WAALS
KELOMPOK 4
YOGA ADI PRANATA
YOGO SETIAWAN
LULUA ROMJANAH
IFA ARIFANI
NOOR AFIFAH
CHAYUN PIDA RENNI
MELINDA DWI LESTARI
GayaVan der Waals dalam ilmu kimia merujuk pada jenis tertentu gaya
antar molekul. Istilah ini pada awalnya merujuk pada semua jenis gaya
antar molekul, dan hingga saat ini masih kadang digunakan dalam
pengertian tersebut, tetapi saat ini lebih umum merujuk pada gaya-gaya
yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol. Hal ini mencakup gaya
yang timbul dari dipol tetap (gaya Keesom), dipol rotasi atau bebas (gaya
Debye) serta pergeseran distribusi awan elektron (gaya London).Ikatan ini
merupakan jenis ikatan antar molekul yang terlemah, namun sering
dijumpai diantara semua zat kimia terutama gas.Nama gaya ini diambil
dari nama kimiawan Belanda DiderickVan der Waals, yang pertama kali
mencatat jenis gaya ini.
Ikatan Van derWaals ini ada dalam semua atom atau molekul, baik
atom atau molekul tersebut sudah membentuk ikatan atau belum.
Energiikatannya sangat kecil, yaitu berkisar antara 1-10 kkal/mol.
Ikatan ini adalah satu-satunya ikatan dalam gas mulia yang cair atau
padat. Ikatan ini tidak mempunyai arah.
Van der Waals juga mengamati ikatan yang terjadi pada molekul yang
bersifat polar, dimana molekul tersebut memiliki momen dipol yang
permanen, perbedaan muatan yang terjadi menyebabkan terjadinya
interaksi antar molekul. Gaya yang bekerja disebut juga dengan gaya
tarik dipol-dipol dan jauh lebih kuat dibandingkan dengan interaksi
molekul non polar.
Kristal Molekul
Dalam
bentuk gas (seperti N2, O2, CL2) dan hampir semua zat organic berupa
molekul-molekul tunggal dengan ikatan kovalen. Gaya tarik antara molekulmolekul ino sangat lemah. Hal ini terbukti dari kenyataan bahwa gas-gas nyata
tidak mengikuti hokum gas ideal :
PV = nRT
Gaya antar molekul ini disebut gaya Van Der Waals. Dengan adanya gaya-gaya
ini memberikan koreksi pada persamaan ideal untuk gaya sejati.
( V nb ) = nRT
Dimana :
P = Tekanan Gas
V = Volume gas
T = Temperatur (K)
a dan b = tetapan
Gaya Imbas
Terjadinya dipol sesaat akan berakibat adanya gaya tarik menarik antar
dipol tersebut yang menghasilkan gaya imbas. Gaya imbas juga
memberikan sumbangan yang kecil terhadap keseluruhan gaya Van der
Waals.
Terjadinya gaya dispersi dijelaskan pertama kali oleh Fritz London. Gaya
dispersi ini terjadi pada setiap molekul maupun zat ionik, hanya pada
senyawa ioniktidak begitu besar pengaruhnya. Akan tetapi, pada
molekul-molekul kovalen nonpolar gaya dispersi sangat besar
pengaruhnya.
Contoh : I-+I2I3
D. Faktor-Faktor yang
mempengaruhi Ikatan Van Der
Waals
Gaya London ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1.Jumlah electron dalam atom atau molekul
Makin besar ukuran atom atau molekul, makin besar jumlah elektron
sehingga makin jauh pula elektron terluar dari inti dan makin mudah
awan elektron terpolarisasi, serta makin besar gaya dispersi.
2. Bentuk molekul
Ikatan Van der Waals juga ditemukan pada polymer dan plastik.
Senyawa ini dibangun oleh satu rantai molekul yang memiliki atom
karbon, berikatan secara kovalen dengan berbagai atom seperti
hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom lainnya. Interaksi dari setiap
untaian rantai merupakan ikatan Van der Waals.
3. Kepolaran molekul
Karena Ikatan Van Der Waals muncul akibat adanya kepolaran, maka
semakin kecil kepolaran molekulnya maka gaya Van Der Waalsnya juga
akan makin kecil.
-269C
-246C
-186C
-152C
-108C
-62C