Anda di halaman 1dari 57

Kimia fisika 1

cairan
CAIRAN
Cairan memiliki molekul yang berdekatan shg hy tersisa
sedikit ruang kosong, shg lbh sulit dimampatkan
dibanding gas dan jauh lebih rapat pada keadaan
normal.
Cairan memiliki volume tertentu, karena molekul-
molekul dalam cairan tidak saling memisah karena
adanya gaya tarik. Molekul-molekulnya dapat bertukar
tempat dg bebas, sehingga cairan dapat mengalir,
dapat dituang, dan memiliki bentuk seperti wadahnya.
Padatan, molekulnya terikat kaku pada tempatnya
tanpa bebas bergerak
Gaya Antar Molekul
Gaya antar molekul adalah gaya tarik diantara
molekul-molekul tersebut (intermolecular
forces)
Gaya intramolekul (intramolecular forces)
mengikat atom-atom dalam molekul. Gaya
intramolekul menstabilkan molekul masing-
masing, sedang gaya antarmolekul
menyebabkan sifat-sifat materi dalam jumlah
besar misalnya titik didih, titik leleh.
Gaya antar molekul jauh lebih lemah daripada
gaya intramolekul, jadi biasanya diperlukan
energi yg jauh lebih kecil untuk menguapkan
cairan daripada untuk memutuskan ikatan
dalam molekul cairan.
Contoh: untuk menguapkan air 1 mol pada
titik didihnya = 41 kJ, untuk memutuskan
ikatan O-H dalam 1 molekul air = 930 kJ
Jenis gaya antar molekul
a. Gaya dipol-dipol (dipole-dipole forces)
- Merupakan gaya yang bekerja antar molekul polar, yaitu antara
molekul-molekul yang memiliki momen dipol (gaya elektrostatik)
- Makin besar momen dipolnya, makin kuat gayanya.




Gambar tersebut menunjukkan orientasi molekul-molekul
polar dalam suatu padatan. Dalam cairan molekul tidak terikat
sekaku seperti padatan, tetapi molekul tersusun sedemikian rupa
sehingga interaksi tarik menarik secara maksimum.
+ -
+ - + -
- + - + - +
- Molekul diatomik seperti HCl, CO, NO (mengandung
unsur-unsur berbeda) memiliki momen dipol dan
disebut molekul polar. Molekul diatomik mengandung
unsur-unsur yg sama , contoh H2, N2, dan O2 adalah
non polar karena tidak memiliki momen dipol.
- Molekul yg tersusun atas tiga atau lebih atom, adanya
momen dipol ditentukan oleh kepolaran ikatan dan
geometri molekul.
Contoh: CO2, geometrinya linier atau menekuk?
C
O = C = O O O
Molekul linier molekul menekuk
(tdk ada momen dipol (memiliki momen dipol)

Dalam percobaan, CO2 tidak memiliki momen
dipol, shg dapat disimpulkan bahwa molekul
CO2 adalah linier.
Kepolaran ikatan (momen dipol) adalah:
= Q x r
Q=muatan, r=jarak antar muatan
Momen dipol dinyatakan dalam satuan debye
(D), dimana 1 D=3,336x10
-30
Cm
C=coulomb, m=meter

Untuk SO2 memiliki geometri menekuk, jadi
molekul ini polar karena kedua momen ikatan
tidak saling meniadakan satu sama lain.

S

O O

Momen dipol SO2 = 1,6 D
Jumlah
momen
dipol
Daftar beberapa momen dipol molekul polar:
Molekul Geometri Momen dipol
HF
HCl
HBr
HI
H2O
H2S
NH3
SO2
Linier
Linier
Linier
Linier
Menekuk
Menekuk
Segitiga piramida
menekuk
1,92
1,08
0,78
0,38
1,87
1,10
1,46
1,60
Contoh Soal
Ramalkan apakah molekul-molekul di bawah ini
memiliki momen dipol?
a. IBr, BF
3
, CH
2
Cl
2
b. AlCl
3
, CHCl
3
, dan CCl
4
?
B. Gaya ion dipol (ion dipole forces)
Ikatan yg terjadi antara sutu ion (bisa kation
atau anion) dg suatu molekul polar.
Na
+



I
-


Gambar interaksi ion-dipole

- +
+ -
Kekuatan interaksi ini tergantung pada muatan
dan ukuran ion. Muatan kation umumnya
lebih terpusat karen lebih kecil drpd anion.
Jadi untuk muatan yg sama, kation
berinteraksi lebih kuat daripada anion.

C. Gaya dispersi (dispersion forces)
- Gaya tarik menarik yg timbul akibat/hasil
dipol-dipol yg terinduksi sementara dalam
atom atau molekul, dikemukakan oleh Fritz
London.
- Gaya dispersi dapat dipelajari pada senyawa
non polar

(A) Kation dipol terinduksi dipol dipol terinduksi



+ - + - +
- +
Jika kita menempatkan ion atau molekul polar
didekatkan pada suatu atom (molekul non polar)
distribusi elektron pada atom (molekul) akan
terganggu oleh gaya yg dilakukan oleh ion atau
molekul polar. Dipol yg dihasilkan disebut dipol
terinduksi
Jadi dipol terinduksi: pemisahan muatan positif
dan negatif dalam atom (molekul non polar)
disebabkan oleh kedekatannya dg suatu ion atau
molekul polar.
Interaksi tarik menarik antara ion dan dipole
terinduksi disebut ion-dipol terinduksi, sedang
antara molekul polar dan dipol terinduksi disebut
interaksi dipol-dipol terinduksi
momen dipol terinduksi dapat pula disebabkan
oleh kepolaran atom atau molekul. Kepolaran
(polarizability) adalah kemudahan terganggunya
distribusi elektron dalam suatu atom (molekul).
Semakin banyak jumlah elektron dan semakin
menyebar awan elektron dalam suatu atom
(molekul) akan semakin besar kepolarannya.
Awan yg menyebar adalah awan elektron yg
tersebar dalam volume yg ckp besar, sehingga
elektron-elektron tsb tidak terikat kuat oleh inti
D. Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen termasuk jenis interaksi dipol-
dipol khusus antara atom hidrogen dalam ikatan
polar seperti pada N-H, O-H, F-H dg atom
elektronegatif O, N, atau F
H O---H O H H
H H H N ---H - N
H H
H H H
H O --- H N H F---H N
H H
Tekanan Uap Cairan
Pada saat molekul-molekul cairan di permukaan
cairan meninggalkan cairan maka terjadi
penguapan
Molekul-molekul tersebut mempunyai tenaga yg
lebih besar daripada tenaga rata-rata dalam
cairan.
Bila kecepatan penguapan dan pengembunan
sama, maka terjadi kesetimbangan, dan tekanan
uapnya disebut tekanan uap jenuh pada
temperatur tersebut (tekanan uap)
Banyaknya panas yg diperlukan untuk
menguapkan cairan tergantung: jenis cairan,
banyaknya cairan, dan temperatur
Pada temperatur tertentu, banyaknya panas yg
diperlukan untuk menguapkan 1 mol cairan
disebut panas penguapan molar
H
v
= H
v
H
l

karena H = E + P V
maka H
v
= E + P V
H
v
= entalpi uap
H
l
= entalpi cairan
H
v
= berharga positif
P= tekanan uap cairan
Tekanan uap terhadap temperatur
Tekanan uap cairan tergantung pada suhu, makin
tinggi suhu makin besar tekanan uap dan
mencapai harga maksimal pada suhu kritis
Bila suhu diperbesar, maka molekul-molekul
cairan tenaganya bertambah sehingga banyak
meninggalkan cairan, akibatnya tekanan uap lebih
besar (teori kinetik gas)
Pada temperatur kritis kehendak untuk menjadi
gas sangat besar dan pada saat tersebut tidak ada
fase cair lagi
Perubahan tekanan uap terhadap suhu dapat dinyatakan
dengan persamaan Clausius-Clapeyron:

(21)
=

()

Pada temperatur jauh dari kritis V
l
<<<V
g
dan bila uap
dianggap ideal, maka:

=
.

2

Persamaan di atas dapat diselesaikan dengan cara lain:
d ln P =

1

ln
2
1
=

(
21
1.2
)
log
2
1
=

2,303
(
21
1.2
)
Tegangan permukaan
Yaitu adanya gaya-gaya ke arah dalam yg
menyebabkan adanya kecenderungan untuk
mengerut, menyebabkan permukaan cairan
seakan-akan berada dalam ketegangan. Tegangan
ini disebut tegangan muka yg didefienisikan
sebagai gaya dalam dyne yg bekerja sepanjang 1
cm pada permukaan zat cair (satuan : dyne/cm)
Tenaga permukaan: kerja yg diperlukan untuk
memperbesar luas permukaan cairan sebesar 1
cm
2





Gbr. 1 . Tegangan muka

Bila pada kawat ABCD terdapat lapisan zat cair, kawat CD dapat bergerak
bebas dan dianggap tdk mempunyai gesekan.
F=gaya yg diperlukan untuk menggeser DC ke EG, maka kerja yg diperlukan:
W=(F)(X)
Gaya F diperlukan untuk melawan gaya akibat tegangan muka.
Bila = tegangan muka, maka besarnya gaya akibat tegangan muka adalah =
2l (sebab ada 2 lapisan)
Jadi F= 2l atau W=FX = 2lX,
Jadi =F/2l=dyne/cm=N/m
Karena 2lx = A, maka
W=2lx
W=A
= W/A, dimana
=gaya dalam dyne yg bekerja sepanjang 1 cm
pada permukaan cairan
= usaha dalam erg yg diperlukan untuk
memperluas permukaan cairan sebesar 1
cm
2

Cairan cenderung mengikuti bentuk wadahnya.
Mengapa air membentuk butiran-butiran di atas
mobil yg baru digosok dengan zat pengkilap dan
tidak membentuk lapisan di atas permukaan?
Jawab: karena adanya gaya antar molekul
-molekul-molekul dalam cairan ditarik ke
segala arah oleh gaya antar molekul (tidak
ditarik ke arah tertentu).
Molekul-molekul pada permukaan ditarik ke
bawah dan ke samping oleh molekul-molekul
lainnya, tetapi tidak ke atas ke luar permukaan




Gambar 2. gaya antar molekul yg bekerja pada
suatu molekul pada lapisan
permukaan suatu cairan dan dalam
cairan
Jadi, tarik menarik antar molekul ini cenderung menarik
molekul-molekul ke dalam cairan dan menyebabkan
permukaan menegang seperti lapisan tipis elastis.
Terdapat sedikit atau tidak ada tarik menarik antara
molekul air polar dengan molekul pelapis cat mobil (non
polar) yg baru digosok, tetesan air membentuk tetesan
kecil.
Ukuran gaya elastis pada permukaan cairan adalah
tegangan permukaan.

Jadi tegangan permukaan (surface tension) suatu
cairan: Jumlah energi yang dibutuhkan untuk
menarik/memperluas permukaan sebesar satu satuan
luas.
Zat cair (dyne/cm)
Air
Benzena
Etanol
Aseton
Kloroform
Air raksa
72,8
28,9
22,3
23,2
27,1
46,0
Tegangan permukaan dapat dipelajari dalam aksi kapiler.
- Gaya yg berperan adalah gaya kohesi dan adhesi



b




a b
Pada gambar a. lapisan tipis air merayap ke dinding tabung kaca.
Tegangan permukaan ini menyebabkan lapisan air mengerut, ketika hal
ini terjadi, lapisan menarik air ke atas tabung.
Gaya yang bekerja pada (a) adalah adhesi dimana terjadi tarik menarik
antar molekul yg berbeda (antara air dan tepi tabung kaca/adhesi lebih
kuat daripada kohesi) sampai pada gaya adhesi diseimbangkan oleh
berat air dalam tabung

Pada gambar (b), merkuri memiliki gaya kohesi
lebih kuat daripada adhesi antara mekuri dan
kaca, sehingga terjadi penurunan permukaan
cairan ketika tabung kapiler dicelupkan ke
dalam merkuri
Pengukuran tegangan permukaan
Cara kapiler
Dalam hal ini jika cairan membasahi dinding
maka permukaan berbentuk cekung (concave),
bila tidak membasahi dinding maka permukaan
berbentuk cembung
Cekung : gaya adhesi > kohesi
Cembung: gaya adhesi < kohesi

h


F
1
=2r cos
F
1
= gaya ke atas
r = jari-jari kapiler
= tegangan muka
= sudut kontak
Kenaikan cairan akan berhenti setelah cairan mencapai
tinggi h (gaya F1 diimbangi oleh F2 akibat berat cairan)
F
2
= r
2
hdg
d= kerapatan cairan
g = percepatan gravitasi bumi
h = tinggi cairan
F
1
= F
2

2r cos = r
2
hdg
= r
2
hdg/ 2rcos= rhdg/ 2cos
Untuk cairan yg membasahi gelas =0, jadi cos =1
jadi =

2

Cara tensiometer (cara du NuOy):
Suatu cincin Pt dimasukkan dalam cairan yg
diselidiki dan gaya yg diperlukan untuk
memisahkan cincin dari permukaan diukur.
Besarnya gaya ke bawah akibat tegangan muka,
F
2
= 2l ,
dimana = tegangan muka, l=keliling lingkaran,
2=2 permukaan (luar dan dalam)


F
1



F
1
=F
2

= 2l


=
F
1
/2l


VISKOSITAS
Viskositas adalah ukuran hambatan suatu fluida
untuk mengalir. Makin besar viskositas, makin
lambat aliran cairan. Viskositas cairan biasanya
turun dg meningkatnya suhu. Sirup gula panas
lebih cepat mengalir daripada sirup gula dingin.
Cairan yg mempunyai gaya antar molekul yg kuat
memiliki viskositas yg lbh besar dibanding cairan
yg memiliki gaya antar molekul yg lemah.
Air memiliki viskositas yg lbh besar dibanding
kebanyakan cairan karena kemampuannya
membentuk ikatan hidrogen.


Yang menarik, gliserol memiliki viskositas jauh lebih besar
daripada semua cairan.
CH2-OH

CH-OH

CH2-OH
Seperti air, gliserol membentuk ikatan hidrogen. Setiap
molekul gliserol memiliki 3 gugus OH yg dapat turut
serta dalam ikatan hidrogen dg molekul gliserol yg lain.
Selain itu, karena bentuk molekulnya sehingga memiliki
kecenderungan untuk menyangkut daripada menggelincir
antara molekul satu dgn molekul yg lain.



Viskositas beberapa cairan yg umum pada suhu 20
0
C

cairan Viskositas (Ndet/m
2
)
Aseton (C3H6O)
Benzena (C6H6)
Karbon tetraklorida (CCl4)
Etanol (C2H5OH)
Dietileter (C2H5OC2H5)
Gliserol (C3H8O3)
Merkuri (Hg)
Air (H2O)
darah

3,16 x 10
-4

6,25 x 10
-4

9,69x10
-4

1,20x10
-3

2,33x10
-4

1,49
1,55x10
-3

1,01x10
-3

4x10
-3

Ada dua tipe aliran cairan: laminar dan
turbulen
Aliran laminar (aliran kental) secara umum
menggambarkan laju aliran yg kecil melalui
sebuah pipa dengan garis tengah kecil
Aliran turbulen (laju aliran yg besar) melalui
pipa dengan diameter yg lebih besar

Aliran Laminer
Setiap partikel bergerak dalam satu arah horisontal
sehingga terjadi lapisan-lapisan fluida dengan kecepatan
berbeda
Distribusi kecepatan tidak merata dan kuadratis
Bila pada aliran laminer disemprotkan cairan berwarna,
maka cairan tadi akan bergerak horisontal searah dengan
aliran
Aliran laminer terjadi bila :
Viskositas cairan tinggi
Kecepatan aliran rendah
Luas penampang pipa kecil


Aliran Turbulen
Ada partkel-partikel yang bergerak ke arah lain sehingga tidak ada lagi
lapisan-lapisan dengan kecepatan berbeda
Bila pada aliran turbulen disemprotkan cairan berwarna, maka cairan
tersebut selain bergerak searah aliran juga ada yang bergerak ke arah
radial sehingga akan memenuhi seluruh penampang pipa
Distribusi kecepatan lebih homogen
Aliran turbulen terjadi bila :
Viskositas cairan rendah
Kecepatan aliran tinggi
Luas penampang pipa besar

Pengelompokan aliran cairan dapat diketahui
menurut bilangan Reynoldnya, yaitu:
R
N
=


Dimana:
R=jari-jari pipa, d=kerapatan cairan, v=kecepatan
rata-rata cairan sepanjang pipa, n = koefisien
viscositas
Jika R
N
4000 maka aliran turbulen
Jika R
N
2100 maka aliran laminer
Contoh soal:
1. Cari apakah aliran turbulen atau laminar dari
data berikut: l=1 m, R=2.10
-3
m, v=2.10
2
m/s,
d=1,2 kgm
-3
dan n=1,001.10
-3
Pl (Nsm
-2
)
Jawab:
R
N
=
(1,2 kgm
3
)(2.10
3
m)(2.10
2
m/s)
1,001.10
3
Pl atau Nsm
2

= 4,795.10
5
(turbulen)
-Volume cairan yang lewat dalam suatu penampang melintang
per detik adalah:
V=
()
4
4
......persamaan 1
Dimana = penurunan tekanan sepanjang l

-Profil kecepatan dalam aliran laminar:
v=
(
2

2
)
4
persamaan 2
Contoh soal: Berapa kecepatan bila n-C
4
H
9
OH mengalir dalam
pipa dengan jari-jari 2 cm. n pada 20
o
C=2,948.10
-3
Pl,
penurunan tekanan darah adalah 2.10
5
Nm
-2
dan l=1m
Jawab: persamaan 2 dapat digunakan untuk menghitung v
untuk berbagai harga r. Misalkan r = 0,2 cm = 2.10
-3
m
v=
(2.10
5
Nm
2
)(20
2
2
2
)(10
6
m
2

(4)(1m)2,948.10
3
Nsm
2

=67,162.10
2
m/s

Penetapan viskositas cairan ()
Viskositas cairan ditentukan berdasarkan
persamaan Poiseuille.
=

8

V= volume cairan
= viskositas
r=jari-jari
l= panjang
P= tekanan (dyne/cm
2
)
Untuk dua zat cair dg tabung kapiler sama, maka

1
2
=
1
4
1
8
2
4
2
8
=
11
22

Tekanan berbanding lurus dengan kerapatan,
maka:

1
2
=
11
22
=
d1t1
d2 t2

Contoh soal:
Dalam viskometer Oswald, air membutuhkan
waktu 25 detik untuk mengalir melalui tanda
bawah dan atas, sedangkan cairan A
membutuhkan waktu 38 detik. Kerapatan air dan
cairan A pada 20
o
C masing-masing adalah 0,9982
dan 0,78945 kgdm
3-
. Jika air=1,005 cP, hitung
cairan A.
Jawab:

A
=(1,005cP)
(0,78945 kgdm
3
)(38)
(0,9982kgdm
3
)(25)
=1,208cP
Penetapan dapat dilakukan dengan viskometer
Oswald




Gambar 3. viscometer oswald
Sejumlah cairan dimasukkan dalam viskometer dalam
termostat. Cairan diisap dg pompa ke dalam bola B, hingga
permukaan di atas a. Cairan dibiarkan mengalir ke bawah dan
waktu yg diperlukan untuk mengalir dari a ke b dicatat dengan
stopwatch. Percobaan dilakukan dengan cairan pembanding
setelah dibersihkan, sehingga dapat ditentukan t1 dan t2

1
2
=
d1t1
d2 t2


*Penetapan berdasarkan hukum Stokes
Hukum Stokes berdasarkan bendah jatuh dalam
suatu medium zat cair
Benda bulat dengan radius (r) dan rapat (d), yg
jatuh karena gaya gravitasi fluida dg rapat d
m

maka akan dipengaruhi gaya gravitasi sebesar
F
1
= 4/3 r
3
(d-d
m
)g
Benda yg jatuh mempunyai kecepatan yg makin
lama makin besar. Dalam medium ada gaya gesek,
yg makin besar bila kecepatan benda jatuh makin
besar.
Pada saat setimbang, kecepatan benda jatuh tetap
(v)
Besarnya gaya gesek menurut George G. Stokes, untuk benda
bulat besarnya:
F
2
= 6 rv
F
1
= F
2

4/3 r
3
(d-d
m
)g = 6 rv
=
2r
2
(ddm)g
9v

Rumus ini berlaku bila jari-jari benda yg jatuh relatif besar bila
dibandingkan dg jarak antar molekul-molekul fluida

a



b
Viskometer bola jatuh


Bola jatuh dengan kerapatan (d) dan diameter (r)
dijatuhkan ke dalam tabung dan waktu yg diperlukan
untuk jatuh antara a & b, dicatat dg stopwatch
=
2r
2
(ddm)g
9(

)(1 +2,4

)

Dimana, s=jarak bola jatuh
d
m
= rapat cairan
r= jari-jari bola
t=waktu bola jatuh
R=jari-jari tabung viskometer
2,4r/R= faktor koreksi untuk bejana dan tidak berlaku
jika R>>>> r
Untuk 2 cairan:

1
2
= (d-d
m1
)t
1
/ (d-d
m2
)t
2

Sehingga 1 dapat ditentukan bila 2, d
m1
, d
m2
,
t
1
,t
2
diketahui tanpa mencari S, V, R

Sedangkan harga fluiditas () kebalikan dari
viskositas
= 1/
Contoh Soal No. 1
Bila sepanjang pipa berdiameter 150 mm mengalir gliserin pada 25
o
C dengan
kecepatan 3,6 m/s tentukan apakah jenis alirannya laminer atau turbulen
jawab:
2000 708
708
96 , 0
) 150 , 0 )( 6 , 3 )( 1258 (
. 10 60 , 9
1258
1
3
< =
=
=
=
=
=

R
R
N
VD
N
s Pa x
m
kg

SATUAN VISKOSITAS DINAMIK


| | s Pa s
m
N
s
m
m
m
N
v
y
y
v
=
(

=
(
(
(

A
A
=
A
A
=
2 2
t
t

Satuan viskositas yang sering digunakan adalah poise


s Pa m poise centipoise
s Pa poise
. 1
100
1
. 1 , 0
= =
=
Viskositas dinamik air sekitar 1 cp
Latihan soal 2
Jika:
a. CHCl3 pada 20
o
C adalah 27,4
dyne/cm=27,4.10
-3
N/m. d
20
(H2O) = 0.9982
kg/dm
3
dan d
20
(CHCl3)=1,595 kg/dm
3
. Jika
kenaikan CHCl3 dan H2O dalam kapiler
dengan garis tengah tertentu adalah 2,33 10
-2

m dan 9,9 .10
-2
m , hitung tegangan
permukaan H2O
b. Hitung jari-jari pipa
a)

=
27,4.10
3
N/m (0.9982 kg/dm
3
)(9,9 .10
2
m)
(1,595 kg/dm
3
)(2,33 10
2
m)

= 72,86.10
-3
N/m
b. r=
2

=
227,4.10
3
N/m
9.8/^2(
1,595.10
8

3
)(2,33.10
2
)
=1,55.10
-4
m

Anda mungkin juga menyukai