Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM VISKOSITAS ZAT CAIR

KELOMPOK VII
Hernanda Aldian Syah
NRP : 5008211069
Putu Neo Sathya Devala
NRP : 5008211094

DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Heru Setyawan, M. Eng.
Dr. Fahmi, S.T

ASISTEN
Berlian Widi Bela Pamungkas
NRP : 02211840000035

Tanggal Percobaan : 6 Oktober 2022


Tanggal Pengumpulan Laporan : 13 Oktober 2022

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN REKAYASA SISTEM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2022
A. Teori
Viskositas merupakan salah satu sifat transport yang dapat dijelaskan sebagai suatu ukuran
kemudahan fluida untuk mengalir. Viskometer Oswald merupakan salah satu alat sederhana
yang digunakan untung mengukur viskositas zat cair dengan keakuratan yang cukup.
Pengukuran diawali dengan memasukkan zat cair dan kemudian dihisap keatas sampai
permukaan bola perasa pada titik diatas cekungan (titik A). Kemudian zat cair dibiarkan turun
secara gravitasi dan dapat dilakukan perhitungan waktu turunnya larutan. Adapun, perhitungan
dari viskometer Oswald dijabarkan dengan persamaan Hagen Poiseuille sebagai berikut :

η1 ∆𝑃1𝑑𝑡1 𝜌1𝑡1
= =
η2 ∆𝑃2𝑑𝑡2 𝜌2𝑡2
(Setyawan, 2013)

Viskositas juga dapat diukur dengan Digital Rotary Viscometer. Alat ini bekerja dengan
menggunakan asumsi bahwa viskositas sebanding dengan momen gaya(torsi) yang diperlukan
agar spindle atau rotor berputar dengan stabil. Dalam penggunaanya spindle pada alat harus
terendam di dalam larutan yang akan diukur besar viskositasnya. Nilai torsi diukur berdasarkan
pada kecepatan rotasi serta bentuk spindle yang digunakan. Pembacaan viskositas dilakukan
secara otomatis oleh alat dalam satuan mPas/cP. Dalam penggunaanya diperlukan trial and
error untuk menemukan kombinasi spindle dan kecepatan untuk tiap larutan untuk melakukan
pengukuran yang akurat dan optimal (Maheshwar, 2018).

B. Tujuan
Mengukur viscositas zat cair.

C. Alat
No. Alat Jumlah

1. Viskometer Ostwald 1 buah

2. Beaker Glass 600 mL 2 buah

3. Pipet Volume 10 mL 1 buah

4. Karet Penghisap 1 buah

5. Termometer 1 buah

6. Digital Rotary Viscometer 1 set

D. Bahan
No. Bahan
1. Larutan A
2. Larutan B
3. Larutan C
E. Prosedur
Viskositas Ostwald
1. Jepit viscometer secara vertikal pada statif
2. Isilah viscometer dengan aquadest melalui kolom C sampai dengan kolom A. Biarkan
hingga mencapai suhu ambient
3. Naikkan permukaan larutan dari kolom B sampai dengan kolom A dengan karet
penghisap.
4. Hitung waktu turunnya permukaan aquadest dari A ke B sebagai tw1Ulangi
langkah 3 dan 4 dua kali lagi, catat sebagai tw2 dan tw3. Hitunglah rata-ratadari
tiga kali pembacaan waktu yang didapat sebagai tw.
5. Kosongkan dan cuci viskometer.
6. Ulangi langkah 1–7 untuk bahan yang berbeda
7. Carilah nilai viskositas aquadest pada suhu tw dari literatur.
8. Hitung viskositas larutan dengan persamaan berikut :
𝑡ρ
µ =µ 𝑠 𝑠

𝑠 𝑤 𝑡𝑤ρ 𝑤

Digital Rotary Viscosimeter


1. Cari referensi viskositas dari bahan yang akan digunakan
2. Siapkan bahan di dalam gelas beaker 600 mL
3. Ukur suhu masing-masing bahan
4. Tentukan jenis rotor yang akan digunakan untuk pengujian viskositas
5. Pasang rotor pada viscometer dengan diputar berlawanan arah jarum jam
6. Naikkan posisi viscometer supaya gelas beaker dapat diletakkan di bawah rotor
7. Turunkan posisi rotor hingga bagian bawahnya bersentuhan dengan alas gelas beaker
8. Pastikan tinggi bahan yang digunakan sudah mencapai level sesuai dengan rotor yang
digunakan
9. Atur kecepatan dan nomor rotor pada monitor
10. Klik tombol OK dan tunggu hingga indikator pembacaannya penuh
11. Pembacaan dianggap akurat apabila persentase mencapai 10–90%
12. Catat viskositas bahan yang terukur dan klik tombol reset untuk mencoba pada rotor
lainnya
13. Ulangi langkah 4–11 dengan jenis rotor yang berbeda sesuai dengan tabel pada buku
manual viscometer
14. Percobaan diulangi untuk bahan yang berbeda

F. Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Hasil Praktikum dengan Viskometer Ostwald

No Zat cair Suhu 𝑡 (s) 𝑡 (s) ρ (g/ml) ρ (g/ml) µ (cP) µ (cP)


𝑤 𝑠 𝑤 𝑠 𝑤 𝑠
(℃)
1. Aquades 30 20,83 - 0,9956488 - 0,8007 -

2. Larutan Gula 2M 30 - 61,63 0,9956488 1,093 0,8007 2,6007

3. Solar 30 - 95,52 0,9956488 0,838 0,8007 3,0984

Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan zat dengan tujuan mengetahui
viskositas zat cair dengan menggunakan Viscometer Ostwald. Percobaan diawali dengan
menjepit viscometer secara vertikal pada statif. Setelah itu, diambil larutan yang akan
digunakan dan diukur suhu masing-masing menggunakan thermometer. Dari pengukuran,
diperoleh suhu aquades, larutan gula 2 M, dan solar adalah sama yaitu 30oC. Setelah itu
diambil 10 mL larutan aquades terlebih dahulu dan dimasukkan kedalam viscometer
ostwald. Setelah itu dipasang karet penghisap pada salah satu ujung untuk menaikkan
permukaan larutan dari kolom B hingga ke kolom A. Seletah itu, dilakukan perhitungan
waktu turunnya permukaan aquades dengan melepas karet penghisap menggunakan
stopwatch sebanyak 3x pengulangan. Dari perhitungan yang dilakukan, diperoleh waktu
turun rata-rata dari larutan aquades sebesar 20,83 detik. Setelah larutan aquades selesai,
dilakukan perhitungan waktu turun dari larutan gula 2 M yang kemudian dilanjutkan dengan
Solar. Langkah yang dilakukan sama dengan larutan aquades dimana diambil 10 mL larutan
dan dinaikkan permukaannya dari kolom B hingga ke kolom A dan dilakukan perhitungan
waktu turun menggunakan stopwatch. Dari langkah tersebut, diperoleh data waktu turun
rata-rata larutan Gula 2 M adalah 61,63 detik dan larutan solar sebesar 95,52 detik. Dari
perhitungan yang dilakukan, terdapat perbedaan dari masing-masing praktikan terkait
dengan waktu turunnya larutan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dari alat
viscometer ostwald nya yang memiliki ukuran berbeda baik diameter saluran maupun merk
sehingga terdapat perbedaan nilai serta faktor praktikan (human error) yang kurang teliti
dalam menekan stopwatch pada titik A dan B sehingga waktu turun memiliki nilai yang
berbeda.
Setelah diketahui waktu turun dari masing-masing larutan, dapat dilakukan perhitungan
𝑡𝑠 𝜌𝑠
viscositas dari masing-masing larutan menggunakan rumus 𝜇𝑠 = 𝜇𝑤 . Dari
𝑡𝑤 𝜌𝑤
perhitungan menggunakan rumus tersebut, diperoleh bahwa viskositas dari larutan gula 2 M
adalah 2,6007 cP dan untuk solar adalah 3,0984 cP sesuai dengan perhitungan yang terlampir
pada apendiks.

Tabel 2. Hasil Praktikum dengan Digital Rotary Viscometer


No Zat cair Suhu Jenis Kecepataan Persentase µ (mPas) µ (cP)
𝑠 𝑠
(℃) Rotor Rotor (rpm)
1 Aquades 30 1 12 0,3 1,5 1,5

2 Aquades 30 1 30 0,5 1 1

3 Aquades 30 1 60 3 3 3

4 Larutan Gula 30 1 12 1 5 5
2M
5 Larutan Gula 30 1 30 2,3 4,6 4,6
2M
6 Larutan Gula 30 1 60 7,3 7 7
2M
7 Solar 30 1 12 0,7 3 3

8 Solar 30 1 30 2,4 2,8 2,8

9 Solar 30 1 60 4,7 4,7 4,7

10 Solar 30 2 12 6,2 5 5

11 Solar 30 2 30 0,3 3 3

12 Solar 30 2 60 1,4 6,99 6,99

Cara kedua untuk menentukan viskositas zat cair adalah dengan menggunakan Digital
Rotary Viscometer. Sebelum viskositas diukur dengan menggunakan alat, suhu zat cair diukur
terlebih dahulu dengan thermometer. Pengukuran suhu disini penting karena viskositas zat
cair dipengaruhi oleh suhu. Dimana semakin tinggi suhu semakin kecil viskositas zat cair.
Dalam penggunaan Digital Rotary Viscometer pembacaan viskositas hanya akan dikatakan
akurat apabila persentase yang terukur berada pada rentang 10% sampai 90%
Zat cair pertama yang diukur adalah aquades pada suhu 300C. Pada aquades rotor yang
digunakan rotor 1 dengan besar kecepatan rotor (RPM) divariasikan yaitu 12, 30, 60 RPM.
Viskositas yang diperoleh untuk kecepatan rotor 12, 30, 60 RPM adalah 1,5, 1, dan 3 cP
dengan persentase untuk tiap pengukuran adalah 0,3%, 0,5 %, 3%.
Zat cair kedua yang diukur adalah larutan gula 2M pada suhu 300C. Pada larutan gula
2M rotor yang digunakan rotor 1 dengan besar kecepatan rotor (RPM) divariasikan yaitu 12,
30, 60 RPM. Viskositas yang diperoleh untuk kecepatan rotor 12, 30, 60 RPM adalah 5,5, 4,6,
dan 7 cP dengan persentase untuk tiap pengukuran adalah 1%, 2,3%, 7,3%.
Zat cair ketiga yang diukur adalah solar pada suhu 300C. Pada solar rotor yang
digunakan adalah rotor 1 dan rotor 2 dengan besar kecepatan rotor (RPM) divariasikan yaitu
12, 30, 60 RPM untuk tiap rotor. Viskositas yang diperoleh untuk rotor 1 dengan kecepatan
rotor 12, 30, 60 RPM adalah 3, 2,8, dan 4,7 cP dengan presentase untuk tiap pengukuran
adalah 0,7%, 2,4%, 4,7%. Viskositas yang diperoleh untuk rotor 2 dengan kecepatan rotor 12,
30, 60 RPM adalah 5, 3, dan 6,99 cP dengan presentase untuk tiap pengukuran adalah 6,2%,
0,3%, 1,4%.
Dari setiap pembacaan, tidak ada satu pun yang menghasilkan persentase diatas 10%.
Hal tersebut dikarenakan pada penggunaan Digital Rotary Viscometer diperlukan banyak trial
and error untuk menemukan kombinasi rotor dan kecepatan rotor yang tepat untuk mengukur
viskositas suatu larutan. Namun karena keterbatasan waktu tidak semua kombinasi dapat
dicoba ketika praktikum. Pembacaan dibawah 10% juga disebabkan karena ketidakcocokan
antara larutan yang diuji dengan Digital Rotary Viscometer. Digital Rotary Viscometer lebih
cocok apabila digunakan untuk mengukur viskositas larutan yang memang mempunyai
kekentalan yang tinggi. Maka dari itu pengukuran viskositas untuk ketiga zat cair yang
digunakan lebih cocok dengan menggunakan Viscometer Oswald.
Apabila dilihat dari persentasi yang paling besar dari ketiga larutan, kombinasi untuk
solar paling cocok digunakan rotor 2 dengan kecepatan 30 rpm. Sedangkan untuk aquades
paling cocok digunakan kombinasi rotor 1 dengan kecepatan 30 rpm dan untuk larutan gula
2M paling cocok digunakan rotor 1 dengan kecepatan 60 rpm.

G. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa nilai dari
viskositas larutan gula 2 M yang dihitung menggunakan Viskometer Oswald pada suhu 30oC
adalah 2,6007 cP dan nilai dari viskositas larutan Solar yang dihitung menggunakan Viskometer
Oswald pada suhu 30oC adalah 3,0984 cP
Dengan menggunakan Digital Rotary Viscometer untuk mengukur larutan yang sama
pada suhu yang sama diperoleh viskositas aquades untuk kecepatan rotor 12, 30, 60 RPM adalah
5,5, 4,6, dan 7 cP dengan persentase untuk tiap pengukuran adalah 1%, 2,3%, 7,3%. Viskositas
larutan gula 2M yang diperoleh untuk kecepatan rotor 12, 30, 60 RPM adalah 5,5, 4,6, dan 7 cP
dengan persentase untuk tiap pengukuran adalah 1%, 2,3%, 7,3%. Viskositas solar yang
diperoleh untuk rotor 1 dengan kecepatan rotor 12, 30, 60 RPM adalah 3, 2,8, dan 4,7 cP dengan
presentase untuk tiap pengukuran adalah 0,7%, 2,4%, 4,7%. Sedangkan untuk kombinasi rotor
2 dengan kecepatan rotor 12, 30, 60 RPM diperoleh viskositas solar sebesar 5, 3, dan 6,99 cP
dengan presentase untuk tiap pengukuran adalah 6,2%, 0,3%, 1,4%.
Pada pengukuran dengan Digital Rotary Viscometer persentase pengukuran tidak ada
yang berada pada rentang 10%-90% maka dari itu pengukuran tidak ada yang bisa dianggap
akurat. Hal ini terjadi karena ketidakcocokan antara larutan yang diuji dengan kombinasi rotor
dan kecepatan yang digunakan serta karena ketidakcocokan alat dengan larutan yang diuji coba.
Pengukuran viskositas untuk ketiga zat cair yang digunakan lebih cocok dengan menggunakan
Viscometer Oswald karena ketiga larutan tidak terlalu kental.
Daftar Pustaka
Setyawan, H. 2013. “Kimia Fisika”. Surabaya: ITS PRESS
Maheshwar, M. 2018. “A Review Article on Measurement of Viscosity.” International
Journal of Research in Pharmacy and Chemistry 8(1):69–77.
Apendiks dan Lampiran

- Mencari 𝝆solar menggunakan data dari praktikum modul 1 dimana diketahui massa
piknometer kosong = 17,375 g dan massa piknometer dan solar =25,787 g

𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝟐𝟓,𝟕𝟖𝟕−𝟏𝟕,𝟑𝟕𝟓 𝒈
𝝆 𝒔𝒐𝒍𝒂𝒓 = = = 0,838 ⁄ 𝟑
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝟏𝟎,𝟎𝟑𝟑 𝒄𝒎

- Mencari 𝝆Larutan gula 2 M menggunakan data dari praktikum modul 1 dimana diketahui
massa piknometer kosong = 17,375 g dan massa piknometer dan solar =28,344 g

𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝟐𝟖,𝟑𝟒𝟒−𝟏𝟕,𝟑𝟕𝟓 𝒈
𝝆 𝒈𝒖𝒍𝒂 = = = 1,093 ⁄ 𝟑
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝟏𝟎,𝟎𝟑𝟑 𝒄𝒎

- Mencari viskositas solar dimana diketahui waktu turun solar = 95,52 s, waktu turun aquades =
20,83 s, 𝝆 𝒔𝒐𝒍𝒂𝒓 = 0,838 dan 𝝆 𝒂𝒒𝒖𝒂𝒅𝒆𝒔 pada suhu 30oC adalah 0,8007

𝒕𝒔 𝝆𝒔
𝝁 𝒔 = 𝝁𝒘
𝒕𝒘 𝝆𝒘

𝟗𝟓, 𝟓𝟐 𝒙 𝟎, 𝟖𝟑𝟖
𝝁𝒔 = 𝟎, 𝟖𝟎𝟎𝟕
𝟐𝟎, 𝟖𝟑 𝒙 𝟎, 𝟖𝟎𝟎𝟕

𝝁𝒔 = 𝟑, 𝟎𝟗𝟖𝟒 cP
- Mencari viskositas larutan gula 2 M dimana diketahui waktu turun solar = 61,63 s, waktu turun
aquades = 20,83 s, 𝝆 𝒈𝒖𝒍𝒂 = 1,093 dan 𝝆 𝒂𝒒𝒖𝒂𝒅𝒆𝒔 pada suhu 30oC adalah 0,8007

𝒕𝒔 𝝆𝒔
𝝁 𝒔 = 𝝁𝒘
𝒕𝒘 𝝆𝒘

𝟔𝟏, 𝟔𝟑 𝒙 𝟏, 𝟎𝟗𝟑
𝝁𝒔 = 𝟎, 𝟖𝟎𝟎𝟕
𝟐𝟎, 𝟖𝟑 𝒙 𝟎, 𝟖𝟎𝟎𝟕

𝝁𝒔 = 𝟐, 𝟔𝟎𝟎𝟕 cP
-

Anda mungkin juga menyukai