K = Konduktivitas (Ω-1m-1)
𝜌 = Resistivitas (Ωm) Pengukuran
dapat terbaca?
Konduktivitas yang tinggi
menandakan bahwa elektron dapat
mengalir dengan mudah mealui
cairan karena cairan mengandung Data konduktivitas larutan
banyak ion. Konduktivitas yang
rendah menandakan arus yang Catat hasil pengukuran
mengalir sangat kecil (Palla’S –
Areny, R, Webster, J.G., 2001).
Asam, basa, dan garam merupakan Selesai
penghantar listrik (konduktor) yang
baik, sedangkan bahan organik
merupakan penghantar listrik Gambar 2.1 Alur Diagram
(konduktor) yang jelek (APHA, 1976; Percobaan
Mackereth et al., 1989).
3. Alat dan Bahan
Berdasarkan latar belakang 1. Kit Arduino Uno
tersebut, maka dilakukan pengujian 2. Konduktivitimeter standar
pengukuran konduktivitas larutan 3. Konduktivitimeter uji
untuk mengukur dan menganalisis 4. Komputer / Laptop
konduktivitas larutan dan merakit alat 5. Kabel jumper
ukur konduktivitas sederhana. 6. Gelas beaker
7. Probe konduktivitimeter HASIL DAN PEMBAHASAN
8. Larutan
Pengukuran konduktivitas larutan
Larutan yang digunakan
dilakukan dengan menggunakan
dalam praktikum berupa tiga
rangkaian yang terhubung dengan
jenis larutan berbeda yaitu air
seperangkat kit Arduino Uno.
kran, air mineral dan larutan
Menjalankan program Arduino Uno
CuSO4.
memerlukan sebuah script sehingga
dapat membaca keluaran yang
4. Metode Pengambilan Data
dihasilkan oleh konduktivitimeter.
Script dalam software Arduino Uno
Metode pengambilan data yaitu
berisi bahasa pemrograman yang
dengan merangkai resistor yang
diatur sesuai dengan kondisi yang
menghubungkan dengan Arduino
diinginkan untuk menjalankan
Uno menggunakan kabel jumper.
rangkaian. Pada percobaan
Menghubungkan rangkaian Arduino
konduktivitas ini, tegangan pada kit
Uno tersebut dengan software
arduino ditentukan dalam skala 5 volt
Arduino Uno yang telah terinstal di
serta dengan resolusi 1024. Nilai
laptop. Program pada aplikasi
resistor diatur dengan 10000 ohm.
tersebut menggunakan script sesuai
Delay yang diatur untuk keluaran
modul sehingga konduktivitas larutan
konduktivitimeter pada Serial
dapat terbaca secara otomatis.
Monitor yaitu 5000 ms atau dengan
Larutan dalam praktikum
waktu delay selama 5 detik sehingga
menggunakan jenis air kran, air
setiap 5 detik nilai konduktivitas
mineral dan larutan CuSO4.
larutan akan tercatat secara otomatis
Pengolahan data menggunakan
pada Serial Monitor.
program Microsoft Excel untuk
menganalisis kesalahan konduktivitas
larutan tersebut.
b. Standar Deviasi :
∑(x − x
̅)2
∆x (standar) = √
(𝑛 − 1)
( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2
( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2
∑
( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2
( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2 + ( 370 − 370 )2
=
√ (20 − 1)
= 0 μS/cm
∑(x − x
̅)2
∆x (uji) = √
(𝑛 − 1)
( 60,50 − 60,26)2 + ( 60,50 − 60,26)2 + ( 60,50 − 60,26)2 + ( 60,75 − 60,26)2 + ( 60,50 − 60,26)2
( 60,50 − 60,26)2 + (60,50 − 60,26)2 + ( 60,25 − 60,26)2 + ( 60,25 − 60,26)2 + ( 60,25 − 60,26)2
∑
( 60,00 − 60,26)2 + ( 60,00 − 60,26)2 + ( 60,00 − 60,26)2 + ( 60,00 − 60,26)2 + ( 60,25 − 60,26)2
( 60,00 − 60,26)2 + ( 60,25 − 60,26)2 + ( 60,25 − 60,26)2 + ( 60,00 − 60,26)2 + ( 60,00 − 60,26)2
=
√ (20 − 1)
= 0,24 μS/cm
Nilai konduktivitas pada air kran jauh dan tidak saling bersinggungan.
(air murni) dengan menggunakan Hal tersebut menyebabkan koreksi
konduktivitimeter standar sebesar yang diperoleh bernilai tinggi yang
(370 ± 0) μS/cm dan menggunakan menandakan bahwa selisih yang
konduktivitimeter uji yaitu (60,3 ± diperoleh sangat besar.
0,2) μS/cm.
Tabel 2. Hasil Pengukuran
Konduktivitas pada Air Mineral
Konduktivitas (1/m.Ω)
Detik
Instrumen Instrumen
Ke – Koreksi
Standar Arduino
(s) (μS/cm)
(μS/cm) (μS/cm)
5 232 50,37 181,63
10 232 51,26 180,74
15 232 51,93 180,07
20 232 52,15 179,85
25 232 52,38 179,62
Gambar 2. Grafik Hubungan Antara Detik
30 232 52,15 179,85
Ke - (s) dengan Konduktivitas (μS/cm)
35 232 52,15 179,85
pada Air Kran (Murni)
40 232 52,15 179,85
Grafik pada gambar 1 merupakan 45 232 52,61 179,39
grafik hubungan antara detik ke – (s) 50 232 52,38 179,62
dengan konduktivitas (μS/cm) pada 55 232 52,38 179,62
air kran (murni). Berdasarkan grafik 60 232 52,38 179,62
tersebut, terdapat dua variabel yaitu 65 232 52,15 179,85
konduktivitimeter standar dengan 70 232 51,93 180,07
konduktivitimeter (arduino) uji 75 232 52,15 179,85
sehingga grafik yang diperoleh 80 232 51,93 180,07
terdapat dua garis. Pada grafik 85 232 52,15 179,85
tersebut, nilai konduktivitas pada 90 232 51,93 180,07
instrumen standar bernilai tinggi 95 232 51,93 180,07
mencapai 370 μS/cm dan stabil 100 232 51,93 180,07
sehingga grafik yang terbentuk yaitu Rata -
232 52,02 179,98
garis lurus. Sedangkan pada rata
instrumen uji, konduktivitas bernilai Standar
0 0,48 -0,48
sangat rendah dan fluktuatif sehingga Deviasi
terlihat grafik yang naik – turun
namun tidak signifikan. Percobaan yang kedua yaitu
Perbedaan antara nilai pada pengukuran konduktivitas pada air
instrumen standar dan instrumen uji mineral (air kemasan Aqua). Sistem
sangat berbeda jauh sehingga pengujian yang dilakukan sama
menimbulkan grafik yang terpisah seperti pengujian sebelumnya yaitu
dengan 20 kali dengan pengambilan
data pada setiap 5 detik sekali hingga
mencapai detik ke – 100.
Konduktivitimeter yang digunakan
yaitu konduktivitimeter uji dan
standar yang ditempatkan secara
berdekatan.
Nilai konduktivitas yang
diperoleh menggunakan instrumen
standar pada air mineral (air dalam
kemasan) yaitu stabil dan konstan
sebesar 232 μS/cm. Nilai tersebut Gambar 3. Grafik Hubungan Antara
sesuai dengan literatur yang ada Detik Ke - (s) dengan Konduktivitas
bahwa standar konduktivitas untuk (μS/cm) pada Air Mineral
air minum harus dibawah 250 μS/cm Grafik pada gambar 2
karena apabila mencapai diatas merupakan grafik hubungan antara
angka standar tersebut akan detik ke – (s) dengan konduktivitas
dikhawatirkan menyebabkan (μS/cm) pada air mineral.
kerusakan pada ginjal. Air kran (air Berdasarkan grafik tersebut, terdapat
murni) memiliki konduktivitas yang dua variabel yaitu konduktivitimeter
lebih besar daripada air mineral standar dengan konduktivitimeter
karena pada air kran tidak mengalami (arduino) uji sehingga grafik yang
proses yang dapat menghilangkan diperoleh terdapat dua garis. Pada
mineral – mineral yang terkandung konduktivitimeter standar, nilai yang
dalam air. Begitupula pada konstan dan stabil di 232 μS/cm
pengukuran konduktivitas membentuk sebuah grafik lurus.
menggunakan instrumen uji. Hasil Hasil pengukuran menggunakan
yang diperoleh menunjukkan nilai konduktivitimeter uji yang fluktuatif
konduktivitas yang fluktuatif dan menyebabkan grafik yang terbentuk
bernilai lebih rendah daripada tidak lurus, namun karena selisih
konduktivitas air kran. Hasil yang naik – turun konduktivitas yang
diperoleh pada instrumen standar dan sangat kecil sehingga pada grafik
instrumen uji tidak sebanding lurus tidak terlihat signifikan dan
karena selisih antara nilai keduanya menyerupai grafik yang lurus.
sangat besar sehingga menimbulkan
nilai koreksi yang tinggi. Perbedaan antara nilai pada
Berdasarkan hasil pengukuran, nilai instrumen standar dan instrumen uji
konduktivitas pada instrumen sangat berbeda jauh sehingga
standar yaitu (232 ± 0) μS/cm dan menimbulkan grafik yang terpisah
nilai konduktivitas pada instrumen jauh dan tidak saling bersinggungan.
uji sebesar (52,02 ± 0,48) μS/cm. Hal tersebut menyebabkan koreksi
yang diperoleh bernilai tinggi yang
menandakan bahwa selisih yang
diperoleh sangat besar.
Tabel 3. Hasil Pengukuran jumlah padatan terlarut di dalam
Konduktivitas pada Larutan CuSO4 larutan maka kemungkinan jumlah
ion dalam larutan juga akan semakin
Konduktivitas (1/m.Ω)
besar, sehingga nilai konduktivitas
Detik Instrumen Instrumen
Koreksi listrik juga akan semakin besar. Hal
Ke – (s) Standar Arduino
(μS/cm) ini dibuktikan dari nilai
(μS/cm) (μS/cm)
5 2558 206,9 2351,1 konduktivitas larutan yang mencapai
10 2558 190,91 2367,09 diatas 2550 μS/cm. Pada pengukuran
15 2558 190,91 2367,09 ini, hasil pada instrumen standar dan
20 2558 189,27 2368,73 uji bernilai fluktuatif. Hal tersebut
25 2556 190,91 2365,09 disebabkan karena pada saat awal
30 2554 190,37 2363,63 pengukuran serbuk CuSO4 masih
35 2554 194,25 2359,75 menyebar dalam air karena proses
40 2554 195,1 2358,9 pengadukan sedangkan pada detik –
45 2554 197,67 2356,33 detik akhir serbuk CuSO4 tersebut
50 2554 199,42 2354,58 telah menjadi endapan dalam air
55 2554 201,18 2352,82 sehingga nilai yang diperoleh juga
60 2554 203,86 2350,14 mengalami perubahan. Hasil pada
65 2546 203,86 2342,14 instrumen uji berbanding terbalik
70 2546 202,96 2343,04 dengan standar karena nilai
75 2546 203,06 2342,94 konduktivitas yang diperoleh sangat
80 2548 200,29 2347,71 kecil yaitu hanya dalam rentang 190
85 2548 200,29 2347,71 – 203 μS/cm sehingga menimbulkan
90 2548 200,06 2347,94 nilai koeksi yang besar.
95 2550 201,18 2348,82
100 2550 201,18 2348,82
Rata -
2552,4 198,18 2354,22
rata
Standar
4,28 5,39 -1,11
Deviasi