BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dasar metode potensiometri adalah membuat sel elektrik dari analat suatu larutan
sehingga perbedaan potensial sel tersebut berkaitan dengan konsentrasi larutan.
Potensiometri adalah metode analisa kimia untuk menentukan potensial listrik dengan
menggunakan elektroda dan alat yang digunakan dalam potensiometri ini adalah
potensiometer. Potensiometri merupakan aplikasi langsung dari persamaan Nernst dengan
cara pengukuran potensial dua elektroda tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol. Persamaan
Nersnt memberikan hubungan antara potensial relative suatu elektroda dan konsentrasi
spesies ioniknya yang sesuai dengan larutan. Dengan pengukuran potensial reversible suatu
elektroda, maka perhitungan aktivitas atau konsentrasi suatu komponen dapat dilakukuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari analisis potensiometri
2. Bagaimana prinsip kerja Potensiomteri
3. Apa saja jenis jenis indikator dalam analisis potensiometri
4. Bagaimana keunggulan dan kekurangan analisis secara potensiometri
C. Tujuan
1. Mempelajari pengertian dari analisis potensiometri
2. Mengetahui prinsip kerja Potensiomteri
3. Mengetahui jenis jenis indikator dalam analisis potensiometri
4. Membandingkan keunggulan dan kekurangan analisis secara potensiometri
3
BAB II
A. Pengertian Potensiometri
Elektroda yang digunakan ada dua, yaitu reference elektroda dan elektroda
indikator. Tegangan dari suatu elektroda reference tidak berubah dengan adanya
perubahan – perubahan, tetapi tegangan dari elektroda indikator berubah
dengan adanya perubahan dari salah satu ion – ion pada larutan tersebut.
4
Keterangan:
C. Titrasi Potensiomteri
Cara potensiometri cocok untuk menentukan titik akhir titrasi jika dalam
percobaan tidak ada indikator yang cocok, misalnya saja analisa untuk larutan
yang keruh atau bila daerah kesetaraannya sangat pendek.
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia
yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang
telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal
ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen
yang ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial
elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen.
2. Elektroda
Elektroda adalah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan bagian atau
media. Elektroda dibagi menjadi dua :
a. elektrode pembanding (refference electrode)
Elektroda pemanding adalah suatu elektroda dengan harga potensial setengah sel
yang diketahui, konstan, dan sama sekali tidak peka terhadap komposissi larutan yang
sedang disilidiki. Di dalam beberapa penggunaan analisis elektrokimia, diperlukan suatu
elektrode pembanding (refference electrode) yang memiliki syarat harga potensial
setengah sel yang diketahui, konstan, dan sama sekali tidak peka terhadap komposisi
larutan yang sedang selidiki.. Pasangan elektrode pembanding adalah elektrode indikator
7
(disebut juga working electrode) yang potensialnya bergantung pada konsentrasi zat yang
sedang diselidiki
Syaratnya adalah:
Elektroda perak / perak klorida merupakan electrode yang terdiri dari suatu
elektroda perak yang dicelupkan kedalam larutan KCI yang dijenuhkan dengan
AgCI.
Elektroda logam adalah elektroda yang dibuat dengan menggunakan lempengan logam atau
kawat yang dicelupkan ke dalam larutan elektrolit.
Logam mulia seperti platina, emas, dan paladium bertindak sebagai elektroda indikator pada
reaksi redoks. Fungsi logam semata-mata untuk membangkitkan kecenderungan system
tersebut dalam mengambil atau melepaskan electron; logam itu sendiri tidak ikut serta secara
nyata dalam reaksi redoks, potensialnya merupakan fungsi Nersnt dari rasio aktivasi
aFe2+/aFe3+. Tentu saja, inert merupakan ukuran relatif, dan platina tidak kebal dari
serangan-seranga oksidator kuat, terutama dalam larutan dimana kompleksasi bias
menstabilkan Pt(II) melalui pembentukan spesies.
c. Elektroda membran
Pada elektroda membran, tidak ada elektron yang diberikan oleh atau kepada membran
tersebut. Sebagai gantinya, suatu membran membiarkan ion-ion jenis tertentu menembusnya,
namun menghentikan ion-ion lain.
Sel potensiometri :
9
3. Digunakan bila :
Manfaat Potensiometri :
F. Contoh Praktikum
Judul : Pengukuran derajat keasaman dari bahan hasil pertanian atau hasil olahannya.
Tujuan : Mengukur derajat keasaman bahan hasil pertanian dan hasil olahannya dengan
menggunakan pH meter.
Langkah kerja :
1. Persiapkan alat – alat dan pasang elektroda yang telah diisi larutan penyangga,
hubungkan alat tersebut dengan alat listrik dan biarkan alat menyala selama 10 menit
untuk pemanasan.
2. Cucilah elektroda dengan aquadest dan keringkan dengan kertas saring.
3. Aturlah tombol pengatur suhu ke suhu yang sama dengan suhu contoh.
4. Celupkan elektroda ke dalam larutan penyangga.
5. Atur tombol pengatur jarum sehingga menunjukkan pH larutan penyangga (Buffer).
6. Cuci dengan air suling dan keringkan elektrodanya dengan kertas saring.
7. Celupkan elektroda ke dalam larutan yang akan diuji derajat keasamannya.
8. Derajat keasaman dari larutan dapat dibaca langsung pada skala pH meter. Dengan
memutar tombol jarum ke posisi semula.
11
G. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Analisa secara potensiometri
adalah untuk mengukur derajat keasaman dari suatu bahan hasil pertanian atau hasil
olahannya.
Elektroda yang digunakan ada dua, yaitu reference elektroda dan elektroda indikator.
Tegangan dari suatu elektroda reference tidak berubah dengan adanya perubahan –
perubahan, tetapi tegangan dari elektroda indikator berubah dengan adanya perubahan dari
salah satu ion – ion pada larutan tersebut. Adanya perbedaan tegangan, yang dijadikan dasar
untuk mengukur keasaman suatu larutan. Alat pengukur pH yang biasa digunakan adalah pH
meter.
H. Saran