tidak memiliki riwayat alergi
- Bahan makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasi (2 3x/hari,
100-200 gram tiap makan), ubi (2-3x/bulan, 50 gram per makan), singkong
(1-2x/minggu, 50 gram per makan), roti (7x/minggu, 50 gram per
makan), mie (1-2x/bulan, 200 gram per makan), bihun (1x sebulan, 20 gram
per makan)
- Lauk nabati selalu ada, yaitu tahu (2-3x/hari, 50 gram per makan), tempe (1-
2x/hari, 50 gram per makan). Cara pengolahannya kebanyakan digoreng
saja, atau digoreng ½ matang lalu ditumis atau dibumbu lodeh dengan
menggunakan campuran santan.
- Lauk hewani bergantian setiap hari dalam seminggu. Ayam (1x/minggu, 40
gram per makan), ikan lele (2-3x/minggu, 40 gram per makan), ikan
pindang (1-2x/minggu, 40 gram per makan), telur (2-3x/minggu, 55 gram
per makan), daging (1-2x/bulan, 40 gram per makan). Pengolahan biasanya
digoreng saja atau dengan dimasukkan kedalam bumbu santan,
sedangkan untuk telur biasanya digoreng saja untuk sarapan
- Sayur selalu ada setiap hari, yang paling sering bayam dan kangkung
(7x/minggu, 50-75 gram per makan), wortel (1-2x/bulan, 20-25 gram per
makan). Pengolahan biasanya dimasak sayur bening dan ditumis,
sedangkan seperti wortel jarang dikonsumsi karena pasien tidak begitu
menyukai sayur sop.
- Buah hampir selalu ada setiap hari dirumah. Buah yang biasanya
dikonsumsi pasien pisang (3-4x/minggu, 75 gram per makan), pepaya (4-
5x/minggu, 50-75 gram per makan), alpukat (1-2x/minggu, 100
gram per makan), manggis (1-2x/bulan, 50 gram per makan), jeruk (2-
3x/bulan, 75 gram per makan). Pasien suka dengan buah papaya
- Minuman yang sering pasien konsumsi yaitu kopi (7x/minggu, ¼ gelas),
teh (2x/minggu, ½ gelas). Pasien mempunyai kebiasaan minum kopi
bersama suami setiap pagi sebelum berangkat ke sawah. Gula yang biasa
untuk campuran teh ataupun kopi 2-3 sdt per gelas)
- Setiap hari pasien memasak selalu digoreng dan kadang juga disantan
untuk sayur, lauk nabati maupun lauk hewani.
- Setiap hari pasien makan dengan tambahan krupuk (2-3x/hari, 5-10 gram
per makan).

Ekologi

- Anak ke-1, usia ibu 48 tahun sebagai ibu rumah tangga, usia ayah 52 tahun

sebagai petani,

- Saat hamil ibu pasien tidak mengalami keluhan

- An.F.R belum bisa duduk

- Pernah berobat ke spesialis saat berusia 3 tahun didapatkan sirup dan rehab medik

di RS. HAV, piraseton 3x300 mg, ceftri 2x500 mg, divtepron 3 mg, feritain

- Pasien lahir prematur dengan berat 900 gram, lahir langsung menangis

- Imunisasi lengkap

- Menurut penuturan ibu pasien, saat bayi tidak diberikan ASI dan diberikan susu

prematur SGM. Diperkenalkan makanan selain susu ± pada usia 1 tahun dengan

pertama kali diberikan bubur siap saji merk SUN.

- Menurut ibu pemberian susu setiap hari dapat meningkatkan berat badan

1) Riwayat Dahulu

Kejang sejak 10 hari SMRS, tiap hari > ± 10 kali setiap 5 menit. sebelum

kejang pasien sadar, saat kejang pasien tidak sadar, setelah kejang pasien

sadar. Saat kejang didapatkan suhu sekitar 370C, kejang seluruh tubuh,

tangan dan kaki kaku (spastik saat lahir). Kemudian dibawa ke RS. HVA

Pare selama 3 hari kejang berhenti kemudian pulang 4 hari. Kejang kembali

3 hari dirumah dan dirujuk ke RSSA dengan diagnosa status epileptikus ok

epilepsi dan mendapatkan diagnosa tambahan setelah dilakukan pemeriksaan

lebih lanjut yaitu cerbral palsy dengan status epileptikus ok epilepsi status

gizi buruk marasmus

2) Riwayat Sekarang

Diagnosa medis tanggal 10 april 2017 adalah Cerebral palsy status epileptikus
olehk karena epilepsi dan status gizi buruk marasmus fase stabilisasi Hari ke
3.

Farmakologi

Terapi obat yang diberikan tanggal 10 April 2017 adalah adalah sebagai berikut:

1) Melalui Injeksi

a. Pheneftoin 2x60 mg, 8 mg/kg/hari : obat untuk mencegah dan

meredakan kejang pada penderita epilepsi. Obat ini juga terkadang bisa

digunakan untuk mengatasi neuralgia trigeminal, yaitu rasa nyeri di

wajah akibat adanya gangguan pada saraf kelima.

b. Phenobarbital 2x60 mg, 8 mg/kg/hari : obat untuk mengontrol dan

meredakan kejang, yang salah satunya adalah akibat epilepsi.

Phenobarbital atau fenobarbital bekerja dengan cara mengendalikan

aktivitas listrik yang abnormal di sistem saraf dan otak selama terjadinya

kejang.

c. Parasetamol 150 mg : obat untuk penurun demam dan pereda nyeri,

seperti nyeri haid dan sakit gigi.

2) Melalui Per Oral

a. Asam valproate 2x140 mg, 2,8 cc, 20 mg/kg/hari : obat untuk mengatasi

kejang akibat epilepsi. Obat ini juga digunakan dalam pengobatan

gangguan bipolar dan pencegahan migrain. Meski begitu, asam valproat

tidak bisa meredakan sakit kepala selama serangan migrain

b. Vitamin B6 1x1 : nutrisi yang penting bagi fungsi dan perkembangan

saraf otak. Vitamin B6 juga berperan dalam produksi hormon serotonin,

melatonin dan norepinefrin. Vitamin B6 dikenal juga dengan

nama pyridoxine

c. Asam folat 2x140 mg : bentuk vitamin B kompleks yang larut dalam air.

Zat ini diperlukan dalam pembangunan tubuh karena bersifat

multifungsi, mulai dari membantu proses produksi DNA

hingga pembentukan sel darah merah.

d. Vitamin A 1x5000 IU : salah satu vitamin yang berfungsi

untuk perkembangan dan kinerja berbagai organ tubuh, seperti mata,

kulit, organ reproduksi, dan sistem kekebalan tubuh.

e. Vitamin C 1x100 : salah satu nutrisi yang sangat bermanfaat bagi

kesehatan tubuh. Vitamin C dikenal baik untuk memelihara fungsi organ,


memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, menjaga kesehatan kulit, tulang

dan gigi, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

f. Vitamin E 1x100 IU : jenis vitamin yang berfungsi untuk memelihara

kesehatan kulit, kesuburan organ reproduksi, mata, sel darah, dan

otak. Vitamin E alami terdapat pada makanan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai