Anda di halaman 1dari 13

104

Titrasi Asam-Basa

1. Penentuan Konsentrasi Asam atau Basa dengan Titrasi Asam-Basa


Titrasi adalah cara pengukuran untuk mengetahui kadar zat dalam suatu larutan
dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui jumlah dan
konsentrasinya.
Titrasi asam-basa berdasarkan reaksi penetralan asam-basa, sehingga untuk
mengetahui kadar larutan asam menggunakan larutan basa yang sudah diketahui volume
dan konsentrasinya. Larutan yang sudah diketahui konsentrasinya dengan tepat disebut
larutan baku atau larutan standar.
Larutan standar yang terdapat di dalam buret merupakan larutan yang diketahui
Konsentrasinya. Larutan ini disebut titran (pentiter), sedangkan larutan yang sedang
dititrasi disebut titrat.
Rumus untuk menghitung konsentrasi suatu asam ataupun basa (baik kuat atau
lemah) yang dititrasi adalah menggunakan rumus pengenceran.
mol asam = mol basa
V1 x M1 = V2 x M2
atau menggunakan rumus :
grek asam = grek basa
V1 x N1 = V2 x N2

Contoh soal 17 :
Untuk menetralkan 50 ml larutan NaOH dibutuhkan 20 ml larutan HCl 0,25 M dengan
menggunakan indikator fenolftalein (pp). Tentukan konsentrasi larutan NaOH!
Penyelesaian :
Diketahui : Vbasa = 50 ml
Vasam = 20 ml
Masam = 0,25 M
Ditanya : Mbasa = …..?
Jawab : Vasam x M asam = Vbasa x M basa
20 ml x 0,25 M = 50 ml x M basa
5 mmol = 50 ml x Mbasa
5 mmol
M2 =
50 ml
M2 = 0,1 M
Jadi, M NaOH setelah diencerkan = 0,1 M

2. Menentukan Kadar (%) Zat Melalui Titrasi Asam-Basa


massa zat A
Rumus : % zat A = x 100%
massa zat cuplikan
105

Catatan : massa cuplikan = massa keseluruhan dari suatu zat


Contoh soal 18 :
Sebanyak 0,5 gram cuplikan NaOH dilarutkan dalam air hingga volume 100 ml. Kemudian
sebanyak 25 ml larutan tersebut dititrasi dengan larutan H2SO4 0,1 N dan ternyata
diperlukan 20 ml larutan H2SO4 untuk mencapai titik ekuivalen. Tentukan kadar NaOH (Mr
= 40) dalam cuplikan tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : Gram cuplikan NaOH = 0,5 gram
V larutan NaOH = 100 ml = 0,1 liter
Vsampel NaOH = 25 ml = 0,025 liter
N H2SO4 = 0,1 N
V H2SO4 = 20 ml = 0,02 liter
Mr NaOH = 40
Ditanya : % NaOH = …..?
Jawab : ● Cara 1 :
jumlah grek
N=
volume
Grek H2SO4 = N H2SO4 x volume H2SO4
= 0,1 N x 0,02 liter
= 0,002 grek
Karena mencapai titik ekuivalen, berlaku :
grek asam = grek basa
maka : grek H2SO4 = grek NaOH = 0,002 grek
Jumlah grek = b x mol
grek NaOH
Mol NaOH =
b
0,002 grek
Mol NaOH =
1
= 0,002 mol
gram
Mol =
Mr
Gram NaOH = mol NaOH x Mr NaOH
Gram NaOH = 0,002 mol x 40 gram/mol = 0,08 gram
(ini adalah gram NaOH untuk sampel 25 ml)
Gram NaOH untuk cuplikan 100 ml adalah :
100 ml
Gram NaOH = x 0,08 gram = 0,32 gram
25 ml
massa zat A
% zat A = x 100%
massa zat cuplikan
0,32 gram
% NaOH dalam cuplikan = x 100% = 64%
0,5 gram
● Cara 2 :
N=a x M
N H 2 S O4 0,1 N
M H2SO4 =
a H 2 S O4
= 2
= 0,05 M
106

Mol = V x M
Mol H2SO4 = 0,02 liter x 0,05 M = 0,001 mol
Persamaan reaksi :
H2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + 2H2O
Koefisien NaOH
Mol NaOH = x mol H2SO4
Koefisien H 2 S O4
2
Mol NaOH = x 0,001 = 0,002 mol
1
Gram NaOH = Mol NaOH x Mr NaOH
Gram NaOH = 0,002 mol x 40 gram/mol = 0,08 gram
(ini adalah gram NaOH untuk sampel 25 ml)
Gram NaOH untuk cuplikan 100 ml adalah :
100 ml
Gram NaOH = x 0,08 gram = 0,32 gram
25 ml
massa zat A
% zat A = x 100%
massa zat cuplikan
0,32 gram
% NaOH dalam cuplikan = x 100% = 64%
0,5 gram
Jadi, kadar NaOH dalam cuplikan = 64%

3. Menentukan Indikator Yang Tepat Untuk Titrasi Asam-Basa


Pemilihan indikator asam-basa yang tepat untuk titrasi berdasarkan pH pada saat
titik ekuivalen yang terjadi dengan warna yang cukup tajam (tidak sulit membedakan
perubahan warna yang terjadi) dan trayek pH indikator tersebut bekerja pada pH titik
ekuivalen larutan asam-basa.
Tabel : Beberapa Indikator dan Trayek pH
Warna Dalam Warna Dalam
No Indikator Trayek pH
Larutan Asam Larutan Basa
1 Metil merah 4,2 – 6,3 Merah Kuning
2 Fenolftalein 8,3 – 10,0 Tak berwarna Merah
3 Brom timol biru 6,0 – 7,6 Kuning Biru

a. Asam kuat dengan basa kuat (pH pada titik ekuivalen = 7)


(Asam kuat ditetesi basa kuat atau sebaliknya)
Titrasi asam kuat dengan basa kuat, titik ekuivalen terjadi pada pH = 7 sehingga
indikator yang dapat digunakan adalah indikator yang memiliki trayek pH = 7 atau
mendekati pH = 7, seperti metil merah, brom timol biru, atau fenolftalein.
b. Asam kuat dan basa lemah
(1) Asam kuat ditetesi basa lemah
Titrasi asam kuat oleh basa lemah, titik ekuivalen terjadi pada pH < 7
sehingga indikator yang dapat digunakan adalah indikator yang memiliki
trayek pH < 7 atau mendekati pH < 7, seperti metil merah atau brom timol
biru.
107

(2) Basa lemah ditetesi asam kuat


Titrasi basa lemah oleh kuat, titik ekuivalen terjadi pada pH < 7
sehingga indikator yang dapat digunakan adalah indikator yang memiliki
trayek pH < 7 atau mendekati pH < 7, seperti metil merah.
c. Asam lemah dan basa kuat
(1) Asam lemah ditetesi basa kuat
Titrasi asam lemah oleh basa kuat, titik ekivalen terjadi pada pH > 7 sehingga
indikator yang dapat digunakan adalah indikator yang memiliki trayek pH > 7 atau
mendekati pH > 7, seperti fenolftalein. Indikator metil merah tidak dapat digunakan
karena indicator ini mengalami perubahan warna sebelum mencapai titik ekuivalen.
(2) Basa kuat ditetesi asam lemah
Titrasi asam lemah oleh basa kuat, titik ekivalen terjadi pada pH > 7
sehingga indikator yang dapat digunakan adalah indikator yang memiliki
trayek pH > 7 atau mendekati pH > 7, seperti fenolftalein.
d. Asam lemah dengan basa lemah (pH pada titik ekuivalen = 7)
Titrasi asam kuat oleh basa kuat, titik ekuivalen terjadi pada pH = 7 tetap
sulit untuk diamati karena tidak terdapat kenaikkan pH yang tajam, sehingga
tidak ada indikator yang cocok digunakan.

4. Menghitung pH larutan Pada Titrasi Asam-Basa dan Membuat Grafik Titrasi


Asam-Basa
a. Titrasi Asam Kuat-Basa Kuat
1. ● Jika mol asam kuat > 0 dan mol basa kuat = 0, maka : [H+] = a x M
2. ● Jika mol asam kuat = 0 dan mol basa kuat > 0, maka : [OH-] = b x M
3. ● Jika sisa mol asam kuat > 0 dan sisa mol basa kuat = 0, maka :
mol asam sisa
[H+] =
liter volume total
4. ● Jika sisa mol asam kuat = sisa mol basa kuat = 0, maka :
[H+] = [OH-] = 10-7
5. ● Jika sisa mol asam kuat = 0 dan sisa mol basa kuat > 0, maka :
mol basa sisa
[OH-] =
liter volume total

Contoh : Titrasi 50 ml larutan HCl 0,1 M oleh NaOH 0,1 M dengan


menggunakan indikator fenolftalein
Jawab :
● Sebelum penambahan larutan NaOH 0,1 M
Sebelum penambahan larutan NaOH 0,1 M, berarti larutan yang
mempengaruhi adalah larutan asam kuat, 50 ml HCl 0,1 M, karena mmol
asam kuat > 0 dan mmol basa kuat = 0, maka :
[H+] = a x M maka : [H+] = 1 x 0,1 M = 0,1 M = 10-1M
Sehingga pH larutan HCl tersebut adalah :
108

pH HCl = - log [H+] = - log 10-1 = 1

● Penambahan 10 ml larutan NaOH 0,1 M (Volume NaOH = 10 ml)


Dengan penambahan larutan NaOH, berarti menetralkan ion H+ oleh ion OH-
sehingga konsentrasi ion H+ berkurang. Karena mmol larutan HCl lebih besar
daripada mmol larutan NaOH sehingga mmol HCl masih bersisa, Rumus pH
sebelum titik ekuivalen yaitu :
50 ml HCl 0,1 M + 10 ml NaOH 0,1 M NaCl + H2O
= 5 mmol 10 ml x 0,1 M = 1 mmol
50 ml x 0,1 M
HCl + NaOH NaCl + H2O
Mula-mula 5 mmol 1 mmol - -
Bereaksi 1 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol
Sisa 4 mmol - 1 mmol 1 mmol
Karena, sisa mmol asam kuat = 4 mmol atau (>0) dan sisa mmol basa kuat = 0,
sehingga :
sisa asam 4 mmol
[H+] = maka, [H+] = = 0,07 M = 7 x 10-2 M
volume total 60 ml
pH larutan = - log [H+] = - log 7 x 10-2
pH larutan = 2 - log 7 = 1,18
atau dapat juga menggunakan rumus :
( V asam x M asam )−(V basa x M basa )
[H+] =
V asam +V basa
( 50 ml x 0,1 M )−(10 ml x 0,1 M )
[H+] =
50 ml+10 ml
5 mmol−1 mmol 4 mmol
[H+] = = = 0,07 M = 7 x 10-2 M
60 ml 60 ml
pH larutan = - log [H+] = - log 7 x 10-2 = 2 - log 7 = 1,18

● Penambahan 10 ml larutan NaOH 0,1 M berikutnya (Volume NaOH = 20 ml)


Karena mmol larutan HCl lebih besar daripada mmol larutan NaOH sehingga
mmol HCl masih bersisa, maka :
50 ml HCl 0,1 M + 20 ml NaOH 0,1 M NaCl + H2O
50 ml x 0,1 M = 5 mmol 20 ml x 0,1 M = 2 mmol

HCl + NaOH NaCl + H2O


Mula-mula 5 mmol 2mmol - -
Bereaksi 2 mmol 2 mmol 2 mmol 2 mmol
Sisa 3 mmol - 2 mmol 2 mmol
Karena, sisa mmol asam kuat = 3 mmol atau (>0) dan sisa mmol basa kuat = 0,
sehingga :
109

sisa asam 3 mmol


[H+] = maka, [H+] = = 0,04 M = 4 x 10-2 M
volume total 70 ml
pH larutan = - log [H+] = - log 4 x 10-2
pH larutan = 2 - log 4 = 1,37
atau dapat juga menggunakan rumus :
( V asam x M asam )−(V basa x M basa )
[H+] =
V asam +V basa
( 50 ml x 0,1 M )−(20 ml x 0,1 M )
[H+] =
50 ml+20 ml
5 mmol−2 mmol 3 mmol
[H+] = = = 0,04 M = 4 x 10-2 M
70 ml 70 ml
pH larutan = - log [H+] = - log 4 x 10-2 = 2 - log 4 = 1,37

● Penambahan 10 ml larutan NaOH 0,1 M berikutnya (volume NaOH = 30 ml)


Karena mmol larutan HCl lebih besar daripada mmol larutan NaOH sehingga
mmol HCl masih bersisa, maka :
50 ml HCl 0,1 M + 30 ml NaOH 0,1 M NaCl + H2O
50 ml x 0,1 M = 5 mmol 30 ml x 0,1 M = 3 mmol
HCl + NaOH NaCl + H2O
Mula-mula 5 mmol 3 mmol - -
Bereaksi 3 mmol 3 mmol 3 mmol 3 mmol
Sisa 2 mmol - 3 mmol 3 mmol
Karena, sisa mmol asam kuat = 2 mmol atau (>0) dan sisa mmol basa kuat = 0,
sehingga :
sisa asam 2mmol
[H+] = maka, [H+] = = 0,025 M = 25 x 10-3 M
volume total 80 ml
pH larutan = - log [H+] = - log 25 x 10-3
pH larutan = 3 - log 25 = 1,60

atau dapat juga menggunakan rumus :


( V asam x M asam )−(V basa x M basa )
[H+] =
V asam +V basa
( 50 ml x 0,1 M )−(30 ml x 0,1 M )
[H+] =
50 ml+30 ml
5 mmol−3 mmol 2mmol
[H+] = = = 0,025 M = 25 x 10-3 M
80 ml 80 ml
pH larutan = - log [H+] = - log 25 x 10-3 = 3 - log 25 = 1,60

● Penambahan 10 ml larutan NaOH 0,1 M berikutnya (volume NaOH = 40 ml)


Karena mmol larutan HCl lebih besar daripada mmol larutan NaOH sehingga
110

mmol HCl masih bersisa, maka :


50 ml HCl 0,1 M + 40 ml NaOH 0,1 M NaCl + H2O
50 ml x 0,1 M = 5 mmol 40 ml x 0,1 M = 4 mmol
HCl + NaOH NaCl + H2O
Mula-mula 5 mmol 4 mmol - -
Bereaksi 4 mmol 4 mmol 4 mmol 4 mmol
Sisa 1 mmol - 4 mmol 4 mmol
Karena, sisa mmol asam kuat = 1 mmol atau (>0) dan sisa mmol basa kuat = 0,
sehingga :
sisa asam 1mmol
[H+] = maka, [H+] = = 0,011 M = 11 x 10-3 M
volume total 90 ml
pH larutan = - log [H+] = - log 11 x 10-3
pH larutan = 3 - log 11 = 1,95
atau dapat juga menggunakan rumus :
( V asam x M asam )−(V basa x M basa )
[H+] =
V asam +V basa
( 50 ml x 0,1 M )−(40 ml x 0,1 M )
[H+] =
50 ml+ 40 ml
5 mmol−4 mmol 1mmol
[H+] = = = 0,011 M = 11 x 10-3 M
90 ml 90 ml
pH larutan = - log [H+] = - log 11 x 10-3 = 3 - log 11 = 1,95

● Penambahan 10 ml larutan NaOH 0,1 M berikutnya (volume NaOH = 50 ml)


Karena jumlah mmol HCl = mmol NaOH, berarti tepat pada titik ekuivalen
sehingga pH campuran = 7 (larutan bersifat netral).
50 ml HCl 0,1 M + 50 ml NaOH 0,1 M NaCl + H2O
50 ml x 0,1 M = 5 mmol 50 ml x 0,1 M = 5 mmol
HCl + NaOH NaCl + H2O
Mula-mula 5 mmol 5 mmol - -
Bereaksi 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Sisa - - 5 mmol 5 mmol
Karena, sisa mmol asam kuat = sisa mmol basa kuat = 0, sehingga :
[H+] = [OH-] = 10-7
pH = pOH = 7

● Penambahan 10 ml larutan NaOH 0,1 M berikutnya (volume NaOH = 60 ml)


Karena mmol larutan HCl lebih kecil daripada mmol larutan NaOH sehingga
mmol NaOH masih bersisa, maka :
50 ml HCl 0,1 M + 60 ml NaOH 0,1 M NaCl + H2O
50 ml x 0,1 M = 5 mmol 60 ml x 0,1 M = 6 mmol
111

HCl + NaOH NaCl + H2O


Mula-mula 5 mmol 6 mmol - -
Bereaksi 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Sisa - 1 mmol 5 mmol 5 mmol
Karena, sisa mmol asam kuat = 0 dan sisa mmol basa kuat = 1 mmol atau (>0),
sehingga :
sisabasa 1mmol
[OH-] = maka, [OH-] = = 0,009 M = 9 x 10-3 M
volume total 110 ml
[pOH] = - log [OH-] = - log 9 x 10-3
[pOH] = 3 – log 9 = 2,046
karena, pH larutan = 14 – pOH
pH larutan = 14 – 2,046 = 11,96
atau dapat juga menggunakan rumus :
( V basa x M basa ) −(V asam x M asam )
[OH-] =
V basa +V asam
( 60 ml x 0,1 M )−(50 ml x 0,1 M )
[OH-] =
60 ml+50 ml
6 mmol−5 mmol 1mmol
[OH-] = = = 0,009 M = 9 x 10-3 M
110 ml 110 ml
[pOH] = - log [OH-] = - log 9 x 10-3 = 3 – log 9 = 2,046
pH larutan = 14 – pOH
pH larutan = 14 – 2,046 = 11,96

● Penambahan 10 ml larutan NaOH 0,1 M berikutnya (volume NaOH = 70 ml)


Karena mmol larutan HCl lebih kecil daripada mmol larutan NaOH sehingga
mmol NaOH masih bersisa, maka :
50 ml HCl 0,1 M + 70 ml NaOH 0,1 M NaCl + H2O
50 ml x 0,1 M = 5 mmol 70 ml x 0,1 M = 7 mmol
HCl + NaOH NaCl + H2O
Mula-mula 5 mmol 7 mmol - -
Bereaksi 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Sisa - 2 mmol 5 mmol 5 mmol
Karena, sisa mmol asam kuat = 0 dan sisa mmol basa kuat = 2 mmol atau (>0),
sehingga :
sisabasa 2mmol
[OH-] = maka, [OH-] = = 0,017 M = 17 x 10-3 M
volume total 120 ml
[pOH] = - log [OH-] = - log 17 x 10-3
[pOH] = 3 – log 17 = 1,780
karena, pH larutan = 14 – pOH
pH larutan = 14 – 1,780 = 12,22
112

atau dapat juga menggunakan rumus :


( V basa x M basa ) −(V asam x M asam )
[OH-] =
V basa +V asam
( 70 ml x 0,1 M )−(50 ml x 0,1 M )
[OH-] =
70 ml+50 ml
7 mmol−5 mmol 2mmol
[OH-] = = = 0,017 M = 17 x 10-3 M
120 ml 120 ml
[pOH] = - log [OH-] = - log 17 x 10-3 = 3 – log 17 = 1,780
pH larutan = 14 – pOH
pH larutan = 14 – 1,780 = 12,22

● Penambahan 10 ml larutan NaOH 0,1 M berikutnya (volume NaOH = 80 ml)


Karena mmol larutan HCl lebih kecil daripada mmol larutan NaOH sehingga
mmol NaOH masih bersisa, maka :
50 ml HCl 0,1 M + 80 ml NaOH 0,1 M NaCl + H2O
50 ml x 0,1 M = 5 mmol 80 ml x 0,1 M = 8 mmol
HCl + NaOH NaCl + H2O
Mula-mula 5 mmol 8 mmol - -
Bereaksi 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Sisa - 3 mmol 5 mmol 5 mmol
Karena, sisa mmol asam kuat = 0 dan sisa mmol basa kuat = 3 mmol atau (>0),
sehingga :
sisabasa 3 mmol
[OH-] = maka, [OH-] = = 0,023 M = 23 x 10-3 M
volume total 130 ml
[pOH] = - log [OH-] = - log 23 x 10-3
[pOH] = 3 – log 23 = 1,640
karena, pH larutan = 14 – pOH
pH larutan = 14 – 1,640 = 12,36

atau dapat juga menggunakan rumus :


( V basa x M basa ) −(V asam x M asam )
[OH-] =
V basa +V asam
( 80 ml x 0,1 M )−( 50 ml x 0,1 M )
[OH-] =
80 ml+50 ml
8 mmol−5 mmol 3 mmol
[OH-] = = = 0,023 M = 23 x 10-3 M
130 ml 130 ml
[pOH] = - log [OH-] = - log 23 x 10-3 = 3 – log 23 = 1,640
pH larutan = 14 – pOH
pH larutan = 14 – 1,640 = 12,36

● Penambahan 10 ml larutan NaOH 0,1 M berikutnya (volume NaOH = 90 ml)


113

Karena mmol larutan HCl lebih kecil daripada mmol larutan NaOH sehingga
mmol NaOH masih bersisa, maka :
50 ml HCl 0,1 M + 90 ml NaOH 0,1 M NaCl + H2O
50 ml x 0,1 M = 5 mmol 90 ml x 0,1 M = 9 mmol
HCl + NaOH NaCl + H2O
Mula-mula 5 mmol 9 mmol - -
Bereaksi 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Sisa - 4 mmol 5 mmol 5 mmol
Karena, sisa mmol asam kuat = 0 dan sisa mmol basa kuat = 4 mmol atau (>0),
sehingga :
sisabasa 4 mmol
[OH-] = maka, [OH-] = = 0,029 M = 29 x 10-3 M
volume total 140 ml
[pOH] = - log [OH-] = - log 29 x 10-3
[pOH] = 3 – log 29 = 1,540
karena, pH larutan = 14 – pOH
pH larutan = 14 – 1,540 = 12,46
atau dapat juga menggunakan rumus :
( V basa x M basa ) −(V asam x M asam )
[OH-] =
V basa +V asam
( 90 ml x 0,1 M )−(50 ml x 0,1 M )
[OH-] =
90 ml+50 ml
9 mmol−5 mmol 4 mmol
[OH-] = = = 0,029 M = 29 x 10-3 M
130 ml 140 ml
[pOH] = - log [OH-] = - log 29 x 10-3 = 3 – log 29 = 1,540
pH larutan = 14 – pOH
pH larutan = 14 – 1,540 = 12,46

● Penambahan 10 ml larutan NaOH 0,1 M berikutnya (volume NaOH = 100 ml)


Karena mmol larutan HCl lebih kecil daripada mmol larutan NaOH sehingga
mmol NaOH masih bersisa, maka :
50 ml HCl 0,1 M + 100 ml NaOH 0,1 M NaCl + H2O
50 ml x 0,1 M = 5 mmol 100 ml x 0,1 M = 10 mmol
HCl + NaOH NaCl + H2O
Mula-mula 5 mmol 10 mmol - -
Bereaksi 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Sisa - 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Karena, sisa mmol asam kuat = 0 dan sisa mmol basa kuat = 5 mmol atau (>0),
sehingga :
sisabasa 5 mmol
[OH-] = maka, [OH-] = = 0,033 M = 33 x 10-3 M
volume total 150 ml
[pOH] = - log [OH-] = - log 33 x 10-3
[pOH] = 3 – log 33 = 1,480
114

karena, pH larutan = 14 – pOH


pH larutan = 14 – 1,480 = 12,52
atau dapat juga menggunakan rumus :
( V basa x M basa ) −(V asam x M asam )
[OH-] =
V basa +V asam
( 100 ml x 0,1 M )−(50 ml x 0,1 M )
[OH-] =
90 ml+50 ml
10 mmol−5 mmol 5 mmol
[OH-] = = = 0,033 M = 33 x 10-3 M
150 ml 150 ml
[pOH] = - log [OH-] = - log 33 x 10-3 = 3 – log 33 = 1,480
pH larutan = 14 – pOH
pH larutan = 14 – 1,480 = 12,52

Tabel : Volume NaOH dan pH larutan


Volume HCl Volume NaOH pH larutan Sifat Larutan Keterangan
50 ml 0 ml 1,00 Asam pH larutan ditentukan oleh HCl
50 ml 10 ml 1,17 Asam
50 ml 20 ml 1,37 Asam pH larutan ditentukan oleh sisa
50 ml 30 ml 1,60 Asam HCl
50 ml 40 ml 1,95 Asam
50 ml 50 ml 7,00 Netral [H+] = [OH-]
50 ml 60 ml 11,96 Basa
50 ml 70 ml 12,22 Basa
pH larutan ditentukan oleh
50 ml 80 ml 12,36 Basa NaOH berlebih
50 ml 90 ml 12,46 Basa
50 ml 100 ml 12,52 Basa

Gambar : Kurva Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat

Latihan 1 :
Titrasi 50 ml larutan NaOH 0,1 M oleh HCl 0,1 M dengan menggunakan
indikator fenolftalein. Hitunglah pH larutan sebelum penambahan larutan HCl dan setelah
penambahan larutan HCl 0,1 M dan buat kurva titrasinya.

b. Titrasi Asam Kuat-Basa Lemah


115

1. ● Jika mol asam kuat > 0 dan mol basa lemah = 0, maka : [H+] = a x M
2. ● Jika mol asam kuat = 0 dan mol basa lemah > 0, maka : [OH-] = √ K b x M
3. ● Jika sisa mol asam kuat > 0 dan sisa mol basa lemah = 0, maka :
mol asam sisa
[H+] =
liter volume total
4. ● Jika sisa mol asam kuat = sisa mol basa lemah = 0, maka :


Kw Kw
[H+] = √ K h x [G] , karena Kh =
Kb
, maka [H+] = x [G]
Kb
(merupakan rumus larutan hidrolisis yang bersifat asam)
5. ● Jika sisa mol asam kuat = 0 dan sisa mol basa lemah > 0, maka :
[basa sisa]
[OH-] = Kb x …….. (rumus larutan penyangga basa)
[Garam]

Latihan 2 :
Titrasi 50 ml larutan HCl 0,1 M oleh NH4OH 0,1 M dengan menggunakan
indikator metil merah. Hitunglah pH larutan sebelum penambahan larutan NH4OH dan
setelah penambahan larutan NH4OH 0,1 M dan buat kurva titrasinya.

Latihan 3 :
Titrasi 50 ml larutan NH4OH 0,1 M oleh HCl 0,1 M dengan menggunakan
indikator metil merah. Hitunglah pH larutan sebelum penambahan larutan HCl dan setelah
penambahan larutan HCl 0,1 M dan buat kurva titrasinya.

c. Titrasi Asam Lemah-Basa Kuat


1. ● Jika mol asam lemah > 0 dan mol basa kuat = 0, maka : [H+] = √ K a x M
2. ● Jika mol asam lemah = 0 dan mol basa kuat > 0, maka : [OH+] = b x M
3. ● Jika sisa mol asam lemah > 0 dan sisa mol basa kuat = 0, maka :
[ asam sisa]
[H+] = Ka x .......... (rumus larutan penyangga asam)
[Garam]
4. ● Jika sisa mol asam lemah = sisa mol basa kuat = 0, maka :


Kw Kw
[OH-] = √ K h x [ G] , karena Kh =
Ka
, maka [OH-] = x [G]
Ka
(merupakan rumus larutan hidrolisis yang bersifat basa)
5. ● Jika sisa mol asam lemah = 0 dan sisa mol basa kuat > 0, maka :
mol basa sisa
[OH-] =
liter volume total

Latihan 4 :
Titrasi 50 ml larutan CH3COOH 0,1 M oleh NaOH 0,1 M dengan menggunakan
indikator fenolftalein. Hitunglah pH larutan sebelum penambahan larutan NaOH
dan setelah penambahan larutan NaOH 0,1 M dan buat kurva titrasinya.
116

Latihan 5 :
Titrasi 50 ml larutan NaOH 0,1 M oleh CH3COOH 0,1 M dengan menggunakan
indikator fenolftalein. Hitunglah pH larutan sebelum penambahan larutan
CH3COOH dan setelah penambahan larutan CH3COOH 0,1 M dan buat kurva titrasinya.

d. Titrasi Asam Lemah-Basa Lemah


1. ● Jika mol asam lemah > 0 dan mol basa lemah = 0, maka : [H+] = √ K a x M
2. ● Jika mol asam lemah = 0 dan mol basa lemah > 0, maka : [OH-] =√ K b x M
3. ● Jika sisa mol asam lemah > 0 dan sisa mol basa lemah = 0, maka :
[ asam sisa]
[H+] = Ka x …….. (rumus larutan penyangga asam)
[Garam]
4. ● Jika sisa mol asam lemah = sisa mol basa lemah = 0, maka :

[H+] =
√ Ka
Kb
xKw …… (rumus larutan hidrolisis yang bersifat asam)

5. ● Jika sisa mol asam lemah = 0 dan sisa mol basa lemah > 0, maka :
[ basa sisa]
[OH+] = Kb x ……… (rumus larutan penyangga basa)
[Garam]

Latihan 6 :
Titrasi 50 ml larutan CH3COOH 0,1 M oleh NH4OH 0,1 M dengan menggunakan
indikator fenolftalein. Hitunglah pH larutan sebelum penambahan larutan NH4OH dan
setelah penambahan larutan NH4OH 0,1 M dan buat kurva titrasinya.

Latihan 7 :
Titrasi 50 ml larutan NH4OH 0,1 M oleh CH3COOH 0,1 M dengan menggunakan
indikator fenolftalein. Hitunglah pH larutan sebelum penambahan larutan
CH3COOH dan setelah penambahan larutan CH3COOH 0,1 M dan buat kurva titrasinya.

Anda mungkin juga menyukai