1. Larutan ammonium hidroksida ditambah Titik netralisasi ditunjukkan pada
tiga tetes metil merah, lalu dititrasi percobaan . . . dengan larutan asam klorida. Persamaan a. 1 reaksi yang terjadi sebagai berikut. b. 2 NH4OH(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) + c. 3 H2O(l) d. 4 Berdasarkan pernyataan tersebut, zat e. 5 yang berfungsi sebagai titrat adalah . , , 5. Perhatikan data hasil titrasi antara 10 mL a. air larutan HCl dengan larutan Ca(OH)2 b. metil merah 0,1 M berikut! c. asam klorida Volume Ca(OH)2 (mL) Percobaan d. ammonium klorida yang digunakan e. ammonium hidroksida 1 15 2. Penambahan indikator dalam titrasi harus 2 16 sedikit mungkin. Hal ini disebabkan . . . 3 14 a. dapat mengubah pH larutan titrat Konsentrasi HCl hasil titrasi adalah . . . . b. konsentrasi larutan titrat bertambah a. 0,15 M c. larutan titrat akan langsung berubah b. 0,20 M warna c. 0,30 M d. volume larutan titrat tidak boleh d. 0,45 M bertambah e. 1,60 M e. mol titrat semakin berkurang dengan 6. Disajikan kurva titrasi larutan HCOOH penambahan indikator dengan larutan KOH sebagai berikut. 3. Sebanyak 50 mL larutan HCl 0,03 M dapat dinetralkan dengan penambahan… a. 15 mL larutan KOH 0,1 M b. 5 mL larutan HClO4 0,4 M c. 10 mL larutan HNO3 0,3 M d. 10 mL larutan NaOH 0,2 M e. 5 mL larutan Ca(OH)2 0,2 M 4. Data hasil percobaan titrasi larutan NaOH Jika 20 mL larutan HCOOH dapat dengan larutan HCl sebagai berikut. dinetralkan dengan larutan KOH 0,2 M, Percobaan Volume Volume konsentrasi HCOOH tersebut adalah. . . . NaOH 0,15 M HCl 0,1 M a. 0,10 M 1 10 mL 5 mL b. 0,15 M 2 10 mL 12 mL c. 0,20 M 3 10 mL 15 mL d. 0,25 M 4 10 mL 20 mL e. 0,30 M 5 10 mL 24 mL 7. Perhatikan kurva titrasi asam-basa Jika diperlukan 25 mL larutan KOH berikut! untuk menetralkan larutan HCl, massa HCl yang terdapat dalam 20 mL larutan tersebut adalah … (Ar: H = 1 g mol-1, Cl = 35,5 g mol-1) a. 0,9125 mg b. 9, 125 mg c. 91, 25 mg Jika volume larutan yang dititrasi d. 912, 5 mg sebanyak 10 mL maka konsentrasi e. 9.125 mg larutan LOH adalah . . . . 10. Sebanyak 2,8 gram KOH dilarutkan
a. 0,1 M dalam 500 mL air. Kemudian, larutan
b. 0,2 M KOH tersebut dimbil 25 mL dan
c. 0,4 M dinetralkan dengan 20 mL larutan HCl.
d. 2,0 M Konsentrasi larutan HCl yang digunakan
e. 4,0 M sebesar. . . .
8. Untuk menentukan konsentrasi larutan (Ar: K = 39 g mol-1, O = 16 g mol-1, H =
HCl, larutan tersebut diambil 20 mL, lalu 1 g mol- ) dititrasi dengan larutan Ba(OH)2 0,1 M. a. 0,125 M Data titrasi yang diperoleh sebagai b. 0,250 M berikut. c. 0,375 M Volume d. 0,500 M Volume larutan e. 0,675 M Percobaan larutan Ba(OH)2 11. Sebanyak 25 mL larutan H2C2O4 dan HCl (mL) (mL) dinetralkan dengan larutan NaOH 0,01 M sesuai reaksi berikut. 1 20 12 H2C2O4(aq) + 2NaOH(aq) → 2 20 13 Na2C2O4(aq) + 2H2O(aq) 3 20 14 Jika volume larutan NaOH yang Berdasarkan data tersebut, konsentrasi dibutuhkan sebanyak 10 mL, pH larutan larutan HCl sebesar . . . . H2C2O4 mula-mula adalah . . . . a. 0,060 M (Ka H2C2O4 = 5 x 10-2) b. 0,065 M a. 2 – log 1 c. 0,070 M b. 2 – log 2 d. 0,130 M c. 3 – log 1 e. 0,200 M d. 3 – log 2 9. Perhatikan gambar percobaan titrasi e. 4 – log 1 larutan HCl oleh larutan KOH berikut! 12. Percobaan titrasi antara 10 mL larutan H2SO4 dengan NaOH ditunjukkan pada gambar berikut. 15. Titik ekuivalen pada titrasi larutan HNO3 0,1 M dengan larutan KOH 0,1 M dapat ditunjukkan dengan bantuan indikator . . . a. metil jingga (rentang pH = 3,2 – 4,4) b. bromtimol biru (rentang pH = 6,0-7,6) c. bromfeol biru (rentang pH = 3,0 – 4,6) Titik akhir titrasi tercapai setelah d. bromkresol hijau (rentang pH = 3,8 – penambahan 20 mL NaOH. Massa 5,4) NaOH yang bereaksi pada titrasi tersebut e. alizarin kuning (rentang pH = 10,1 – adalah . . . . 12,0) (Mr NaOH = 40 g mol-1) 16. Penggunaan indikator fenolftalein dalam a. 0,04 g titrasi basa lemah dengan asam kuat tidak b. 0,08 g sesuai karena . . . . c. 0,40 g a. pH larutan menjadi semakin besar d. 0,80 g b. keasaman larutan semakin bertambah e. 0,08 g c. trayek fenolftalein berada di bawah 13. Perhatikan kurva titrasi antara larutan titik ekuivalen H2S dengan larutan KOH berikut! d. titik ekuivalen terjadi di bawah trayek fenolftalein e. fenolftalein tidak dapat menunjukkan perubahan warna 17. Titik akhir titrasi antara larutan asam asetat dengan larutan kalium hidroksida dapat diketahui denga perubahan warna indikator. Indikator yang sesuai untuk Jika 30 mL larutan H2S ditetesi larutan titrasi ini diantaranya . . . . KOH 0,4 M, konsentrasi H2S yang a. timol biru (rentang pH= 1,2 – 2,8) dititrasi adalah . . . . b. metil jingga (rentang pH= 3,1 – 4,4) a. 0,133 M c. metil merah (rentang pH= 4,2 – 6,3) b. 0,267 M d. kresol ungu (rentang pH= 7,6 – 9,2) c. 0,400 M e. bromtimol biru (rentang pH=6,0 – 7,6) d. 2,670 M 18. Titik ekuivalen pada titrasi larutan HNO3 e. 3,750 M 0,1 M dengan larutan KOH 0,1 M dapat 14. Grafik yang menunjukkan reaksi titrasi ditunjukkan dengan bantuan indikator . . . antara 25 mL larutan HCN dan 25 mL a. metil jingga (rentang pH= 3,2 – 4,4) larutan titran KOH adalah . . . . b. bromtimol biru (rentang pH= 6,0-7,6) c. bromfenol biru (rentang pH= 3,0–4,6) d. bromkresol hijau (rentang pH= 3,8 – 5,4) e. alizarin kuning (rentang pH= 10,1 – 12,0)