Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

SIFAT BAHAN PERTANIAN


(TPPB212208)

ACARA IV
PENGUKURAN PANAS JENIS BAHAN PERTANIAN

DISUSUN OLEH:
NAMA : AYU FEBRIANA ANTON
NIM : 19/446794/TP/12597
Gol. : KELOMPOK 3D
CO ASS : HILBRAM YANUARTA

LABORATORIUM TEKNIK PANGAN DAN PASCAPANEN


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap jenis bahan dan material mempunyai sifat dan karakteristik yang
berbeda-beda termasuk juga bahan-bahan pertanian seperti sayur dan buah.
Pengetahuan tentang sifat-sifat bahan sangat diperlikan untuk menemukan metode
terbaik untuk melakukan proses pengolahan bahan pertanian tersebut. Pengetahuan
yang dapat digunakan untuk kasus tersebut salah satunya adalah pengetahuan
tentang sifat termis bahan. salah satu sifat termis bahan yang paling banyak
digunakan adalah panas jenis bahan. Panas jenis bahan mempunyai peran yang
cukup penting pada proses perpindahan panas (heat transfer), karena pada proses
pemanasan atau pendinginan bahan seperti buah dan sayuran terjadi perpindahan
panas. Panas jenis bahan ini juga dapat dipakai untuk menentukan jumlah energi
yang perlu dikurangi atau ditambah.
Dalam bidang teknik pertanian, pengetahuan tentang panas jenis bahan
pertanian sangat penting untuk diketahui karena pengetahuan ini sangat berguna
baik dalam proses pengolahan bahan-bahan tersebut hingga dapat digunakan. Oleh
karena itu praktikum mengenai pengukuran panas jenis bahan pertanian perlu
dilakukan.

1.2 Tujuan
Praktikum kali ini bertujuan untuk:
1. Mempelajari prinsip kerja kalorimeter.
2. Mempelajari cara-cara pengukuran panas jenis bahan pertanian, kalibrasi
kalorimeter, dan koreksi panas hilang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Panas jenis adalah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu yang sama
atau berbeda dari suatu bahan ke bahan yang lain. Panas jenis bahan juga dapat
diartikan sebagai kuantitas panas yang diperlukan dari 1 gram suatu bahan untuk
menaikkan suhu sebesar 1oC (Manalu & Amos, 2011). Panas jenis ini bisa
dipengaruhi oleh perubahan suhu yang terjadi dan pengaruh akibat panas jenis air,
panas jenis juga dapat dipengaruhi oleh komposisi dalam bahan, densitas bahan,
viskositas bahan dan wujud bahan (Widyastuti & Ishafit, 2019). Panas jenis
memiliki peran yang sangat penting dalam perpindahan panas saat proses
pemanasan atau pendinginan.
Pengukuran panas jenis suatu dapat dilakukan dengan kalorimeter, salah
satu bentuk kalorimeter adalah kalorimeter campuran. Jenis kalorimeter ini terdiri
dari sebuah bejana logam. Kalorimeter jenis ini dilengkapi dengan batang
pengaduk. Pada saat suatu bahan dicampurkan didalam kalorimeter, air di dalam
kalorimeter perlu diaduk untuk memperoleh suhu merata sebagai akibat
pencampuran dua zat yang suhunya berbeda. Asas penggunaan kalorimeter adalah
asas black (Putra et al., 2019). Setiap dua benda atau lebih dengan suhu berbeda
dicampurkan maka benda yang bersuhu lebih tinggi akan melepaskan kalornya,
sedangkan zat yang bersuhu lebih rendah akan menyerap kalor hingga mencapai
keseimbangan yaitu suhunya sama. Kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang
diserap sehingga berlaku hukum kekekalan energi (Safitri & Edie, 2018). Prinsip
kerja dari kalorimeter ini adalah adiabatic yaitu tidak ada energi yang keluar atau
masuk dari lingkungan ke dalam kalorimeter. Perpindahan panas ini sesuai dengan
hukum kekekalan energi yaitu :
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 … (2.1)
Bahan makanan mempunyai panas jenis yang berbeda-beda, misalnya
minyak dan lemak yang mempunyai panas jenis yang rendah. Bahan makanan lain
yang juga mempunyai panas jenis yang rendah adalah biji-bijian kering dan juga
makanan yang berbentuk bubuk. Besarnya panas jenis suatu bahan juga dapat
diketahui dari komposisi penyusun bahan tersebut, misalnya suatu bahan dengan
komposisi penyusun yang mempunyai panas jenis rendah maka bahan tersebut juga
mempunyai panas jenis yang rendah juga (Lewis, 2006).
Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk melakukan percobaan
pengukuran panas jenis adalah kentang dan ubi ungu. Massa jenis rata-rata kentang
adalah 0,86 gr/cm3, konduktivitas rata-ratanya adalah o,70 dengan panas jenis pada
suhu 12,4oC kadar air 81,20% berkisar antara 3,55-3,57 kJ/kgoC (Rejo & Abdullah,
2003).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Landasan Teori


Panas jenis dapat diartikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan oleh 1 gram
zat untuk menaikkan suhu sebesar 1oC. panas jenis juga merupakan kemampuan
suatu benda atau bahan untuk melepas atau menerima kalor. Satuan yang digunakan
untuk panas jenis adalah kilojoule per kilogram (kJ/kg-1k-1), kilokalori per kilogram
(kcal kg-1k-1) atau british thermal unit per pound per degree fahrenheit (Btu lb-1
degF-1). Rumus untuk menghitung energi yang diperlukan adalah sebagai berikut :
𝑄 = 𝑀 × 𝐶 × ∆𝑇 … (3.1)
Selanjutnya komposisi bahan juga mempengaruhi panas jenis bahan yang
dapat dituliskan pada rumus berikut ini :
𝐶 = 𝑀𝑤𝐶𝑤 + 𝑀𝑠𝐶𝑠 … (3.2)
Mw : massa jenis air
Cw : panas spesifik = 4,18 kJ kg-1k-1
Ms : massa padatan
Cs : panas spesifik padatan

3.2 Alat dan Bahan


Pada praktikum kali ini alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Termos (Sebagai kalorimeter)
2. Termokopel
3. Gelas Ukur
4. Pisau
5. Stopwatch
Sedangakan bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah:
1. Air panas
2. Air dingin
3. Kentang
4. Ubi
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Kalibrasi Kalorimeter
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk kalibrasi kalorimeter
adalah menyiapkan air dingin (suhu ruang) sebanyak 160 ml dengan
menggunakan gelas ukur. Kemudian air dingin dimasukkan ke dalam
termos. Lalu disiapkan air panas bersuhu 70oC sebanyak 160 ml
kemudian air panas dimasukkan ke dalam termos. Hal ini dilakukan pada
kedua buah termos yaitu termos A dan termos B. Selanjutnya
thermocouple dipasangkan pada kedua termos kemudian ditutup rapat.
Suhu awal dalam kedua termos tersebut diukur dan dicatat lalu stopwatch
dinyalakan. Perubahan suhu dicatat hingga suhu dalam termos konstan.
3.3.2 Pengukuran Panas Jenis Bahan
Langkah pertama yang dilakukan untuk melakukan pengukuran
panas jenis bahan adalah menyiapkan bahan berupa ubi dan kentang. Ubi
ungu dan kentang dipotong menggunakan pisau dengan ukuran
2cm×2cm×2cm. Sementara itu suhu awal termos diukur sebagai suhu
awal calorimeter. Kemudian termos A dan B diisi dengan air panas
sebanyak 320 ml. Lalu diukur terlebih dahulu bahan (ubi dan kentang
menggunakan thermocouple selanjunya bahan-bahan tersebut
dimasukkan ke dalam termos dan ditutup rapat. Suhu awal bahan dicatat,
perubahan suhu bahan dalam termos diamati setiap menit. Untuk
membaca suhu pada thermocouple tombol “Hold” ditekan. Pengamatan
perubahan suhu bahan dilakukan hingga termos dalam keadaan konstan.

3.4 Cara Analisa Data


1. Kaliberasi Kalorimeter
Buatlah grafik hubungan antara suhu campuran (K) dan waktu (s).
Dari persamaan regresi linier didapatkan y=bx+a, dimana a=Te

Nilai Kaliberasi Kalorimeter ditentukan dengan persamaan (3.3)

𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠𝑘𝑎𝑛 = 𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎


Didapatkan persamaan:
𝑚𝑎𝑝. 𝐶𝑝𝑎𝑝. 𝑇𝑎𝑝 − 𝑇𝑒 − 𝑚𝑎𝑑. 𝐶𝑝𝑎𝑑. (𝑇𝑒 − 𝑇𝑎𝑑)
𝐾𝑝𝑡 = … (3.3)
(𝑇𝑒 − 𝑇𝑎𝑑)
Keterangan :
Kpt = Kalibrasi calorimeter (kJ/K)
map = Massa air panas (kg)
Tap = Suhu air panas sebelum masuk termos (K)
Te = Suhu air campuran Ketika konstan (K)
mad = Massa air dingin (kg)
Tad = Suhu air dingin sebelum masuk termos (K)
Cpap = Cpad = Panas jenis air (4,18 kJ/kg.K)
2. Pengukuran Panas Jenis Bahan
Perhitunga Panas Jenis Bahan dilakukan dengan persamaan (3.4)
𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠𝑘𝑎𝑛 = 𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
𝑚𝑎. 𝐶𝑝𝑎. 𝑇𝑎𝑖 − 𝑇𝑒 − 𝑚𝑘. 𝐶𝑝𝑘. 𝑇𝑒 − 𝑇𝑘 = 𝑚𝑠. 𝐶𝑝𝑠. (𝑇𝑒 − 𝑇𝑠) … (3.4)
Didapatkan persamaan:
𝑚𝑎𝑝. 𝐶𝑝𝑎𝑝. 𝑇𝑎𝑝 − 𝑇𝑒 − 𝐾𝑝𝑡. (𝑇𝑒 − 𝑇𝑘)
𝐶𝑝𝑠 =
𝑚𝑠. (𝑇𝑒𝑠 − 𝑇𝑠)
Keterangan :
Cps = Panas jenis bahan (kJ/kg.K)
map = Massa air panas (kg)
Tap = Suhu air panas sebelum masuk termos (K)
Te = Suhu air panas ketika konstan (K)
Cpap = Panas jenis air (4,18 kJ/kg.K)
Kpt = Kalibrasi kalorimeter (kJ/K)
Tk = Suhu awal calorimeter kosong (K)
ms = Massa sampel (kg)
Ts = Suhu awal sampel sebelum masuk termos (K)
Tes = Suhu bahan ketika konstan (K)
3. Koreksi Panas Hilang
Buatlah grafik hubungan antara suhu campuran (K) dan waktu (s).

Dari persamaan regresi linier didapatkan y=bx+a, dan R2, dimana a=Te’
Koreksi panas hilang dapat dihitung dengan persamaan (3.5)
𝑄𝑙𝑜𝑠𝑠 = 𝐾𝑝𝑡. (𝑇𝑒 ′ − 𝑇𝑒) … (3.5)

4. Panas Jenis Bahan Terkoreksi


Panas Jenis bahan terkoreksi dapat dihitung dengan persamaan (3.6)
[𝐾𝑝𝑡 + 𝑚𝑎𝑝. 𝐶𝑝𝑎𝑝 . 𝑇𝑎𝑝 − 𝑇𝑒 + 𝑄𝑙𝑜𝑠𝑠
𝐶𝑝𝑠 = … (3.6)
𝑚𝑠. (𝑇𝑒′ − 𝑇𝑠)
Keterangan :
Cps = Panas jenis bahan (kJ/kg.K)
map = Massa air panas (kg)
Tap = Suhu air panas sebelum masuk termos (K)
Te = Suhu air panas ketika konstan (K)
Cpap = Panas jenis air (4,18 kJ/kg.K)
Kpt = Kalibrasi kalorimeter (kJ/K)
ms = Massa sampel (kg)
Ts = Suhu awal sampel sebelum masuk termos (K)
Te’ = Nilai a pada grafik koreksi panas hilang.
Atau,
𝑚𝑎𝑝. 𝐶𝑝𝑎𝑝. 𝑇𝑎𝑝 − 𝑇𝑒′ + 𝐾𝑝𝑡. 𝑇𝑘 − 𝑇𝑒′ + 𝑄𝑙𝑜𝑠𝑠
𝐶𝑝𝑠 =
𝑚𝑠. (𝑇𝑒′ − 𝑇𝑠)
Keterangan:
Cps = Panas jenis bahan (kJ/kg.K)
map = Massa air panas (kg)
Tap = Suhu air panas sebelum masuk termos (K)
Cpap = Panas jenis air (4,18 kJ/kg.K)
Kpt = Kalibrasi kalorimeter (kJ/K)
Tk = Suhu awal kalorimeter kosong (K)
ms = Massa sampel (kg)
Ts = Suhu awal sampel sebelum masuk termos (K)
3.5 Skema Alat

Gambar 3.1 skema alat thermouple dan termos


BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA

4.1 Hail Pengamatan


Berdasarkan data yang diperoleh dari praktikum maka diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Suhu Awal Air
Termos A Termos B
Suhu awal air panas (⁰K) 352,0 345,3
Suhu awal air dingin (⁰K) 302,5 305,3

Tabel 4.2 Perubahan Suhu Air saat Kalibrasi Kalorimeter


Waktu Suhu Campuran (⁰K)
(detik) Termos A Termos B
0 317,8 319,7
60 317,8 319,2
120 317,8 319,1
180 317,8 318,9
240 317,7 318,6
300 317,7 318,6
360 317,7 318,4
420 317,7 318,4
480 317,7 318,2
540 317,6 318,2
600 317,6 318,1
660 317,6 318,1
720 317,6 318,0
780 317,6 318,0
840 317,6 318,0

Tabel 4.2 Data Massa Bahan dan Suhu Awal Bahan, Air Panas, dan Kalorimeter
Termos A Termos B
Bahan Kentang Ubi
Massa bahan (kg) 0,00273 0,00336
Suhu awal bahan (⁰K) 301,45 300,75
Suhu awal air panas (⁰K) 351,95 345,25
Suhu awal kalorimeter (⁰K) 302,65 302,65
Tabel 4.3 Perubahan Suhu Air dan Bahan saat Pengukuran Panas Jenis
Termos A Termos B
Waktu
Suhu bahan
(detik) Suhu air panas (⁰K) Suhu bahan (⁰K) Suhu air panas (⁰K)
(⁰K)
0 349,65 318,45 343,55 315,55
60 349,65 328,55 343,55 324,25
120 349,45 338,55 343,45 328,65
180 349,25 338,95 343,45 332,95
240 349,15 339,55 343,45 333,15
300 348,95 339,85 343,45 333,15
360 348,95 341,15 343,35 333,25
420 348,95 341,45 343,35 333,25
480 348,85 341,75 343,35 333,35
540 348,75 341,95 343,35 333,35
600 348,65 343,15 343,35 333,45
660 348,65 343,35 343,15 333,45
720 348,55 343,45 343,15 333,55
780 348,45 343,55 343,15 333,55
840 348,45 343,55 343,15 333,55
900 348,45 343,65
960 348,45 343,65
1020 348,45 343,65

4.2 Analisa Data


Dari data-data praktikum tersebut maka diperoleh hasil analisa seperti :
4.2.1 Kaliberasi Kalorimeter
Adapun tabel kaliberasi kalorimeter seperti dibawah ini :
320,0

319,5
T campuran (K)

319,0
y = -0,0018x + 319,21
Termos B
318,5 R² = 0,8767
Termos A
y = -0,0003x + 317,76
318,0
R² = 0,881 Linear (Termos B)
317,5 Linear (Termos A)
317,0
0 200 400 600 800 1000
Waktu (detik)

Gambar 4.1 Grafik hubungan antara suhu campuran (K) dan waktu (s)
𝑚𝑎𝑝. 𝐶𝑝𝑎𝑝. 𝑇𝑎𝑝 − 𝑇𝑒 − 𝑚𝑎𝑑. 𝐶𝑝𝑎𝑑. (𝑇𝑒 − 𝑇𝑎𝑑)
𝐾𝑝𝑡 𝐴 =
(𝑇𝑒 − 𝑇𝑎𝑑)
(0,16)(4,18)( 351,95) − 317 − (0,16)(4,18) (317,76 − 302,45)
𝐾𝑝𝑡 𝐴 =
(317,76 − 302,45)
𝐾𝑝𝑡 𝐴 = 0,8248 𝑘𝐽/𝐾
𝐾𝑝𝑡 𝐵
(0,16)(4,18)(345,25) − 319,21 − (0,16)(4,18) (319,21 − 305,25)
=
(319,21 − 305,25)
𝐾𝑝𝑡 𝐴 = 0,5787 𝑘𝐽/𝐾
Tabel 4.4 kaliberasi kalorimeter
Termos A Termos B
Kpt (kJ/K) 0,82 0,57
map (kg) 0,16 0,16
Tap (K) 351,95 345,25
Te (K) 317,76 319,21
mad (kg) 0,16 0,16
Tad (K) 302,45 305,25
Cpap (kJ/kg.K) 4,18 4,18
Cpad (kJ/kg.K) 4,18 4,18

4.2.2 Pengukuran Panas Jenis Bahan


Pengukuran panas jenis bahan dapat disajikan pada tabel di bawah ini :
350
349
y = -0,0012x + 349,5
T suhu air panas (K)

348
R² = 0,9201
347
Termos A
346
Termos B
345
Linear (Termos A)
344
Linear (Termos B)
343 y = -0,0005x + 343,56
R² = 0,9
342
0 200 400 600 800 1000 1200
Waktu (sekon)

Gambar 4.2 Temperatur (K) vs waktu (detik) pada panas jenis bahan pertanian
𝑚𝑎𝑝. 𝐶𝑝𝑎𝑝. 𝑇𝑎𝑝 − 𝑇𝑒 − 𝐾𝑝𝑡. (𝑇𝑒 − 𝑇𝑘)
𝐶𝑝𝑠 =
𝑚𝑠. (𝑇𝑒𝑠 − 𝑇𝑠)
(0,32)(4,18)(351,95) − 349,5 − 0,824 (349,5 − 302,65)
𝐶𝑝𝑠 𝐴 =
(0,000273)(343,5 − 301,45)
𝐶𝑝𝑠 𝐴 = −308,045
𝐶𝑝𝑠 𝐵
(0,32)(4,18) (345,25) − 343,56 − (0,578)(343,56 − 302,65)
=
(0,000336)(334,5 − 300,75)
𝐶𝑝𝑠 𝐵 = −195,211
Tabel 4.5 Pengukuran panas jenis bahan
Termos A Termos B
Cps (kJ/kg.K) -308,04496 -195,21073
map (kg) 0,32 0,32
Tap (K) 351,95 345,25
Te' (K) 349,5 343,56
Cpap (kJ/kg.K) 4,18 4,18
Kpt (kJ/K) 0,82 0,58
Tk (K) 302,65 302,65
ms (kg) 0,00273 0,00336
Ts (K) 301,45 300,75
Tes (K) 343,5 333,4
Tap-Te 2,45 1,69
Te-Tk 46,85 40,91
Tes-Ts 42,05 32,65

4.2.3 Koreksi Panas Hilang


Koreksi panas hilang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6 Pengukuran koreksi panas hilang
Termos
Termos A B
Cps (kJ/kg.K) -82,51 -58,76
map (kg) 0,16 0,16
Tap (K) 351,95 345,25
Cpap (kJ/kg.K) 4,18 4,18
Kpt (kJ/K) 0,82 0,57
Tk (K) 302,65 302,65
ms (kg) 0,00273 0,00336
Ts (K) 301,45 300,75
Te' (K) 349,5 343,56
Te (K) 317,76 319,21
Qloss (kJ) 26,17 14,09

4.2.4 Panas Jenis Bahan Terkoreksi


Panas jenis bahan terkoreksi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.7 pengukuran panas jenis bahan terkoreksi
Termos A Termos B
Cps (kJ/kg.K) 554,48 344,14
map (kg) 0,32 0,32
Tap (K) 351,95 345,25
Te (K) 317,76 319,21
Cpap (kJ/kg.K) 4,18 4,18
Kpt (kJ/K) 0,82 0,57
ms (kg) 0,00273 0,00336
Ts (K) 301,45 300,75
Te' (K) 349,5 343,56
Qloss (kJ) 26,17 14,09
BAB VI
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan


sebagai berikut :
1. Prinsip kerja kalorimeter adalah sesuai dengan asas black dan adiabatic
yaitu tidak ada panas yang masuk atau keluar dari sistem sehinga panas yang
dikeluarkan jumlahnya sama dengan panas yang diterima.
2. Panas jenis bahan dapat dihitung dengan kalorimetri dengan menggunakan
instrument berupa kalorimeter. Kalorimeter haruslah dikalibrasi sebelum
digunakan supaya diperoleh hasil pengukuran yang akurat. Kalibrasi
kalorimeter adalah dengan cara mengalikan nilai kaliberasi dengan selisih
suhu air panas saat konstan berdasarkan grafik dan suhu pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA

ASHRAE. 2006. Termal properties of foods. ASHRAE Handook-refrigeration.


USA : American Society of Heating, Refrigering and Air Conditioning
Engineers. 9.1-9.31
Hersandi, M., Supriyadi, B. & Yushardi. 2014. Pengaruh bentuk elemen pemanas
terhadap jumlah kalor yang dihasilkan. Jurnal Pendidikan Fisika, Vol 3(1) :
23-27
Lewis, M.J. 2006. Physical properties of foods and food processing systems.
Woolhead Publishing Limited. England
Manalu, L.P & Amos. 2011. Penentuan sifat termofisik (thermophysic properties)
temu lawak dan temu putih. Jurnal Dinamika Penelitian Industri, Vol 22(2)
: 11-17
Putra, V. G. V., Wijayono, A., Purnomosari, E., Ngadiono. & Irwan. 2019. Studi
penentuan kalor jenis air dan larutan garam menggunakan mikrokontroler
arduino uno. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah, Vol 3(2) :
86-97
Rejo, A. & Abdullah, K. 2003. Determination of specific heat, conductivity and
heat diffusvity of potatoes. Seminar Nasional in AGRIS, vol 2(3) : 267-274
Safitri, H. N., Masturi. & Edie, S. S. 2018. Pengembangan alat praktikum
kalorimeter bom pada pokok bahasan kalor. Unnes Physics Education
Journal, Vol 7(1) : 42-48
Saputra, A., Agung, T. H. & Wahsyudi, S. 2015. Pengaruh variasi debit LPG
terhadap nilai kalor eksperimental dan efisiensi kalorimeter. Jurnal Material
dan Proses Manufaktur, vol 3(4) : 1-7
Widyastuti & Ishafit. 2019. Penentuan kalor jenis bahan menggunakan metode
pendinginan newton dan sensor suhu DS18B20 berbasis arduino uno. Jurnal
Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, Vol 6(2) : 1-6
LAMPIRAN
1. Tabel konvrsi suhu air dari Celsius ke Kelvin pada kaliberasi kalorimeter

Termos A Termos B
Suhu awal air panas (⁰C) 78,8 72,1
Suhu awal air dingin (⁰C) 29,3 32,1

Termos A Termos B
Suhu awal air panas (⁰K) 352,0 345,3
Suhu awal air dingin (⁰K) 302,5 305,3

2. Tabel konvrsi suhu air dari Celsius ke Kelvin pada Pengukuran panas jenis
bahan

Termos A Termos B
Bahan Kentang Ubi
Massa bahan (gram) 2,73 3,36
Suhu awal bahan (⁰C) 28,3 27,6
Suhu awal air panas (⁰C) 78,8 72,1
Suhu awal kalorimeter (⁰C) 29,5 29,5

Termos A Termos B
Bahan Kentang Ubi
Massa bahan (kg) 0,00273 0,00336
Suhu awal bahan (⁰K) 301,45 300,75
Suhu awal air panas (⁰K) 351,95 345,25
Suhu awal kalorimeter (⁰K) 302,65 302,65
3. Grafik suhu vs waktu pada kaliberasi kalorimeter

320,0

319,5
T campuran (K)

319,0
y = -0,0018x + 319,21 Termos A
318,5 R² = 0,8767
Termos B
318,0 y = -0,0003x + 317,76 Linear (Termos A)
R² = 0,881
Linear (Termos B)
317,5

317,0
0 200 400 600 800 1000
Waktu (detik)

4. Grafik suhu vs waktu pada Pengukuran panas jenis bahan

350
349
y = -0,0012x + 349,5
T suhu air panas (K)

348
R² = 0,9201
347
Termos A
346
Termos B
345
Linear (Termos A)
344
Linear (Termos B)
343 y = -0,0005x + 343,56
R² = 0,9
342
0 200 400 600 800 1000 1200
Waktu (sekon)

Anda mungkin juga menyukai