Anda di halaman 1dari 64

Sifat-sifat

Cairan
Here starts the
lesson!
01
INTERAKSI
MOLEKUL dengan MOLEKUL
(Gaya Van Der Walls)
Landasan Teori
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temukan berbagai zat dengan partikel
molekul yang berbeda fasa. Pada fasa gas, dikondisi suhu yang tinggi dengan
tekanan yang rendah membuat molekul-molekulnya berdiri sendiri tanpa adanya
gaya tarik antarmolekul. Akan tetapi, pada suhu yang rendah dengan tekanan
yang relatif tinggi (mendekati titik embunnya) memungkinkan adanya gaya tarik
antarmolekul. Itulah mengapa suatu gas dapat mengalami proses pengembunan,
dan inilah yang menjadi cikal bakal gaya Van der Walls.
Apa itu Gaya Van der Walls?
Gaya Van der Walls adalah gaya tarik menarik antar ion atau molekul, dimana gaya ini
relatif lebih lemah dari gaya yang timbul dalam ikatan valensi. Besaran gaya ini ialah 10-7
kali jarak atom-atom atau molekul-molekul. Gaya ini diusulkan oleh Johannes Van Der
Walls (1837-1923).

Dalam studi kimia, gaya Van der Walls merujuk pada jenis gaya antar molekul. Istilah ini
pada awalnya merujuk pada jenis gaya antarmolekul, dan hingga saat ini masih digunakan
dalam pengertian tersebut, tetapi saat ini lebih umum merujuk pada gaya-gaya yang timbul
dari polarisasi molekul menjadi dipol. Hal tersebut mencakup gaya yang timbul dari dipol
tetap (gaya Keesom), dipol bebas atau rotasi (gaya Debye), dan gaya London.
Penyebab Gaya Van der Walls
Pada Molekul Polar, gaya Van der
Walls disebabkan oleh adanya gaya
tarik-menarik antara inti atom
dengan elektron atom lain yang
disebut gaya elektrostatis
(coulomb). Pada Molekul Non Polar,
gaya Van der Walls disebabkan
oleh dipol-dipol sesaat (polar
non permanen) karena
terinduksi oleh partikel yang
bermuatan.
Gaya Antarmolekul
yang Berperan dalam
Terbentuknya Gaya Van
der Walls
1. Gaya Orientasi/Gaya Dipol-
Dipol
Gaya orientasi terjadi pada molekul-molekul yang mempunyai dipol permanen atau
molekul polar. Aksi yang terjadi antara kutub positif dari satu molekul dengan kutub negatif
dari molekul yang lain akan menimbulkan gaya tarik menarik. Gaya ini memberi
sumbangan yang relatif kecil terhadap gaya Van der Waals secara keseluruhan. Untuk
menambah kekuatan dari gaya ini, diperlukan penataan ulang dengan mengarahkan kutub
secara berlawanan (positif-negatif).
2. Gaya Imbas
Gaya ini terjadi saat terdapat molekul dipol permanen (polar) berinteraksi dengan molekul
dipol sesaat (non polar). Adanya molekul-molekul polar akan menyebabkan imbasan dari
kutub molekul polar kepada molekul nonpolar, sehingga elektron-elektron dari molekul
nonpolar tersebut mengumpul pada salah satu sisi molekul (terdorong atau tertarik), yang
menimbulkan terjadinya dipol sesaat pada molekul nonpolar tersebut. Terjadinya dipol sesaat
akan menyebabkan adanya gaya tarik-menarik antardipol dan menghasilkan gaya imbas. Gaya
imbas juga memberikan andil yang kecil terhadap keseluruhan gaya Van der Waals.
3. Gaya Dispersi (Gaya London)
Gaya London merupakan gaya antar dipol sesaat pada molekul non polar. Seperti yang kita
ketahui bahwa molekul non polar seharusnya tidak mempunyai kutub/polar (sesuai dengan
namanya). Namun, karena adanya pergerakan elektron mengelilingi atom/molekul, maka
ada saat-saat tertentu dimana elektron akan terkonsentrasi di salah satu ujung molekul,
sedangkan di ujung yang lain elektronnya “kosong”. Hal ini membuat molekul tersebut
“tiba-tiba” memiliki dipol, yang disebut dipol sesaat. Munculnya dipol ini akan
menginduksi dipol tetangga disebelahnya. Ketika elektron bergerak lagi, dipol ini akan
hilang kembali.
INTERAKSI
ION dengan
MOLEKUL
1. Ion-Dipol
Gaya tarik menarik yang terjadi antara
ion dengan dipol permanen (molekul
polar). Kekuatan gaya tarik menarik
yang dihasilkan dapat dihitung
berdasarkan nilai Mr. Semakin besar
nilai Mr, semakin besar pula gaya tarik
menarik yang terjadi (Mr x ion
molekul).
2. Ion-Dipol Terinduksi
Gaya tarik menarik yang terjadi antara
ion dengan dipol terinduksi (dipol non
permanen). Pada mulanya dipol
terinduksi merupakan molekul netral dan
menjadi dipol akibat induksi partikel
bermuatan yang berada di dekatnya.
Ikatan ini relatif lemah karena kepolaran
molekul terinduksi relatif kecil daripada
dipol permanen.
Contoh Soal
Tentukan gaya Van der Walls yang ada pada pasangan molekul berikut :
A. H2 – CH4
B. NH3 – H2S
C. CO2 – HCl
D. CH3COOH – C4H10
E. C2H5OH – CH3OCH3
PENYELESAIAN

A. H2 – CH4 = NP – NP => Gaya London


B. NH3 – H2S =P–P => Gaya Orientasi
C. CO2 – HCl = NP – P => Gaya Imbas
D. CH3COOH – C4H10 = P – NP => Gaya Imbas
E. C2H5OH – CH3OCH3 =P–P => Gaya Orientasi
02
HYDROGEN
BOND
Introduction Grafik titik didih sebagai fungsi massa
molekul senyawa hidrida golongan IVA–VIIA

● Perilaku normal ditunjukkan oleh senyawa hidrida


dari unsur-unsur pada grafik, yaitu titik didih
meningkat sesuai dengan penambahan massa molekul
sehingga gaya Van der Waals juga makin kuat.
● Terdapat pengecualian pada HF, H2O, dan NH3,
dimana Ketiga senyawa mempunyai titik didih yang
jauh lebih tinggi dari molekul lain.
● Hal ini menunjukkan gaya tarik-menarik antarmolekul
yang sangat kuat dalam senyawa tersebut, yang mana
walaupun molekul HF, H2O, dan NH3 bersifat
polar,gaya dipol-dipolnya tidak cukup kuat untuk
menerangkan titik didih yang sangat tinggi.
“Perilaku yang luar
biasa dari senyawa-
senyawa yang
disebutkan di atas
disebabkan oleh
ikatan lain yang
disebut ikatan ,2 000
s E . Brady

hidrogen.” Ja me
IKATAN HIDROGEN
(HYDROGEN BOND )

DEFINISI : Jenis khusu interaksi dipol-dipol antara atom hidrogen dalam ikatan polar, seperti N-H, O-H,
atau F-H, dengan atom elektronegatif O, N,atau F

Contoh ikatan hidrogen antar molekul :


• F-H pada senyawa HF
• N-H pada senyawa NH3 Jembatan keledai :
• O-H pada senyawa H2O dan Alkohol(OH)
O Hi F O N
H H IKATAN HIDROGEN (hifon)
ANTAR MOLUKUL
O
H H
CONTOH IKATAN
HIDROGEN
Kenapa ikatan hidrogen “Karena unsur F, O, dan N sangat
dapat terjadi? elektronegatif, maka ikatan F – H, O – H, dan N
– H sangat polar, atom H dalam senyawa-
senyawa itu sangat positif. Akibatnya, atom H
dari satu molekul terikat kuat pada atom unsur
yang sangat elektronegatif (F, O, atau N) dari
molekul tetangganya melalui pasangan elektron
bebas pada atom unsur ber-elektronegatifan
besar itu”

Elektronegtivitas : sebuah sifat kimia yang


menjelaskan kemampuan sebuah atom untuk
manarik elektron menuju dirinya sendiri
Ikatan hidrogen
dalam H2O - wikipedia
SIFAT IKATAN HIDROGEN

Exam
t
conten
• Memiliki titik didih atau titik leleh
yang tinggi dibanding gaya dipol-
• Ikatan hidrogen antar molekul jauh
dipol, gaya dipol terimbas, ataupun
gaya dispersi london walaupun lebih lemah dari ikatan kovalen dan
memiliki Mr yang lebih kecil. ikatan ion antar unsur
Contoh :
• Senyawa yang mampu membentuk
etanol memiliki titik didih yang sangat tinggi ikatan hidrogen dalam air akan mudah
dibandingkan dengan propana walaupun massa molekul larut dalam air
relatif (Mr) keduanya tidak jauh berbeda
Ikatan Hidrogen
pada Air mengapungnya bongkahan es akan menghambat
Seiring air es dipanaskan di atas titik lebur,
terjadinya pembekuan \\ air lebih lanjut sehingga
pemutusan ikatan hidrogen terus berlanjut sehingga
makhluk hidup yang berada di dalam perairan dapat
molekul-molekul air menjadi semakin tersusun rapat dan
bertahan hidup. Tanpa adanya sifat anomali air oleh
densitas air semakin meningkat. Air dalam wujud cair akan
karena keberadaan ikatan hidrogen ini, perairan akan
mencapai densitas maksimum pada suhu 3,98°C. Di atas
membeku dari dasar hingga ke permukaan. Hal ini
suhu tersebut, air berperilaku “normal” seperti zat-zat lain
tentunya akan mengakibatkan makhluk hidup di
pada umumnya sebagaimana densitas menurun seiring
perairan tersebut terancam tidak dapat bertahan hidup
dengan kenaikan suhu.
selama musim salju.
Sifat anomali air ini berperan dalam beberapa
fenomena-fenomena yang terjadi di bumi, seperti misalnya
gunung es yang mengapung di atas perairan dan meledaknya
pipa air pada musim salju. Ledakan pipa air dapat terjadi
jika pendinginan terjadi secara mendadak sebagaimana air
yang membeku menjadi es mengalami pemuaian. Dalam
peristiwa es yang mengapung pada perairan yang membeku
di musim salju,
Assignment

Berikut ini merupakan gambar struktur ikatan tak sebenarnya


dari molekul H2O :
Ikatan hydrogen pada struktur tersebut terdapat pada nomor
….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Assignment

Berikut ini merupakan gambar struktur ikatan tak sebenarnya


dari molekul H2O :
Ikatan hydrogen pada struktur tersebut terdapat pada nomor
….
A. (1)
B. (2) Jawaban : D
C. (3) Karena hanya pada no 4
yang menunjukan Ikatan
D. (4) antar molekul, yang mana
E. (5) yang berikatan adalah H dan
O
Assignment

Manakah yang titik didih dan titik leburnya lebih tinggi : etanol (C­
2H5OH) atau dimetil eter (CH3 – O – CH3)? Jelaskan!
Assignment

Jelaskan manakah yang titik didih dan titik leburnya lebih tinggi; etanol (C­2H5OH) atau dimetil
eter (CH3 – O – CH3)? Jelaskan!

Jawaban : Senyawa etanol dan senyawa dimetil eter mempunyai massa rumus yang sama tetapi
titik didih etanol lebih tinggi daripada dimetil eter. Sedangkan dimetil eter mempunyai titik
lebur yang lebih tinggi daripada etanol. Hal ini disebabkan pada etanol terjadi ikatan hidrogen
sedangkan pada dimetil eter tidak
03
TEKANAN
UAP
Tekanan Uap
Tekanan uap merupakan tekanan yang dimiliki oleh uap zat cair yang berada dalam
kesetimbangan dengan zat cair. Misalkan kita memiliki gelas yang berisi air dan tertutup.
Ketika ditutup, maka sebagian air pada fasa liquid akan menguap menjadi uap air hingga
tekanan uap tersebut mencapai nilai tertentu. Nilai inilah yang disebut sebagai tekanan uap
(P).
Mengapa pada suhu tertentu,dalam
suatu wadah tertutup yang berisi air
atau larutan dengan volume tertentu
timbul tekanan uap? Partikel-partikel
apa yang berpengaruh pada tekanan
uap?
Penurunan Tekanan Uap Jenuh (∆P)
Dalam suatu wadah tertutup yang hanya berisi
pelarut murni,seperti air, di dalam fasa cair maupun
fasa uap akan tersebar partikel-partikel pelarut yang
terus-menerus bergerak.Dalam fasa uap,partikel-
partikel pelarut bergerak lebih bebas dibandingkan
dengan yang berada dalam fasa cair.Penggerakan
partikel-partikel uap pelarut menimbulkan tekanan
uap hingga tercapai kesetimbangan antara partikel-
partikel pelarut fasa uap dengan fasa cair (jenuh).
Penurunan Tekanan Uap Jenuh
(∆P)
Banyaknya parikel-partikel fasa uap pada suhu
tertentu bergantung pada jenis pelarut.Pelarut
yang kurang polar memiliki jumlah partikel
fasa uap lebih banyak daripada pelarut yang
lebih polar.

Mengapa demikian? Sumber : https://slideplayer.info/slide/11845184/

Makin banyak jumlah partikel


pelarut fasa uap,makin besar
tekanan uap jenuhnya .Tekanan
uap ini disebut sebagai tekanan
uap jenuh pelarut,yang
dilambangkan dengan P°.
Penurunan Tekanan Akibatnya,pada suhu yang sama,tekanan uap
larutan (tekanan uap jenuh pelarut di atas
Uap Jenuh (∆P) larutan ( Plar )menjadi lebih rendah daripada
tekanan uap jenuh pelarut murni P°.

Bila ke dalam pelarut murni


ditambahkan zat terlarut nonvolatil
pergerakan molekul-molekul dalam fasa
cair menjadi lebih terbatas. Makin
banyak partikel zat terlarut dalam fasa
cair,makin terbatas pergerakan partikel-
partikel terlarut,karena interaksi
antarpartikel semakin kuat,sehingga
jumlah partikel terlarut yang menguap
semakin sedikit . Sumber : https://slideplayer.info/slide/11845184/
Penurunan Tekanan Uap Jenuh (∆P)
Sehingga dari pernyataan sebelumnya diperoleh bahwa :

P di atas larutan < P diatas pelarut murni

Atau

P lar < P°

Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh,
dilambangkan dengan ∆P,sehingga :

∆P = P - P lar

Menurrut hukum Raoult, tekanan uap larutan berbanding lurus dengan fraksi mol pelarut . Hubungan antara P lar dengan fraksi mol
pelarut dinyatakan dengan hukum Raoult sebagai berikut :
P lar = Xp . P°
Sementara itu, Xp + Xt =1 → Xt = 1-Xp Sehingga diperoleh :
∆P = P - P lar = P° - Xp.P°
= P° (1-Xp)
= Xt.P°
Penurunan Tekanan Uap Jenuh (∆P)

grafik P lar terhadap Xp,jika tekanan uap


larutan dialurkan terhadap fraksi mol pelarut
akan diperoleh garis lurus.Jadi, penurunan
tekanan uap jenuh larutan berbanding lurus
dengan jumlah partikel zat terlarut ( yang
dinyatakan dengan fraksi mol zat terlarut,
Xt ).
Penurunan Tekanan Uap Jumlah mol seluruh partikel zat terlarut dalam
Jenuh (∆P) larutan = Jumlah mol zat yang dilarutkan × faktor
van’t Hoff
Larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan Dengan, Faktor van’t Hoff :
konsentrasi yang sama memiliki Xt yang
tidak sama,karena jumlah mol seluruh
partikel zat terlarut dalam kedua larutan
tidak sama.Perbedaan ini terkait dengan
perbedaan nilai faktor van’t Hoff antara
larutan elektrolit dan nonelektrolit.  i =
=
i=
 1). mol zat terlarut (Xt ) =

2). mol zat pelarut (Xp)=


Fraksi mol :
3). Hubungan dengan ∆P, ∆P = . P
CONTOH SOAL
1. Berapakah tekanan uap Larutan yang mengandung 0,1 kg NaCl (Mr = 58,5 g/mol)
dalam air 3,00 kg pada suhu 20 °C?(Data Tekanan uap air (pelarut) dalam suhu 20 °C
adalah : 17,25 mmHg)

2. Dari persoalan sebelumnya,hitunglah penurunan tekanan uap jenuh yang terjadi?


PENYELESAIAN
1. ● Jawab:
 

Diketahui :
P° = 17,25 mmHg
n NaCl = = = 1,7094 mol
n H2O = = 166,6 mol
Ditanya :
P lar =...?

P lar = Xp.P°
Untuk mencari nilai tekanan uap larutan,diperlukan mencari nilai fraksi mol zat pelarut yang memerlukan nilai faktor van’t Hoff
PENYELESAIAN
●  
Sehingga, didapatkan :
i = 1 + α(v-1)
Untuk larutan NaCl sendiri, yang mana merupakan larutan elektrolit kuat sehingga nilai
α = 1 dan i = v
i = 1+ 1(2-1) = 2 (nilai v ialah jumlah unsur yang terlibat yaitu 1 atom Na dan 1 atom
Cl),terbukti i = v
sehingga nilai Xp = = = 0,98

P lar = Xp.P° → 0,98(17,25 mmHg) = 16,905 mmHg


Sehingga tekanan uap larutan tersebut adalah 16,905 mmHg
PENYELESAIAN
2. Jawab:
Penurunan tekanan uap jenuh (∆P) = P°- P lar
Diketahui :
tekanan uap jenuh pelarut
P° = 17,25 mmHg
Plar = 16,905 mmHg

NaCl : nonvolatil ,sehingga

∆P = 17,25 mmHg - 16,905 mmHg = 0,345 mmHg

Jadi, penurunan tekanan uap jenuh yang terjadi adalah sebesar 0,345 mmHg atau 0,000454
atm

(1 atm = 760 mmHg)


04
TEGANGAN
PERMUKAAN
DEFINISI TEGANGAN PERMUKAAN
ZAT CAIR
Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastic.
Selain itu, tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan atau kecenderungan zat cair
untuk selalu menuju ke keadaan yang luas permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau seperti bola
yang didefinisikan sebagai usaha yang membentuk luas permukaan baru. Dengan sifat tersebut zat cair mampu
untuk menahan benda-benda kecil di permukaannya.

.
Terjadinya Tegangan Akibat terdapat perbedaan gaya
Permukaan tarik dan molekul dibawah
permukaan memiliki jumlah yang
lebih banyak serta jarak antara
Di dalam cairan, tiap molekul ditarik oleh
molekul lebih rapat, maka terjadi
molekul lain yang sejenis didekatnya
gaya atau tarikan kebawah. Gaya
(Interior Molecule) dengan gaya yang sama
inilah yang menyebabkan
ke segala arah (cohesive force). Sedangkan,
permukaan zat cair berkontraksi
di permukaan cairan, tiap molekul ditarik
dan berada dalam keadaan tegang
oleh molekul sejenis didekatnya (Exterior
(suface tension).
Molecule) dengan arah gaya kesamping dan
ke bawah (adhesive force).
Faktor yang
mempengaruhi tegangan
permukaan
● Jenis Cairan
Cairan yang memiliki gaya tarik antara
● Suhu
molekul besar, meningkatkan tegangan
Tegangan permukaan menurun dengan
permukaan.
meningkatnya suhu, karena meningkatnya
energi kinetik molekul
● Surfaktan
Surfaktan merupakan zat yang bisa
● Zat Terlarut
mengaktifkan permukaan. Karena,
Penambahan zat terlarut dalam suatu cairan
cenderung buat terkonsentrasi pada
akan meningkatkan viskositas dan tegangan
permukaan. Contohnya: Sabun.
permukaan semakin besar
Manfaat
Exam
Tegangan conten
t
Permukaan
Dalam mempengaruhi penyerapan
obat pada bahan pembantu padat Pembentukan
pada persediaan obat. dan kestabilan
emulsi dan dispersi
partikel gak
larut dalam media
cair buat membentuk
sediaan suspensi.
Penetrasi molekul lewat
membran biologis.
Penerapan tegangan
permukaan dalam Sabun cuci
kehidupan sehari-hari
Dibuat untuk mengurangi
tegangan permukaan
sehingga mampu
membersihkan kotoran
Mencuci pakaian yang melekat di pakaian

Dengan menggunakan air yang


lebih panas akan lebih bersih Alkohol
karena dengan suhu tinggi
tegangan permukaan akan Dapat membasahi seluruh
lebih kecil permukaan kulit yang
luka karena memiliki
tegangan permukaan
rendah
RUMUS
TEGANGAN
PERMUKAAN
 
𝐹
𝛾=
Tegangan permukaan (gama)
𝑑
didefinisikan sebagai
perbandingan antara gaya
tegangan dengan panjang
permukan tempat gaya tersebut  
bekerja. F = Gaya (N)
= Tegangan Permukaan(Nm)
d = Panjang Permukaan (m)
Tegangan  
Permukaan secara h
Pipa Kapiler
Kapilaritas disebabkan oleh
interaksi molekul – molekul di
dalam zat cair. Dalam zat cair, h  = kenaikan/penurunan zat cair dalam pipa
molekul – molekulnya bisa (m)
mengalami gaya adhesi dan gaya = Tegangan Permukaan(Nm)
kohesi. = sudut kontak()
= massa jenis zat cair (kg/
r = jari-jari penampang pipa (m)
g = gravitasi (m/)
Contoh Soal Diketahui
  :
Sebuah pipa kapiler dengan jari-jari (1 mm) r = 1mm = 1 x 10⁻³ m
dimasukkan kedalam air secara vertikal. Air ρ = 1 g/cm² = 100 kg/m³
memiliki massa jenis (1 g/cm²) dan γ = 1 N/m
tegangan permukaan (1 N/m). Jika, sudut = 60 derajat
kontaknya (60 derajat) dan percepatan g = 10 m/s²
gravitasinya (10 m/s²). Maka hitunglah Ditanya: h….?
besar kenaikkan permukaan air pada Jawab:
dinding pipa kapiler h = (2 γ cosO) / (ρ.g.R)
Ventersebut.
us is the h = (2 x cos 60) / (1000 x-10 x 10⁻³)
second plan
et h = 1/10 = 0,1 m = 10 cm
from the Su
n
Jadi, permukaan air pada pipa kapiler
naik setinggi 10 cm
Penyelesaian ;
CONTOH   :γ=
Rumus
SOAL
Dik : p = 800 kg.
●  pipa kapiler berdiameter
Sebuah g = 9,8 m/
r=2x m
4mm dicelupkan ke dalam
methanol naik setinggi 15 mm. h = 15 x
Jika sudut kontak methanol cos
Dit : γ ?
dengan dinding sTentukan
tegangan permukaan methanol (p Maka :
= 800 kg. )the second planet
γ=
from the Sun
=
= 235.200 x
= 0,235 N/m

Jadi ,tegangan permukaan


Methanol adalah 0,235 N/m.
05
VISKOSITAS
viskositas
Pengertian Viskositas
Secara umum, yang dimaksud dengan viskositas atau kekentalan adalah gesekan yang
terjadi pada zat cair karena adanya gaya kohesi. Viskositas atau kekentalan juga terjadi pada
gas sebagai hasil tumbukan antara molekul-molekul gas.
Faktor yang Memengaruhi Viskositas
-Tekanan
-Suhu atau temperature
-Kehadiran zat lain
-Berat molekul
-Kekuatan antarmoleku
-Konsentrasi larutan
Jenis-jenis Viskositas
Viskositas Pada Zat Cair Viskositas Pada Gas
Viskositas pada zat cair memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Viskositas pada gas memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.Disebabkan oleh adanya gaya kohesi dengan jarak yang 1. Viskositas pada gas disebabkan oleh terjadinya
dekat. Yang dimaksud dengan gaya kohesi adalah gaya tumbukan antarmolekul.
tarik menarik antarmolekul-molekul sejenis   2.Dipengaruhi oleh suhu, dalam arti semakin tinggi suhu
2.Dipengaruhi oleh suhu, dalam arti semakin tinggi suhu maka akan semakin besar pula viskositas atau
maka akan semakin turun viskositas atau kekentalannya. kekentalannya. 
3.Dipengaruhi oleh tekanan, dalam arti semakin tinggi 3.Tidak dipengaruhi oleh tekanan.
tekanan makan viskositas atau kekentalan akan semakin 4.Viskositas pada gas sangat tergantung pada seberapa
naik. cepat molekul-molekul yang ada didalamnya bergerak.
4.Viskositas pada zat cair sangat tergantung pada
seberapa cepat molekul-molekul yang ada didalamnya
bergerak.
Jenis Viskometer
1. Viskometer kapiler / Ostwald
2. Viskometer Hoppler
3. Viskometer Cup dan Bob
Viskometer Cone dan Plate
Rumus Viskositas

Fs = k η v atau Fs = 6 π η r v
Keterangan :
Fs = gaya gesek Stokes (N)
η = koefisien viskositas fluida (Ns/m2)
r = jari-jari bola (m)
v = kelajuan relatif bola terhadap fluida (m/s)
π = 3,14.
3.Rumus Fluida Viskositas
1. Rumus Viskositas Dinamis F = η A x v /L
T = µ (dc / dy) Keterangan:
Keterangan : F : Gaya (N)
T = Tegangan geser (N/m2) A : Luas Keping yang bersentuhan yakni dengan Fluida
µ = Viskositas dinamis (Ns/m2) (m²)
dc = satuan kecepatan (m/s) v : Kelajuan Fluida
dy = satuan jarak antara (m). L : Jarak antar Keping
η : Koefisien Viskositas (Kg)
2. Rumus Viskositas fisika 4. rumus kecepatan terminal
η = k x p x D /V
Keterangan:
η : Koefisien Viskositas vT : kecepatan terminal (m/s)
k : Konstanta η : koefisien viskositas fluida
P : Tekanan (Pa s)
D : Diameter R : jari-jari bola (m)
V : Kecepatan g : percepatan gravitasi (m/s2)
ρb : massa jenis bola (kg/m3)
ρf : massa jenis fluida (kg/m3)
Contoh soal
1. Sebuah kelereng dengan jari – jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak berisi oli yang memiliki
koefisien viskositas 110 x 10-3 N.s/m2. Tentukan besar gaya gesek yang dialami kelereng
jika bergerak dengan kelajuan 5 m/s!

2. Sebuah kelereng berdiameter 1 cm dijatuhkan secara bebas dalam oli yang massa
jenisnya = 0,8 g/cm3. Jika koefisien kekentalan oli 0,03 Pas, massa jenis kelereng 2,6
g/cm3 dan g = 10 m/s2, berapakah kecepatan terbesar yang dicapai kelereng?
PENYELESAIAN
1. Jawab
Diketahui:
r = 0,5 cm = 5 x 10-3 m
ɳ = 110 x 10-3 N.s/m2
v = 5 m/s
Ditanyakan = Ff = …?
Jawaban:
Ff­ = 6 . ∏ . r . ɳ . v
Ff = 6 . 3,14 . (5 x 10-3) . (110 x 10-3) . 5
Ff = 51.810 x 10-6 N
Ff = 51,81 x 10-3 N
PENYELESAIAN
2. Jawab:
Diketahui:
d = 1 cm
r = 0,5 cm = 0,5 x 10-2 m
ρf = 0,8 g/cm3
ɳ = 0,03 Pas
ρb = 2,6 g/cm3
g = 10 m/s2
Ditanyakan: VT = …?
06
STRUKTUR DAN
SIFAT CAIRAN
Sturuktur dan B.Sifat Cairan
Sifat Cairan ● Selain memiliki molekul bebas air
merupakan pelarut yang sangat baik untuk
senyawa ionik serta zat lain dan memiliki
sifat berupa:
A.Definisi Cairan 1. Bentuk padat yang kurang rapat
dibandingkan dengan bentuk cairnya
Cairan adalah fluida,yang berarti
memiliki kebebasan bergerak yang jauh 2. Sifat Pelarut Air
lebih besar karena memiliki molekul
molekul yang bebas dan renggang. ● Dapat melarutkan gas atmosfer non polar
● Dapat melarutkan zat non-ionik polar
4.Sifat Termal Air B.Sturuktur Air
• Air dipanaskana berubah menjadi
cair,begitu juga dengan padatan es. Life
Life is
is Journey
Journey 1.Sturuktur lewis
5.Sifat Kapilaritas Air
• Seperti air yang masuk ke dalam tabung
melalui celah dari tanah melonjak naik

6.Air Menempati Ruang


• Partikel air yang fleksibel dapat menempati
segala ruang.
p
2.Sturuktur kerapatan air o n ’t Give U
D
Exam
t
conten

Thanks For Attention


Kelompok 4:
1. Kesya Julika (03031182126012)
2. Harifa hadi saskia (03031182126022)
3. Restu Pamungkas (03031282126030)
4. Jonathan Lumban Gaol (03031282126046)
5. Cicillia Fransiska (03031282126056)
6. Yoga Putra Pratama (03031282126058)
7. Helmi Ariva (03031282126064)
8. M. Rajab Fadhly Hartawibawa

Thanks!
(03031282126072)
9. silva mardatillah (03031282126086)
10. Gallang Abdi Persada (03031282126084)
11. Dina Sabila (03031282126088)

Anda mungkin juga menyukai