Anda di halaman 1dari 171

LAPORAN RAPOR PENDIDIKAN SD NEGERI KALIABU 03 TAHUN 2023

- Laporan ini berisi CAPAIAN SELURUH INDIKATOR satdik Anda sesuai hasil Asesmen Nasional (AN), Survei
Lingkungan PERINGKAT
Belajar (Sulingjar), surveikelompok
ATAS untuk alumni, dan survei nasional lainnya.
1-20% diperbarui 24 Mei 2023
PERINGKAT MENENGAH ATAS untuk kelompok 21-40%
No Indikator Capaian Skor Rapor Definisi Perubahan Skor Rapor Peringkat Peringkat Sumber
2023 Capaian Skor dari 2022 di Provinsi secara Data
Tahun Lalu Nasional

A.1 Kemamp Baik 87,5 Sebagian Tidak 87,5 Peringkat Peringkat Asesmen
uan (87,5% besar berubah menenga atas (1- Nasional:
literasi siswa peserta h atas 20%) Asesmen
Persentas sudah didik telah (21-40%) Kompeten
e peserta mencapai mencapai si
didik kompeten batas Minimum
berdasark si kompeten (Kemente
an minimum) si rian
kemampu minimum Pendidika
an dalam untuk n,
memaha literasi Kebudaya
mi, membaca an, Riset
menggun . dan
akan, Teknologi
merefleksi )
, dan
mengeval
uasi
beragam
jenis teks
(teks
informasi
onal dan
teks fiksi).
Proporsi Di atas 0,00% Peserta Turun 12,50%
peserta didik 100,00%
didik mampu
dengan menginte
kemampu grasikan
an literasi beberapa
di atas informasi
kompeten lintas
si teks,
minimum mengeval
uasi isi,
kualitas,
cara
penulisan
suatu
teks, dan
bersikap
reflektif
terhadap
isi teks.

Proporsi Mencapai 87,50% Peserta Naik 75,00%


peserta didik 16,67%
didik mampu
dengan membuat
kemampu interpreta
an literasi si dari
mencapai informasi
kompeten implisit
si yang ada
minimum dalam
teks,
mampu
membuat
simpulan
dari hasil
integrasi
beberapa
informasi
dalam
suatu
teks.
Proporsi Di bawah 12,50% Peserta Naik 0,00%
peserta didik 100,00%
didik mampu
dengan menemuk
kemampu an dan
an literasi mengamb
di bawah il
kompeten informasi
si eksplisit
minimum yang ada
dalam
teks serta
membuat
interpreta
si
sederhan
a.

Proporsi Jauh di 0,00% Peserta Turun 12,50%


peserta bawah didik 100,00%
didik belum
dengan mampu
kemampu menemuk
an literasi an dan
jauh di mengamb
bawah il
kompeten informasi
si eksplisit
minimum yang ada
dalam
ataupun
membuat
interpreta
si
sederhan
a.
A.1.1 Kompete 53,1 Turun 60,83 Peringkat Peringkat Asesmen
nsi 12,71% menenga menenga Nasional
membac h bawah h (41- (Kemente
a teks (61-80%) 60%) rian
informasi Pendidika
Kompeten n,
si peserta Kebudaya
didik an, Riset
dalam dan
memaha Teknologi
mi, )
menggun
akan,
merefleksi
, dan
mengeval
uasi teks
informasi
onal (non-
fiksi).

A.1.2 Kompete 60,95 Naik 57,77 Peringkat Peringkat Asesmen


nsi 5,50% menenga menenga Nasional
membac h (41- h atas (Kemente
a teks 60%) (21-40%) rian
sastra Pendidika
Kompeten n,
si peserta Kebudaya
didik an, Riset
dalam dan
memaha Teknologi
mi, )
menggun
akan,
merefleksi
, dan
mengeval
uasi teks
fiksi.
A.1.3 Kompete 65,97 Turun 66,52 Peringkat Peringkat Asesmen
nsi 0,83% menenga menenga Nasional
mengaks h (41- h atas (Kemente
es dan 60%) (21-40%) rian
menemu Pendidika
kan isi n,
teks (L1) Kebudaya
Kompeten an, Riset
si peserta dan
didik pada Teknologi
kemampu )
an
menemuk
an,
mengiden
tifikasi,
dan
mendeskr
ipsikan
suatu ide
atau
informasi
eksplisit
dalam
teks
informasi
onal (non-
fiksi) dan
sastra.
A.1.4 Kompete 56,06 Naik 53 Peringkat Peringkat Asesmen
nsi 5,77% menenga menenga Nasional
menginte h bawah h atas (Kemente
rpretasi (61-80%) (21-40%) rian
dan Pendidika
memaha n,
mi isi Kebudaya
teks (L2) an, Riset
Kompeten dan
si peserta Teknologi
didik pada )
kemampu
an
memband
ingkan
dan
mengontr
askan ide
atau
informasi
dalam
atau antar
teks,
membuat
kesimpula
n,
mengelo
mpokkan,
serta
mengomb
inasikan
ide dan
informasi
dalam
teks atau
antar teks
informasi
A.1.5 Kompete 49,85 Turun 60,13 Peringkat Peringkat Asesmen
nsi 17,10% menenga menenga Nasional
mengeva h bawah h (41- (Kemente
luasi dan (61-80%) 60%) rian
mereflek Pendidika
sikan isi n,
teks (L3) Kebudaya
Kompeten an, Riset
si peserta dan
didik pada Teknologi
kemampu )
an
menganal
isis,
mempredi
ksi, dan
menilai
konten,
bahasa,
dan
unsur-
unsur
dalam
teks
informasi
onal (non-
fiksi) dan
sastra.
A.2 Kemamp Sedang 62,5 40% - Tidak 62,5 Peringkat Peringkat Asesmen
uan (62,5% 70% berubah menenga menenga Nasional
numerasi siswa peserta h (41- h atas (Kemente
Persentas sudah didik telah 60%) (21-40%) rian
e peserta mencapai mencapai Pendidika
didik kompeten kompeten n,
berdasark si si Kebudaya
an minimum) minimum an, Riset
kemampu untuk dan
an dalam numerasi Teknologi
berpikir namun )
menggun perlu
akan upaya
konsep, mendoron
prosedur, g lebih
fakta, dan banyak
alat peserta
matemati didik
ka untuk dalam
menyeles mencapai
aikan kompeten
masalah si
sehari- minimum.
hari pada
berbagai
jenis
konteks
yang
relevan.

Proporsi Di atas 0,00% Peserta Turun 12,50%


peserta didik 100,00%
didik mampu
dengan bernalar
kemampu untuk
an menyeles
numerasi aikan
di atas masalah
kompeten kompleks
si serta non-
minimum rutin
berdasark
an
konsep
matemati
ka yang
dimilikinya
.
Proporsi Mencapai 62,50% Peserta Naik 50,00%
peserta didik 25,00%
didik mampu
dengan mengaplik
kemampu asikan
an konsep
numerasi matemati
mencapai k yang
kompeten dimiliki
si dalam
minimum konteks
yang lebih
beragam.

Proporsi Di bawah 37,50% Peserta Naik 25,00%


peserta didik 50,00%
didik memiliki
dengan kemampu
kemampu an dasar
an matemati
numerasi ka:
di bawah komputasi
kompeten dasar
si dalam
minimum bentuk
persamaa
n
langsung,
konsep
dasar
terkait
geometri
dan
statistika,
serta
menyeles
aikan
masalah
matemati
ka
sederhan
a yang
rutin.
Proporsi Jauh di 0,00% Peserta Turun 12,50%
peserta bawah didik 100,00%
didik hanya
dengan memiliki
kemampu kemampu
an an dasar
numerasi matemati
jauh di ka yang
bawah terbatas:
kompeten penguasa
si an
minimum konsep
yang
parsial
dan
keterampi
lan
komputasi
yang
terbatas.

A.2.1 Kompete 40,57 Turun 43,56 Peringkat Peringkat Asesmen


nsi pada 6,86% menenga menenga Nasional
domain h (41- h atas (Kemente
Bilangan 60%) (21-40%) rian
Kompeten Pendidika
si peserta n,
didik Kebudaya
dalam an, Riset
berpikir dan
menggun Teknologi
akan )
konsep,
prosedur,
fakta, dan
alat
matemati
ka pada
konten
bilangan
untuk
menyeles
aikan
masalah
sehari-
hari.
A.2.2 Kompete 44,25 Naik 41,71 Peringkat Peringkat Asesmen
nsi pada 6,09% menenga menenga Nasional
domain h bawah h atas (Kemente
Aljabar (61-80%) (21-40%) rian
Kompeten Pendidika
si peserta n,
didik Kebudaya
dalam an, Riset
berpikir dan
menggun Teknologi
akan )
konsep,
prosedur,
fakta, dan
alat
matemati
ka pada
konten
aljabar
untuk
menyeles
aikan
masalah
sehari-
hari.

A.2.3 Kompete 50,66 Naik 39,27 Peringkat Peringkat Asesmen


nsi pada 29,00% menenga atas (1- Nasional
domain h atas 20%) (Kemente
Geometri (21-40%) rian
Kompeten Pendidika
si peserta n,
didik Kebudaya
dalam an, Riset
berpikir dan
menggun Teknologi
akan )
konsep,
prosedur,
fakta, dan
alat
matemati
ka pada
konten
geometri
untuk
menyeles
aikan
masalah
sehari-
hari.
A.2.4 Kompete 48,63 Turun 50,1 Peringkat Peringkat Asesmen
nsi pada 2,93% menenga atas (1- Nasional
domain h (41- 20%) (Kemente
Data dan 60%) rian
Ketidakp Pendidika
astian n,
Kompeten Kebudaya
si peserta an, Riset
didik dan
dalam Teknologi
berpikir )
menggun
akan
konsep,
prosedur,
fakta, dan
alat
matemati
ka pada
konten
data dan
ketidakpa
stian
untuk
menyeles
aikan
masalah
sehari-
hari.

A.2.5 Kompete 45,78 Turun 51,67 Peringkat Peringkat Asesmen


nsi 11,40% menenga menenga Nasional
mengeta h bawah h (41- (Kemente
hui (L1) (61-80%) 60%) rian
Kompeten Pendidika
si peserta n,
didik pada Kebudaya
kemampu an, Riset
an dan
memaha Teknologi
mi fakta, )
proses,
konsep,
dan
prosedur.
A.2.6 Kompete 40,68 Naik 38,56 Peringkat Peringkat Asesmen
nsi 5,50% menenga menenga Nasional
menerap h bawah h atas (Kemente
kan (L2) (61-80%) (21-40%) rian
Kompeten Pendidika
si peserta n,
didik pada Kebudaya
kemampu an, Riset
an dan
menerapk Teknologi
an )
pengetah
uan dan
pemaham
an
tentang
fakta-
fakta,
relasi,
proses,
konsep,
prosedur,
dan
metode
pada
konten
bilangan
dengan
konteks
situasi
nyata
untuk
menyeles
aikan
masalah
atau
menjawab
A.2.7 Kompete 44,72 Naik 40,83 Peringkat Peringkat Asesmen
nsi 9,53% menenga atas (1- Nasional
menalar h (41- 20%) (Kemente
(L3) 60%) rian
Kompeten Pendidika
si peserta n,
didik pada Kebudaya
kemampu an, Riset
an dan
menganal Teknologi
isis data )
dan
informasi,
membuat
kesimpula
n, dan
memperlu
as
pemaham
an dalam
situasi
baru,
meliputi
situasi
yang tidak
diketahui
sebelumn
ya atau
konteks
yang lebih
kompleks.
A.3 Karakter Baik 56,83 Peserta Naik 55,6 Peringkat Peringkat Asesmen
Kecender didik 2,21% menenga atas (1- Nasional
ungan terbiasa h (41- 20%) (Kemente
peserta menerapk 60%) rian
didik an nilai- Pendidika
dalam nilai n,
bersikap karakter Kebudaya
dan pelajar an, Riset
berperilak pancasila dan
u yang Teknologi
berdasark berakhlak )
an nilai- mulia,
nilai bergotong
pelajar royong,
Pancasila mandiri,
yang kreatif
mencaku dan
p bernalar
beriman, kritis serta
bertakwa berkebine
kepada kaan
Tuhan global
YME, dan dalam
berakhlak kehidupa
mulia, n sehari
gotong- hari.
royong,
kreativitas
, nalar
kritis,
kebinekaa
n global,
serta
kemandiri
an.
A.3.1 Beriman, 59,86 Naik 56,61 Peringkat Peringkat Asesmen
Bertakwa 5,74% menenga atas (1- Nasional
kepada h atas 20%) (Kemente
Tuhan (21-40%) rian
yang Pendidika
Maha n,
Esa, dan Kebudaya
Berakhla an, Riset
k Mulia dan
Penerapa Teknologi
n ajaran )
agama
dan
kepercay
aan
dalam
kehidupa
n sehari-
hari
melalui
perbuatan
pada
manusia,
alam, dan
negara.

A.3.2 Gotong 65,63 Turun 69,26 Peringkat Peringkat Asesmen


Royong 5,24% menenga atas (1- Nasional
Keinginan h atas 20%) (Kemente
dan (21-40%) rian
pengalam Pendidika
an terlibat n,
secara Kebudaya
sukarela an, Riset
dalam dan
kegiatan Teknologi
yang )
menunjuk
kan
kepedulia
n untuk
kebaikan
bersama.
A.3.3 Kreativita 56,03 Turun 59,92 Peringkat Peringkat Asesmen
s 6,49% menenga atas (1- Nasional
Kesenang h atas 20%) (Kemente
an dan (21-40%) rian
pengalam Pendidika
an n,
menghasil Kebudaya
kan hal an, Riset
yang baru dan
dan Teknologi
berguna. )

A.3.4 Nalar 46,5 Turun 46,92 Peringkat Peringkat Asesmen


Kritis 0,90% bawah bawah Nasional
Kemauan (81- (81- (Kemente
dan 100%) 100%) rian
kebiasaan Pendidika
mengamb n,
il Kebudaya
keputusa an, Riset
n secara dan
logis Teknologi
berdasark )
an
berbagai
bukti dan
sudut
pandang
yang
beragam.
A.3.5 Kebineka 59,04 Naik 48,7 Peringkat Peringkat Asesmen
an global 21,23% menenga menenga Nasional
Ketertarik h (41- h atas (Kemente
an 60%) (21-40%) rian
terhadap Pendidika
budaya n,
yang Kebudaya
berbeda, an, Riset
kepedulia dan
n Teknologi
terhadap )
isu-isu
global,
serta
dukungan
terhadap
kesetaraa
n gender,
agama,
dan
budaya.

A.3.6 Kemandi 47,88 Turun 50,2 Peringkat Peringkat Asesmen


rian 4,62% menenga menenga Nasional
Kemauan h bawah h (41- (Kemente
dan (61-80%) 60%) rian
kebiasaan Pendidika
mengelol n,
a Kebudaya
perasaan, an, Riset
pikiran, dan
dan Teknologi
tindakan )
demi
mencapai
tujuan
pembelaj
aran.
C.1 Proporsi Capaian Tidak Nilai Tidak 42,86 Tidak Tidak Sistem
PTK Tidak Tersedia indikator Tersedia Tersedia Tersedia Informasi
bersertifi Tersedia ini tidak (karena (karena (karena Manajem
kat tersedia nilai tahun nilai tahun nilai tahun en
Jumlah ini tidak ini tidak ini tidak Tunjanga
guru dan tersedia) tersedia) tersedia) n
kepala (Kemente
sekolah di rian
sekolah Pendidika
yang n,
memiliki Kebudaya
sertifikat an, Riset,
dibagi dan
dengan Teknologi
total guru )
dan
kepala
sekolah
yang ada.

C.2 Proporsi Kurang 0 - Satuan Tidak Tidak Peringkat Peringkat Sistem


PTK Pendidika Tersedia Tersedia bawah bawah Informasi
penggera n: (karena (karena (81- (81- Manajem
k Sekolah nilai tahun nilai tahun 100%) 100%) en
Jumlah dengan lalu tidak lalu tidak Pengemb
guru dan KS/Wakil tersedia) tersedia) angan
kepala KS/KS Keprofesi
sekolah Penggera an
yang k belum Berkelanj
masuk ke berasal utan
dalam dari guru (Kemente
program penggera rian
guru k Pendidika
penggera - Daerah: n,
k dibagi Provinsi/K Kebudaya
total guru abupaten/ an, Riset,
dan Kota/Satu dan
kepala an Teknologi
sekolah. Pendidika )
n sedang
merintis
dalam
keikutsert
aan guru
penggera
k.
C.2.1 Proporsi Kurang 0 - Daerah: Tidak Tidak Peringkat Peringkat Sistem
guru Provinsi/K Tersedia Tersedia bawah bawah Informasi
yang ab/Kota (karena (karena (81- (81- Manajem
menjadi yang nilai tahun nilai tahun 100%) 100%) en
guru Merintis lalu tidak lalu tidak Pengemb
penggera dalam tersedia) tersedia) angan
k Kelulusan Keprofesi
Jumlah Program an
guru yang Pendidika Berkelanj
lulus n Guru utan
program Penggera (Kemente
guru k rian
penggera (Predikat Pendidika
k dibagi Lulusan n,
total guru. BAIK dan Kebudaya
Sedang). an, Riset,
dan
Teknologi
)

C.2.2 Proporsi Kurang 0,1 - Satuan Tidak Tidak Peringkat Peringkat Sistem
guru Pendidika Tersedia Tersedia menenga menenga Informasi
penggera n: (karena (karena h atas h atas Manajem
k yang Sekolah nilai tahun nilai tahun (21-40%) (21-40%) en
diangkat dengan lalu tidak lalu tidak Pengemb
menjadi KS/Wakil tersedia) tersedia) angan
Kepala KS/KS Keprofesi
Sekolah Penggera an
atau k belum Berkelanj
Wakil berasal utan
Kepala dari guru (Kemente
Sekolah penggera rian
Jumlah k Pendidika
lulusan - Daerah: n,
program Daerah Kebudaya
guru yang an, Riset,
penggera sedang dan
k di merintis Teknologi
daerah dalam )
yang keberada
diangkat an
menjadi KS/WA
kepala KS/ KS
sekolah Penggera
dibagi k di
jumlah sekolah.
lulusan
program
guru
penggera
k di
daerah
tsb
Provinsi =
SMA/SM
K/SLB
Kab/Kota
C.2.3 Proporsi Kurang 0,1 - Satuan Tidak Tidak Peringkat Peringkat Sistem
guru Pendidika Tersedia Tersedia menenga menenga Informasi
penggera n: (karena (karena h atas h atas Manajem
k yang Sekolah nilai tahun nilai tahun (21-40%) (21-40%) en
diangkat dengan lalu tidak lalu tidak Pengemb
menjadi Pengawa tersedia) tersedia) angan
Pengawa s Sekolah Keprofesi
s Penggera an
Jumlah k belum Berkelanj
lulusan berasal utan
program dari guru (Kemente
guru penggera rian
penggera k Pendidika
k di - Daerah: n,
daerah Daerah Kebudaya
yang yang an, Riset,
diangkat sedang dan
menjadi merintis Teknologi
pengawas dalam )
sekolah keberada
dibagi an
jumlah Pengawa
lulusan s Sekolah
program Penggera
guru k di
penggera sekolah.
k di
daerah
tsb
Provinsi =
SMA/SM
K/SLB
Kab/Kota
=
PAUD/SD
/SMP.
C.3 Pengala Baik 100 Provinsi/ Naik 10 Peringkat Peringkat Platform
man Kabupate 900,00% menenga atas (1- Merdeka
Pelatihan n/Kota/ h atas 20%) Mengajar
PTK Satuan (21-40%) (Kemente
Proporsi Pendidika rian
guru dan n sudah Pendidika
kepala maju n,
sekolah dalam Kebudaya
yang keikutsert an, Riset,
pernah aan guru dan
mengikuti dalam Teknologi
pelatihan pelatihan. ), Sistem
melalui Informasi
Platform Manajem
Merdeka en
Mengajar Pengemb
(PMM) angan
dan non- Keprofesi
PMM an
pada Berkelanj
pelatihan utan
kurikulum (Kemente
dan/atau rian
bidang Pendidika
pengetah n,
uan Kebudaya
bidang an, Riset,
studi, dan
pedagogi, Teknologi
manajeria )
l, atau
pelatihan
lain dikali
bobot
masing-
masing
pelatihan.
C.3.1 Partisipa Baik 100 Provinsi/ Naik 20 Peringkat Peringkat Platform
si dalam Kabupate 400,00% menenga atas (1- Merdeka
Platform n/Kota/ h (41- 20%) Mengajar
Merdeka Satuan 60%) (Kemente
Mengajar Pendidika rian
(proporsi n sudah Pendidika
) maju n,
Proporsi dalam Kebudaya
guru dan keikutsert an, Riset,
kepala aan guru dan
sekolah dalam Teknologi
yang pelatihan )
memanfa pengetah
atkan uan
Platform bidang
Merdeka studi.
Mengajar.
C.3.2 Pelatihan Baik 90 Provinsi/ Naik 0 Peringkat Peringkat Sistem
lainnya Kabupate 100,00% menenga menenga Informasi
(mengga n/Kota/ h atas h (41- Manajem
bungkan Satuan (21-40%) 60%) en
pelatihan Pendidika Pengemb
bid. n sudah angan
Studi, maju Keprofesi
pedagogi dalam an
, keikutsert Berkelanj
manajeri aan guru utan
al, dll) dalam (Kemente
Proporsi pelatihan rian
guru dan pengetah Pendidika
kepala uan n,
sekolah pedagogi Kebudaya
yang k. an, Riset,
mengikuti dan
pelatihan Teknologi
lainnya )
(menggab
ungkan
pelatihan
bidang
studi,
pedagogi,
manajeria
l, dll tidak
melalui
Platform
Merdeka
Mengajar)
.
D.1 Kualitas Baik 75,39 Pembelaj Naik 61,95 Peringkat Peringkat Asesmen
pembelaj aran 21,69% menenga atas (1- Nasional
aran menunjuk h atas 20%) (Kemente
Kualitas kan (21-40%) rian
pengelola kualitas Pendidika
an kelas yang n,
dan optimal Kebudaya
penyelen ditunjukka an, Riset
ggaraan n dengan dan
pembelaj suasana Teknologi
aran kelas )
interaktif yang
yang kondusif,
sesuai dukungan
dengan afektif
tujuan dan
pembelaj aktivasi
aran dan kognitif
karakteris dari guru
tik siswa. yang
konstruktif
.

D.1.1 Manajem 77,56 Naik 64,37 Peringkat Peringkat Asesmen


en kelas 20,49% menenga atas (1- Nasional
Pengelola h atas 20%) (Kemente
an kelas (21-40%) rian
yang Pendidika
menduku n,
ng Kebudaya
pembelaj an, Riset
aran serta dan
penerapa Teknologi
n )
pengharg
aan dan
sanksi
secara
proporsio
nal.
D.1.2 Dukunga 80,55 Naik 65,04 Peringkat Peringkat Asesmen
n 23,85% menenga atas (1- Nasional
psikologi h atas 20%) (Kemente
s (21-40%) rian
Praktik Pendidika
pembelaj n,
aran yang Kebudaya
memenuh an, Riset
i dan
kebutuha Teknologi
n )
psikologis
siswa
untuk
menumbu
hkan
kepercay
aan diri
dan
perasaan
diterima
tanpa
dibeda-
bedakan.

D.1.3 Metode 68,05 Naik 56,45 Peringkat Peringkat Asesmen


pembelaj 20,55% menenga atas (1- Nasional
aran h atas 20%) (Kemente
Praktik (21-40%) rian
pembelaj Pendidika
aran n,
interaktif Kebudaya
yang an, Riset
sesuai dan
dengan Teknologi
tujuan )
pembelaj
aran dan
karakteris
tik siswa.
D.2 Refleksi Baik 65,49 Guru aktif Naik 64,24 Peringkat Peringkat Asesmen
dan meningka 1,95% menenga atas (1- Nasional
perbaika tkan h atas 20%) (Kemente
n kualitas (21-40%) rian
pembelaj pembelaj Pendidika
aran oleh aran n,
guru setelah Kebudaya
Tingkat melakuka an, Riset
aktivitas n refleksi dan
refleksi pembelaj Teknologi
dan aran yang )
perbaikan telah
praktik lewat,
pembelaj mengeks
aran yang plorasi
dilakukan referensi
oleh guru. pengajara
n baru,
dan
berinovasi
menghadi
rkan
pembelaj
aran yang
memantik
keterlibat
an
peserta
didik.

D.2.1 Belajar 64,18 Naik 57,81 Peringkat Peringkat Asesmen


tentang 11,02% menenga atas (1- Nasional
pembelaj h atas 20%) (Kemente
aran (21-40%) rian
Aktivitas Pendidika
belajar n,
guru yang Kebudaya
bertujuan an, Riset
meningka dan
tkan Teknologi
pengetah )
uan dan
keterampi
lan
mengajar.
D.2.2 Refleksi 63,87 Turun 66,64 Peringkat Peringkat Asesmen
atas 4,16% menenga atas (1- Nasional
praktik h (41- 20%) (Kemente
mengajar 60%) rian
Perbaikan Pendidika
pembelaj n,
aran Kebudaya
berdasark an, Riset
an refleksi dan
yang Teknologi
dilakukan )
guru.

D.2.3 Penerapa 67,78 Naik 64,33 Peringkat Peringkat Asesmen


n praktik 5,36% menenga atas (1- Nasional
inovatif h atas 20%) (Kemente
Inovasi (21-40%) rian
pembelaj Pendidika
aran n,
berdasark Kebudaya
an refleksi an, Riset
yang dan
dilakukan Teknologi
guru. )
D.3 Kepemim Baik 60,7 Kepemim Naik 54,42 Peringkat Peringkat Asesmen
pinan pinan 11,54% menenga atas (1- Nasional
instruksi instruksio h atas 20%) (Kemente
onal nal yang (21-40%) rian
Tingkat visioner Pendidika
kepemim dengan n,
pinan mengacu Kebudaya
yang pada visi- an, Riset
menduku misi dan
ng sekolah Teknologi
perbaikan secara )
kualitas konsisten
pembelaj termasuk
aran, mengkom
dilihat dari unikasika
penjabara n visi-misi
n visi- kepada
misi, warga
penyusun sekolah
an sehingga
program perencan
pembelaj aan,
aran dan praktik
pengemb dan
angan asesmen
kurikulum pembelaj
sekolah. aran
berorienta
si
peningkat
an hasil
belajar
Peserta
didik
melalui
dukungan
program,
D.3.1 Visi-misi 54,6 Naik 52,16 Peringkat Peringkat Asesmen
sekolah 4,68% menenga atas (1- Nasional
Perumusa h atas 20%) (Kemente
n, (21-40%) rian
penyamp Pendidika
aian dan n,
penerapa Kebudaya
n visi-misi an, Riset
sekolah dan
untuk Teknologi
meningka )
tkan
kualitas
pembelaj
aran.
D.3.2 Pengelol 70,26 Naik 52,48 Peringkat Peringkat Asesmen
aan 33,88% atas (1- atas (1- Nasional
kurikulu 20%) 20%) (Kemente
m rian
sekolah Pendidika
Kemampu n,
an kepala Kebudaya
sekolah an, Riset
dalam dan
mengemb Teknologi
angkan )
dan
mengelol
a
kurikulum
yang
bertujuan
untuk
meningka
tkan
kualitas
proses
dan hasil
belajar
siswa.

D.3.3 Dukunga 57,23 Turun 58,61 Peringkat Peringkat Asesmen


n untuk 2,35% menenga menenga Nasional
refleksi h (41- h atas (Kemente
guru 60%) (21-40%) rian
Pemberia Pendidika
n n,
dukungan Kebudaya
kepada an, Riset
guru dan
untuk Teknologi
melakuka )
n refleksi
terhadap
proses
pembelaj
aran.
D.4 Iklim Baik 80,56 Satuan Naik 72,29 Peringkat Peringkat Asesmen
keamana pendidika 11,44% menenga atas (1- Nasional
n n memiliki h atas 20%) (Kemente
sekolah lingkunga (21-40%) rian
Kondisi n sekolah Pendidika
satuan yang n,
pendidika aman, Kebudaya
n yang terlihat an, Riset
kondusif dari dan
yang kesejahte Teknologi
memberik raan )
an rasa psikologis
aman yang baik
(secara dan
fisik dan rendahny
psikologis a kasus
), seperti perundun
tidak gan,
adanya hukuman
perundun fisik,
gan dan kekerasa
hukuman n seksual,
fisik. dan
penyalah
gunaan
narkoba.
Satuan
pendidika
n dapat
memperta
hankan
kualitas
warga
sekolah
dalam
mencega
h dan
D.4.1 Kesejaht 76,96 Naik 69,13 Peringkat Peringkat Asesmen
eraan 11,33% menenga atas (1- Nasional
psikologi h atas 20%) (Kemente
s (21-40%) rian
(wellbein Pendidika
g) murid n,
Perasaan Kebudaya
aman dan an, Riset
nyaman dan
secara Teknologi
psikologis )
yang
dialami
siswa di
sekolah
sehari-
hari.
D.4.2 Kesejaht 82,33 Turun 91,48 Peringkat Peringkat Asesmen
eraan 10,00% menenga atas (1- Nasional
psikologi h atas 20%) (Kemente
s (21-40%) rian
(wellbein Pendidika
g) guru n,
Perasaan Kebudaya
bahagia an, Riset
menjadi dan
guru yang Teknologi
didasarka )
n atas
kesempat
an untuk
mengemb
angkan
diri dan
memiliki
hubungan
baik
dengan
warga
sekolah.

D.4.3 Pemaha 69,27 Turun 84,3 Peringkat Peringkat Asesmen


man dan 17,83% atas (1- atas (1- Nasional
sikap 20%) 20%) (Kemente
terhadap rian
perundun Pendidika
gan n,
Pemaham Kebudaya
an dan an, Riset
sikap dan
guru Teknologi
terhadap )
segala
bentuk
penindas
an atau
kekerasa
n yang
dilakukan
secara
sengaja
oleh
satu/sekel
ompok
orang
yang lebih
"kuat" di
sekolah.
D.4.4 Pengala 100 Naik 85,71 Peringkat Peringkat Asesmen
man 16,67% atas (1- atas (1- Nasional
perundun 20%) 20%) (Kemente
gan rian
siswa Pendidika
Siswa n,
mengala Kebudaya
mi an, Riset
perundun dan
gan/bullyi Teknologi
ng dari )
guru atau
sesama
siswa di
sekolah.

D.4.5 Pemaha 63,6 Turun 70,57 Peringkat Peringkat Asesmen


man dan 9,88% bawah bawah Nasional
sikap (81- (81- (Kemente
terhadap 100%) 100%) rian
hukuman Pendidika
fisik n,
Pengetah Kebudaya
uan dan an, Riset
sikap dan
guru Teknologi
untuk )
menghind
ari
hukuman
fisik di
sekolah.

D.4.6 Pengala 100 Naik 60 Peringkat Peringkat Asesmen


man 66,67% menenga atas (1- Nasional
hukuman h atas 20%) (Kemente
fisik (21-40%) rian
siswa Pendidika
Hukuman n,
fisik yang Kebudaya
diterima an, Riset
oleh dan
siswa di Teknologi
sekolah. )
D.4.7 Pemaha 65,84 Naik 59,35 Peringkat Peringkat Asesmen
man dan 10,94% menenga atas (1- Nasional
sikap h (41- 20%) (Kemente
guru 60%) rian
tentang Pendidika
kekerasa n,
n seksual Kebudaya
Pengetah an, Riset
uan dan dan
keyakinan Teknologi
guru )
untuk
mengatas
i
kekerasa
n seksual
di
sekolah.

D.4.8 Pengala 80 Naik 71,43 Peringkat Peringkat Asesmen


man/ 12,00% menenga menenga Nasional
pengetah h (41- h atas (Kemente
uan 60%) (21-40%) rian
kekerasa Pendidika
n seksual n,
siswa Kebudaya
Pengalam an, Riset
an siswa dan
akan Teknologi
kekerasa )
n seksual
yang
dialami
oleh diri
sendiri
ataupun
orang lain
di
lingkunga
n sekolah.
D.4.9 Pemaha 77,24 Naik 61,29 Peringkat Peringkat Asesmen
man dan 26,02% menenga menenga Nasional
sikap h atas h atas (Kemente
guru (21-40%) (21-40%) rian
tentang Pendidika
rokok, n,
minuman Kebudaya
keras, an, Riset
dan dan
narkoba Teknologi
Pengetah )
uan dan
sikap
guru
terhadap
pencegah
an dan
penanggu
langan
penyalah
gunaan
narkoba,
rokok,
dan
minuman
keras di
lingkunga
n sekolah.
D.4.10 Pengala 66,67 Naik 20 Peringkat Peringkat Asesmen
man 233,35% menenga menenga Nasional
siswa h (41- h atas (Kemente
terkait 60%) (21-40%) rian
rokok, Pendidika
minuman n,
keras, Kebudaya
dan an, Riset
narkoba dan
Pengalam Teknologi
an siswa )
terkait
narkoba,
rokok,
dan
minuman
keras di
sekolah,
misalnya
dibujuk
untuk
mencoba,

menggun
akan,
membeli
atau
mengedar
kan.
D.6 Iklim Baik 76,08 Satuan Tidak Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
Kesetara Pendidika Tersedia Tersedia menenga menenga Nasional
an n secara (indikator (indikator h (41- h atas (Kemente
Gender aktif ini baru ini baru 60%) (21-40%) rian
Kondisi mensosial tersedia tersedia Pendidika
sekolah isasikan tahun tahun n,
yang dan 2023) 2023) Kebudaya
menunjuk menyuara an, Riset
kan kan dan
adanya dukungan Teknologi
pemaham akan )
an, pentingny
dukungan a
dan mewujudk
tindakan an
warga kesetaraa
sekolah n hak-hak
terhadap sipil antar
kesetaraa kelompok
n gender
kemampu dengan
an, hak, dasar
dan prinsip
kewajiban keadilan.
antara
laki-laki
dan
perempua
n.
D.6.1 Pemaha 55,86 Tidak Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
man dan Tersedia Tersedia menenga menenga Nasional
sikap (indikator (indikator h bawah h (41- (Kemente
warga ini baru ini baru (61-80%) 60%) rian
sekolah tersedia tersedia Pendidika
terhadap tahun tahun n,
kesetara 2023) 2023) Kebudaya
an an, Riset
gender dan
Pemaham Teknologi
an dan )
dukungan
terhadap
kesetaraa
n antara
laki-laki
dan
perempua
n,
misalnya
dalam hal
kemampu
an,
kesempat
an,
pemenuh
an hak,
dan
kewajiban
.
D.6.2 Perilaku 86,97 Tidak Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
warga Tersedia Tersedia menenga atas (1- Nasional
sekolah (indikator (indikator h (41- 20%) (Kemente
terhadap ini baru ini baru 60%) rian
kesetara tersedia tersedia Pendidika
an tahun tahun n,
gender 2023) 2023) Kebudaya
Tindakan an, Riset
yang dan
menduku Teknologi
ng )
kesetaraa
n
kemampu
an,
pemenuh
an hak
dan
kewajiban
antara
laki-laki
dan
perempua
n.
D.8 Iklim Baik 72,16 Satuan Naik 61,85 Peringkat Peringkat Asesmen
Kebineka pendidika 16,67% menenga atas (1- Nasional
an n sudah h (41- 20%) (Kemente
Kondisi mampu 60%) rian
sekolah menghadi Pendidika
yang rkan n,
menunjuk suasana Kebudaya
kan proses an, Riset
adanya pembelaj dan
sikap dan aran yang Teknologi
perilaku menjunju )
kepala ng tinggi
sekolah toleransi
dan guru agama/ke
dalam percayaa
menerapk n dan
an budaya;
toleransi mendapat
agama kan
dan pengalam
budaya an belajar
serta yang
komitmen berkualita
kebangsa s;
an. menduku
ng
kesetaraa
n
agama/ke
percayaa
n, dan
budaya;
serta
memperk
uat
nasionalis
me.
D.8.1 Toleransi 63,44 Naik 53,21 Peringkat Peringkat Asesmen
agama 19,23% menenga atas (1- Nasional
dan h atas 20%) (Kemente
budaya (21-40%) rian
Sikap dan Pendidika
perilaku n,
yang Kebudaya
menunjuk an, Riset
kan dan
penerima Teknologi
an dan )
pengharg
aan
terhadap
keragama
n agama
dan
budaya di
sekolah.

D.8.2 Komitme 90,04 Naik 76,78 Peringkat Peringkat Asesmen


n 17,27% menenga atas (1- Nasional
kebangs h atas 20%) (Kemente
aan (21-40%) rian
Kesetiaan Pendidika
pada n,
negara Kebudaya
dan an, Riset
kesediaan dan
menumbu Teknologi
hkan rasa )
kebangsa
an warga
sekolah.
D.8.3 Toleransi 62,99 Naik 55,56 Peringkat Peringkat Asesmen
dan 13,37% menenga menenga Nasional
kesetara h bawah h atas (Kemente
an siswa (61-80%) (21-40%) rian
Sikap Pendidika
menerima n,
dan Kebudaya
mengharg an, Riset
ai dan
keragama Teknologi
n agama )
dan
budaya di
sekolah

D.10 Iklim Baik 67,47 Satuan Naik 54,77 Peringkat Peringkat Asesmen
Inklusivit pendidika 23,19% atas (1- atas (1- Nasional
as n sudah 20%) 20%) (Kemente
Kondisi mampu rian
yang menghadi Pendidika
disediaka rkan n,
n oleh suasana Kebudaya
sekolah proses an, Riset
untuk pembelaj dan
menyedia aran yang Teknologi
kan menyedia )
layanan kan
bagi layanan
siswa yang
dengan ramah
disabilitas bagi
dan peserta
cerdas didik
istimewa dengan
dan disabilitas
berbakat dan
istimewa. cerdas
berbakat
istimewa.
D.10.1 Layanan 73,71 Turun 80,24 Peringkat Peringkat Asesmen
disabilita 8,14% menenga atas (1- Nasional
s h atas 20%) (Kemente
Pemberia (21-40%) rian
n layanan Pendidika
yang n,
sesuai Kebudaya
untuk an, Riset
anak dan
dengan Teknologi
disabilitas )
di
sekolah.

D.10.2 Layanan 56,66 Turun 61,52 Peringkat Peringkat Asesmen


sekolah 7,90% menenga atas (1- Nasional
untuk h atas 20%) (Kemente
murid (21-40%) rian
cerdas Pendidika
dan n,
bakat Kebudaya
istimewa an, Riset
Pemberia dan
n layanan Teknologi
yang )
sesuai
untuk
anak
cerdas
dan
berbakat
istimewa
di
sekolah.

D.10.3 Sikap 67,72 Naik 52,98 Peringkat Peringkat Asesmen


terhadap 27,82% atas (1- atas (1- Nasional
disabilita 20%) 20%) (Kemente
s rian
Penerima Pendidika
an dan n,
pengharg Kebudaya
aan an, Riset
terhadap dan
siswa Teknologi
dengan )
disabilitas
.
E.1 Partisipa Baik 84,92 Satuan Naik 70,82 Peringkat Peringkat Asesmen
si warga pendidika 19,91% menenga atas (1- Nasional
sekolah n telah h atas 20%) (Kemente
Keterlibat melibatka (21-40%) rian
an warga n orang Pendidika
sekolah tua dan n,
dalam murid Kebudaya
proses baik an, Riset
perencan dalam dan
aan, kegiatan Teknologi
pengemb akademik )
angan, maupun
dan non-
pelaksana akademik
an secara
kegiatan keseluruh
di an di
sekolah. satuan
pendidika
n.

E.1.1 Partisipa 82,54 Naik 68,32 Peringkat Peringkat Asesmen


si orang 20,81% atas (1- atas (1- Nasional
tua 20%) 20%) (Kemente
Sekolah rian
mengajak Pendidika
orang tua n,
untuk Kebudaya
berpartisi an, Riset
pasi dan
dalam Teknologi
perencan )
aan,
pengemb
angan,
dan
pelaksana
an
kegiatan
di
sekolah.
E.1.2 Partisipa 87,3 Naik 73,33 Peringkat Peringkat Asesmen
si murid 19,05% menenga menenga Nasional
Sekolah h (41- h atas (Kemente
mengajak 60%) (21-40%) rian
siswa Pendidika
untuk n,
berpartisi Kebudaya
pasi an, Riset
dalam dan
perencan Teknologi
aan, )
pengemb
angan,
dan
pelaksana
an
kegiatan
di
sekolah.

E.2 Proporsi Sedang 38,68 Satuan Naik 33,39 Peringkat Peringkat Asesmen
pemanfa pendidika 15,84% atas (1- atas (1- Nasional
atan n memiliki 20%) 20%) 2022
sumber proporsi
daya pemanfaa
sekolah tan
untuk sumber
peningka daya
tan mutu sekolah
Jumlah untuk
persentas peningkat
e nilai an mutu
pembelan yang
jaan non cukup.
personil
untuk
peningkat
an mutu
pembelaj
aran dan
GTK di
satuan
pendidika
n per
jenjang.
E.2.1 Proporsi Kurang 0 Satuan Turun 0,92 Peringkat Peringkat Sistem
pembela pendidika 100,00% menenga bawah Informasi
njaan n memiliki h (41- (81- Pengadaa
peningka proporsi 60%) 100%) n Sekolah
tan mutu pembelan dan
guru dan jaan Aplikasi
tenaga peningkat Rencana
kependid an mutu Kegiatan
ikan guru dan dan
Persentas tenaga Anggaran
e kependidi Sekolah
pembelan kan yang (Kemente
jaan rendah. rian
sekolah Pendidika
untuk n,
peningkat Kebudaya
an mutu an, Riset,
guru dan dan
tenaga Teknologi
kependidi )
kan dibagi
total
anggaran
sekolah
dalam
satu
tahun di
bos salur.
E.2.2 Proporsi Sedang 38,68 Satuan Naik 32,47 Peringkat Peringkat Sistem
pembela pendidika 19,13% atas (1- atas (1- Informasi
njaan n memiliki 20%) 20%) Pengadaa
non proporsi n Sekolah
personil pembelan dan
mutu jaan non- Aplikasi
pembelaj personil Rencana
aran mutu Kegiatan
Persentas pembelaj dan
e aran yang Anggaran
pembelan cukup. Sekolah
jaan (Kemente
sekolah rian
untuk non Pendidika
personil n,
kegiatan Kebudaya
pembelaj an, Riset,
aran dan
dibagi Teknologi
total )
anggaran
sekolah
dalam
satu
tahun di
bos salur.

E.3 Pemanfa Baik 70,29 Satuan Naik 0 Peringkat Peringkat Sistem


atan TIK pendidika 100,00% atas (1- atas (1- Informasi
untuk n memiliki 20%) 20%) Pengadaa
pengelol proporsi n Sekolah
aan pembelan dan
anggaran jaan dana Aplikasi
Nilai BOS Rencana
komposit secara Kegiatan
dari daring dan
pembelan yang Anggaran
jaan BOS tinggi. Sekolah
secara (Kemente
daring rian
dan Pendidika
pengguna n,
an SDS. Kebudaya
an, Riset,
dan
Teknologi
)
E.3.1 Proporsi Baik 40,58 Satuan Naik 0 Peringkat Peringkat Sistem
pembela pendidika 100,00% atas (1- atas (1- Informasi
njaan n memiliki 20%) 20%) Pengadaa
dana proporsi n Sekolah
BOS pembelan dan
secara jaan dana Aplikasi
daring BOS Rencana
Jumlah secara Kegiatan
pembelan daring dan
jaan dana yang Anggaran
BOS tinggi. Sekolah
melalui (Kemente
SIPLah rian
dibagi Pendidika
total n,
anggaran Kebudaya
dana an, Riset,
BOS yang dan
dibelanjak Teknologi
an dalam )
satu
tahun
anggaran.

E.3.2 Indeks Baik 100 Jumlah Tidak Tidak Peringkat Peringkat Sistem
penggun satuan Tersedia Tersedia menenga menenga Informasi
aan pendidika (karena (karena h (41- h atas Pengadaa
platform n yang nilai tahun nilai tahun 60%) (21-40%) n Sekolah
SDS membuat lalu tidak lalu tidak dan
sumberd laporan tersedia) tersedia) Aplikasi
aya tepat Rencana
sekolah - waktu di Kegiatan
ketepata platform dan
n waktu SDS Anggaran
dan tinggi. Sekolah
kelengka (Kemente
pan rian
pelapora Pendidika
n n,
Jumlah Kebudaya
sekolah an, Riset,
yang dan
membuat Teknologi
laporan )
tepat
waktu di
platform
SDS dan
lengkap.
E.5 Program Baik 90,05 Satuan Tidak Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
dan pendidika Tersedia Tersedia atas (1- atas (1- Nasional
kebijakan n telah (indikator (indikator 20%) 20%) (Kemente
sekolah melibatka ini baru ini baru rian
Program n orang tersedia tersedia Pendidika
dan tua dan tahun tahun n,
kebijakan murid 2023) 2023) Kebudaya
sekolah baik an, Riset
untuk dalam dan
mencega kegiatan Teknologi
h dan akademik )
menangg maupun
ulangi non-
perundun akademik
gan, secara
hukuman keseluruh
fisik, an di
kekerasa satuan
n seksual, pendidika
penyalah n.
gunaan
narkoba,
kesetaraa
n gender,
dan
intoleransi
.
E.5.1 Program 98,69 Tidak Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
dan Tersedia Tersedia atas (1- atas (1- Nasional
kebijakan (indikator (indikator 20%) 20%) (Kemente
sekolah ini baru ini baru rian
tentang tersedia tersedia Pendidika
perundun tahun tahun n,
gan 2023) 2023) Kebudaya
Ketersedi an, Riset
aan dan dan
penerapa Teknologi
n program )
serta
kebijakan
untuk
mencega
h dan
menangg
ulangi
segala
bentuk
penindas
an atau
kekerasa
n yang
dilakukan
secara
sengaja
oleh satu
atau
sekelomp
ok orang
yang lebih
'kuat' di
sekolah.
E.5.2 Program 78,59 Tidak Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
dan Tersedia Tersedia menenga atas (1- Nasional
kebijakan (indikator (indikator h atas 20%) (Kemente
sekolah ini baru ini baru (21-40%) rian
tentang tersedia tersedia Pendidika
hukuman tahun tahun n,
fisik 2023) 2023) Kebudaya
Ketersedi an, Riset
aan dan dan
penerapa Teknologi
n program )
serta
kebijakan
untuk
mencega
h
pengguna
an
hukuman
yang
mengakib
atkan
rasa sakit
secara
fisik bagi
siswa
yang
melakuka
n
pelanggar
an.
E.5.3 Program 91,88 Tidak Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
dan Tersedia Tersedia menenga atas (1- Nasional
kebijakan (indikator (indikator h atas 20%) (Kemente
sekolah ini baru ini baru (21-40%) rian
tentang tersedia tersedia Pendidika
kekerasa tahun tahun n,
n seksual 2023) 2023) Kebudaya
Ketersedi an, Riset
aan dan dan
penerapa Teknologi
n program )
serta
kebijakan
untuk
mencega
h dan
menangg
ulangi
perbuatan
yang
merendah
kan,
menghina
,
melecehk
an,
menyeran
g bagian
tubuh
atau
organ
reproduks
i
seseoran
g.
E.5.4 Program 94,2 Tidak Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
dan Tersedia Tersedia atas (1- atas (1- Nasional
kebijakan (indikator (indikator 20%) 20%) (Kemente
sekolah ini baru ini baru rian
tentang tersedia tersedia Pendidika
narkoba tahun tahun n,
Ketersedi 2023) 2023) Kebudaya
aan dan an, Riset
penerapa dan
n program Teknologi
serta )
kebijakan
untuk
mencega
h dan
menangg
ulangi
penyalah
gunaan
narkoba
dan zat
berbahay
a lainnya
(termasuk
rokok dan
minuman
keras).
E.5.5 Program 84,06 Tidak Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
dan Tersedia Tersedia atas (1- atas (1- Nasional
Kebijaka (indikator (indikator 20%) 20%) (Kemente
n ini baru ini baru rian
mengena tersedia tersedia Pendidika
i tahun tahun n,
kesetara 2023) 2023) Kebudaya
an an, Riset
gender dan
Ketersedi Teknologi
aan dan )
penerapa
n program
serta
kebijakan
yang
menduku
ng
kesetaraa
n antara
laki-laki
dan
perempua
n,
misalnya
dalam hal
kemampu
an,
kesempat
an,
pemenuh
an hak,
dan
kewajiban
.
E.5.6 Program 92,88 Tidak Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
dan Tersedia Tersedia atas (1- atas (1- Nasional
kebijakan (indikator (indikator 20%) 20%) (Kemente
mengena ini baru ini baru rian
i tersedia tersedia Pendidika
penangg tahun tahun n,
ulangan 2023) 2023) Kebudaya
dan an, Riset
pencega dan
han Teknologi
intoleran )
si di
sekolah
Ketersedi
aan dan
penerapa
n program
serta
kebijakan
tentang
pencegah
an dan
penanggu
langan
sikap
serta
perilaku
yang
menolak
keragama
n agama
dan
budaya di
sekolah.
LK. Analisis Delta Rapor Skor Rapor
IDENTIFIKASI
DEFINISI SKOR
SKOR CAPAIAN RAPOR
NO INDIKATOR CAPAIAN RAPOR 2022
2023
A.1 Kemampuan literasi Baik (87,5% Sebagian 87,5
Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan siswa besar
dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan sudah peserta
mengevaluasi beragam jenis teks (teks mencapai didik
informasional dan teks fiksi). kompetensi telah
minimum) mencapai
batas
kompeten
si
minimum
untuk
literasi
membaca
.

87,5
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi Di atas Peserta 12,50%
di atas kompetensi minimum didik
mampu
menginte
grasikan
beberapa
informasi
lintas
teks,
mengeval
uasi isi,
kualitas,
cara
0,00%
penulisan
suatu
teks, dan
bersikap
reflektif
terhadap
isi teks.

Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi Mencapai Peserta 75,00%


mencapai kompetensi minimum didik
mampu
membuat
interpreta
si dari
informasi
implisit
yang ada
dalam
teks,
mampu
membuat
simpulan
87,50% dari hasil
integrasi
beberapa
informasi
dalam
suatu
teks.
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi Di bawah Peserta 0,00%
di bawah kompetensi minimum didik
mampu
menemuk
an dan
mengamb
il
informasi
eksplisit
yang ada
dalam
12,50% teks serta
membuat
interpreta
si
sederhan
a.

Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi Jauh di Peserta 12,50%


jauh di bawah kompetensi minimum bawah didik
belum
mampu
menemuk
an dan
mengamb
il
informasi
eksplisit
yang ada
0,00% dalam
ataupun
membuat
interpreta
si
sederhan
a.

A.1.1 Kompetensi membaca teks informasi 60,83


Kompetensi peserta didik dalam memahami,
menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks 53,1
informasional (non-fiksi).
A.1.2 Kompetensi membaca teks sastra 57,77
Kompetensi peserta didik dalam memahami,
menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks 60,95
fiksi.
A.1.3 Kompetensi mengakses dan menemukan isi 66,52
teks (L1)
Kompetensi peserta didik pada kemampuan
menemukan, mengidentifikasi, dan 65,97
mendeskripsikan suatu ide atau informasi eksplisit
dalam teks informasional (non-fiksi) dan sastra.
A.1.4 Kompetensi menginterpretasi dan memahami 53
isi teks (L2)
Kompetensi peserta didik pada kemampuan
membandingkan dan mengontraskan ide atau
informasi dalam atau antar teks, membuat
56,06
kesimpulan, mengelompokkan, serta
mengombinasikan ide dan informasi dalam teks
atau antar teks informasional (non-fiksi) dan sastra.

A.1.5 Kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan 60,13


isi teks (L3)
Kompetensi peserta didik pada kemampuan
menganalisis, memprediksi, dan menilai konten, 49,85
bahasa, dan unsur-unsur dalam teks informasional
(non-fiksi) dan sastra.
A.2 Kemampuan numerasi Sedang 40% - 62,5
Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan (62,5% 70%
dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, siswa peserta
fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan sudah didik
masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks mencapai telah
yang relevan. kompetensi mencapai
minimum) kompeten
si
minimum
untuk
numerasi
namun
perlu
upaya
mendoro
ng lebih
banyak
peserta
62,5 didik
dalam
mencapai
kompeten
si
minimum.
Proporsi peserta didik dengan kemampuan Di atas Peserta 12,50%
numerasi di atas kompetensi minimum didik
mampu
bernalar
untuk
menyeles
aikan
masalah
kompleks
serta
0,00% non-rutin
berdasark
an
konsep
matemati
ka yang
dimilikiny
a.

Proporsi peserta didik dengan kemampuan Mencapai Peserta 50,00%


numerasi mencapai kompetensi minimum didik
mampu
mengapli
kasikan
konsep
matemati
k yang
62,50% dimiliki
dalam
konteks
yang
lebih
beragam.
Proporsi peserta didik dengan kemampuan Di bawah Peserta 25,00%
numerasi di bawah kompetensi minimum didik
memiliki
kemampu
an dasar
matemati
ka:
komputas
i dasar
dalam
bentuk
persamaa
n
langsung,
konsep
dasar
terkait
37,50%
geometri
dan
statistika,
serta
menyeles
aikan
masalah
matemati
ka
sederhan
a yang
rutin.

Proporsi peserta didik dengan kemampuan Jauh di Peserta 12,50%


numerasi jauh di bawah kompetensi minimum bawah didik
hanya
memiliki
kemampu
an dasar
matemati
ka yang
terbatas:
penguasa
an
0,00% konsep
yang
parsial
dan
keterampi
lan
komputas
i yang
terbatas.

A.2.1 Kompetensi pada domain Bilangan 43,56


Kompetensi peserta didik dalam berpikir
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat 40,57
matematika pada konten bilangan untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari.
A.2.2 Kompetensi pada domain Aljabar 41,71
Kompetensi peserta didik dalam berpikir
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat 44,25
matematika pada konten aljabar untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari.
A.2.3 Kompetensi pada domain Geometri 39,27
Kompetensi peserta didik dalam berpikir
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat 50,66
matematika pada konten geometri untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari.
A.2.4 Kompetensi pada domain Data dan 50,1
Ketidakpastian
Kompetensi peserta didik dalam berpikir
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat 48,63
matematika pada konten data dan ketidakpastian
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

A.2.5 Kompetensi mengetahui (L1) 51,67


Kompetensi peserta didik pada kemampuan
memahami fakta, proses, konsep, dan prosedur. 45,78

A.2.6 Kompetensi menerapkan (L2) 38,56


Kompetensi peserta didik pada kemampuan
menerapkan pengetahuan dan pemahaman
tentang fakta-fakta, relasi, proses, konsep,
prosedur, dan metode pada konten bilangan 40,68
dengan konteks situasi nyata untuk menyelesaikan
masalah atau menjawab pertanyaan.

A.2.7 Kompetensi menalar (L3) 40,83


Kompetensi peserta didik pada kemampuan
menganalisis data dan informasi, membuat
kesimpulan, dan memperluas pemahaman dalam 44,72
situasi baru, meliputi situasi yang tidak diketahui
sebelumnya atau konteks yang lebih kompleks.
A.3 Karakter Baik Peserta 55,6
Kecenderungan peserta didik dalam bersikap dan didik
berperilaku berdasarkan nilai-nilai pelajar terbiasa
Pancasila yang mencakup beriman, bertakwa menerapk
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, gotong- an nilai-
royong, kreativitas, nalar kritis, kebinekaan global, nilai
serta kemandirian. karakter
pelajar
pancasila
yang
berakhlak
mulia,
bergoton
g royong,
mandiri,
kreatif
dan
bernalar
56,83 kritis
serta
berkebine
kaan
global
dalam
kehidupa
n sehari
hari.

A.3.1 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha 56,61


Esa, dan Berakhlak Mulia
Penerapan ajaran agama dan kepercayaan dalam 59,86
kehidupan sehari-hari melalui perbuatan pada
manusia, alam, dan negara.
A.3.2 Gotong Royong 69,26
Keinginan dan pengalaman terlibat secara
sukarela dalam kegiatan yang menunjukkan 65,63
kepedulian untuk kebaikan bersama.
A.3.3 Kreativitas 59,92
Kesenangan dan pengalaman menghasilkan hal 56,03
yang baru dan berguna.
A.3.4 Nalar Kritis 46,92
Kemauan dan kebiasaan mengambil keputusan
secara logis berdasarkan berbagai bukti dan sudut 46,5
pandang yang beragam.
A.3.5 Kebinekaan global 48,7
Ketertarikan terhadap budaya yang berbeda,
kepedulian terhadap isu-isu global, serta dukungan 59,04
terhadap kesetaraan gender, agama, dan budaya.

A.3.6 Kemandirian 50,2


Kemauan dan kebiasaan mengelola perasaan,
pikiran, dan tindakan demi mencapai tujuan 47,88
pembelajaran.
D.1 Kualitas pembelajaran Baik Pembelaj 61,95
Kualitas pengelolaan kelas dan penyelenggaraan aran
pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan menunjuk
pembelajaran dan karakteristik siswa. kan
kualitas
yang
optimal
ditunjukk
an
dengan
suasana
kelas
yang
kondusif,
dukungan
afektif
dan
aktivasi
75,39 kognitif
dari guru
yang
konstrukti
f.

D.1.1 Manajemen kelas 64,37


Pengelolaan kelas yang mendukung pembelajaran
serta penerapan penghargaan dan sanksi secara 77,56
proporsional.
D.1.2 Dukungan psikologis 65,04
Praktik pembelajaran yang memenuhi kebutuhan
psikologis siswa untuk menumbuhkan 80,55
kepercayaan diri dan perasaan diterima tanpa
dibeda-bedakan.
D.1.3 Metode pembelajaran 56,45
Praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa. 68,05
D.4 Iklim keamanan sekolah Baik Satuan 72,29
Kondisi satuan pendidikan yang kondusif yang pendidika
memberikan rasa aman (secara fisik dan n memiliki
psikologis), seperti tidak adanya perundungan dan lingkunga
hukuman fisik. n sekolah
yang
aman,
terlihat
dari
kesejahte
raan
psikologis
yang baik
dan
rendahny
a kasus
perundun
gan,
80,56 hukuman
fisik,
kekerasa
n
seksual,
dan
penyalah
gunaan
narkoba.
Satuan
pendidika
n dapat
mempert
ahankan
kualitas
warga
sekolah
dalam
mencega
D.4.1 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) murid 69,13
Perasaan aman dan nyaman secara psikologis 76,96
yang dialami siswa di sekolah sehari-hari.
D.4.2 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) guru 91,48
Perasaan bahagia menjadi guru yang didasarkan
atas kesempatan untuk mengembangkan diri dan 82,33
memiliki hubungan baik dengan warga sekolah.

D.4.3 Pemahaman dan sikap terhadap perundungan 84,3


Pemahaman dan sikap guru terhadap segala
bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan
secara sengaja oleh satu/sekelompok orang yang 69,27
lebih "kuat" di sekolah.

D.4.4 Pengalaman perundungan siswa 85,71


Siswa mengalami perundungan/bullying dari guru 100
atau sesama siswa di sekolah.
D.4.5 Pemahaman dan sikap terhadap hukuman fisik 70,57
Pengetahuan dan sikap guru untuk menghindari
hukuman fisik di sekolah. 63,6

D.4.6 Pengalaman hukuman fisik siswa 60


Hukuman fisik yang diterima oleh siswa di sekolah. 100
D.4.7 Pemahaman dan sikap guru tentang kekerasan 59,35
seksual
Pengetahuan dan keyakinan guru untuk mengatasi 65,84
kekerasan seksual di sekolah.
D.4.8 Pengalaman/pengetahuan kekerasan seksual 71,43
siswa
Pengalaman siswa akan kekerasan seksual yang 80
dialami oleh diri sendiri ataupun orang lain di
lingkungan sekolah.
D.4.9 Pemahaman dan sikap guru tentang rokok, 61,29
minuman keras, dan narkoba
Pengetahuan dan sikap guru terhadap
pencegahan dan penanggulangan 77,24
penyalahgunaan narkoba, rokok, dan minuman
keras di lingkungan sekolah.

D.4.10 Pengalaman siswa terkait rokok, minuman 20


keras, dan narkoba
Pengalaman siswa terkait narkoba, rokok, dan
minuman keras di sekolah, misalnya dibujuk untuk 66,67
mencoba, menggunakan, membeli atau
mengedarkan.

D.8 Iklim Kebinekaan Baik Satuan 61,85


Kondisi sekolah yang menunjukkan adanya sikap pendidika
dan perilaku kepala sekolah dan guru dalam n sudah
menerapkan toleransi agama dan budaya serta mampu
komitmen kebangsaan. menghadi
rkan
suasana
proses
pembelaj
aran yang
menjunju
ng tinggi
toleransi
agama/ke
percayaa
n dan
budaya;
mendapat
72,16 kan
pengalam
an belajar
yang
berkualita
s;
menduku
ng
kesetaraa
n
agama/ke
percayaa
n, dan
budaya;
serta
memperk
uat
nasionalis
me.
D.8.1 Toleransi agama dan budaya 53,21
Sikap dan perilaku yang menunjukkan penerimaan
dan penghargaan terhadap keragaman agama dan 63,44
budaya di sekolah.
D.8.2 Komitmen kebangsaan 76,78
Kesetiaan pada negara dan kesediaan
menumbuhkan rasa kebangsaan warga sekolah. 90,04

D.8.3 Toleransi dan kesetaraan siswa 55,56


Sikap menerima dan menghargai keragaman 62,99
agama dan budaya di sekolah
elta Rapor Skor Rapor Pendidikan
BENAHI
DELTA PROGRAM
SKOR REFLEKSI (AKAR MASALAH)
KETERANGAN
RAPOR

1. Kompetensi membaca teks 1. Peningkatan


informasi kompetensi GTK dan
2. Kompetensi membaca teks kebijakan yang
sastra 3. menunjang kompetensi
Refleksi atas praktik mengajar membaca teks informasi
4. Belajar tentang 2.
pembelajaran 5. Visi- Peningkatan kompetensi
misi sekolah 6. guru dan kebijakan yang
Dukungan untuk refleksi guru menunjang kompetensi
7. Metode membaca teks sastra 3.
pembelajaran 8. Peningkatan kompetensi
Manajemen kelas GTK dan kebijakan yang
menunjang refleksi atas
praktik mengajar 4.
Peningkatan kompetensi
GTK dan kebijakan yang
menunjang belajar
Tidak tentang pembelajaran 5.
stag Peningkatan kompetensi
berubah
GTK dan kebijakan yang
menunjang penyusunan
dan implementasi visi-
misi sekolah 6.
Peningkatan kompetensi
GTK dan kebijakan yang
menunjang dukungan
untuk refleksi guru
7. Peningkatan
kompetensi GTK dan
kebijakan yang
menunjang aktivasi
kognitif 8.
Peningkatan kompetensi
GTK dan kebijakan yang
menunjang pengelolaan
kelas
100% Memburuk

16.67% Membaik
100% Memburuk

100% Membaik

12.71% Memburuk

5.50% Membaik

0.83% Membaik
5.77% Membaik

17.10% Memburuk

menunjang kemampuan
numerasi pada domain
bilangan 2.
Peningkatan kompetensi
GTK dan kebijakan yang
menunjang kemampuan
numerasi pada domain
aljabar 3.
Peningkatan kompetensi
GTK dan kebijakan yang
menunjang kompetensi
membaca informasi
1. Kompetensi pada domain 4. Peningkatan
Bilangan kompetensi GTK dan
2. Kompetensi pada domain kebijakan yang
Aljabar menunjang kompetensi
3. Kompetensi membaca teks membaca teks sastra
informasi 5. Peningkatan
Tidak 4. Kompetensi membaca teks kompetensi GTK dan
stag
berubah sastra kebijakan yang
5. Refleksi atas praktik menunjang refleksi atas
mengajar praktik
6. Belajar tentang pembelajaran 6. Peningkatan
7. Visi-misi sekolah kompetensi GTK dan
8. Dukungan kebijakan yang
untuk refleksi guru menunjang belajar
tentang pembelajaran
7. Peningkatan
kompetensi GTK dan
kebijakan yang
menunjang penyusunan
dan implementasi visi
misi sekolah 8.
Peningkatan kompetensi
GTK dan kebijakan yang
menunjang dukungan
untuk refleksi guru
100% Memburuk

25.00% Membaik
50.00% Membaik

100% Memburuk

6.86% Memburuk
6.09% Membaik

29.00% Membaik

2.93% Memburuk

11.40% Memburuk

5.50% Membaik

9.53% Membaik
bernalar kritis
2. Peningkatan
kompetensi GTK dan
kebijakan yang
mendukung sikap
mandiri
3. Peningkatan
kompetensi GTK dan
kebijakan yang
menunjang refleksi atas
praktik mengajar
4. Peningkatan
kompetensi GTK dan
kebijakan yang
1. Nalar Kritis menunjang belajar
2. Kemandirian tentang pembelajaran
3. Refleksi atas praktik mengajar 5. Peningkatan
4. Belajar kompetensi GTK dan
tentang pembelajaran kebijakan yang
2.21% Membaik
5. Visi-misi sekolah menunjang penyusunan
6. Dukungan untuk refleksi dan implementasi visi
guru 7. misi sekolah
Metode pembelajaran 8. 6. Peningkatan
Manajemen kelas kompetensi GTK dan
kebijakan yang
menunjang dukungan
untuk refleksi guru
7. Peningkatan
kompetensi GTK dan
kebijakan yang
menunjang aktivasi
kognitif
8. Peningkatan
kompetensi GTK dan
kebijakan yang
menunjang pengelolaan
kelas

Naik Membaik
5,74%

5.24% Memburuk

6.49% Memburuk

0.90% Memburuk

21.23% Membaik

4.62% Memburuk
1. Metode pembelajaran
2. Manajemen kelas
3. Refleksi atas praktik mengajar
4.
Belajar tentang pembelajaran
5. Visi-misi
sekolah 6.
Dukungan untuk refleksi guru 1. Peningkatan
kompentensi GTK dan
kebijakan yang
menunjang aktivasi
kognitif
2. Peningkatan
kompetensi GTK dan
kebijakan yang
menunjang pengelolaan
kelas
3. Peningkatan
21.69% Membaik kompetensi GTK dan
kebijakan yang
menunjang refleksi atas
praktik mengajar
4. Peningkatan
kompetensi GTK dan
kebijakan yang menunjan
belajar tentang
pembelajaran 5.
Peningkatan kompetensi
GTK dan kebijakan yang
menunjang penyusunan
dan implementasi visi
misi sekolah
6. Peningkatan
kompetensi GTK dan
kebijakan yang
menunjang dukungan
untuk refleksi guru

20.49% Membaik

23.85% Membaik

20.55% Membaik
1. Pemahaman dan sikap kekerasan seksual
terhadap hukuman fisik 3.Peningkatan
2. Pemahaman dan sikap guru kompetensi GTK dan
tentang kekerasan seksual 3. kebijakan yang
Toleransi dan kesetaraan siswa menunjang tercapainya
4. sikap insklusif
Toleransi agama dan budaya 4. Peningkatan
5. Visi-misi kompetensi GTK dan
sekolah 6.
kebijakan yang
Dukungan untuk refleksi guru
menunjang terciptanya
7. Program
toleransi agama dan
dan kebijakan sekolah tentang
budaya
5 Peningkatan
hukuman fisik 8. Program dan
kompetensi GTK dan
Kebijakan mengenai kesetaraan
kebijakan yang
gender
menunjang penyusunan
dan implementasi visi
dan misi
11.44% Membaik 6. Peningkatan
kompetensi GTK dan
kebijakan yang
menunjang dukungan
untuk refleksi guru
7. Peningkatan
kompetensi GTK dan
kebijakan yang
mndukung terlaksananya
program dan kebijakan
sekolah terkait hukuman
fisik 8.
Peningkatan kompetensi
GTK dan kebijakan yang
mendukung
terlaksananya program
dan kebijakan sekolah
terkait kesetaraan
gender

11.33% Membaik

10.00% Memburuk

17.83% Memburuk

16.67% Memburuk

9.88% Memburuk

66.67% Memburuk
10.94% Membaik

12.00% Memburuk

26.02% Membaik

233,35% Memburuk

1. Toleransi dan kesetaraan sikap inklusif 2.


siswa 2. Peningkatan kompetensi
Toleransi agama dan budaya GTK dan kebijakan yang
3. Pemahaman menunjang terciptanya
dan sikap warga sekolah toleransi agama dan
terhadap kesetaraan gender budaya 3. Peningkatan
4. Perilaku warga sekolah kompetensi GTK dan
terhadap kesetaraan gender 5. kebijakan yang
Pemahaman dan sikap terhadap
menunjang pemahaman
hukuman fisik 6.
dan sikap warga sekolah
Pemahaman dan sikap guru
terhadap kesetaraan
tentang kekerasan seksual 7.
gender 4.
Visi-misi sekolah 8.
Peningkatan kompetensi
GTK dan kebijakan yang
Dukungan untuk refleksi guru
menunjang pemahaman
dan sikap warga sekolah
terhadap ksetaraan
gender 5.
16.67% Membaik Peningkatan kompetensi
GTK dan kebijakan yang
menunjang pemahaman
dan sikap guru terhadap
hukuman fisik 6.
Peningkatan kompetensi
GTK dan kebijakan yang
menunjang pemahaman
dan sikap guru terhadap
kekerasan seksual 7.
Peningkatan kompetensi
GTK dan kebijakan yang
menunjang penyusunan
dan implementasi visi
misi sekolah 8.
Peningkatan kompetensi
GTK dan kebijakan yang
menunjang dukungan
untuk untuk refleksi guru

19.23% Membaik
17.27% Membaik

13.37% Membaik
BENAHI
KEGIATAN

1. Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan pembelajaran tentang teks inform


1. Satuan
Pendidikan melalui
GTK
mengimplementasi
kan pembelajaran
tentang teks
informasi yang
berkaitan erat
dengan
kemampuan literasi
siswa secara
keseluruhan 2.
Satuan Pendidikan
melalui GTK
mengimplementasi
kan pembelajaran
tentang teks sastra
yang berkaitan erat
dengan
kemampuan literasi
siswa secara
keseluruhan 3.
Satuan Pendidikan
melakukan
perbaikan
pembelajaran
berdasarkan refleksi
yang dilakukan guru
dan kepala sekolah
4. Satuan
Pendidikan melalui
GTK
mengimplementasi
kan pembelajaran
yang bermakna dan
berpusat pada
peserta didik
1. Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang kompetensi membaca teks
perbaikan
pembelajaranberda
sarkan refleksi yang
dilakukan guru dan
kepala sekolah
6. Satuan
pendidkan melalui
GTK
mengimplementasi
kan pembelajaran
yang bermakna dan
berpusat pada
peserta didik
7. Satuan
pendidikan
melakukan
perumusan,
penyampaian dan
penerapan visi misi
sekolah untuk
meningkatkan
kualitas
pembelajaran
dengan melibatkan
seluruh warga
sekolah 8.
Satuan pendidikan
melalui kepala
sekolah dan guru
yang terlibat dalam
manajemen sekolah
aktif memberikan
dukungan kepada
guru untuk
melakuakan refleksi
terhadap proses
pembelajaran
1. Nalar Kritis 2. Kemandirian 3. Refleksi atas praktik mengajar 4. Belajar tentang pembe
1. Satuan pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait Profil Pelajar Pancasila pada dime
1. satuan pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran untuk mendukung praktik pembelajaran interaktif
yang terlibat dalam
manajemen sekolah
aktif memberikan
dukungan kepada
guru untuk
melakukan refleksi
terhadap proses
pembelajaran
7. Satuan
Pendidikan
meningkatkan
kompetensi GTK
dengan
mempelajari konten
terkait bahaya
hukuman fisik dari
guru, pencegahan
dan mitigasi atas
insiden hukuman
fisik yang terjadi
dari guru 8.
Satuan Pendidikan
meningkatkan
kompetensi GTK
dengan
mempelajari konten
terkait definisi,
ragam konteks,
serta sikap
terhadap
kesetaraan
kemampuan, hak,
dan kewajiban laki-
laki dan perempuan
akan warga sekolah
terhadap
kesetaraan gender
1. Satuan Pendidikan melalui guru menunjukkan sikap penerimaan dan penghargaan terhadap keragaman karakter, latar b
elajaran tentang teks informasi yang berkaitan erat dengan kemampuan literasi siswa secara keseluruhan 2. Satuan Pendidikan melalu
kompetensi membaca teks informasi 2. Peningkatan kompetensi guru dan kebijakan yang menunjang kompetensi membaca teks sa
r 4. Belajar tentang pembelajaran 5. Visi-misi sekolah 6. Dukungan untuk refleksi guru 7. Metode pembelajaran 8. Manajemen ke
Pelajar Pancasila pada dimensi bernalar kritis 2. Satuan pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terk
ktik pembelajaran interaktif di sekolah 2. Satuan pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran terkait penerapan m
keragaman karakter, latar belakang, dan kondisi murid dalam proses pembelajaran 2. Satuan Pendidikan meningkatkan kompetens
Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan pembelajaran tentang teks sastra yang berkaitan erat dengan kemampuan lite
mpetensi membaca teks sastra 3. Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang refleksi atas praktik mengajar 4. Pen
elajaran 8. Manajemen kelas 9.
n mempelajari konten terkait Profil Pelajar Pancasila pada dimensi kemandirian 3. Satuan pendidikan melakukan perbaikan pembel
garan terkait penerapan manajemen kelas yang optimal 3. Satuan pendidikan melakukan perbaiakn pembelajaran berdasarkan refle
meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait sikap dan perilaku penghargaan terhadap keragaman agama dan
at dengan kemampuan literasi siswa secara keseluruhan 3. Satuan Pendidikan melakukan perbaikan pembelajaran berdasarkan refleks
praktik mengajar 4. Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang belajar tentang pembelajaran 5. Peningkatan kom
akukan perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi yang dilakukan guru 4. Satuan pendidikan melalui GTK mengimplementasika
elajaran berdasarkan refleksi yang dilakukan guru dan kepala sekolah 4. Satuan pendidikan melalui GTK mengimplementasikan pem
ap keragaman agama dan budaya di sekolah 3. Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajar
ajaran berdasarkan refleksi yang dilakukan guru dan kepala sekolah 4. Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan pembe
ajaran 5. Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang penyusunan dan implementasi visi-misi sekolah 6. Peningkata
GTK mengimplementasikan pembelajaran yang bermakna dan berpusat pada peserta didik 5. Satuan pendidikan melakukan pe
engimplementasikan pembelajaran yang bermakna dan berpusat pada peserta didik 5. Satuan pendidikan melakukan perumusan, pe
si GTK dengan mempelajari konten terkait definisi, ragam konteks, serta sikap terhadap kesetaraan kemampuan, hak, dan kewajiban la
gimplementasikan pembelajaran yang bermakna dan berpusat pada peserta didik 5. Satuan Pendidikan melakukan perumusan, peny
misi sekolah 6. Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang dukungan untuk refleksi guru 7. Peningkatan kompetens
pendidikan melakukan perumusan, penyampaian dan penerapan visi misi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang ad
melakukan perumusan, penyampaian dan penerapan visi misisekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melibatkan s
uan, hak, dan kewajiban laki-laki dan perempuan 4. Satuan Pendidikan melalui GTK mewujudkan tindakan yang mendukung keseta
lakukan perumusan, penyampaian dan penerapan visi-misi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melibatkan sel
7. Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang aktivasi kognitif 8. Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang m
tas pembelajaran yang ada di sekolah 6. Satuan pendidikan melalui kepala sekolah dan guru yang terlibat dalam manajemen seko
aran dengan melibatkan seluruh warga sekolah 6. Satuan pendidikan melalui kepala sekolah dan guru yang terlibat dalam manajen
n yang mendukung kesetaraan kemampuan, hak, dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan dalam proses pembelajaran 5. Sa
ran dengan melibatkan seluruh warga sekolah 6. Satuan pendidikan melalui kepala sekolah dan guru yang terlibat dalam manajemen
i GTK dan kebijakan yang menunjang pengelolaan kelas
bat dalam manajemen sekolah aktif memberikan dukungan kepada guru untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran 7.
ng terlibat dalam manajen sekolah aktif memberikan dukungan kepada guru untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
es pembelajaran 5. Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan pemahaman ke dalam sikap pencegahan dan penanggulang
erlibat dalam manajemen sekolah aktif memberikan dukungan kepada guru untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
proses pembelajaran 7. Satuan pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran untuk mendukung praktik pembelajar
dap proses pembelajaran
egahan dan penanggulangan hukuman fisik dalam proses pembelajaran 6. Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan
dap proses pembelajaran 7. Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran untuk mendukung praktik pembela
dukung praktik pembelajaran interaktif di sekolah 8. Satuan pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran terkait pe
n kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait definisi, ragam kasus, serta sikap tentang kekerasan seksual 7. Satuan Pend
endukung praktik pembelajaran interaktif di sekolah 8. Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran terkait p
n penganggaran terkait penerapan manajemen kelas yang optimal di sekolah
eksual 7. Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah dan guru yang terlibat dalam manajemen sekolah dengan m
an penganggaran terkait penerapan manajemen kelas yang optimal di sekolah
najemen sekolah dengan mempelajari konten terkait perumusan, penyampaian dan penerapan visi-misi sekolah untuk meningkatkan
olah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran 8. Satuan pendidikan meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru yang terl
ekolah dan guru yang terlibat dalam manajemen sekolah dengan mempelajari konten terkait pemberian dukungan kepada guru untuk
kungan kepada guru untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
LK. Analisis Delta Rapor Skor Rapor Pendidikan
IDENTIFIKASI
REFLEKSI (AKAR MASALAH)
NO INDIKATOR

A.1 Kemampuan literasi 1. Kompetensi membaca teks informasi


Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan
dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan
mengevaluasi beragam jenis teks (teks
informasional dan teks fiksi).

2. Kompetensi membaca teks sastra

3. Refleksi atas praktik mengajar

4. Belajar tentang pembelajaran

5. Visi-misi sekolah
6. Dukungan untuk refleksi guru

7. Metode pembelajaran

8. Manajemen kelas
A.1.4 Kompetensi menginterpretasi dan memahami
isi teks (L2)
Kompetensi peserta didik pada kemampuan
membandingkan dan mengontraskan ide atau
informasi dalam atau antar teks, membuat
kesimpulan, mengelompokkan, serta
mengombinasikan ide dan informasi dalam teks
atau antar teks informasional (non-fiksi) dan sastra.

A.1.5 Kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan


isi teks (L3)
Kompetensi peserta didik pada kemampuan
menganalisis, memprediksi, dan menilai konten,
bahasa, dan unsur-unsur dalam teks informasional
(non-fiksi) dan sastra.

A.2 Kemampuan numerasi 1. Kompetensi pada domain Bilangan


Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan
dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur,
fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks
yang relevan.

2. Kompetensi pada domain Aljabar


3. Kompetensi membaca teks informasi

4. Kompetensi membaca teks sastra

5. Refleksi atas praktik mengajar

6. Belajar tentang pembelajaran


7. Visi-misi sekolah

8. Dukungan untuk refleksi guru

A.3 Karakter Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang


Kecenderungan peserta didik dalam bersikap dan Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
berperilaku berdasarkan nilai-nilai pelajar
Pancasila yang mencakup beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, gotong-
royong, kreativitas, nalar kritis, kebinekaan global,
serta kemandirian.

Gotong Royong
Kreativitas

Nalar Kritis

Kebinekaan global

Kemandirian
Visi-misi sekolah

D.1 Kualitas pembelajaran 1. Metode pembelajaran


Kualitas pengelolaan kelas dan penyelenggaraan
pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik siswa.

2. Manajemen kelas

3. Belajar tentang pembelajaran


4. Visi-misi sekolah

5. Dukungan untuk refleksi guru

D.4 Iklim keamanan sekolah Kesejahteraan psikologis (wellbeing) murid


Kondisi satuan pendidikan yang kondusif yang
memberikan rasa aman (secara fisik dan
psikologis), seperti tidak adanya perundungan dan
hukuman fisik.

Pemahaman dan sikap terhadap perundungan

Pengalaman perundungan siswa


Pemahaman dan sikap terhadap hukuman fi

Pengalaman hukuman fisik siswa

Pemahaman dan sikap guru tentang kekera

Pengalaman/pengetahuan kekerasan seksual

Pemahaman dan sikap guru tentang


rokok, minuman keras, dan narkoba
D.8 Iklim Kebinekaan Toleransi agama dan budaya
Kondisi sekolah yang menunjukkan adanya sikap
dan perilaku kepala sekolah dan guru dalam
menerapkan toleransi agama dan budaya serta
komitmen kebangsaan.

Toleransi dan kesetaraan siswa


Pemahaman dan sikap warga sekolah
terhadap kesetaraan gender

Perilaku warga sekolah terhadap


kesetaraan gender
kor Rapor Pendidikan
BENAHI
PROGRAM KEGIATAN
REFLEKSI (AKAR MASALAH) TERPILIH

2. Kompetensi membaca teks sastra Peningkatan kompetensi Pemberdayaan Perpustakaan


GTK dan kebijakan yang
menunjang kompetensi
membaca teks informasi

4. Belajar tentang pembelajaran Peningkatan kompetensi Partisipasi dalam komunitas


GTK dan kebijakan yang belajar (KKG bersama
menunjang belajar tentang komunitas praktisi sekolah
pembelajaran penggerak

8. Manajemen kelas Peningkatan kompetensi Workshop peningkatan


GTK dan kebijakan yang kompetensi tutor tentang
menunjang pengelolaan metode/strategi
kelas
Peningkatan kompetensi GTK dan kebijaka Satuan Pendidikan KKG
meningkatkan kompetensi
GTK dengan mempelajari
konten pengembangan diri
untuk memahami bilangan,
aljabar, geometri, data, dan
ketidakpastian di Platform
Merdeka Mengajar

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan melalui Belajar melalui PMM
kebijakan yang menunjang kemampuan GTK mengimplementasikan
numerasi pada domain Aljabar pembelajaran tentang
bilangan, aljabar, geometri,
data, dan ketidakpastian
siswa secara keseluruhan
dengan mempelajari
inspirasinya di Platform
Merdeka Mengajar
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan Refleksi di Satuan Pendidikan
kebijakan yang menunjang refleksi atas meningkatkan kompetensi
praktik mengajar GTK dengan mempelajari
konten terkait kompetensi
refleksi untuk perbaikan
pembelajaran

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan sosialisasi Visi Misi Sekolah
kebijakan yang menunjang penyusunan melakukan perumusan, pada Warga sekolah
dan implementasi visi-misi sekolah penyampaian dan
penerapan visi-misi sekolah
untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran
dengan melibatkan seluruh
warga sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan pendidikan
kebijakan yang menunjang dukungan meningkatkan kompetensi
untuk refleksi guru kepala sekolah dan guru
yang terlibat dalam
manajemen sekolah
dengan mempelajari konten
terkait pemberian dukungan
kepada guru untuk
melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan Workshop KKG
kebijakan yang mendukung sikap bernalar meningkatkan kompetensi
kritis GTK dengan mempelajari
konten terkait Profil Pelajar
Pancasila untuk dimensi
Nalar Kritis

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan Workshop KKG


kebijakan yang mendukung sikap mandiri meningkatkan kompetensi
GTK dengan mempelajari
konten terkait Profil Pelajar
Pancasila untuk dimensi
Kemandirian
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan IHT di lembaga
kebijakan yang menunjang penyusunan meningkatkan kompetensi
dan implementasi visi-misi sekolah Kepala Sekolah dan guru
yang terlibat dalam
manajemen sekolah
dengan mempelajari konten
terkait perumusan,
penyampaian dan
penerapan visi-misi sekolah
untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran
eing) murid

p perundungan
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan Penguatan pendidikan
kebijakan yang menunjang pemahaman meningkatkan kompetensi karakter dan penumbuhan
dan sikap guru terhadap hukuman fisik GTK dengan mempelajari budi pekerti termasuk
konten terkait bahaya pencegahan dan
hukuman fisik dari guru, penanggulangan tindak
pencegahan dan mitigasi kekerasan, dan penguatan
atas insiden hukuman fisik kebhinnekaan di lingkungan
yang terjadi dari guru satuan pendidikan
mengundang nara sumber
dari kepolisian

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan Pengembangan diri terkait


kebijakan yang menunjang pemahaman meningkatkan kompetensi kekerasan seksual melalui
dan sikap guru terhadap kekerasan GTK dengan mempelajari PMM
seksual konten terkait definisi,
ragam kasus, serta sikap
tentang kekerasan seksual

Peningkatan kompetensi GTK dan


kebijakan yang menunjang pemahaman
dan sikap guru terhadap kekerasan
seksual
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan Mengunjungi situs yang
kebijakan yang menunjang terciptanya meningkatkan kompetensi terdapat disekitar sekolah
toleransi agama dan budaya GTK dengan mempelajari
konten terkait sikap dan
perilaku penghargaan
terhadap keragaman
agama dan budaya di
sekolah

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan Penguatan pendidikan


kebijakan yang menunjang terciptanya meningkatkan kompetensi karakter dan penumbuhan
sikap inklusif GTK dengan mempelajari budi pekerti, termasuk
konten terkait praktik pencegahan dan
pembelajaran interaktif penanggulangan tindak
yang sesuai dengan tujuan kekerasan, dan penguatan
pembelajaran dan kebhinekaan di lingkungan
karakteristik siswa Satuan Pendidikan
1.
Kompete
nsi
membaca
teks
informasi

2.
Kompete
nsi
membaca
teks
sastra

3. Refleksi
atas
praktik
mengajar
4.
Belajar
tentang
pembelaj
aran
5. Visi-
misi
sekolah

6.
Dukungan
untuk
refleksi
guru
7.
Metode
pembelaj
aran
8.
Manajem
en kelas
3.
Kompete
nsi
membaca
teks
informasi

4.
Kompete
nsi
membaca
teks
sastra
5. Refleksi
atas
praktik
mengajar
6.
Belajar
tentang
pembelaj
aran
7. Visi-
misi
sekolah

8.
Dukungan
untuk
refleksi
guru
1. Metode
pembelaj
aran

2.
Manajem
en kelas

3.
Manajem
en kelas

4.
Belajar
tentang
pembelaj
aran
5. Visi-
misi
sekolah

6.
Dukungan
1. Metode
untuk
pembelaj
refleksi
aran
guru
2.
Manajem
en kelas

3.
Belajar
tentang
pembelaj
aran
4. Visi-
misi
sekolah

5.
Dukungan
untuk
refleksi
guru
NO
LK. IRB. JENJANG PAUD

No. Identifikasi Refleksi


Nama Layanan yang AKAN Disediakan dan Akar Masalah
Ditingkatkan Kualitasnya (susun dalam kalimat singkat namun
menggambarkan kondisi yang ingin diatasi melalui
(1) kegiatan benahi)
(2)
(3)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Benahi
Kegiatan untuk peningkatan kualitas layanan
(untuk kegiatan benahi indikator prioritas, silahkan
menggunakan pilihan kegiatan yang terdapat pada
Tabel 6.)

(4)

Anda mungkin juga menyukai