Anda di halaman 1dari 9

Analisis Residu Klorpirifos dalam

Sayuran Kubis dengan Metode


HPLC
OLEH KELOMPOK 7

• Nanda Putri Chairunnisa (1848201034)


• Imelda Niza Ekaputri(1848201036)
• Ifti Sarah Zulfani (1848201037)
• Laduna Oktaviani (1848201038)
• Assyfa Yulfiyan (1848201043)
Pengertian HPLC / KCKT
Salah satu teknik HPLC digunakan sebagai pemisah
kromatografi untuk zatcair molekul berdasarkan perbedaan
yang biasanya disertai afinitasnya terhadap zat padat
dengan tekanan tinggi tertentu

Instrumen HPLC:
• Fase gerak & reservoir pelarut Cairan yang dipisahkan
• Pompa merupakan fasa cair dan zat
• Injektor padatnya merpakan fassa
• Sampel diam
• Kolom HPLC
• Detektor
• Pengolah data
Larutan sampel diinjeksikan melalui injektor (3) dan terbawa oleh fase
gerak (1) melewati fase diam pada kolom (5), kemudian hasilnya dibaca
oleh detektor (6) dan ditampilkan pada pengolah data (7) sebagai
kromatogram.
Manfaat kubis
Kubis merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi karena
berbagai manfaat yang terdapat didalam kubis. kubis dikenal sebagai sember :
• Suber vitamin A, b dan C
• Mineral
• Karbohidrat dan protein yang berguna Manfaat :
bagi kesehatan  Zat anti peradangan
 Tekanan darah
 Kesehatan tulang
 Fungsi otak
 Mencegah kanker
 Kesehatan mata
 Menurunkan beerat badan
Cara kerja penentuan kadar residu klorporirfos
dalam sayuran kubis
Alat:
• Alat HPLC (agilent 1260 ifnity binary LC) Bahan:
• Detektor DAD • Sampel daun
• Utosampler kubis
• Kolom zorbax ecplise plus C18 • Etlilasetat
(3,5um:2,1x100mm) • Na2SO4 anhidrat
• Spektro UV-vis perkinelmer lamda 25 • aquades
• Rotavator, sanikator, neraca
analitik,penyaring vakum,
• Saringan berpori 0,4-0,45 um
• Blender, Corong pisah dengan tutup,
Penangass air
Cara kerja
Penentuan panjang gelombang serapan maksimum klorpiripos
ditentukan dengan mengukur serapan larutan baku klorpiripos 10
ppm

Penentuan kondisi optimum dengan menggunakan kolom


zorbax eclipse plus c18 (3,5 nm)

Penentuan kinerja analitik (presisi,linieritas dan kurva


kalibrasi,batas deteksi dan batasan kunititasi.

Preparasi sampel dan penetapan kadar residu


sejumlah 300g sampel kubis diblender hingga
homogen

timbang 25g tambakan 25g natrium sulfat anhidrat


dan 50mL etil asetat

exstaksi selama 10 menit dengan alat exstraksi,


saring dan filtratnya ditampung

kemudian ampasnya diekstraksi kembali dengan 50 mL


etil asetat sebanyak 3 kali
lalu dicampurkan dipekatkan dengan rotavapor dengan
suhu 35C hingga menghasilkan 1-3 mL exstak pekat

kemudian diencerkan dengan eluen

diukur dengan HPLC

lalu tentukan kadar klorpiris dalam kubis

Anda mungkin juga menyukai