Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MSPM Manajemen Pengadaan Bahan Makanan

GOLONGAN D

No. Bahan Makanan Perhitungan Karakteristik


Makanan Pokok
1. Beras Cara perhitungan kebutuhan bahan 1. Barang baru
makanan dalam jangka waktu 2. Beras berwarna putih tidak berwarna
tertentu selama 1 bulan = gelap
Frekuensi pemakaian bahan makanan 3. Beras bersih, tidak pecah, bebas dari
dalam 1 siklus × standar porsi × hama dan penyakit
jumlah putaran siklus × jumlah 4. Bebas dari campuran bekatul
konsumen 5. Beras tidak bau apek, asam, dan bau
= 21 × 100/100 × 80× 4 × 100 asing lain
= 672.000 gram = 672 kg 6. Beras bebas dari bahan kimia

Lauk Hewani
2. Ayam Bahan : Ayam Merupakan ayam negeri potong, daging
Standart porsi : 40 g segar dengan warna daging putih kemerahan
BDD : 58 % dan cerah, tekstur daging kenyal, tidak
Berat kotor memar, aroma daging ayam tidak
= BDD (Dibalik) x standart porsi menyengat, tidak berbau amis dan tidak
= 100/58 x 40 busuk bersih, tanpa bulu, tanpa kaki, tanpa
= 68.96 g leher, tanpa kepala, tanpa isi perut, tanpa
ekor,tanpa kulit minimal 0.95kg/bks, segar,
Perhitungan kebutuhan bahan tidak disuntik air,dipotong secara islam.
makanan dalam jangka waktu Pengiriman sudah dipotong menjadi 10
tertentu selama 1 bulan = porsi, dibungkus plastik, tidak mengandung
formalin, memiliki sertifikat halal dan COA
Frek pemakaian bahan dalam 1 ( Mikroba, E Coli, Salmonella) dikirimkan
siklus x standart porsi x jumlah dengan mobil freezer box.
putaran siklus x jumlah konsumen
= 7 x 100/58x40x4x100
= 193103,44 g
= 193.10 kg
3. Daging Cara perhitungan kebutuhan bahan Spesifikasi bahan makanan yaitu nama
makanan dalam jangka waktu bahan makan, warna, bentuk, kualitas,
tertentu dalam 1 bulan = jumlah produksi, umur produksi juga
Frekuensi pemakaian bahan makanan ukuran. Metode pembelian dapat dilakukan
dalam 1 siklus x standar porsi x dengan membeli sendiri di pasar atau
jumlah putaran siklus x jumlah dengan cara memasok bahan makanan.
konsumen
= 4 x 100 x 4 x 100
= 160.000 g
=160 kg

4. Tuna BDD Tuna : 100 % Spesifikasi bahan makanan sesuai dengan


Standart Porsi : 100 gram bahan makanan yang ada pada siklus
Berat Kotor = BDD Dibalik x menu
Standart Porsi 1. Tidak bau amis dan busuk
= 100/100 x 100 2. Tidak berlendir
= 100 gram 3. Sisiknya masih utuh
Perhitungan kebutuhan bahan 4. Insangnya merah
makanan dalam jangka waktu 5. Tekstur daging ikan masih keenyal atau
tertentu dalam 1 bulan = tidak lunak
Frekuensi pemakaian bahan 6. Disimpan dalam keadaan beku
makanan dalam 1 siklus x standar
porsi x jumlah putaran siklus x
jumlah konsumen
= 2 x 100 g x 4 x 100
= 80.000 g
= 80 kg
5. Telur Frekuensi pemakaian BM dalam 1 Berat per buah :
siklus x standar porsi = Sekitar 60 gram
Bentuk :
100
=5x x 100 x 4 x 60 Berbentuk oval dan bulat
89
= 5 x 1,12 x 400 x 60 Warna :
= 134.400 g Warna kulit cangkang yaitu coklat
= 134,4 kg Jenis Kemasan :
Di kemas dengan kemasan mika telu atau
tray egg.
Kondisi saat diterima :
Kondisi baik di lihat dari bentukmya yaitu
tidak ada cacat ataupun keretakan pada
cangkang pada bentuk dan tidak ada noda
pada telur di dalamnya.
Lauk Nabati
6. Tahu Frekuensi pemakaian bahan 1. Bahan baku dari tahu harus diperhatikan
makanan dalam 1 siklus x standar agar kualitas terjaga dengan baik. Untuk
porsi x jumlah putaran siklus x mendapatkan kualitas tahu yang baik
jumlah konsumen digunakan kedelai yang belum lama atau
= 2 ×100 × 3 × 100 baru tersimpan digudang. Adapun ciri –
= 60.000 g ciri kedelai yang mempunyai kualitas
= 60 kg yang bagus dapat dilihat sebagai
berikut :
a. Biji kedelai yang sudah tua
b. Kulit biji tidak keriput
c. Biji kedelai tidak retak
d. Bebas dari sisa – sisa tanaman, batu
kerikil, tanah, dan biji – bijian lain.
2. Tidak bau apek atau bau asing lainnya
3. Bebas dari kotoran
4. Berwarna putih
5. Bebas dari bahan kimia
6. Berat 1 tahu 50 gram
7. Kemasan Menggunakan plastik

7. Tempe Perhitungan kebutuhan bahan 1. Warna tempe dan jamur Hal pertama
makanan dalam jangka waktu tertenti yang dapat dilihat adalah warna kedelai
selama sebulan = dan jamur pada tempe. Perhatikan warna
Frek pemakaian bahan dalam 1 kedelai tempe yang kuning dan
siklus x standart porsi x jumlah jamurnya masih berwarna putih.
putaran siklus x jumlah konsumen 2. Tekstur padat dan tidak mudah hancur
= 5 x 100/100 x 50 x 4 x 100 Pilih tempe yang bertekstur padat
= 100.000 g dengan kacang kedelai dan sedikit jamur
= 100 kg putih seperti kapas di sela-selanya.
Permukaan tempe yang bagus akan tetap
padat jika ditekan. Selain itu, teksturnya
pun agak keras karena butiran kedelai
yang rapat. Jika dipotong tidak mudah
hancur atau terlepas butiran kedelainya.
Tempe yang bagus kualitasnya, rasanya
gurih dan tidak ada rasa pahit sedikit
pun. Tempe yang dibungkus plastik
lebih awet daripada tempe yang
dibungkus daun. Tempe yang masih
baru biasanya masih hangat, kedelainya
utuh, dan padat. Jangan pilih tempe yang
agak basah, berwarna coklat kehitaman
dan mudah patah. Tempe dengan ciri-
ciri seperti ini akan cepat busuk.
3. Aroma jamur segar Tempe yang
kualitasnya baik adalah tempe yang
memiliki aroma jamur segar. Selain itu
hindari bau tempe yang terlalu
menyengat dan sangit. Tempe tidak
dapat disimpan dalam waktu lama di
lemari es. Tempe hanya bertahan sekitar
3-5 hari. Jangan menumpuk tempe
karena akan membuatnya cepat busuk.
Sayur – Sayuran
8. Wortel BDD berat kotor Merupakan sayuran segar , bersih dan masih
muda tidak terlalu matang, tidak memiliki
= BDD x Standar Porsi
lubang , tidak busuk serta memiliki kulit
100 luar yang mulus, serta warna orange pada
= x 100
80
wortel merata.
= 125 g

Perhitungan kebutuhan makanan


dalam jangka waktu tertentu selama
1 bulan =
frekuensi pemakaian bahan dalam 1
siklus x standar porsi x jumlah
putaran siklus x jumla konsumen

Wortel : 5x/ siklus


Siklus : 7 hari
Jumlah putaran siklus : 4 kali
100
=5x x 100x4x100
80
= 5 x 125 x 4 x 100
= 250000 g
= 250 kg

9. Bayam Bahan Makanan : Bayam Bayam merupakan buah yang segar dan
Standar porsi : 100 gram bersih yang memiliki daun berwarna hijau.
BDD Bayam : 71% Jenis sayur ini yaitu sayur tidak busuk, tidak
Berat Kotor berakar, dan daun tidak berlubang
= BDD x Standar Porsi
100
= x 100
71
= 140, 84

Perhitungan kebutuhan makanan


dalam jangka waktu tertentu selama
1 bulan =
frekuensi pemakaian bahan dalam 1
siklus x standar porsi x jumlah
putaran siklus x jumlah konsumen
100
= 2x x 100 x 4 x 100
71
= 2 x 140,84 x 4 x 100
= 112.672 g
= 112,672 kg

10. Labu Siam Nama bahan makanan : Labu siam Berat per buah :
Frekuensi pemakaian : 5 kali/1 siklus Sekitar 100 gram
1 siklus : 7 hari Bentuk :
Putaran siklus : 4 x Berbentuk seperti buah pir
Jumlah konsumen : 100 g Warna :
BDD labu siam : 83% Warna kulit tipis putih kekuningan atau
Standar porsi labu siam : 100 gram pucat kehijauan
Jenis Kemasan :
Perhitungan kebutuhan makanan Di kemas dengan kemasan plastik wrap.
dalam jangka waktu tertentu selama Kondisi saat diterima :
1 bulan = Kondisi baik di lihat dari bentukmya yaitu
frekuensi pemakaian bahan dalam 1 tidak ada cacat pada bentuk labu
siklus x standar porsi x jumlah siam,warnanya hijau segar dan bertekstur
putaran siklus x jumlah konsumen keras.
100
=5x x 100 x 4 x 100
83
= 5 x 1,2 x 400 x 100
= 240.000 g
= 240 kg

11. Labu Kuning Bahan makanan : Labu kuning Labu kuning berbentuk bulat pipih, lonjong,
Standar porsi : 100 atau panjang dengan banyak alur (15-30)
BDD labu kuning : 77% alur. Ukuran pertumbuhan nya saangat
Jumlah pasien :100 cepat, mencapai 350 gram perhari.
Berat kotor
= BDD dibalik x Standar porsi
= 100 / 77 x 100
= 129,87 g

Cara perhitungan kebutuhan bahan


makanan dalam jangka waktu
tertentu
= frekuensi pemakaian bahan
makanan dalam 1 siklus x standar
porsi x jumlah putaran x jumlah
konsumen
= 1 x 100 / 77 x 100 x 4 x 100
= 571.420 g
= 571,42 kg

12. Taoge BDD Taoge : 100% Untuk spesifikasi dari bahan makanan touge
Standart Porsi : 100 g ialah segar, tektur keras,tidak busuk,tidak
Berat Kotor basah,tidak berbau, berwarna putih, berasal
= BDD (Dibalik) x Standart Porsi dari kacang hijau,berumur muda,dan tanpa
= 100/100 x 100 akar.
= 100 g

Perhitungan kebutuhan bahan


makanan dalam jangka waktu
tertentu selama 1 bulan :
= Frekuensi pemakaian bahan
makanan dalam 1 siklus x Standart
porsi x Jumlah putaran siklus x
Jumlah konsumen.
= 4 x 100/100 x 100 x 4 x 100
= 4 x 1 x 100 x 4 x 100
= 160.000 gr
= 160 kg

13. Kacang Panjang Berat kotor Berat per kemasan :


= BDD x standar porsi 1 Ikat, 100 g
= 100/92 x 100 = 108,70 g Bentuk :
Bentuk sayur panjang
Perhitungan kebutuhan bahan Warna :
makanan dalam jangka waktu Hijau Segar
tertentu selama 1 bulan : Kondisi saat diterima :
= Frekuensi pemakaian bahan Tidak berlubang, tidak ada hama, dan tidak
makanan dalam 1 siklus x Standart busuk
porsi x Jumlah putaran siklus x Jenis Kemasan :
Jumlah konsumen Plastik
= 4 x 108,70 x 4 x 100
= 173.920 gram
= 173,92 kg
14. Kembang Kol BDD : 57% Bunga kol merupakan sayur yang segar dan
Standar porsi : 100 gram bersih memiliki kepala bunga yang banyak,
Jumlah pasien : 100 teratur, dan padat. Berwarna kuning hingga
Berat kotor putih, bunga kol yang baik kondisinya yaitu
= BDD x Standar porsi tidak busuk, tidak layu, bersih dari kotoran,
= 100/57 x 100 tidak banyak dimakan ulat.
= 175,43 gram

Perhitungan kebutuhan bahan


makanan dalam jangka waktu
tertentu:
= Frekuensi pemakaian bahan
makanan dalam 1 siklus x standar
porsi x jumlah putaran siklus x
jumlah konsumen
= 2 x (100/57 x 100) x 4 x 100
= 2 x 175,43 x 4 x 100
= 140.344 gram
= 140,344 kg

15. Sawi BDD Sawi : 87% Berat per Kemasan :


Standar Porsi Sawi : 100 gram Sawi memiliki berat kurang lebih 500 g per
Berat Kotor kemasan/per ikat.
= BDD Dibalik × Standar Porsi Bentuk :
= 100/87 x 100 Sawi memiliki daun yang sangat halus,
= 114,94 g berbentuk lonjong dan bulat, lebar,
berwarna hijau muda dan hijau tua, dan
= Frekuensi pemakaian bahan tidak berbulu, serta memiliki tangkai yang
makanan dalam 1 siklus x standar berbentuk pipih.
porsi x jumlah putaran siklus x Warna :
jumlah konsumen Sawi memiliki warna hijau muda dan hijau
= 4 x 114,94 x 4 x 100 tua.
= 183.904 g Kondisi saat Diterima :
= 189,9 kg → 190 kg Kondisi saat diterima di gudang
penyimpanan adalah dalam kondisi baik,
sawi yang diterima dalam keaadaan segar
dan tidak layu.
Jenis Kemasan :
Pada umumnya sawi yang dijual di
supermarket dikemas dengan cara
dibungkus menggunakan plastik wrap.
Sedangkan yang dijual di pasar tradisional
biasanya penjual akan mengemas dengan
cara dibungkus langsung menggunakan
kresek kepada pembeli.

16. Buncis BDD Sayur Buncis : 90% Berat per kemasan :


Standar Porsi : 100 g Sayur buncis memilki berat kurang lebih
Berat Kotor 250 g
= BDD Dibalik × Standar Porsi Bentuk :
= 100/90 × 100 Tanaman buncis memiliki bentuk daun bulat
= 111,1 g lonjong, ujung daun runcing, tepi daun rata,
berbulu atau berambut sangat halus, dan
Perhitungan kebutuhan bahan memiliki tulang-tulang menyirip. Bunga
makanan dalam jangka waktu tertentu tanaman buncis berbentuk bulat panjang
= Frekuensi pemakaian bahan (silindris) yang panjangnya 1,3 cm dan
makanan dalam 1 siklus x standar lebarnya bagaian tengah 0,4 cm. Bunga
porsi x jumlah putaran siklus x buncis berukuran kecil dengan kelopak
jumlah konsumen bunga berjumlah 2 buah dan pada bagian
= 2 × 111,1 × 4 × 100 bawah atau pangkal bunga berwarna hijau
= 88.880 g Warna :
= 88,880 kg Warna dari sayur buncis yaitu berwarna
hijau.
Kondisi saat Diterima :
Kondisi saat diterima di gudang
penyimpanan adalah dalam kondisi baik,
sayur yang diterima dalam keaadaan segar,
matang dan tidak busuk.
Jenis Kemasan :
Pengemasan pada sayur buncis yaitu
dilakukan dengan cara memasukkan buncis
kedalam kantong plastic, kardus, keranjang,
tray, wrapping plastic untuk melindungi
buncis dari faktor luar, mempertahankan
kualitas masa simpan serta kerusakan
mekanis, fisilogis dan biologis.
17. Daun Singkong Standart porsi : 15 gr Tanaman singkong memiliki dau yang
BDD : 100% berbentuk seperti 5 jari dan berbentuk
Berat kotor lonjong yang mempunyai garis pada setiap
= BDD X Standart porsi daun dengan tepi yang terlihat rata. Dalam
100 memilih daun singkong hendaknya memilih
= X 15
100
daun singkong yang masih muda agar
= 15 g
rasanya tidak pahit ketika dikonsumsi, lebih
baik
Perhitungan kebutuhan bahan
makanan dalam jangka waktu
tertentu
= frekuensi pemakaian bahan dalam
1 siklus x standart porsi x jumlah
putaran siklus x jumlah konsumen
100
=1X X 15 X 4 X 100
100
= 6000 g
= 6 kg

18. Jamur Perhitungan kebutuhan bahan a. Warna putih/hitam


makanan dalam jangka waktu b. Dipotong/ disuwir kecil
tertentu c. Segar
Frekuensi pemakaian dalam 1 siklus
x standar porsi x jumlah putaran
siklus x jumlah konsumen
= 8 x 100 x 4 x 100
= 320.000 g
= 320 kg
19. Nangka Muda BDD Nangka muda : 80 % Nangka yang muda tak mudah lembek atau
Standar porsi : 100 gr tidak mudah hancur saat dimasak walaupun
Berat kotor membutuhkan waktu pengolahan yang lama
= 100/80 x 100
= 125 g

Perhitungan kebutuhan makanan


dalam jangka waktu tertentu selama
1 bulan :
Frekuensi pemakaian bahan dalam 1
siklus x standar porsi x jumlah
putaran siklus x jumlah konsumen
= 1 x 100/80 x100 x 4 x 100
= 1 x 125 x 4 x 100
= 50.000 g
= 50 kg
20. Kapri Standard Porsi : 100 gr Kapri adalah tanaman semusim yang
BDD : 45 % batangnya merambat sepanjang 30=150 cm.
Biji kapri yang hijau segar dapat dimasak
Perhitungan kebutuhan bahan dan dimakan sebgai sayur. Bentuk biji kapri
makanan dalam jangka waktu agak pipih, beertangkai pendek, lurus atau
tertentu lengkung, ukrannnya (4-15 cm) x (1,5 – 2,5
Frek pemakaian bahan dalam 1 cm), berisi 2-3 buah. Bijinya membulat,
siklus x standart porsi x jumlah halus atau berkerut, warnanya hijau kelabu
putaran siklus x jumlah konsumen = kecoklatan dan berbecak.
= 1 x 100/45 x 100 x 4 x 100
= 88.888, 8 g
= 88,8 kg
21. Kangkung BDD Kangkung : 70% Kangkung merupakan buah yang segar dan
Standar porsi : 100 gram bersih yang memiliki daun berwarna hijau.
Berat Kotor Jenis sayur ini yaitu sayur tidak busuk,
= BDD x Standar Porsi berakar tunggang , batang beongga dan
100 berbuku serta daun tunggal dengan ujung
= x 100
70
runcing maupun tumpul dan tidak berlubang
= 142,85 g
Perhitungan kebutuhan makanan
dalam jangka waktu tertentu selama
1 bulan :
frekuensi pemakaian bahan dalam 1
siklus x standar porsi x jumlah
putaran siklus x jumlah konsumen =
100
= 2x x 100 x 4 x 100
70
= 2 x 142,85 x 4 x 100
= 114.280g
= 114,280 kg

22. Timun Standar porsi : 110 gram Pada timun memilih yang masih segar,tidak
BDD : 70% busuk,bersih tidak terlalu tua,tidak cacat.
Bentuk ukurannya antara 8-25 cm dan
Perhitungan kebutuhan bahan diameternya 2,3-7 cm. kulit pada timun
makanan dalam jangka waktu halus atau terdapat bintik-bintik. Warna
tertentu hijau keputihan,hujau muda kekuningan,
Frekuensi pemakaian bahan hujau gelap tergantung varietasnya,bijinya
makanan dalam 1 siklus x standar pipih,tekstur buahnya keras.
porsi x jumlah putaran siklus x
jumlah konsumen =
= 1 x 100/70 x 110 x 4 x 100
= 62.857 g → 62,857 kg
23. Terong Standard Porsi : 100 gr Pada saat membeli bahan makanan harus
BDD : 87 % melihat kondisi terong. Kualitas terong yang
bagus yaitu terong harus segar, warnanya
Perhitungan kebutuhan bahan hijau/ungu segar, besar terong sama, Tidak
makanan dalam jangka waktu berlubang/tidak cacat, pada saat penanaman
tertentu (1 bulan) terong terhindar dari hama, kondisi terong
Frek pemakaian bahan dalam 1 tidak busuk, terong tidak lecet, tidak bau
siklus x standart porsi x jumlah apek. Untuk 1 porsi berat terong rata rata
putaran siklus x jumlah konsumen = sekitar 550 gr per buah. Hindari pembelian
= 1 x 100/87 x 100 x 4 x 100 terong yang tidak memiliki kondisi baik,
= 45.977,01 g seperti terong sudah layu/tidak segar dan
= 45,97 kg badan terong sedikit mengkerut. Pada saat
pengemasan menggunakan plastik agar
terhindar dari kontaminasi yang
kemungkinan terjadi pada saat
pendistribusian.
24. Oyong BDD Pisang Ambon : 85% Berat per Kemasan :
Standar Porsi : 100 g Oyong memiliki berat 1 kg per kemasan
Berat Kotor Bentuk :
= BDD Dibalik × Standar Porsi Secara fisik sayur oyong mempunyai bentuk
= 100/85 × 100 bulat, panjang, hampir sama seperti bentuk
= 118 g sayur terong atau timun
Warna :
Perhitungan kebutuhan bahan Sayur oyong berwarna hijau
makanan dalam jangka waktu tertentu Kondisi saat Diterima :
= Frekuensi pemakaian bahan Kondisi saat diterima di gudang
makanan dalam 1 siklus x standar penyimpanan adalah dalam kondisi baik,
porsi x jumlah putaran siklus x diterima dalam keaadaan matang dan juga
jumlah konsumen tidak busuk. Jika dikemas dalam karung.
= 2 × 118 × 4 × 100 Jenis Kemasan :
= 94.400 g Pada umumnya, jika membeli oyong di
= 94,4 kg supermarket, maka akan dikemas dengan
cara di bungkus dengan plastik wrap atau
plastik roll. Sedangkan jika dibeli dipasaran
bisanya hanya di kemas dengan tas kresek
saja
Buah – Buahan
25. Pepaya BDD Pepaya : 75% a. Bentuk lonjong
Standar porsi : 100 g b. Warna orange
Berat kotor c. Matang di pohon
= BDD Dibalik x Standar Porsi d. Segar
= 100/75 x 100 e. Tidak busuk
= 133,3 g

Perhitungan kebutuhan bahan


makanan dalam jangan waktu
tertentu
= frekuensi pemakaian bahan
makanan dalam 1 siklus x standar
porsi x jumlah putaran siklus x
jumlah konsumen
= 4 x 133,3 x 4 x 100
= 213.280 g
= 213,28 kg
26. Pisang Ambon BDD Pisang Ambon : 75% Berat per Kemasan :
Standar Porsi : 50 g Pisang Ambon memilki berat kurang lebih
Berat Kotor 100 g per buah.
= BDD Dibalik × Standar Porsi Bentuk :
= 100/75 × 50 Pisang ambon lumut secara fisik bentuknya
= 66,67 g lurus dengan panjang 15-17 cm dan
berdiameter 42 mm. Pada buah ini memiliki
Perhitungan kebutuhan bahan kulit yang tebal.
makanan dalam jangka waktu tertentu Warna :
= Frekuensi pemakaian bahan Warna dari Pisang Ambon ketika sudah
makanan dalam 1 siklus x standar matang adalah berwarna hijau.
porsi x jumlah putaran siklus x Kondisi saat Diterima :
jumlah konsumen Kondisi saat diterima di gudang
= 4 × 66,67 × 4 × 100 penyimpanan adalah dalam kondisi baik,
= 106.672 g buah yang diterima dalam keaadaan matang
= 106,672 kg dan juga tidak busuk. Jika dikemas dalam
box penyimpanan kondisinya harus aman
dan kemasan tidak rusak.
Jenis Kemasan :
Biasanya pisang ambon jika dibeli di
supermarket dikemas dengan cara di
bungkus dengan plastic wrap. Sedangkan
jika dibeli dipasaran bisanya dijual 1 tandan
dan di kemas dengan tas kresek.
27. Pisang Hijau Standard Porsi : 75 gr Pada saat membeli bahan makanan harus
BDD : 72 % melihat kondisi pisang hijau. Kualitas terong
yang bagus yaitu pisang harus segar,
Perhitungan kebutuhan bahan warnanya hijau, berbentuk lonjong, tidak
makanan dalam jangka waktu berwarna hitam dan tidak lecet. Untuk 1
tertentu (1 bulan) porsi berat pisang hijau rata rata sekitar 75
= Frek pemakaian bahan dalam 1 gr per buah. Hindari pembelian pisang hijau
siklus x standart porsi x jumlah yang memiliki kondisi tidak baik, seperti
putaran siklus x jumlah konsumen pisang hijau sudah berbau busuk dan
= 1 x 100/72 x 75 x 4 x 100 berwarna hitam.
= 41.666,66 gram
= 41,66 kg
28. Salak Standar porsi : 40 g Jenis : salak pondoh
BDD : 59% a. Rasa manis
b. Bentu oval, runcing di salah satu
Perhitungan kebutuhan bahan ujungnya.
makanan dalam jangka waktu c. Warna kulit coklat kekuningan
tertentu (1 bulan) d. Warna daging putih krem
= Frek pemakaian bahan dalam 1 e. Daging buah tebal
siklus x standart porsi x jumlah Kondisi saaat diterima :
putaran siklus x jumlah konsumen a. Kulit tertutup sempurna (tidak
= 2 x (100/59*40) x 4 x 100 cidera),
= 54.237,29 g b. Tektur padat
= 54,24 kg c. Dengan tandan
Jenis kemasan : foam net (setiap tandan) dan
kardus (kemasan sekunder)
29. Jeruk Standard Porsi : 50g Pada saat membeli bahan makanan harus
BDD : 72% melihat kondisi bahan makanan (Jeruk).
Jeruk yang berkualitas baik, biasanya dapat
Perhitungan kebutuhan bahan dilihat dari tekstur kulit jeruk. Apabila
makanan dalam jangka waktu kulitnya terlihat halus maka jeruk tersebut
tertentu (1 bulan) sudah matang dan akan memiliki rasa yang
Frekuensi pemakaian bahan dalam 1 manis. Jeruk yang berkualitas baik biasanya
siklus × standard porsi × jumlah berbentuk lonjong daripada bulat dengan
putaran siklus × jumlah konsumen. diameter 6,8 - 7,1 cm dan berwarna kuning
100 atau orange cerah. Pilih jeruk yang tidak
(
¿ 3 × 50 g ×
72)× 4 ×1 00
terlalu keras dan tidak rapuh, pilih pula
¿ 500.000g jeruk dengan kulit yang mulus dan tidak ada
= 500 kg bercak-bercak seperti tahi lalat. 1 porsi jeruk
manis biasanya sekitar 50g per buah. Jangan
memilih jeruk dengan kulit kasar dan tebal
karena kandungan airnya hanya sedikit dan
rasanya kurang segar. Kondisi jeruk saat
diterima di gudang penyimpanan harus
dalam kondisi yang baik, matang dan segar.
Pada supermarket, jeruk biasanya dikemas
dengan plastik wrap dan apabila di pasar,
jeruk biasanya di kemas menggunakan
kresek.
30. Melon Berat Kotor Ciri-ciri Melon dalam kondisi baik adalah
= 100/58 x 90 sebagai berikut :
= 155,17 g 1. Warna permukaan kulit buah cerah.
2. Intensitas jala yang tinggi atau
Perhitungan kebutuhan bahan menutupi seluruh permukaan buah.
makanan dalam jangka waktu 3. Melon yang manis dengan kadar air
tertentu (1 bulan) yang melimpah cenderung memiliki
= Frekuensi pemakaian bahan dalam ukuran yang besar dan berat dengan
1 siklus × standard porsi × jumlah bentuk yang sedikit lonjong atau oval.
putaran siklus × jumlah konsumen. 4. Melon yang telah ranum dan siap
= 2 x 155,17 g x 4 x 100 disantap umumnya akan memiliki kadar
= 124.136 g gas etilen atau gas alami buah matang
= 124,136 kg yang tinggi.
31. Semangka BDD Pisang Ambon : 46% Berat per Kemasan :
Standar Porsi : 180 g Semangka Merah Super berat perbuah
Berat Kotor berkisar 3,5kg - 4kg.
= BDD Dibalik × Standar Porsi Bentuk :
= 100/46 × 180 semangka secara fisik buah semangka
= 391,3 g memiliki bentuk yang cukup besar dengan
bentuk bulat atau lonjong dan diameter
Perhitungan kebutuhan bahan hingga 20 cm.
makanan dalam jangka waktu Warna :
tertentu (1 bulan) Warna dari semangka ketika sudah matang
= Frekuensi pemakaian bahan dalam adalah berwarna merah segar bagian daging
1 siklus × standard porsi × jumlah dan hijau tua bagian kulit.
putaran siklus × jumlah konsumen. Kondisi saat Diterima :
= 2 × 391,3 × 4 × 100 Kondisi pada saat penerimaan, buah harus
= 313.040 g dalam kondisi baik, yaitu dalam keaadaan
= 313,040 kg matang dan tidak busuk serta tidak cacat
pada kondisi fisiknya.
Jenis Kemasan :
Biasanya buah semangka jika di jual di
supermarket dalam bentuk potongan dan di
kemas dengan sterofoam kemudian di tutup
dengan plastik wrap, tetapi jika di jual di
pasaran buah semangka di jual secara utuh
atau satu bulat penuh dan di kemas
menggunakan kresek.

Anda mungkin juga menyukai