Anda di halaman 1dari 14

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Kimia Pangan dengan judul “Pembuatan Susu Kedelai”


disusun oleh :
nama : Rahmaniar
NIM : 1713040016
Kelas / Kelompok : Pendidikan Kimia B / V
telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten dan Koordinator Asisten yang
bersangkutan dan dinyatakan diterima.

Makassar, 12 November 2019


Koordinator Asisten Asisten

Sri Putri Awalyah Mispan Helny Lydarisbo


NIM. 1613042004 NIM. 1513442002

Mengetahui
Dosen Penanggungjawab

Dr. Halimah Husain, M.Si


NIP. 19641020 199003 1 002
A. JUDUL PERCOBAAN
Pembuatan Susu Kedelai

B. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu:
1. Untuk mengetahui cara pembuatan susu kedelai.
2. Untuk mengetahui cara menginaktifkan enzim lipoksidase yang terdapat di dalam
susu kedelai.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Neraca 1 buah
b. Blender 1 buah
c. Wadah perendaman 1 buah
d. Panci 1 buah
e. Wajan 1 buah
f. Kompor 1 set
g. Kukusan 1 buah
h. Baskom 2 buah
i. Penyaring 1 buah
j. Pengaduk 1 buah
k. Gelas 3 buah
l. Sendok 2 buah
m. Botol 3 buah
n. Lap kasar 1 buah
o. Lap halus 1 buah
2. Bahan
a. Kacang kedelai (Glycine max L.)
b. Gula (C12H22O11)
c. Air (H2O)
d. Label
e. Pasta moka
f. Pasta pandan
g. Tisu

D. PROSEDUR KERJA
1. Sebanyak 300 gram kacang kedelai ditimbang.
2. Kacang kedelai dicuci kemudian direndam didalam air selama 12 jam pada suhu
kamar.
3. Setelah 12 jam kulit ari kacang kedelai dilepaskan.
4. Kacang kedelai diblender sambil ditambahkan air yang telah dipanaskan sedikit
demi sedikit dengan perbandingan volume air dan kedelai 3:1.
5. Campuran diaduk sampai rata.
6. Campuran disaring dalam keadaan panas.
7. Campuran hasil saringan dipanaskan sampai mendidih.
8. Campuran hasil saringan ditambahkan gula pasir 1 gelas.
9. Susu kedelai yang telah terbentuk dibagi dalam tiga wadah.
10. Wadah pertama tidak diberi perisa rasa sebagai susu kedelai original, wadah
kedua diberi perisa pandan dan wadah ketiga diberi perisa moka.
11. Susu kedelai yang sudah diberi perisa dimasukkan ke dalam botol yang telah
disterilisasi sebelumnya.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil pengamatan
No. Aktivitas Hasil Pengamatan
1. Menimbang kacang kedelai 300 gram
2. Kacang kedelai dipisah dari kulit Kacang kedelai berwarna putih
arinya
3. Kacang kedelai dicuci Kacang kedelai bersih
4. Kacang kedelai diukur 4 gelas Kacang kedelai
5. Air dipanaskan dan diukur 14 gelas air mendidih
6. gula pasir diukur 1 gelas gula pasir
7. Kacang kedelai bersi + air panas kacang kedelai halus
diblender
8. Susu kedelai halus dan diperas Sari kedelai kental dan panas
9. Saring kacang kedelai dan dipanaskan Susu kedelai yang kental dan
dan ditambahkan gula sedikit demi panas
sedikit sambil diaduk
10. Susu kedelai dibagi menajdi 3 bagian
 1. Susu kedelai original Susu kedelai berbau kedelai
 Susu kedelai + moka Susu kedelai berbau moka
 Susu kedelai + pandan Susu kedelai berbau pandan
11. Susu kedelai dimasukkan kedalam Susu kedelai didalam botol
botol

2. Uji Organoleptik
a. Uji hedonik
Skala Numerik
Kelompok
1 2 3 4 5 6
1 √

2 √

3 √

4 √
6 √
Keterangan: 1 = suka
2 = netral
3 = agak suka
4 = suka
5 = sangat suka
6 = sangat amat suka

b. Uji skala

Skalar
Kelompok
Rasa Tekstur Aroma Warna
1 99,9 99,8 99,7 85

2 98 95 90 95

3 90 95 93 95

4 95 96 93 96

6 95 94 98 95
Ket: memberikan nilai 0-100

99,9+98+90+95+95
Untuk rasa, x̅ = = 95,58
5
99,8+95+95+96+94
Untuk tekstur, x̅ = = 95,96
5
85+95+95+96+95
Untuk warna, x̅ = = 93,20
5
99,7+90+93+93+98
Untuk bau, x̅ = = 94.74
5
F. PEMBAHASAN
Kedelai merupakan salah satu komoditas bahan pangan yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia. Kedelai diduga telah ditanam di China
selama ribuan tahun sebelum akhirnya masuk ke Indonesia. Di Indonesia, kedelai
lebih dikenal sebagai produk hasil pertanian yang digunakan untuk bahan baku tahu,
tempe, dan susu kedelai. Kandungan yang paling menarik adalah kandungan protein
nabatinya. Kedelai memiliki kandungan protein nabati sekitar 40% dan begitu
menggota para vegetarian untuk mengkonsumsinya sebagai sumber utama asupan
protein bagi tubuh. Kandungan dalam kedelai yang tidak kalah menarik adalah
isoflavon karena dapat membantu menjaga daya tahan tubuh jika dikonsumsi secara
konsisten (Suyantohadi, 2018: 3-4).
Susu kedelai merupakan salah satu minuman suplemen (tambahan) yang
dianjurkan diminum secara berkala atau teratur sesuai kebutuhan. Sebagai minuman
tambahan, artinya susu kedelai bukan merupakan obat, tetapi bisa menjaga kondisi
tubuh agar tetap fit sehingga tidak mudah terserang penyakit (Amrin, 2012: 4). Susu
kedelai seperti namanya berasal dari kacang kedelai yang diolah sedemikian rupa,
sehingga berubah bentuk menjadi cairan berwarna putih mirip dengan susu pada
umumnya dan karena itu disebut susu kedelai (Kirana, 2010: 4). Keunggulan susu
kedelai yaitu di samping sebagai pengganti mereka yang mengalami gangguan
laktosa intoleransi, ternyata konsentrat dari kacang kedelai ini mampu menjadi bahan
pangan fungsional yang perlu diperhitungkan. Artinya, selain mengandung komposisi
zat gizi yang bermutu, susu kedelai dapat berfungsi sebagai bahan pangan untuk
menjga kestabilan kesehatan (Muaris, 2006: 5). Baik dalam makanan maupun
miniuman kedelai sangat berkhasiat bagi pertumbuhan tubuh. Kedelai mengandung
unsur-unsur dan zat makanan yang penting bagi tubuh. Sebagai bahan untuk
membuat minuman tambahan yang dianjurkan, setiap 100 gram kedelai mengandung
air sebanyak 13,75 %, protein sebanyak 41,00 %, lemak sebanyak 15,80 %,
karbohidrat sebanyak 14,85 %, dan mineral sebanyak 5,25 % (Amrin, 2012: 4).
Perlu juga diketahui bahwa susu kedelai telah diyakini dapat membuat awet
muda karena kacang kedelai mengandung lemak yang terdiri dari fosfolipida yaitu
lesitin. Minum susu kedelai setiap hari membuat khasiat zat yang mampu
meningkatkan vitalitas. Penelitian membuktikan bahwa penambahan kedelai ke
dalam diet para penderita masalah kolesterol akan membantu menurunkan kadar
kolesterol dalam tubuh mereka. Kedelai ini digunakan sebagai pengganti daging,
susu, dan keju. Isoflavon yang terkandung dalam kedelai meruapakan suatu
antioksidan yang bisa membantu mencegah terjadinya penuaan dini. Isoflavon juga
merupakan estrogen alami dari tumbuh-tumbuhan (fito-estro-gen), sebab isoflavon
mempunyai struktur kimia menyerupai estradiol, hormon utama wanita. Karena
kemiripan ini maka isoflavon bisa melekat pada reseptor estrogen tubuh. Dengan
demikian, isoflavon bisa digunakan oleh para wanita yang mengalami gangguan
menopause. Selain itu, isoflavon dapat membantu mengatasi penyakit persendian
yaitu osteoporosis (Muaris, 2006: 5-6).
Isoflavon termasuk dalam golongan flavonoid yang merupakan senyawa
polifenolik. Secara alami, isoflavon pada kedelai hampir seluruhnya terdapat dalam
bentuk β-glikosida (glikon). Bentuk glikosida dipertahankan oleh tanaman sebagai
bentuk inaktif sehingga dibutuhkan sebagai antioksidan. Isoflavon pada kedelai
terdapat dalam bentuk glikosida yang terdiri dari genistin, daidzin dan glisitin di
mana komposisi ini biasanya terdapat pada makanan olahan kedelai yang tidak
difermentasi seperti susu kedelai (Astuti, 2008: 127-128).
Susu kedelai mempunyai bau yang kurang enak. Bau itu disebabkan oleh
senyawa rantai pendek alkohol, aldehid, dan keton yang merupakan produk reaksi
oksidasi lemak. Reaksi oksidasi lemak berlangsung pada waktu kacang kedelai
digiling karena terjadi kontak antara lemak dan oksigen dan dikatalisis oleh enzim
lipoksidase. Usaha yang dilakukan untuk menghilangkan bau antara lain ialah
menggunakan air mendidih pada saat penggilingan sehingga lipoksidase dapat
diinaktifkan.
Penambahan air akan berpengaruh terhadap sifat fisik, organoleptik, dan
kimia susu kedelai. Penambahan air akan mempengaruhi viskositas susu kedelai.
Penambahan air yang sedikit akan membuat susu kedelai menjadi kental, sedangkan
apabila terlalu banyak akan membuat susu kedelai menjadi encer. Viskositas susu
kedelai tidak berpengaruh oleh jenis kedelai, tetapi dipengaruhi oleh jumlah
penambahan air. Rasa manis disebabkan oleh kandungan sukrosa, rasa gurih
disebabkan oleh kandungan asam amino seperti asam glutamat. Bau langu berasal
dari oksidasi asam linolenik oleh enzim lopokigenase, sedangkan rasa pahit oleh
kandungan enzim lipoksigenase itu sendiri (Nirmagustina, 2013: 169-173).
Penurunan kandungan protein pada hasil analisis kandungan protein susu
kedelai dalam sebuah penelitian dinyatakan karena penambahan air yang semakin
banyak dengan perlakuan panas yang dapat menyebabkan terjadinya denaturasi
protein. Dengan semakin banyaknya protein yang terdenaturasi oleh pana, makin
sedikit jumlah protein yang terekstrak dalam susu kedelai. Air dan suhu yang tinggi
juga dapat menuebabkan terjadinya lipolisis atau reaksi hidrolisis lemak dan proses
ini dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lemak pada susu kedelai. Adanya
kandungan karbohidrat berupa pati yang terdapat pada kacang kedelai apabila
dicampur dengan air, maka granula pati dapat menyerap air sehingga mengembang
dan akan mengental, dengan adanya penambahan air yang semakin banyak maka
viskositas akan semakin menurun (Picauly, dkk., 2015: 9-12)
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan susu kedelai dan
mengetahui cara menginaktifkan enzim lipoksidase. Prinsip dasar dalam percobaan
ini yaitu didasari pada penginaktifan enzim lipoksidase yang terdapat di dalam
kacang kedelai. Adapun prinsip kerja dalam percobaan ini yaitu penimbangan,
perendaman, pembersihan kacang kedelai dari kulit arinya, penghalusan kacang
kedelai dengan cara diblender, pemanasan, pengadukan, penambahan gula, dan
pengemasan atau penyimpanan dalam botol. Percobaan ini diawali dengan
perendaman kacang kedelai dalam air. Perendam dilakukan dengan cara
menambahkan air hingga kacang kedelai terendam seluruhnya selama 12 jam. Tujuan
perendaman kacang kedelai yaitu agar diperoleh kacang kedelai yang lunak (Suprapti,
2005: 67). Perendaman bertujuan untuk melunakkan tekstur biji kedelai, sehingga
pada saat penggilingan dengan blender akan memberikan hasil yang lebih baik dan
menurunkan kandungan oligosakarida (penyebab flatuensi). Kedelai yang telah
direndam juga akan memudahkan tahap pengupasan kulit ari, karena adanya kulit ari
akan berpengaruh terhadap rasa dan tekstur sari kedelai yang dihasilkan. Perendaman
yang terlampau lama akan menurunkan total padatan. Tujuan kacang kedelai
dibersihkan dari kulit arinya yaitu agar susu kedelai yang dihasilkan tidak berasa
masam yang akan mempengaruhi rasa dari susu kedelai yang dihasilkan. Selain itu,
hal ini juga dikarenakan kacang kedelai tanpa kulit akan menghasilkan susu kedelai
susu kedelai dalam jumlah yang lebih banyak. Hal ini sesuai dengan teori Suprapti
(2005: 67) yang menyatakan bahwa produksi susu kedelai dengan kacang kedelai
tanpa kulit ari akan menghasilkan jumlah yang maksimal dengan limbah berupa
ampas kedelai yang minimal.
Kacang kedelai yang telah disortir dari kulit arinya kemudian diblender
dengan penambahan air panas. Adapun fungsi dari penghalusan (penghancuran)
kacang kedelai dengan menggunakan blender untuk mengurangi aktivitas enzim
lipoksidase yang merupakan penyebab bau langu (bau langu adalah bau khas yang
terdapat pada kacang-kacangan) pada kacang kedelai. Bau tersebut dapat dihilangkan
dengan cara menginaktifkan enzim lipoksidase. Beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk menginaktifkan enzim lipoksidase adalah penggilingan atau penghacuran
kacang kedelai dengan air panas dan melakukan pemanasan pada sari kacang kedelai.
Hal ini sejalan dengan teori Suprapti (2005: 68) yang menyatakan bahwa untuk
mengurangi aktivitas enzim lipoksidase kegiatan penghancuran kacang kedelai
dilakukan dengan mesin giling atau mesin penghancur berkecepatan tinggi. Enzim
lipoksidase aktif saat biji kedelai pecah pada proses pengupasan kulit dan
penggilingan karena kontak dengan udara (oksigen). Kandungan enzim lipoksigenase
bervariasi antarvarietas/galur kedelai. Hal ini menyebabkan intensitas langu masing-
masing varietas kedelai juga bervariasi (Ginting, 2009: 6). Proses penambahan air
panas yang telah mendidih pada saat penghalusan kacang kedelai bertujuan untuk
menghindari aktivitas enzim lipoksidase. Hal ini sejalan dengan teori Suprapti (2005:
68) yang menyatakan bahwa aktivitas enzim lipoksidase dapat dihindari dengan jalan
mengalirkan air mendidih terus-menerus selama penghancuran. Perbandingan air dan
kacang kedelai yang digunakan yaitu 3:1.
Ketika proses pemasakan filtrat ditambahkan gula sebagai penambah
citarasa. Jika gula yang ditambahkan terlalu sedikit, rasa susu kedelai kurang manis.
Sebaliknya jika terlalu banyak gula akan menyebabkan warna susu menjadi coklat
karena sebagian gula mengalami proses pencoklatan. Gula sederhana dapat
memberikan rasa manis dalam mulut dan jenis gula sederhana seperti sukrosa yang
digunakan sebagai pemanis dalam pengolahan pangan. Berdasarkan sifat kelarutan,
adanya gugus polihidroksil yang dapat membentuk hidrogen dengan air
menyebabkan gula sederhana juga dapat larut dalam air (Picauly, dkk., 2015: 11-12).
Proses penyaringan bertujuan untuk memisahkan filtrat dan residu yang
dihasilkan. Filtratnya berupa sari kacang kedelai dan residunya berupa ampas kacang
kedelai. Ekstrak sari kacang kedelai (air kacang kedelai) yang diperoleh direbus
memiliki daya tahan lebih lama. Pengenceran dilakukan untuk mendapatkan cairan
sari kedelai. Bahan pengencer yang digunakan yaitu air panas sisa dari proses
penghalusan kacang kedelai (Suprapti, 2005: 70). Pengadukan bertujuan agar larutan
susu kedelai homogen. Penambahan gula bertujuan untuk penambah cita rasa dari
susu kedelai. Menurut Yusmarini (2009, 29) mikrobia yang terdapat pada susu
kedelai tersebut mampu memanfaatkan sumber gula yang ada pada susu kedelai
terutama sukrosa, rafinosa, stakiosa, dan menghasilkan asam.
Berdasarkan percobaan, produk susu kedelai dibagi menjadi 3 bagian untuk
dibuat beberapa varian rasa. Hal ini bertujuan untuk memberikan inovasi rasa baru
agar tidak membosankan. Bagian pertama tidak diberi penambah rasa apapun karena
diglongkan sebagai susu kedelai rasa original. Bagian kedua diberi perasa mocca
sehingga menghasilkan variasi rasa coklat dengan warna susu kedelai yang berubah
menjadi agak kecoklatan. Bagian ketiga diberi pasta pandan sehingga menghasilkan
variasi rasa pandan dengan warna susu kedelai yang berubah menjadi warna hijau.
Kemudian dimasukkan ke dalam botol yang bertujuan untuk meningkatkan cita rasa
dari susu kedelai dan untuk mengemas susu kedelai. Botol yang digunakan terlebih
dahulu disterilisasi yang bertujuan untuk menghilangkan bakteri yang terdapat pada
botol tersebut dan agar botol tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme yang
merusak kualitas susu kedelai yang dihasilkan.
Selanjutnya dilakukan uji hedonik kepada panelis untuk memberikan
penilaian rasa, tekstur, warna dan bau terhadap produk susu kedelai yang telah dibuat.
Menurut Sidi dkk (2014: 125-126) rasa makanan dapat dikenali dan dibedakan oleh
kuncup-kuncup cecapan yang terletak pada papila yaitu bagian noda merah jingga
pada lidah. Tekstur makanan dapat didefinisikan sebagai cara unsur komponen dan
unsur struktur ditata dan digabung menjadi mikro dan makrostruktur yang sangat
mempengaruhi citra rasa makanan. Warna digunakan sebagai indikator dalam
menentukan mutu, kesegaran atau kematangan suatu produk. Aroma merupakan salah
satu faktor penting bagi konsumen untuk memilih makanan. Aroma makanan banyak
menentukan kelezatan suatu makanan.
Berdasarkan hasil uji hedonik yang dilakukan pada 5 panelis pada skala 1
hingga 6 dengan keterangan tidak suka, netral, agak suka, suka, sangat suka dan amat
sangat suka. Hasil yang diperoleh adalah 2 panelis suka, 1 panelis sangat suka, dan 2
panelis lainnya sangat amat suka. Hasil ini menunjukkan bahwa panelis menyukai
produk susu kedelai yang dibuat. Nilai rata rata dari segi rasa, tekstur, warna, dan
aroma yang diperoleh berturut turut adalah 93; 90,8; 92,4; dan 94,6. Dapat
dsimpulkan bahwa hasil dari pembuatan susu kedelai ini, rasa, warna, tekstur, dan
aromanya sudah enak karena susu kedelai berpengaruh nyata terhadap warna, aroma,
dan tekstur (Siregar dkk, 2016: 6).
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembuatan susu kacang kedelai dapat dilakukan dengan mengambil sari dari
kacang kedelai tersebut yang kemudian dipanaskan dan ditambahkan dengan gula
serta perasa untuk memberikan cita rasa pada susu kedelai yang dibuat.
2. Cara yang dapat dilakukan untuk menginaktifkan enzim lipoksidase yaitu
penghalusan (penghancuran) kacang kedelai dengan menggunakan blender untuk
mengurangi aktivitas enzim lipoksidase dan penambahan air panas yang telah
mendidih pada saat pennghalusan kacang kedelai bertujuan untuk menghindari
aktivitas enzim lipoksidase.

H. SARAN
Praktikkan selanjutnya diharapkan mampu menjaga kebersihan alat dan
bahan yang digunakan, dan memperhatikan dengan baik nyala api yang pakai saat
memanaskan air gula agar tidak hangus dan membeku atau mengkristal, serta pada
saat penambahan rasa sekiranya tidak berlebihan karena dapat mempengaruhi aroma
dan rasa.
DAFTAR PUSTAKA

Amrin, Totok. 2012. Susu Kedelai. Yogyakarta: Teknologi Pengolahan Pangan.

Astuti, S. 2008. Isoflavon Kedelai dan Potensinya sebagai Penangkap Radikal Bebas.
Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian, 13(2), 126-136.

Ginting, Erliana., Sri Satya Antarlina, dan Sri Widowat. 2009. Varietas Unggul
Kedelai Untuk Bahan Baku Industri Pangan. Jurnal Litbang Pertanian. 28
(3): 79-87.

Kirana. 2010. Minuman Favorit Ala Café dari Susu Kedelai. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Muaris, H. 2006. Es Kris Susu Kedelai Tinggi Protein dan Rendah Kolesterol.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nirmagustina, DE., & Hertini Rani. 2013. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil
Pertanian, 18(2), 168-174.

Picauly, P., Josefina Talahatu, & Meitycorfrida Mailoa. 2015. Pengaruh Penambahan
Air pada Pengolahan Susu Kedelai. Jurnal Teknologi Pertanian, 5 (1), 8-13,
ISSN 2302-9218.

Sidi, Nurila Ciptaning., Esti Widowati, dan Asri Nursiwi. 2014. Pengaruh
Penambahan Karagenan pada Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Fruit
Leather Nanas (Ananas Comosus L. Merr.) dan Wortel (Daucus Carota).
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Vol. 3. No. 4.

Siregar, Martia Ramadani., Noviar Harun, dan Yusnarini. 2016. Pemanfaatan Buah
Belimbing Manis (Averrhoa Carambola L.) dan Buah Nanas (Ananas
Comosus L.) dalam Pembuatan Permen Jelly. JOM Faperta. Vol. 3 No. 1.

Suprapti, Lies. 2005. Kembang Tahu & Susu Kedelai. Yogyakarta: Kanisius.

Suyantohadi, Atris. 2018. Membangun IKM Yogurt dari Soya. Semarang: Oxy
Consultant.

Yusmarini., Retno Indrati, Tyas Utami, dan Yustinus Marsono. 2009. Isolasi dan
Identifikasi Bakteri Asam Laktat Proteolitik dari Susu Kedelai yang
Terfermentasi Spontan. Jurnal Natur Indonesia. 12 (1): 28-33.
JAWABAN PERTANYAAN

1. Untuk apa dilakukan perendaman?


Jawab:
Perendaman bertujuan untuk melunakkan tekstur biji kedelai, sehingga pada saat
penggilingan dengan blender akan memberikan hasil yang lebih baik dan
menurunkan kandungan oligosakarida (penyebab flatuensi). Kedelai yang telah
direndam juga akan memudahkan tahap pengupasan kulit ari, karena adanya kulit
ari akan berpengaruh terhadap rasa dan tekstur sari kedelai yang dihasilkan.
Perendaman yang terlampau lama akan menurunkan total padatan.
2. Mengapa enzim lipoksidase dapat diinaktifkan pada suhu tinggi?
Jawab:
Reaksi oksidasi lemak yang menyebabkan bau muncul ketika kacang kedelai
digiling karena terjadi kontak antara lemak dan oksigen dan dikatalisis oleh enzim
lipoksidase sehingga untuk menginaktifkannya adalah dengan pengaruh suhu yang
tinggi di mana kerja enzim dapat dinonaktifkan.
3. Apa nama protein kacang kedelai?
Jawab:
Isoflavon pada kedelai terdapat dalam bentuk glikosida yang terdiri dari genistin,
daidzin dan glisitin di mana komposisi ini biasanya terdapat pada makanan olahan
kedelai yang tidak difermentasi seperti susu kedelai (Astuti, 2008: 127-128).
4. Rasa susu kedelai apa yang paling kamu gemari?
Jawab:
Rasa original susu kedelai adalah rasa yang paling saya gemari, karena rasa
tersebut memberikan rasa murni tanpa campuran apapun sehingga aromanya
sangat khas kedeleai.

Anda mungkin juga menyukai