GOLONGAN D
Lauk Hewani
2. Ayam Bahan : Ayam Merupakan ayam negeri potong, daging
Standart porsi : 40 g segar dengan warna daging putih kemerahan
BDD : 58 % dan cerah, tekstur daging kenyal, tidak
Berat kotor memar, aroma daging ayam tidak
= BDD (Dibalik) x standart porsi menyengat, tidak berbau amis dan tidak
= 100/58 x 40 busuk bersih, tanpa bulu, tanpa kaki, tanpa
= 68.96 g leher, tanpa kepala, tanpa isi perut, tanpa
ekor,tanpa kulit minimal 0.95kg/bks, segar,
Perhitungan kebutuhan bahan tidak disuntik air,dipotong secara islam.
makanan dalam jangka waktu Pengiriman sudah dipotong menjadi 10
tertentu selama 1 bulan = porsi, dibungkus plastik, tidak mengandung
formalin, memiliki sertifikat halal dan COA
Frek pemakaian bahan dalam 1 ( Mikroba, E Coli, Salmonella) dikirimkan
siklus x standart porsi x jumlah dengan mobil freezer box.
putaran siklus x jumlah konsumen
= 7 x 100/58x40x4x100
= 193103,44 g
= 193.10 kg
3. Daging Cara perhitungan kebutuhan bahan Spesifikasi bahan makanan yaitu nama
makanan dalam jangka waktu bahan makan, warna, bentuk, kualitas,
tertentu dalam 1 bulan = jumlah produksi, umur produksi juga
Frekuensi pemakaian bahan makanan ukuran. Metode pembelian dapat dilakukan
dalam 1 siklus x standar porsi x dengan membeli sendiri di pasar atau
jumlah putaran siklus x jumlah dengan cara memasok bahan makanan.
konsumen
= 4 x 100 x 4 x 100
= 160.000 g
=160 kg
7. Tempe Perhitungan kebutuhan bahan 1. Warna tempe dan jamur Hal pertama
makanan dalam jangka waktu tertenti yang dapat dilihat adalah warna kedelai
selama sebulan = dan jamur pada tempe. Perhatikan warna
Frek pemakaian bahan dalam 1 kedelai tempe yang kuning dan
siklus x standart porsi x jumlah jamurnya masih berwarna putih.
putaran siklus x jumlah konsumen 2. Tekstur padat dan tidak mudah hancur
= 5 x 100/100 x 50 x 4 x 100 Pilih tempe yang bertekstur padat
= 100.000 g dengan kacang kedelai dan sedikit jamur
= 100 kg putih seperti kapas di sela-selanya.
Permukaan tempe yang bagus akan tetap
padat jika ditekan. Selain itu, teksturnya
pun agak keras karena butiran kedelai
yang rapat. Jika dipotong tidak mudah
hancur atau terlepas butiran kedelainya.
Tempe yang bagus kualitasnya, rasanya
gurih dan tidak ada rasa pahit sedikit
pun. Tempe yang dibungkus plastik
lebih awet daripada tempe yang
dibungkus daun. Tempe yang masih
baru biasanya masih hangat, kedelainya
utuh, dan padat. Jangan pilih tempe yang
agak basah, berwarna coklat kehitaman
dan mudah patah. Tempe dengan ciri-
ciri seperti ini akan cepat busuk.
3. Aroma jamur segar Tempe yang
kualitasnya baik adalah tempe yang
memiliki aroma jamur segar. Selain itu
hindari bau tempe yang terlalu
menyengat dan sangit. Tempe tidak
dapat disimpan dalam waktu lama di
lemari es. Tempe hanya bertahan sekitar
3-5 hari. Jangan menumpuk tempe
karena akan membuatnya cepat busuk.
Sayur – Sayuran
8. Wortel BDD berat kotor Merupakan sayuran segar , bersih dan masih
muda tidak terlalu matang, tidak memiliki
= BDD x Standar Porsi
lubang , tidak busuk serta memiliki kulit
100 luar yang mulus, serta warna orange pada
= x 100
80
wortel merata.
= 125 g
9. Bayam Bahan Makanan : Bayam Bayam merupakan buah yang segar dan
Standar porsi : 100 gram bersih yang memiliki daun berwarna hijau.
BDD Bayam : 71% Jenis sayur ini yaitu sayur tidak busuk, tidak
Berat Kotor berakar, dan daun tidak berlubang
= BDD x Standar Porsi
100
= x 100
71
= 140, 84
10. Labu Siam Nama bahan makanan : Labu siam Berat per buah :
Frekuensi pemakaian : 5 kali/1 siklus Sekitar 100 gram
1 siklus : 7 hari Bentuk :
Putaran siklus : 4 x Berbentuk seperti buah pir
Jumlah konsumen : 100 g Warna :
BDD labu siam : 83% Warna kulit tipis putih kekuningan atau
Standar porsi labu siam : 100 gram pucat kehijauan
Jenis Kemasan :
Perhitungan kebutuhan makanan Di kemas dengan kemasan plastik wrap.
dalam jangka waktu tertentu selama Kondisi saat diterima :
1 bulan = Kondisi baik di lihat dari bentukmya yaitu
frekuensi pemakaian bahan dalam 1 tidak ada cacat pada bentuk labu
siklus x standar porsi x jumlah siam,warnanya hijau segar dan bertekstur
putaran siklus x jumlah konsumen keras.
100
=5x x 100 x 4 x 100
83
= 5 x 1,2 x 400 x 100
= 240.000 g
= 240 kg
11. Labu Kuning Bahan makanan : Labu kuning Labu kuning berbentuk bulat pipih, lonjong,
Standar porsi : 100 atau panjang dengan banyak alur (15-30)
BDD labu kuning : 77% alur. Ukuran pertumbuhan nya saangat
Jumlah pasien :100 cepat, mencapai 350 gram perhari.
Berat kotor
= BDD dibalik x Standar porsi
= 100 / 77 x 100
= 129,87 g
12. Taoge BDD Taoge : 100% Untuk spesifikasi dari bahan makanan touge
Standart Porsi : 100 g ialah segar, tektur keras,tidak busuk,tidak
Berat Kotor basah,tidak berbau, berwarna putih, berasal
= BDD (Dibalik) x Standart Porsi dari kacang hijau,berumur muda,dan tanpa
= 100/100 x 100 akar.
= 100 g
22. Timun Standar porsi : 110 gram Pada timun memilih yang masih segar,tidak
BDD : 70% busuk,bersih tidak terlalu tua,tidak cacat.
Bentuk ukurannya antara 8-25 cm dan
Perhitungan kebutuhan bahan diameternya 2,3-7 cm. kulit pada timun
makanan dalam jangka waktu halus atau terdapat bintik-bintik. Warna
tertentu hijau keputihan,hujau muda kekuningan,
Frekuensi pemakaian bahan hujau gelap tergantung varietasnya,bijinya
makanan dalam 1 siklus x standar pipih,tekstur buahnya keras.
porsi x jumlah putaran siklus x
jumlah konsumen =
= 1 x 100/70 x 110 x 4 x 100
= 62.857 g → 62,857 kg
23. Terong Standard Porsi : 100 gr Pada saat membeli bahan makanan harus
BDD : 87 % melihat kondisi terong. Kualitas terong yang
bagus yaitu terong harus segar, warnanya
Perhitungan kebutuhan bahan hijau/ungu segar, besar terong sama, Tidak
makanan dalam jangka waktu berlubang/tidak cacat, pada saat penanaman
tertentu (1 bulan) terong terhindar dari hama, kondisi terong
Frek pemakaian bahan dalam 1 tidak busuk, terong tidak lecet, tidak bau
siklus x standart porsi x jumlah apek. Untuk 1 porsi berat terong rata rata
putaran siklus x jumlah konsumen = sekitar 550 gr per buah. Hindari pembelian
= 1 x 100/87 x 100 x 4 x 100 terong yang tidak memiliki kondisi baik,
= 45.977,01 g seperti terong sudah layu/tidak segar dan
= 45,97 kg badan terong sedikit mengkerut. Pada saat
pengemasan menggunakan plastik agar
terhindar dari kontaminasi yang
kemungkinan terjadi pada saat
pendistribusian.
24. Oyong BDD Pisang Ambon : 85% Berat per Kemasan :
Standar Porsi : 100 g Oyong memiliki berat 1 kg per kemasan
Berat Kotor Bentuk :
= BDD Dibalik × Standar Porsi Secara fisik sayur oyong mempunyai bentuk
= 100/85 × 100 bulat, panjang, hampir sama seperti bentuk
= 118 g sayur terong atau timun
Warna :
Perhitungan kebutuhan bahan Sayur oyong berwarna hijau
makanan dalam jangka waktu tertentu Kondisi saat Diterima :
= Frekuensi pemakaian bahan Kondisi saat diterima di gudang
makanan dalam 1 siklus x standar penyimpanan adalah dalam kondisi baik,
porsi x jumlah putaran siklus x diterima dalam keaadaan matang dan juga
jumlah konsumen tidak busuk. Jika dikemas dalam karung.
= 2 × 118 × 4 × 100 Jenis Kemasan :
= 94.400 g Pada umumnya, jika membeli oyong di
= 94,4 kg supermarket, maka akan dikemas dengan
cara di bungkus dengan plastik wrap atau
plastik roll. Sedangkan jika dibeli dipasaran
bisanya hanya di kemas dengan tas kresek
saja
Buah – Buahan
25. Pepaya BDD Pepaya : 75% a. Bentuk lonjong
Standar porsi : 100 g b. Warna orange
Berat kotor c. Matang di pohon
= BDD Dibalik x Standar Porsi d. Segar
= 100/75 x 100 e. Tidak busuk
= 133,3 g