g = 0,2 gram
B. Pembuatan asam oksalat 0,02 N
g = 0,126 gram
C. Standarisasi NaOH dengan asam oksalat
VNaOH terpakai = 9.4 mL
Vasam oksalat = 10 mL
(V.N)oksalat = (V.N)NaOH
10 mL . 0,02 N = 9.4 mL . N
M = 0,021 N
D. Pembuatan etil asetat 0,02 N
N =
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
N =
N = 9,81 N
V1 .N1 = V2 . N2
V . 9,8 N = 250 mL . 0,021 N
V = 0,535 mL
Massa = .
= 0,9 g/mL . 0,535 mL
= 0,4815 gram
E. Pengenceran HCl 4 N menjadi 0,02 N
V1 .N1 = V2 . N2
V1 . 4 N = 100 mL . 0,02 N
V = 0,5 mL
F. Penentuan Konsentrasi campuran
(V.N)NaOH = (V.N)Campuran
a. t = 10
13,1 mL . 0,021 N = 30 mL . N
N = 0,00917 N
b. t = 20
13,1 mL . 0,021 N = 30 mL . N
N = 0,00917 N
c. t = 30
13,4 mL . 0,021 N = 30 mL . N
N = 0,00938 N
d. t = 40
13,5 mL. 0,021 N = 30 mL. N
N = 0,00945 N
e. t =
13,7 mL . 0,021 N = 30 mL . N
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
N = 0,00959 N
G. Menghitung nilai y
x = konsentrasi campuran
a = konsentrasi NaOH
a. t = 10
b. t = 20
c. t = 30
d. t = 40
e. t =
H. Menentukan nilai k
a. t = 10
b. t = 10
c. t = 30
d. t = 40
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
= 0,03535 N
-1
s
-1
I. Persamaan Regresi
x = t (s)
y =
X Y xy x
2
600 22147,2 360000
1200 44294,4 1440000
1800 69190.2 3240000
2400 93506,4 5760000
= 151,224 229138,2 10800000
=
= 0,0012
A = -
= 37,806 (0,0012 . 1500) = 36,006
Y = 36,006 + 0,0012x
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
4.4Grafik
Grafik t vs Volume NaOH
Grafik t vs y
y = 0.0003x + 12.9
R = 0.8824
13
13.05
13.1
13.15
13.2
13.25
13.3
13.35
13.4
13.45
13.5
13.55
0 1000 2000 3000
V
o
l
u
m
e
N
a
O
H
(
m
L
)
Waktu (s)
WAKTU VS VOLUME NaOH
volume NaOH
Linear (volume NaOH)
y = 0.0013x + 35.91
R = 0.8796
36.5
37
37.5
38
38.5
39
39.5
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
N
i
l
a
i
y
waktu (s)
WAKTU VS Y
y
Linear (y)
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
Grafik t vs k
y = -2E-05x + 0.0688
R = 0.8545
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
N
i
l
a
i
k
Waktu (s)
WAKTU VS K
k
Linear (k)
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
4.4Pembahasan
Telah dilakukan percobaan Penentuan Orde Reaksi dan Teatapan Laju
Reaksi dengan menggunakan reaktan etil asetat (ester) dan NaOH pada
Metoda Titrasi.
Pada awalnya NaOH harus distandarisasi dulu dengan
menggunakan asam oksalat, karena NaOH merupakan larutan standar
sekunder yang konsentrasinya tidak bisa diketahui dengan cara
penimbaangan langsung. Etil asetat yang digunakan yaitu larutan p.a
dimana konsentrasinya dapat diketahui dengan cara penimbangan.
Reaksi penyabunan ini menggunakan reaksi orde dua karena
reaksi ini melibatkan dua reaktan atau dua zat yang berbeda dengan
konsentrasi yang sama.
Untuk menentukan orde dan konstanta laju reaksi maka
digunakan metoda titrasi pada percobaan dimana prinsipnya perubahan
warna dari analit dengan bantuan indikator fenolftalein.
Etil asetat dicampurkan dengan NaOH dalam suatu wadah,
kemudian dikocok. Hal ini bertujuan untuk mempercepat dan
menyempurnakan reaksi, kemudian larutan dituang dalam wadah berisi
HCl. Kegunaan HCl pada reaksi ini adalah untuk menetralkan larutan
yang bersifat basa sehingga penetralan ini akan dapat menghentikan
reaksi yang terjadi antara etil asetat dengan NaOH. Kemudian larutan
tersebut dititrasi dengan tujuan mengetahui jumlah basa yang ada
dalam campuran reaksi pada saat reaksi dihentikan, dengan cara
mentitrasi sisa asam atau kelebihan asam dengan menggunakan larutan
standar NaOH.
Dengan memvariasikan waktu terjadinya reaksi antara kedua
reaktan antara etil asetat dan NaOH didapatkan jumlah/volume NaOH
yang terpakai untuk titrasi secara variasi.
Didapat grafik yang linier menandakan semakin lama waktu
maka semakin banyak dibutuhkan NaOH untuk titrasi. Kesalahan dalam
penentuan titik akhir titrasi mempengaruhi perhitungan.
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Reaksi antara etil asetat dan NaOH merupakan reaksi penyabunan
dan berorde dua, karena reaksi tersebut melibatkan dua reaktan
atau dua zat berbeda dengan konsentrasi yang sama.
2. Dari rumus yang diperoleh tetapan laju reaksi k = 0,03535
3. Dari persamaan regresi diperoleh nilai k = 0,0012
4. Persamaan regresi yaitu : y = 36,006 + 0,0012x
5.2Saran
Untuk mendapatkan hasil yang bagus, maka diharapkan praktikan
selanjutnya agar :
1. Hati-hati dan teliti dalam menimbang dan menakar zat.
2. Teliti dalam memipet zat.
3. Teliti dalam menentukan titik akhir titrasi.
4. Lakukan titrasi secepat mungkin.
5. Jika etil asetat sudah dicampur dengan NaOH jangan lupa untuk
mengocok larutan supaya reaksi berjalan dengan sempurna.
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
JAWABAN PERTANYAAN
1. Orde reaksi adalah : jumlah indeks / koefisien konsentrasi atau jumlah
partikel /molekul pereaksi yang konsentrasinya
menentukan laju reaksi atau kinetika reaksi kimia.
2. Perbedaan ore reaksi atau kemolekulan reaksi :
- Orde reaksi merupakan jumlah partikel atau molekul pereaksi yang
konsentrasinya menentukan laju reaksi.
- Kemolekulan reaksi merupakan jumlah dari partikel (molekul, ion,
atom atau radikal bebas) yang terlibat dalam langkah pembentukan
suatu reaksi.
3. Kenyataan yang membuktikan bahwa reaksi penyabunan etil asetat
adalah reaksi berorde dua adalah reaksi tersebut melibatkan dua reaktan
atau dua zat yang berbeda dengan konsentrasi yang sama.
4. Hantaran jenis :
x = L . l
A
Dimana : L = 1/R = ohm
-1
Maka : x = ohm
-1
. m
m
2
= m
-1
ohm
-1
Hantaran molar = x/C
= m-
1
ohm
-1
mol m-
3
= m
2
ohm mol
5. Bila titrasi dari HCl tidak dapat segera dilakukan kemungkinan akan
mengakibatkan kelebihan HCl menjadi lebih besar dan jika titrasi
dilakukan agak lama, kemungkinan volume NaOH yang terpakai juga akan
semakin banyak. Jika titrasi ditunda sampai semua percobaan selesai
yang ahrus dilakukan adalah campuran etil asetat dan NaOH jangan
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
dicampurkan dulu dengan HCl, tetapi tunggu sampai campuran tersebut
akan dititrasi baru dicampur dengan HCl.
6. Cara menentukan orde reaksi ada dua metoda :
a. Metoda titrasi
Prinsipnya adalah : analisa yang menggunakan indikator yang
nantinya dapat mengubah warna dari analit saat tercapainya titik
akhir titrasi.
b. Metoda Konduktometer
Prinsipnya adalah : kecepatan ion H
+
jauh lebih besar dari kecepatan
ion positif lainnya, dan kecepatan ion dari OH
-
jauh lebih besar dari
kecepatan ion negatif lainnya.
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
FOTO Keterangan
Dilarutkan 0,126 gram asam oksalat, lalu
diencerkan. Asam oksalat larut dalam
akuades. Larutan berwarna bening
Diencerkan 0,4815 gram etil asetat
diencerkan dengan akuades dalam labu ukur
250 mL. Larutan berwarna bening
Dicampurkan 10 mL etil asetat dengan 20 mL
HCl di dalam Erlenmeyer. Ditutup dengan
alumunium karena larutannya menguap
Lalu dititrasi dengan NaOH sampai terbentuk
larutan berwarna merah muda yang tidak
hilang dengan pengocokan
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
LAMPIRAN 2
No. Nama Bahan Struktur senyawa
1. Etil asetat, p.a
2. Larutan HCl 0,02 M
3. Larutan NaOH 0,02 M
4. Fenolftalein
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
LAMPIRAN 3
Simbol-simbol pada perhitungan percobaan
a = konsentrasi awal ester (mol / liter)
b = konsentrasi awal ion hidroksida (mol / liter)
x = jumlah mol/liter ester atau massa yang telah bereaksi pada waktu t
k1= tetapan laju reaksi
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
LAMPIRAN 4
A. Judul Artikel Ilmiah
Kinetic Studies on Saponification of Acetate Using an Innovative
Conductivity-Monitoring Instrument with a Pulsating Sensor.
B. Tujuan Penelitian
Mengukur nilai konduktivitas dari reaksi penyabunan etil asetat dengan
NaOH menggunakan alat monitoring konduktivitas yang inovatif dengan
sensor pulsator
C. Skema Kerja
25 mL air destilasi
- Dimasukkan dalam bejana
- Temperatur dijaga antara 30 55
o
C
Larutan
- Ambil 0,5 mL NaOH 0,1 M
- 0,5 mL etil asetat 0,1 M
- Masukkan kedalam bejana tersebut
Campuran
- Larutan dimonitoring selang waktu 500 1000 s
Hasil pengamatan
D. Analisis
Pada penelitian yang dilakukan untuk mengukur nilai konduktivitas dari
reaksi penyabunan etil asetat dengan NaOH menggunakan alat
monitoring konduktivitas yang inovatif dengan sensor pulsator.
Dari pengukuran yang metode konduktometri akan didapatkan
daya hantar listrik yang dihasilkan oleh campuran etil asetat dengan
NaOH sehingga dapat ditentukan juga laju reaksi penyabunan ester oleh
NaOH.
Sensor inovatif dikembangkan pada peralatan inovatif yang telah
tersebar dibeberapa laboratorium dan aplikasi dengan jalan terbaru dari
peralatan konduktivitas.
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
E. Kelebihan Artikel Ilmiah
penentuan konstanta kecepatan reaksi pada artikel ilmiah ini dikenal
baik pada perbedaan suhu dengan tingkat ketelitian yang tinggi dengan
cara yang mudah dan cepat. Dengan menggunakan teknik pengukuran
konduktometri dapat memudahkan dan mempercepat penentuan ratio
konstanta pada variasi temperatur larutan.
Hal ini yang membedakan proses pengamatan pada jurnal ilmiah
dengan metoda praktikum yang telah dilakukan. Sebab, pada percobaan
yang dilakukan pada penentuan orde reaksi dan tetapan laju reaksi dari
reaksi penyabunan etil asetat dengan menggunakan metoda titrasi ialah
pengerjaanya tergolong lambat dengan tingkat ketelitian yang rendah.
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
LAMPIRAN 5
ANGGOTA KELOMPOK 7
KELAS C
FARADIBAH 1010412043
ARRIJAL MUSTAKIM 1010412015
DEVI ASRIANTI 1110412058
WENNY SEPTIA A. 1110412038
NURUL FADILLAH 1110412049
MIRA WIDIA 1110413029
Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi
dari Reaksi Penyabunan Etil Asetat (Ester)
dengan Metoda Titrasi
DAFTAR PUSTAKA
Alif, Admin. Kinetika dan Mekanisme Reaksi. Jurusan Kimia Universitas
Andalas.
Penuntun Praktikum Kinetika dan Mekanisme Reaksi. 2008. Jurusan Kimia
Universitas Andalas
Mickey, C. D. 1980. CHEMICAL KINETICA REACTION RATES. J chem. educ.
Palrucci, Ralph H. 1999. KIMIA DASAR PRINSIP DAN TERAPAN MODERN.
Edisi ke-4 Jilid 2. Jakarta : Erlangga