LAPORAN AKHIR
Disusun oleh :
D/4
JURUSAN KESEHATAN
2020-2021
BAB 1. PENDAHULUAN
Inovasi produk yaitu dimsum jamur dengan tepung oat. Jamur yang
digunakan yaitu jamur tiram (Pleurotus ostreatus) beberapa penelitian
menunjukkan diet Jamur tiram putih memiliki aktivitas hipokolesterolemik yang
dapat menurunkan kadar lipid di dalam darah, yaitu total kolesterol, trigliserida,
dan rasio LDL/ HDL (Alam,dkk: 2011). Oat (Avena sativa) memiliki kandungan
serat yabg cukup tinggi sehingga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
Produk makanan yang dipilih yaitu dim sum karena dimsum sangat digemari dan
diminati oleh masyarakat. Dengan kepopuleran dim sum pada saat ini dan
diterima oleh masyarakat.
Jamur tiram putih memiliki kelebihan di antara jamur yang lainya yaitu
mengandung protein tinggi dan memiliki kandungan serat yang cukup tinggi yaitu
24,6% per 100 gram. Produksi jamur tiram putih di Indonesia pada tahun 2011
adalah 43.047.029 kg. Dengan jumlah penduduk sebesar 437.737.582 jiwa, maka
konsumsi jamur Indonesia rata-rata adalah 0,197 kg per kapita per tahun (Sarina,
2012).
Menurut Parjino (2009), peluang pasar jamur didalam negeri ditandai dengan
perkembangan produksi jamur di Indonesia yang terus meningkat, kenaikannya
sekitar 20%-25% per-tahun. Ditinjau dari populasi Indonesia yang terus
meningkat dan tersebar di beberapa provinsi disertai dengan perkembangan
industri pengolahan serta industri pariwisata, maka peluang pemesaran produk
jamur didalam negeri memberikan prospek yang cerah bagi para pelaku usahatani
jamur tiram .Salah satu jamur pangan yang cukup popular di Indonesia, karena
relatif mudah budidayanya, banyak khasiat dan manfaatnya, lezat dan murah
harganya adalah jamur tiram.
Struktur biji oat hampir mirip seperti gandum. Bijian yang didalamnya
terkandung kandungan GLA (Gamma Linoliec Acid) dan serat terlarutnya yaitu β–
glukan. Adanya serat terlarut tersebut memberikan tekstur seperti gel pada oat dan
serat larut ini akan larut dalam air dan berubah menjadi gel lembut di dalam
usus.Serat jenis ini akan mengikat lemak sehingga lemak tidak akan terserap oleh
tubuh melainkan dikeluarkan bersama feses. Serat terlarut tersebut membantu
menurunkan tingkat kolesterol dalam darah (Bowers,2005)
1.2 Tujuan
1. Membuat inovasi produk camilan sehat dan bergizi
2. Membuat inovasi produk camilan yang tinggi serat
3. Membuat inovasi saus dimsum yang sehat tanpa zat pengawet
4. Menjadi salah satu camilan untuk mencegah penyakit hiperkolesterolmia
5. Membuat salah satu alternative produk dimsum siomay fungsional yang
berbeda dengan yang lain
BAB 2. DASAR TEORI
Jamur tiram (Pleurotus sp) mempunyai kandungan nutrisi yang cukup baik
nilai gizi jamur tiram yaitu lemak (1.1-2.4%), protein total (10.5- 44%),
karbohidrat (50.7-81.8%), abu (6.1-9.8%), kalori (245-367 Kcal), serat (7.5-
12.4%), kadar air (73.7-92.2%), Vit B complex (1.7-4.8 mg/g), Niacin (108.7
mg/g) (Anonimous, 2005).
Tepung maizena adalah salah satu produk hasil pengolahan jagung pasca
panen yang mengandung pati. Pati maizena juga tersusun dari dua macam
karbohidrat amilosa dan amilopektin. Pada pembuatan siomay tepung maizena
juga berperan sebagai pengikat dan menghasilkan sifat kenyalan pada produk
siomay.
Selain itu juga dalam rangka meningkatkan manfaat jamur tiram sebagai
produk pangan olahan yang lebih menguntungkan daripada dipasarkan dalam
bentuk segar. Formulasi bahan yang kami buat berdasarkan pembuatan dimsum
jamur yang pernah dilakukan sebelumnya, dengan menyatakan bahwa
warna,rasa,tekstur dan aroma yang layak untuk dikonsumsi.
Persiapan
Bahan Pencucian
Bahan
Jamur,wortel Pemotongan
Penyajian
3.6 Formulasi Produk Pangan
P11 6 7 6 5
Keterangan :
P1 5 5 4 4
P2 3 3 1 4
P3 3 5 3 5
P4 5 5 1 2
P5 5 5 4 4
P6 5 3 4 4
P7 4 4 4 4
P8 5 3 2 4
P9 5 3 2 4
P10 4 5 4 3
P11 5 3 4 4
Keterangan :
A. Warna
1. Amat sangat kuning
2. Sangat kuning
3. Agak kuning
4. Kuning
5. Agak tidak kuning
6. Amat sangat tidak kuning
B. Aroma
1. Amat sangat tajam
2. Sangat tajam
3. Agak tajam
4. Tajam
5. Agak tidak tajam
6. Amat sangat tidak tajam
C. Rasa
1. Amat sangat sedap
2. Sangat sedap
3. Agak sedap
4. Sedap
5. Agak tidak sedap
6. Amat sangat tidak sedap
D. Tekstur
1. Amat sangat kenyal
2. Sangat kenyal
3. Agak kenyal
4. Kenyal
5. Agak tidak kenyal
6. Amat sangat tidak kenyal
3.9 Respon Panelis
3.9.1 Kritik dan Saran
1. Terlalu banyak merica
2. Tekstur nya bisa lebih ditingkatkan lagi, selebihnya sudah enak
ditunggu official store
3. Oatnya terasa. Mungkin untuk kedepan bahan utama jamurnya d
tambah
4. Warnanya kurang kuning, jika sudah dingin jadi keras. Jika
membuat lagi harus diperhatikan warna dan kekenyalan kalo rasa
sudah pas
5. varian dimsum bisa lebih banyak lagi atau bisa dikombinasikan
dengan sayuran
6. Rasanya enak, mungkin sedikit dikurangi mericanya agar lebih
enak
7. Warnanya kurang menarik dan aroma oatnya sangat tajam.
Warnanya harus dibuat lebih menarik
8. Sebaiknya lebih diperhatikan lagi saat proses pembuatan, agar rasa
dari dimsum lebih perfect
9. Kritik : Enak dimsimnya, hanya saja tekstur nya kurang halus,
Saran : Teksturnya agak dihaluskan lagi
Aprilius, S., Karimuna, L., & Sakir, S. (2019). KAJIAN ORGANOLEPTIK DAN
NILAI GIZI SIOMAY KOMBINASI TEPUNG JAMUR TIRAM
PUTIH (Pleuretus ostreatusL.) DAN TEPUNG KACANG HIJAU
(Vigna radiata L.). Jurnal Sains dan Teknologi Pangan, 4(5).
Riskesdas (2013)
Suyanti. 2008. Membuat Mie Sehat Bergizi dan Bebas Pengawet. Penebar
Swadaya. Jakarta
Bahan :
2. Tepung Oats
3. Tepung Maizena
4. Tepung Tapioka
6. Merica bubuk
7. Minyak wijen
8. Kulit Pangsit
Alat :
1. Blender
2. Pisau dan Telenan
3. Sendok
4. Panci Pengukusan
5. Timbangan
Lampiran 2. Proses Pembuatan Dimsum
\
Lampiran 3. Pembuatan Saus Dimsum
Lampiran 4. Desain Kemasan
Lampiran 2.