Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan mekanisme klirens ginjal?

 Mekanisme klirens ginjal meliputi kombinasi filtrasi glomerulus, sekresi tubular aktif,
dan reabsorpsi tubular.
Pada filtrasi glomerulus terjadi bagi molekul-molekul kecil (BM <500), sehingga obat
yang terikat protein tidak dapat di filtrasi. Sebagian besar gaya penggerak untuk filtrasi
glomerulus adalah tekanan hidrostatik dalam kapiler-kapiler glomerulus. Laju filtrasi
glomerulus (GFR) diukur dengan menggunakan suatu obat yang dieliminasikan hanya
dengan filtrasi, obat-obat tersebut adalah inulin dan kreatini. Oleh karena itu, klierens
inulin akan sama dengan laju filtrasi glomerulus. Bila konsentrasi obat bebas dalam
plasma naik, maka filtrasi glomerulus obat akan naik secara proporsional.
Sekresi aktif lewat ginjal merupakan suatu proses transpor aktif. Sekresi aktif lewat ginjal
merupakan sistem yang diperantarai pembawa yang memerlukan masukan energi, karena
obat diangkat melawan suatu gradien konsentrasi.sistem pembawa kapasitasnya terbatas
dan dapat dijenuhkan. Obat dengan struktur yang sama dapat bersaing untuk sistem
pembawa yang sama. Dua sistem sekresi aktif ginjal yang telah diketahui, yaitu sistem
untuk asam lemah dan basa lemah. Laju sekresi tubular aktif tergantung pada aliran
plasma ginjal.
Reabsorpsi tubular terjadi setelah obat difiltrasi melalui glomerulus dan dapat aktif atau
pasif. Jika suatu obat direabsorpsi sempurna (misal glukosa), maka harga klierens obat
mendekati nol. Untuk obat-obat yang direabsorpsi sebagian, harga klierensnya akan
menjadi lebih kecil daripada GFR 125-130 ml/menit.

Ekskresi obat melalui ginjal dipengaruhi oleh sifat sifatnya dan metabolit ke dalam urin
meliputi:

filtrasi glomerulus dimana jumlah obat yang disaring tergantung pada konsentrasi plasma,
ikatan obat dengan protein dan laju filtrasi glomerulus (GFR)
Sekresi aktif tubular merupakan mekanisme eliminasi obat yang paling cepat melalui
ginjal yang memerlukan energi.
Passive tubular reabsorpsi di mana reabsorpsi obat-obat asam atau basa lemah
dipengaruhi oleh PH cairan tubulus ginjal (pH urin) dan pKa obat

2. Jelaskan bagainama interkasi antara protein plasma dan obat setelah pemberian sistemik
dapat berdampak pada respon terapetik?
 obat-obat bebas atau tidak terikat menembus membran sel terdistribusi ke dalam
ginjal dan hati kemudian setelah pemberian sistemik dapat berdampak pada respon
terapetik dimana jika suatu obat di desak dari protein plasma, maka tersedia lebih
banyak obat bentuk bebas untuk distribusi ke dalam jaringan dan berinteraksi dengan
reseptor yang bertanggung jawab untuk respon farmakologik.
3. Jelaskan bagaimana hubungan antara reaksi biotransformasi dengan kliren ginjal?
 Klirens merupakan parameter eliminasi obat yang berhubungan meliputi
metabolisme/ biotransformasi dan eksresi untuk dikeluarkan dari tubuh melalui
organ eksresi

4. Jelaskan pengaruh first past effect dengan klirens hepatik?


 First past effect yaitu fenomena metabolisme obat yang mana konsentrasi obat berkurang
cukup signifikan sebelum mencapai sirkulasi umum. Hampir sebagian besar proses
metabolisme terjadi di hati, dan klirens hepatik setara dengan laju eliminasi obat melalui
reaksi metabolism. Fenomena first past effect ini membuat laju eliminasi obat pada reaksi
metabolisme terjadi lebih cepat
 Hampir sebagian besar proses metabolisme terjadi di hati maka klirens hepatik setara
dengan laju eliminasi obat melalui reaksi metabolisme.
5. Jelaskan bagaimana hubungan sirkulasi hepatik dan ekskresi bilier dengan klirens hepatik?
 Klirens hepatik setara dengan laju eliminasi obat melalui reaksi metabolisme yang
sebagian besar terjadi di hati. Sebagian metabolit oleh hati juga diekskresi melalui
empedu (ekskresi bilier) menuju saluran cerna, kemudian direabsorbsi kembali menuju
sistem sistemik (siklus ini disebut sirkulasi hepatik)

Anda mungkin juga menyukai