PENDAHULUAN
1
langsung dari persamaan Nernst dengan cara pengukuran potensial dua elektroda
tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol. Persamaan Nersnt memberikan
hubungan antara potensial relative suatu elektroda dan konsentrasi spesies
ioniknya yang sesuai dengan larutan. Dengan pengukuran potensial reversible
suatu elektroda, maka perhitungan aktivitas atau konsentrasi suatu komponen
dapat dilakukuan.
Metode potensiometri memerlukan setidaknya dua macam elektroda, yaitu
elektroda referensi eksternal yang memiliki potensial konstan dan elektroda
selektif ion atau biasa disebut juga elektroda referensi internal yang digunakan
untuk pengukuran dan dipisahkan dari larutan oleh suatu membran.(Wang 2001)
Elektroda yang dipakai pada percobaan adalah elektroda membran gelas yang
digunakan pada potensiometer. Elektrodanya adalah Ag-AgCl yang dirancang
sebaik mungkin sehingga voltage hanya bergantung pada konsentrasi ion H+yang
terletak di luar tabung elektroda.
Larutan elektrolit nyata adalah suatu senyawa-senyawa ionik, seperti
natrium klorida, apabila dilarutkan dalam air akan mengalami perubahan menjadi
ion-ion yang terlarut. Sedangkan larutan elektrolit potensial adalah suatu molekul-
molekul kovalen yang bereaksi dengan air membentuk ion-ion.
2
3. Untuk Mengetahui prinsip kerja Potensiomteri
4. Untuk Mengetahui jenis-jenis elektroda pembanding.
5. Untuk Mengetahui jenis-jenis elektroda indikator.
6. Untuk Mengetahui cara titrasi potensiometri.
7. Untuk Membandingkan keunggulan dan kekurangan analisis potensiometri.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Potensiometri
Potensiometri merupakan metode analisis kimia berdasar hubungan antara
potensial elektroda relatif dengan konsentrasi larutan dalam suatu sel kimia.
Metode ini berguna untuk menentukan titik setara suatu titirasi secra instrumental
sebagai pengganti indikator visual. Alat yang digunakan untuk melakukan
percobaan ini adalah potensiometri atau pH meter dengan elektroda kerja dan
referensi yang tercelup dalam larutan yang diukur. Hasil pengukuran berupa harga
potnsional elektroda yang dapat dibuat kurva hubungan antara potensial (E) dan
volume pereaksinya.
Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda
potensial sel dari suatu sel elektrokimia. Pada potensiometri mempelajari
hubungan antara konsentrasi dengan potensial. Metode ini digunakan untuk
mengukur potensial, pH suatu larutan, menentukan titik akhir titrasi dan
menentukan konsentrasi ion-ion tertentu dengan menggunakan elektroda selektif
ion. Susunan alat pada potensiometri meliputi elektroda pembanding
(referenceelectrode), elektroda indikator (indicator electrode), dan alat pengukur
potensial.
2.2 Prinsip Kerja Potensiometri
a. Dasar pengukuran dengan potensiometri
Potensiometri merupakan salah satu cara pemeriksaan fisik kimia yang
menggunakan peralatan listrik untuk mengukur potensial elektroda, besarnya
potensial elektroda ini tergantung pada kepekatan ion–ion tertentu dalam larutan,
karena itu dengan memakai persamaan Nernst :
E = Eo + K log (c)
4
Dimana:
R = gas konstan
T = suhu absolut
F = suhu faraday konstan
N = nomer dari elektron atau diambil dari satu molekul yang ditentukan
5
bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok untuk menentukan titik akhir
titrasi, misalnya dalam hal larutan keruh atau bila daerah kesetaran sangat pendek
dan tidak cocok untuk penetapan titik akhir titrasi dengan indikator .Titik akhir
dalam titrasi potensiometri dapat dideteksi dengan menetapkan volume pada mana
terjadi perubahan potensial yang relatif besar ketika ditambahkan titran.
Reaksi-reaksi yang berperan dalam pengukuran titrasi potensiometri yaitu
reaksi pembentukan kompleks ,reaksi netralisasi dan pengendapan dan reaksi
redoks. Pada reaksi pembentukan kompleks dan pengendapan, endapan yang
terbentuk akan membebaskan ion terhidrasi dari larutan. Umumnya digunakan
elektroda Ag dan Hg, sehingga berbagai logam dapat dititrasi dengan EDTA.
Reaksi netralisasi terjadi pada titrasi asam basa dapat diikuti dengan elektroda
indikatornya elektroda gelas.
Cara potensiometri cocok untuk menentukan titik akhir titrasi jika dalam
percobaan tidak ada indikator yang cocok, misalnya saja analisa untuk larutan
yang keruh atau bila daerah kesetaraannya sangat pendek.
Dalam suatu titrasi potensiometri titik akhir ditemukan dengan
menentukan volume yang menyebabkan perubahan relative besar dalam potensial
apabila titran ditambahakan beberapa metode menyalurkan beberapa data titrasi
dapat digunakan untuk semua reaksi digunakan untuk tujuan titrimetri asam basa,
reaksi pengendapan dan pembentukan kompleks. Dipilih suatu alat elektroda
indicator yang tepat untuk suatu elektroda pembanding seperti kalomel untuk
melengkapi sel titrasi potensiometri dapat digunakan dengan tangan ataupun
dengan potensioautomatik penekanan kurva titrasi secara automatic pada titik
akhir.
Dalam titrasi manual potensial terukur setelah penambahan tiap tetes
berurutan dari titran dan hasil pengamatan digambarkan pada suatu kertas grafik
pada volume titran un tuk diperoleh suatu kurva titrasi. Dalam banyak hal, suatu
potensiometer sederhana dapat digunakan, akan tetapi jika tersangkut elektroda
gelas, seperti dalam kebanyakan titrasi asam basa suatu peralatan pengukur
dengan ipedansi masukan tinggi diperlukan suatu adanya tahanan tinggi dari
gelas, digunakan pH meter khusus. pH meter ini digunakan secara meluas untuk
semua jenis titrasi, bahkan dalam hal penggunaannya tidak diwajibkan.
6
Meskipun kurva titrasi sudah tersedia suatu unsur subjektif masuk kedalam
prosedur seorang analisis harus menentukan tempat pada kurva yang paling
curam, biasanya digunakan jenis pemeriksaan suatu reaksi yang berlangsung
lengkap dengan baik, maka kurva titrasi menjadi demikian cuiramnya dekat
dengan titik ekuivalen sehingga ketidaktentuannya adalah kecil, ketelitian untuk
membuat lagi titik akhirnya kemungkinannya lebih jelek.
Suatu alur arah lereng suatu kurva titrasi, yakni perubahan potensial
dengan berubahnya volume (DE/DV) terhadap volume titran. Kurva yang
dihasilkan naik sampai suatu maksimum pada titik ekivalen.
Volume pada titik ekivalen ditentukan dengan menurunkan garis vertikal
dan puncak dengan sumbu volume. Ada sedikit ketidaktentuan dalam menetapkan
secara tepat puncak dari kurva semakin kompleks reaksinya semakin tajam
puncaknya dan dengan demikian makin teliti letak titik ekivalen.
Suatu alur dari perubahan arah lereng suatu kurva titrasi (DE2/DV2)
terhadap volume titran. Pada titik tempat kemiringan DE/DV merupakan suatu
maksimum, turunan kemiringan adalah nol. Titik akhir terletak pada
penggambaran suatu garis vertikal dari tempat D2E/DV2 adalah nol ke sumbu
volume. Bagian kurva yang menghubungkan harga – harga maksimum dan
minimum dari D2E/DV2 adalah lebih curam semakin lengkap reaksi titrasi.
Contoh-contoh reaksi yang simetrik asam basa redoks dan pengendapan:
· H3O+ + OH- 2H2O
· Ag+ + CL- AgCL (s)
· FE2+ + Ce4+ FE3+ + Ce3+
Untuk reaksi –reaksi demikian, titik tengah bagian curam dari kurva sesuai
dengan titik ekuivalen.
Untuk reaksi-reaksi tidak simetrik seperti:
2Ag+ + CrO42-Ag2CrO4(s) dan Sn2+ + 2Ce4+ Sn4+ + 2Ce3+
Maka titik ekuivalen tidak terletak pada titik tengah kurva. Potensial pada
titik ekuivalen dalam titrasi dari timah putih (II) (e01) dengan ion-ion serum (IV)
(eo2) adalah (2eo1 + eo2 )/3. Demikian pula, harga maksimal dari DE/DVuntuk
suatu reaksi tidak simetrik tidak secara tepat berhimpit dengan titik ekuivalen.
7
Sekalipun demikian, maksimum biasanya diambil sebagai titik akhir
titrasi.kesalahan yang dibuat oleh prosedur ini adalah sangat kecil.
Ada kemungkinan untuk menentukan tempat titik akhir dengan cara yang
sederhana yang didasarkan pada data nyata tanpa menggunakan bantuan suatu
grafik. Hanya pengamatan potensial dekat dengan titik ekuivalen yang perlu
direkam. Beberapa penambahan volume tertentu misalkan 0,10 ml dipilih dan
sejumlah pengamatan diambil, berjarak 0,10 ml dan tiap sisi titik ekuivalen.
Sebuah contoh diberikan pada tabel, yang juga memuat harga – harga turunan ke
– 1 dan ke – 2. Dapat dilihat dari harga – harga ke – 2 bahwa kemiringan berubah
tanda sehingga melewati nol, antara 25,00 dan 25,10 ml titran. Volume pada saat
harga nol dicapai terlebih dahulu dekat dengan 25,00 daripada 25,10 karena
pembacaan sebesar + 120 adalah lebih dekat dengan nol dan pada – 224. Karena,
0,10 ml menyebabkan perubahan total dalam turunan kedua dari 120 – (-224) =
344, bagian (120 /344)*0,10 ml adalah jumlah perkiraan ml kelebihan dari 25,00
yang diperlukan untuk membuat turunan kedua mencapai harga nol maka volume
yang dihitung pada titik ekuivalen adalah :
V = 25,00 + 0,10 ()= 25,035
8
Bermacam reaksi titrasi dapat diikuti dengan pengukuran potensiometri.
Reaksinya harus meliputi penambahan atau pengukuran beberapa ion yang sesuai
dengan jenis elektrodanya. Potensial diukur sesudah penambahan sejumlah kecil
volume titran secara berturut-turut atau secara kontinyu dengan perangkat
automatik. Presisi dapat dipertinggi dengan sel konsentrasi.
1. Reaksi Netralisasi
9
3. Reaksi Redoks
pH meter
10
a. Elektroda pembanding primer
Contoh dari elektroda jenis ini adalah elektroda hidrogen standar. Elektroda
ini terbuat dari platina hitam agar penyerapan gas hidrogen pada permukaan
elektroda dapat terjadi secara maksimal, sehingga reaksi
H2 <====> 2 H+ + 2e
Elektroda ini terbuat dari tabung gelas atau plastik dengan panjang ± 10
cm dan garis tengah 0,5 - 1 cm yang dicelupkan ke dalam air raksa yang
kontak dengan lapisan pasta Hg / HgCl2 yang terdapat pada tabung bagian dalam
yang berisi campuran Hg, Hg2Cl2 dan KCl jenuh dan dihubungkan dengan
larutan KCl jenuh melalui lubang kecil.
11
2. Elektroda indikator
a. Elektroda logam
Potensial dari elektroda logam ditentukan dari posisi reaksi redoks ketika
elektroda dan larutan bertemu.terdapat tiga macam elektroda logam yaitu
elektroda logam jenis pertama, elektroda logam jenis kedua, dan elektroda logam
jenis ketiga.
12
b. Elektroda membran
Kualitas paling bagus yang dijual dipasaran untuk elektroda membran kaca
terbuat dari Corning 015, sebuah kaca yang terdiri dari 22% Na20, 6% CaO,dan
72% SiO. Ketika dicelupkan ke dalam larutan berair, maka pada bagian luar dari
membran akan terhidrat sampai 10nm sampai beberapa jam. Hasil hidrasi dari
membran menghasilkan muatan negatif, hal ini merupakan bagian dari fungsi
kerja membran silika. Ion natrium, yang mampu bergerak menembus lapisan
hidrat berfungsi sebagai ion penghitung. Ion hidrogen dari larutan berdifusi
kedalam membran dan membentuk ikatan yang lebih kuat dengan membran
sehingga mampu menggeser keberadaan ion Na+ yang mengakibatkan konsentrasi
ion H+ meningkat pada membran .
13
Kelemahan elektroda kaca yaitu pada kondisi pH yang sangat tinggi (misal
NaOH 0,1M dengan pH = 13) berakibat :
Elektroda membran cair adalah suatu fasa cair spesifik yang dibatasi oleh
suatu dinding yang berpori inert. Cairan spesifik tersebut terdiri atas senyawa
organik dengan berat molekul yang tinggi,tidak larut dalam air dan memiliki
struktur yang memungkinkan terjadinya pertukaran ion antara ion bebas dalam
larutan yang diukur dengan ion-ion yang terletak pada pusat kedudukan molekul
cairan spesifik tersebut contoh: Na+ , K ,Ca2+ , Pb2+
14
- Kekurangan metode potensiometri
1. Titrasi pengendapan
2. Titrasi Kompleksometri
Hg2++ 2 e- → Hg(s)
E0= 0,854 V
15
Konsentrasi ion Hg2+dalam larutan berkurang. Sebelum mencapai titik
ekivalen, harga potensial dihitung dari persamaan E di atas. Setelah mencapai
ekivalen (100%), konsentrasi ion Hg2+dihitung berdasarkan tetapan pembentukan
kompleks, Kf,
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Potensiometri adalah metode analisa kimia untuk menentukan potensial
listrik dengan menggunakan elektroda dan alat yang digunakan dalam
potensiometri ini adalah potensiometer. Potensiometri merupakan aplikasi
langsung dari persamaan Nernst dengan cara pengukuran potensial dua elektroda
tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol. Potensiometri digunakan untuk
menentukan konsentrasi suatu ion, pH larutan, dan titik akhir titrasi. Potensiometri
merupakan salah satu cara pemeriksaan fisik kimia yang menggunakan peralatan
listrik untuk mengukur potensial elektroda, besarnya potensial elektroda ini
tergantung pada kepekatan ion–ion tertentu dalam larutan Potensiometri adalah
suatu cara elektrokimia untuk analisa ion secara kuantitatif berdasarkan
pengukuran potensial dari elektroda yang peka terhadap ion yang bersangkutan.
Elektroda pembanding dibagi menjadi dua ,yaitu elektroda pembanding primer
dan elektroda pembanding skunder ( elektroda kalomel dan elektroda perak ).
Elektroda Indikator dibagi menjadi dua yaitu elektroda Logam dan
elektroda membran. Elektroda logam terdiri dari tiga macam, antara
lain elektroda jenis pertama, kedua dan ketiga. Sedangkan elektroda membran
dibagi menjadi elektroda membran kaca,elektroda membran padat,elektroda
membran cair dan elektroda membran gas.
Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan elektroda
indikator dan elektroda pembanding yang sesuai. Cara potensiometri ini
bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok untuk menentukan titik akhir
titrasi .
Metode potensiometri mempunyai kelebihan dan kekurangan yang harus
dimanfaatkan dan disiasati untuk kesempurnaan analisis.
17