FARMAKOEKONOMI
“AVERAGE COST EFFECTIVINESS RATIO (ACER)”
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang mana masih memberikan
saya kesempatan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah farmakoekonomi. Saya merasa
bersyukur dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjalan dengan lancar. Makalah
ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi syarat menyelesaikan tugas Farmakoekonomi pada
Program Studi SI Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi. Demi
perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan saya terima dengan senang
hati. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai bahan pembelajaran dan
bacaan dikemudian hari. Terima kasih
A. Latar Belakang
Saat ini biaya pelayanan kesehatan di berbagai negara khususnya Indonesia
dirasakan semakin meningkat, hal ini membuat diperlukannya pemikiran khusus dalam
peningkatan efisiensi atau penggunaan dana secara lebih rasional. Farmakoekonomi
dalam kaitan ini memiliki peranan penting sebagai deskripsi dan analisis biaya terapi
dalam suatu sistem pelayanan kesehatan.
Banyaknya obat – obatan yang dapat digunakan, membuat evaluasi farmakoekonomi
perlu dilakukan. Evaluasi farmakoekonomi yaitu memperkirakan harga dari produk atau
pelayanan yang bertujuan untuk membandingkan obat yang berbeda untuk pengobatan
pada kondisi yang sama. Beberapa metode farmakoekonomi yaitu Cost Minimalize
Analysis (CMA) dan Cost-effectiveness analysis (CEA). Pada CEA hasil digambarkan
dalam bentuk ratio, baik dengan ACER maupun ICER.
Cost-effectiveness analysis (CEA) merupakan salah satu langkah untuk menilai
perbandingan manfaat kesehatan dan sumber daya yang digunakan dalam program
pelayanan kesehatan dan pembuat kebijakan dapat memilih diantara alternatif yang ada.
CEA membandingkan program atau alternatif intervensi dengan efikasi dan keamanan
yag berbeda
B. Rumusan Masalah
Apa itu ACER?
Bagaimana contoh perhitungan ACER?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa itu ACER
Untuk mengetahui contoh dari perhitungan ACER
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ACER
Cost-effectiveness analysis (CEA) merupakan salah satu langkah untuk menilai
perbandingan manfaat kesehatan dan sumber daya yang digunakan dalam program
pelayanan kesehatan dan pembuat kebijakan dapat memilih diantara alternatif yang ada.
CEA membandingkan program atau alternatif intervensi dengan efikasi dan keamanan
yag berbeda. Hasil dari CEA digambarkan sebagai rasio, baik dengan ACER (Average
Cost Effectiveness Ratio) atau sebagai ICER (Incremental Cost Effectiveness Ratio).
Perhitungan ACER (Average Cost Effectiveness Ratio) dengan menghitung rasio
biaya dan persen % outcome terapi. Sedangkan ICER (Incremental Cost Effectiveness
Ratio) dihitung berdasarkan rasio antara selisih biaya dan % outcome klinis pada kedua
kelompok terapi.
Perhitungan ACER dapat digmbarkan :
𝑨𝑪𝑬𝑹 = 𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 (𝑪) / 𝑬𝒇𝒆𝒌 (𝑬)
ACER digunakan hanya untuk untuk mengevaluasi biaya periuran dari suatu
program/intervensi Kesehatan. Harga Avarage Cost Effectiveness (ACER) dihitung
berdasarkan rasio biaya dan effektivitas terapi pada kelompok terapi obat. Semakin Kecil
nilai ACER maka obat tersebut makin Cost-Effective.
Hasil yang didapat yaitu obat gentamisin sebesar 38,081, sedangkan obat
Cefotaxime sebesar 36,923. Maka diketahui bahwa obat yang paling cost-effective untuk
terapi pneumonia adalah cefotaxime karena memiliki nilai ACER yang kecil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cost Effectiveness Analysis (CEA) merupakan suatu cara untuk memilih dan
menilai program atau obat yang terbaik bila terdapat beberapa pilihan dengan tujuan
yang sama untuk dipilih. Hasil dari CEA digambarkan sebagai rasio, baik dengan ACER
(Average Cost Effectiveness Ratio) atau sebagai ICER (Incremental Cost Effectiveness
Ratio).
Perhitungan ACER pada penelitian “Analisis Efektivitas Biaya Antibiotik
Sefotaxim dan Gentamisin Penderita Pneumonia Pada Balita di RSUD Kabupaten
Bombana Provinsi Sulawesi tenggara” diketahui hasil yang didapat yaitu nilai ACER
obat cefotaxime sebesar 36,923 dan gentamisin sebesar 38,081, sehingga biaya
pengobatan yang cost-effective untuk terapi pneumonia ialah cefotaxime.
DAFTAR PUSTAKA
Musdalipah, Setiawan, M. A., & Santi, E. (2018). Analisis Efektivitas Biaya Antibiotik
Sefotaxime Dan Gentamisin Penderita Pneumonia Pada Balita Di Rsud Kabupaten
Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 1–11.