SENYAWA HIDROKARBON
Pada gambar tersebut, atom karbon yang tepat berada di sebelah kanan ikatan
rangkap selain mengikat C dengan ikatan rangkap juga mengikat 2 gugus yang
berbeda yaitu - CH3 dan - H. Sedangkan atom karbon yang tepat berada di sebelah
kiri ikatan rangkap mengikat 2 gugus yang sama yaitu - H. karena gugus yang diikat
sama maka senyawa ini tidak mempunyai isomer Cis-Trans.
Jadi bentuk senyawa di atas mempunyai isomer Cis-Trans yang digambarkan sebagai
berikut :
Bila gugus yang sama dalam kedua karbon yang berikatan rangkap ( C=C ) terletak
dalam satu sisi disebut Cis, sedangkan bila gugus yang sama dalam kedua karbon
yang berikatan rangkap terletak berseberangan disebut trans.
Pengertian Hidrokarbon
Sumber utama hidrokarbon adalah semua bahan bakar fosil (batu bara, minyak
bumi dan gas). Hidrokarbon mempunyai turunan senyawa yang sangat banyak sekali,
dan boleh dikatakan semua senyawa karbon atau senyawa organik merupakan
senyawa turunan hidrokarbon karena unsur utama penyusunnya adalah hidrogen dan
karbon.
Manfaat Penggunaan Hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari :
1. Bidang Pangan
d. Polisoprena, merupakan karet alam. Berguna antara lain sebagai ban kendaraan,
sepatu, dan sarung tangan.
g. Dakron, merupakan seratt pliester untuk pengganti kapas dalam keperluan rumah
tangga. contoh kasur dan bantal.
3. Bidang Perdagangan
d. Metana, untuk zat bakar dan sintesis senyawa metil klorida dan metanol.
Di bidang seni, senyawa hidrokarbon yang sering dipakai, antara lain lilin (wax) untuk
melapisi suatu karya pahat agar tampak lebih mengkilat. Selain itu juga ada seni
pewarnaan, baik pada kain maupun benda-benda lain menggunakan senyawa-
senyawa kimia. Bahan-bahan yang dilapisi dengan lilin akan tampak lebih menarik dan
di samping itu juga akan terhindar dari air karena air tidak dapat bereaksi dengan lilin
karena perbedaan kepolaran. Contoh senyawa yang digunakan dalam bidang seni dan
estetika :
CO2 tergolong gas rumah kaca, peningkatan kadar CO2 di udara dapat
mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi. Peningkatan suhu karena
meningkatnya kadar gas-gas rumah kaca di udara disebut pemanasan global.
Pemanasan global dapat mempengaruhi iklim, mencairkan sungkup es di kutub dan
berbagai rangkaian akibat lainnya yang mungkin belum sepenuhnya dimengerti.
Gas CO tidak berwarna dan tidak berbau. Namun, gas itu bersifat racun, dapat
menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan, dan paru-paru. Bila masuk
ke dalam darah melalui pernapasan, CO bereaksi dengan hemoglobin dalam darah
membentuk COHb (karboksihemoglobin). Salah satu cara mencegah peningkatan gas
CO di udara yaitu dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan
pemasangan pengubah katalitik pada knalpot kendaraan bermotor.
Belerang oksida, apabila terhisap oleh pernapasan akan bereaksi dengan air
dalam saluran pernapasan, dan membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan
dan menimbulkan rasa sakit. Apabila SO3 yang terisap, maka akan terbentuk asam
sulfat, dan asam ini lebih berbahaya. Oksida belerang dapat pula larut dalam air hujan
dan menyebabkan hujan asam.
NOx di udara tidak beracun (secara langsung) pada manusia, tetapi NOx ini
bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asbut
(asap-kabut) atau smog. Asbut menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi
pada mata dan saluran pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan menurunkan
kualitas materi.
Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan
makanan terkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan menyebabkan sakit kepala,
mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi.
Efek rumah kaca sangat penting dalam menentukan kehidupan di bumi. Akan
tetapi, peningkatan kadar dari gas-gas rumah kaca menyebabkan suhu permukaan
bumi menjadi terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan berbagai macam kerugian.
c. Hujan Asam
Air hujan biasanya sedikit bersifat asam, dengan pH sekitar 5,7. Hal itu terjadi
karena air hujan tersebut melarutkan gas CO2 yang terdapat di dalam udara,
membentuk asam karbonat (H2CO3).