Anda di halaman 1dari 29

BIOLOGI EVOLUSI :

EVOLUSI DAN KEHIDUPAN

Swastika Oktavia, S.Si., M.Sc.


gram Studi Biologi, Fakultas Sains dan Farmasi
Universitas Mathla’ul Anwar Banten
2016
PENGERTIAN EVOLUSI
EVOLUSI adalah proses perubahan yang berlangsung
sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama (waktu
geologi) dan bersifat Irreversibel.
Contoh : planet bumi merupakan hasil dari perubahan
historikal atau evolusi geologis.
Tahapan historikal mengarah pada perkembangan
peradaban manusia yang disebut evolusi kultural.
Selanjutnya, evolusi akan mengarah pada evolusi
organik.
BIOLOGI EVOLUSI
Evolusi biologis melibatkan dua macam perkembangan
berbeda.
Evolusi individual disebut ontogeni, dan periode
perubahan yang cepat muncul selama perkembangan
awal terbentuknya individu tersebut yang disebut
embriogenesis.
Evolusi yang kedua yaitu perkembangan sekelompok
organisme atau yang disebut filogeni.
Hasil dari evolusi filogenetik yaitu semua organisme
memperlihatkan kesamaan pada proses biologis dasar,
perbedaan jalur evolusi merupakan penurunan dari
nenek moyangnya.
Dasar Molekuler Kehidupan
Struktur dasar organisme tersusun dari protein dan
aktivitas dasarnya yang diatur oleh protein katalitik
khusus – enzim.
Produksi protein dalam sel diatur oleh DNA (deoxy
ribonucleic acid).
Karakteristik khusus molekul DNA pada setiap organisme
memuat cetak biru khusus untuk protein dan sintesis
enzim.
Evolusi muncul dari perubahan struktural DNA.
Ciri Hidup
Sistem hidup muncul menjadi suatu organisasi yang
sangat kompleks dari materi yang tidak hidup, kemudian
beroperasi sesuai dengan prinsip fisika-kimia dalam
menjalankan fungsinya di dunia organik.
Kompleksitas fisika-kimia pada organisasi kehidupan
muncul dalam berbagai proses yang teratur di semua
makhluk hidup.
Proses pertama yaitu produk organisasi kimia dan
aktivitas enzimatik dari materi hidup.
Proses kedua yaitu kapasitas reproduksi.
Karakteristik utama dari sistem hidup yaitu kemampuan
untuk adaptasi, atau penyesuaian yang teratur terhadap
perubahan dunia
Keragaman dan Sejarah kehidupan
Kompleksitas materi kehidupan dan adaptasi evolusioner sebagai
bagian dasar kehidupan terlihat dari perbedaan yang terdapat
pada semua kelompok organisme hidup.
Penelitian evolusioner dan biokimia menunjukkan bahwa semua
jenis organisme sekitar 2 milyar organisme dan milyaran jenis yang
sudah punah merupakan turunan dari bentuk awal kehidupan.
Proses dari adaptasi jangka panjang telah menghasilkan lebih dari
tiga milyar periode sejak keberadaan materi hidup, keragaman
makhluk hidup sekarang sudah banyak yang punah.
Keragaman ini memberikan gambaran perubahan evolusioner
sebagai karekteristik penting kehidupan, tetapi pada saat yang
bersamaan hal itu tidak menghilangkan kesatuan yang esensial
semua sistem hidup.
Perspektif Sejarah
Ide tentang evolusi dikemukakan oleh Naturalis Perancis
Jean Baptiste Lamarck (1774 – 1829) pada tahun 1801.
Lamarck mengemukakan bahwa kehidupan merupakan
produk dari perubahan evolusioner, yang berupa
pengambilan adaptasi baru terhadap lingkungan, dan
bahwa keragaman kehidupan merupakan hasil adaptasi.
Pada dasarnya teori Lamarck berdasarkan pada dua ide
yaitu :
(1) struktur baru muncul karena suatu “inner want”
(keinginan dari alam) organisme itu sendiri;
(2) struktur tersebut didapat dari respon terhadap
kebutuhan dan kemudian diwariskan ke generasi
berikutnya.
Perspektif Sejarah (2)
menurut Lamarck nenek moyang Jerapah berleher
pendek, tetapi terus memanjang karena harus
menjangkau daun di pohon yang tinggi.
Lehernya terus memanjang sehingga mencapai bentuk
leher Jerapah seperti sekarang.
Tetapi teori Lamarck gagal ketika menghadapi suatu tes
ilmiah.
Lamarck benar dalam pandangannya tentang signifikansi
evolusi, tetapi kemudian gagal untuk menjelaskan secara
ilmiah bagaimana hal tersebut muncul.
Perspektif Sejarah (3)
Setelah hampir setengah abad kemudian Charles R.
Darwin (1809 – 1882) memberikan kunci tentang teori
Evolusi.
Karya besarnya yang berjudul On The Origin of Species
mengandung tiga hal penting yaitu pengenalan evolusi
sebagai suatu fakta; presentasi data yang
memperlihatkan fakta; dan perkembangan teori
bagaimana evolusi berjalan dan mengambil tempat
dimana.
Perspektif Sejarah : Teori Darwin
Teori Darwin berdasarkan pada dua observasi dan dua
kesimpulan dasar yaitu :
Fakta
1. Semua organisme memperlihatkan variabilitas
2. Semua organisme menghasilkan lebih banyak keturunan
daripada yang bertahan
Kesimpulan
1. Lingkungan menyeleksi individu yang paling sempurna
dapat bertahan hidup, sedangkan individu yang kurang
sempurna gagal untuk bereproduksi (seleksi alam)
2. Karakteristik hasil dari seleksi diwariskan ke
keturunannya
ASAL USUL KEHIDUPAN
SUMBER ENERGI BUMI YANG MENDORONG
TRANSFORMASI KIMIAWI :

• Sinar kosmis, sinar UV


• Unsur-unsur radio aktif
• Pelepasan listrik & panas karena kegiatan vulkanis
• Senyawa yang kaya energi yang terkandung dalam Bumi
Dari mana kehidupan berasal?

Bukti ? Fosil Fosil tertua (500 juta


tahun yang lalu)

Lapisan batuan hasil


STROMATOLIT mineralisasi alga dan
kristal stromatolit memberikan
gambaran bahwa ganggang yang
bakteri
membentuknya sedang berada
dalam tahapan mitosis, karena Awal kehidupan dari
terlihat sebagai dua sampai organisme ber sel satu
empat bulatan yang bersatu
Percobaan Stanley dan Miller
Landasan teori : kehidupan hanya dapat terjadi apabila
bahan baku utama (basa purin dan pirimidin) terdapat di
alam - A. Oparin (1938)
Percobaan : pengaturan udara dengan jumlah dan
macam gas yang sesuai dengan yang berasal dari magma
gunung berapi.
Udara tersebut disimpan dalam suatu alat untuk
mensimulasi keadaan di atmosfir purba.
Miller menggunakan campuran gas yang diasumsikan
terdapat di atmosfir bumi purba, yaitu amonia,
metana, hidrogen, dan uap air dalam percobaannya.
Oleh karena dalam kondisi alamiah gas-gas itu tidak
mungkin bereaksi, Miller memberi stimulus energi
listrik tegangan tinggi, sebagai pengganti energi alam
(halilintar dan sinar kosmis).
Miller mendidihkan campuran gas tersebut pada suhu
100oC selama seminggu.
Pada akhir percobaan, Miller menganalisis senyawa-
senyawa kimia yang terbentuk di dasar gelas
percobaan dan menemukan 3 jenis dari 20 jenis asam
amino.
Teori DNA dan RNA
Zat organik (asam amino) yang merupakan bahan dasar
penyusun makhluk hidup, pada mulanya terakumulasi di
lautan (Oparin, Haldane, dan Stanley-Miller)

Sel-sel tubuh makhluk hidup mengandung garam (NaCl)

Asam amino Polimerisasi Makromolekul Percobaan


• Proteinoid Sidney W. Fox

DNA Mikrosfer/Koaservat
Protosel
RNA tetesan koloid yang terbentuk saat
larutan protein, asam nukleat, dan
polisakarida dikocok
Teori DNA dan RNA (2)
Sekelompok orang berhipotesis bahwa DNA merupakan
satu-satunya molekul pembawa informasi genetik, dan
adanya RNA merupakan proses penyimpangan evolusi.
Kelompok peneliti lain mempunyai hipotesis bahwa RNA
merupakan sumber informasi genetik yang paling awal.
Proses replikasi nukleotida akan mengarah kepada
pembentukan cetakan utama untuk menyimpan
informasi, dengan demikian rantai nukleotida (RNA)
mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menyimpan
informasi, pembawa informasi (messenger) dan sebagai
alat translasi sekaligus.
Hal ini dapat dilihat bahwa fungsi-fungsi tersebut masih
dimiliki oleh RNA sampai sekarang.
Teori DNA dan RNA (3)
Karena fungsi ganda tersebut, proses penyempurnaan
kemudian akan mengarah pada pembentukkan DNA
yang kemudian mengambil alih fungsi penyimpan
informasi dari RNA.
Agar informasi dapat diatur, maka kemudian
terbentuklah rantai komplementer dari DNA.
Dengan demikian evolusi yang mengarah kepada DNA
telah terjadi dan proses selanjutnya adalah
pembentukkan sel hidup.
Hasil ini mengarahkan bahwa RNA ternyata adalah
produk yang mungkin lebih awal dari DNA.
Dengan demikian diperkirakan bahwa kehidupan awal
dimulai dari RNA dan bukan DNA.
Perdebatan Teori DNA dan RNA
Kelompok yang pro DNA sebagai materi kehidupan
esensial menyatakan bahwa RNA tidak stabil, dan mudah
sekali terurai. Jadi, kehidupan harus dimulai dari adanya
DNA.
Kelompok yang pro RNA memajukan argumentasi bahwa:
RNA merupakan satu-satunya produk yang mungkin dibentuk
dari alam, dan bukan DNA.
Meskipun kini RNA tidak begitu stabil, namun pada zaman
dahulu tidak demikian, RNA merupakan suatu molekul yang
stabil.
Alasan lain ialah bahwa DNA yang berfungsi hanyalah satu rantai
saja, sedangkan templatenya tidak akan menghasilkan apa-apa.
Kehidupan primitif tidak mungkin dimulai dari suatu yang
kompleks.
Kemunculan Prokariot
Adanya bermacam-macam senyawa yang terjadi akibat
petir yang menyambar-nyambar akan membentuk suatu
kumpulan fosfolipid dan karbohidrat berbentuk butiran-
butiran kecil.
Diantara ber-milyar-milyar butiran dan selang berjuta-juta
tahun, ada satu sampai beberapa butiran yang mempunyai
kandungan yang cukup lengkap untuk memulai kehidupan.
Kehidupan pertama, yaitu sel prokariot yang sederhana
memanfaatkan Sulfur dan Nitrogen sebagai sumber energi.
Beberapa prokariot kemudian mempunyai kemampuan
untuk memanfaatkan CO2 dan air yang tersedia melimpah
dengan membentuk plastida.
Kemunculan Prokariot (2)
Dengan adanya proses fiksasi dengan memanfaatkan CO2
dan H2O maka terbentuklah prokariot yang menggunakan
energi dari pemecahan CO2 dan mendapat energi secara
lebih efisien.
Prokariot tersebut kemudian menjadi sumber utama dari
kehidupan yang sekarang.
Penggunaan CO2 dan H2O akan mengeluarkan Oksigen
sebagai sisa metabolisme memberikan peluang untuk
kehidupan selanjutnya, karena mayoritas organisme di
dunia memanfaatkan Oksigen yang lebih efisien.
Kemunculan Eukariot
Eukariot pertama merupakan gabungan dari beberapa
prokariot.
Jika seekor Amoeba memakan makanannya, maka
diperkirakan masuknya materi genetik prokariot mengikuti
jalan yang sama, hanya tidak sampai dicernakan seperti
makanan pada umumnya.
Pengamatan pada organisme Coelenterata, yang
mengadopsi sel-sel jelatang dari mangsanya untuk
pertahanan dirinya.
Proses adopsi materi genetik diperkirakan suatu
mekanisme yang efisien dalam proses evolusi prokariot
maupun eukariot ber sel tunggal.
Kemunculan Eukariot (2)
Proses adopsi materi genetik belum berakhir hingga
sekarang.
Percobaan menyuntikkan tikus dengan virus virulen yang
dimatikan tidak menimbulkan hewan itu sakit.
Tetapi kalau disuntik dengan virus virulen yang dimatikan
dan ditambah virus yang tidak virulen, maka hewan itu
sakit.
Ternyata virus yang avirulen dapat mengadopsi DNA dari
virus virulen yang sudah mati.
Jadi tidak diragukan bahwa proses adopsi materi genetik
merupakan proses yang sangat efisien pada awal
kehidupan.
Kemunculan Eukariot (3)
2 tipe organel yaitu :
1. Tipe pertama terdiri dari Kloroplas, Mitokondria
Kinetoplas dan Nukleus mempunyai membran ganda
2. Tipe kedua misalnya Lisosom, Endoplasmik Retikulum,
Badan Golgi mempunyai membran tunggal

Mengapa berbeda ?
Penemuan DNA ektranukleus dalam organel bermembran
ganda telah memberikan gambaran yang nyata bahwa
semua DNA yang berasal dari organel bermembran ganda
mempunyai ciri DNA prokariot (kode genetik, struktur gen
dan mekanisme translasi yang berbeda dengan DNA inti)
Kemunculan Eukariot : Teori Nukleus
Mitokondria diperkirakan berasal dari prokariot semacam
paracoccus yang memiliki organ respirasi
Kloroplast diperkirakan berasal dari suatu ganggang biru
(Cyanophyta).
Spirochaeta diperkirakan akan membentuk sel yang
memiliki flagella. Flagella kemudian berevolusi kemudian
menjadi mikrotubulus dan salah satunya berperan dalam
alat pembelahan sel.
Bukti-bukti yang relatif aktual menunjukkan bahwa sentriol
mengandung suatu DNA ekstranuklear, sama seperti
mitokondria kloroplas dan kinetoplas.

Anda mungkin juga menyukai