Anda di halaman 1dari 23

Analisa Volumetri Gas.

GASOMETRI

Materi bahasan : penentuan komponen


campuran gas dan jumlah substan tertentu
dengan mengukur jumlah gas yang dihasilkan
pada reaksi kimia, selama proses pengukuran
dg mengasumsikan berlakunya Hk Gas Ideal
* pengukuran vol (Volumetrik)
Anal gas : * fisik
* titrasi Volumetri

* kondisi stand
* p & t tertentu
Analisa volumetrik gas .
penyerap

adsorben

Sampel
gas katalisator

adsorbsi

Perubahan volume (vol terukur) pd proses


Adsorbsi digunakan untuk menghitung
komposisi campuran gas

Gas yg larut dalam air di analisa dg titrimetri


al : HCl, HCN, Amonia
Contoh ilustrasi analisa gas :

Penentuan gas CO  gas CO dilewatkan pada


Larutan I2O5  terbentuk CO2 dan I2.
Cara :
1. CO2 ditangkap dalam lrt Ba(OH)2  BaCO3 ,
endapan ditimbang, CO ditentukan secara
stokhiometris.

2. I2 yang terbentuk dititrasi dengan larutan


Standar Na2S2O3, titik akhir titarsi meng
indikasikan jumlah I2 yang terbentuk dan
proporsional dengan sampel CO.
Beberapa alat yg dapat dipakai untuk anal gas
* Hampel
* Orsat
•Pesawat :
* Amber
* Bone/Whell.

Prinsip kerja alat sama :  gas dari penam


pungan gas (gas Halder) dilewatkan kolom
kaca (buret) melalui pipa kaca.
Dari buret gas melewati sederet tabung kaca
yang berisi adsorben spesifik terhadap gas
tertentu. dengan mengamati perubahan Vol yg
terjadi dan jenis adsorben  komponen dpt di
tentukan.
Skala pengamat volume

Gas
Storage A B C D
gas
halder

Tabung adsorben

Ilustrasi pesawat analisis gas.

Dlm beberapa hal pd analisa gas selalu diperhatikan


kondisi Analisa yg berlaku, sehingga HK gas terpenuhi
Pada analisa gas biasanya gas dianggap sebagai
gas ideal,
Hukum-hukum Gas Ideal 1

Hk.Boyle : Volume sejumlah tertentu gas


pada t tetap berbanding terbalik
dengan tekanan.

pv = p’v’ = k 1

pv dan p’v’ adalah tekanan x volume pada


Kondisi 1 dan 2 dari sejumlah tertentu gas,
k konstanta.
Hk Charles : Volume sejumlah gas berbanding
lurus terhadap suhu mutlaknya
2
V T
------ = ------
V’ T’

V & V’ adalah volume 1 dan 2, T dan T’ adalah


Temperatur dalam oK

Hk 1 & 2 dapat digabung  pV p’V’


------- = --------
T T’
pV = nRT n = jml mol = W/Mr
R = konstanta gas
T = temperatur

1 mol gas ideal n = 1 n = Z (tgt pd p&T)

Hk Dalton : 3
tekanan dari beberapa gas merupakan
jumlahan dari tekanan masing masing gas.
Tekanan gas tunggal = tekanan parsial gas
tersebut pada volume yang sama.

P total = p1 + p2 + p3 ..... + pn
4

Untuk reaksi :

2.H2 + 1.O2  2.H2Ouap air

2 bag volume gas hidrogen bereaksi dg


1 bag vol gas oksigen menghasilkan
2 bag volume uap air
Contoh penerapan hk Gay Lussac

5 liter campuran gas terdiridari 0,5 bag H2


0,25 bag CO, sisanya CH4 , apabila campuran
Dibakar berapa jumlah O2 yang dibutuhkan

Reaksi pembakaran yg terjadi.

1.H2 + ½.O2  H2O

2.CO + 1.O2  2 CO2

1.CH4 + 2.O2  CO2 + 2 H2O


Volume masing-2 dalam campuran :

V.H2 = ½ bag x 5 liter = 2,5 liter

V.CO = ¼ bag x 5 liter = 1,25 liter

V,CH4 = 5 liter – (2,5 + 1,25) liter = 1,25 liter

Berdasar reaksi pembakaran 

Vol O2 pd pembkrn H2 = ½ vol H2 = 1,25 L


Vol O2 pd pembkrn CO = ½ vol CO = 0,625 L
Vol O2 pd pembkrn CH4 = 2 x vol CH4 = 2,5 L
--------------
Hk Avogadro : 5
Pada kondisi p dan t yg sama, gas-gas ideal
yang volumenya sama memiliki jumlah par
tikel yang sama, Jumlah molekul dalam
1 mol gas = 6,023 x 1023 ( bil Avogadro)

Setiap gas ideal p = 1 atm, 760 mmHg, t = 0oC


Maka setiap 1 mol gas = vol 22,4 L

Pengukuran vol gas-gas yang berada di atas


suatu cairan harus mempertimbangkan faktor
penjenuhan uap cairan, dan perubahan vol nya
Tabel I.Perub puap air terhadap temperatur
Temperatu Tekanan Temperatu Tekanan Temperatu Tekanan
r oC mm/Hg r oC mm/Hg r oC mm/Hg
0 4,6 14 11,9 28 28,1
1 4,9 15 12,7 29 29,8
2 5,3 16 13,5 30 31,6
3 5,7 17 14,4 31 33,4
4 6,1 18 15,4 32 35,4
5 6,5 19 16,4 33 37,4
6 7,0 20 17,4 34 39,6
7 7,5 21 18,5 35 41,9
8 8,0 22 19,7 40 55,0
9 8,6 23 20,9 50 92,2
10 9,2 24 22,2 60 149,2
11 9,8 25 23,6 70 233,8
12 10,5 26 25,0 80 355,5
13 11,2 27 26,5 90 526,0
Contoh aplikasi:

Dry gas dg kondisi p = 755 mlBar t = 26oC Vol = 50 mL

Berapa vol gas bila dikonversi ke kead gas ideal :


p = 760 mmHg, t =0oC

p1 dinaikkan  po t1 diturunkan  to V1  Vo

Cara I

p1 To 755 273
Vo = ------ x ------ x V1 = ------- x -------- x 50 = 45,5 mL
po T1 760 299

T1 = 273 + 26
Cara II

Bila gas mengandung uap air  perlu dicari pterk (p*) 


Tabel, t =26 oC dari tabel p26oC = 25 mmHg

p* = pterk = (755 - 25) mmHg = 730 mmHg

p* To 730 273
V = ------- x ------- x V = ------ x ------ x 50 = 43,85 mL
po T1 760 299
1. ANALISA VOLUME GAS.

Analisa berdasar reaksi kimia dari sevolume


gas Berat substan hasil reaksi dapat
dihitung.
Prinsip HK Avogadro berlaku.

Contoh aplikasi anlisis.

Batuan kapur pada analisa dengan asam


Dibebaskan gas CO2 sebanyak 98,7 mL.
pengukuran pada kondisi t = 23oC dan
puap air = 761 mmHg
Berapa % CO2 dalam sampel.
Penyelesaian : cara I

dr tabel koreksi puap air t = 23 oC 


p = 20,9 mmHg , maka
pCO2 murni = 761 – 20,9 = 740 mmHg

p1 To 740 273
V CO2 = ------ x ------- x V1 = ------- x ------- x 98,7 = 88,6 mL
ter-krs po T1 760 296

Mr = 44

Hk Avogadro  semua gas pd kondisi standard memp


Volume 22,4 L = 22.400 mL
Berat CO2 = 44 x 88,6 / 22.400 = 0,174 gr
0,174
% CO2 = --------- x 100% = 34,8 %
Cara II

Dengan rumus dasar analisa gas pv =nRT

p = 760 mmHg, R = 82,07 konstante gas

740 W
------ x 98,7 = ------ x (273 +23)
760 44

740 x 44 x 98,7
W = ------------------------------- = 0,174 gr
760 x 82,07 x 296

% CO2 = 0,174 / 0,5 x 100 % = 34,8 %


2. Methoda adsorbsi

Metoda ini untuk analisa proporsi komponen


gas dlm campuran

Campuran gas dianalisa dg melewatkan pada


satu seri adsorbent dg p dan t konstan sampai
analisa selesai.
Perubahan volume gas terbaca dari campuran
sebelum dan sesudah melewati adsorben
menunjukkan volume sebagai basis
Tabel.2 adsorbent / gas teradobsi
Jenis gas terads Jenis adsorbent proses
CO2 KOH larutan Adsorbsi
NaOH larutan ,,
CH /Gas tak jenuh H2SO4 berasap ,,
Air brom
Ag2SO4 ,,
O2 Alkaline pyrogalol ,,
CaCl2 ,,
Na Thionit
Phasphorus kuning
CO Amoniakal Cupro Clorida pemanasan
CuO t=285oC
H2 Lrt poladium Cl , busa palladium Pemanasan
Lrt colloidal palladium,
CH4 / C2H6 CuO t= 600oC
Aplikasi analisis.

Sejumlah campuran gas dioperasikan melalui sederet


adsorben : KOH, H2SO4 berasap, Alk pyrogalol dan
Amoniacal Cupro Cl secara bergantian dari gas halder.
Vol awal camp = 80 mL
Setelah tiap perlakuan residu gas pada p dan t tetap
teramati perubahan vol : 78,7 ,- 75,5 ,- 75,1,- 68,3.
Tentukan % komposisi gas dlm campuran tersebut.

Penyelesaian :
Ads
KOH  vol CO2 = 80 – 78,7 = 1,3 mL
H2SO4 berasap  vol illuminat = 78,7 – 75,5 = 3,2mL
Pyrogalol  vol O2 = 75,5 – 75,1 = 0,4 mL
Amm Cu Cl vol CO = 75,1 – 68,3 = 6,8 mL
% komposisi dalam campuran gas :

%CO2 = 1,3 / 80 x 100 % = 1,6 %


%CH(illuminat) = 3,2/80 x 100% = 4 %
%O2 = 0,4 / 80 x 100% = 0,5 %
%CO = 6,8 / 80 x 100% = 8,5 %
%gas inert = 68,3 / 80 x 100% = 85,4%

3. Metode pembakaran

Bila suatu campuran gas mengandung satu


atau lebih komp dan dpt terbakar oleh O2 , 
komp camp dpt ditentukan dg pengukuran
penurunan vol gas, jumlah CO2 terbentuk, vol
Hk Gayllusac menerangkan adanya perubahan vol /
Kontraksi vol akibat pembakaran yg terjadi.

Contoh reaksi pembakaran :

2.COg + 1.O2 g  2.CO2

2 unit vol CO dibakar dg 1 unit O2  2 unit vol CO2


Kontraksi volume yg terjadi == ½
1.Unit vol CO
CO2 1 unit vol
½ unit vol O2

Anda mungkin juga menyukai