Anda di halaman 1dari 39

URINALISIS

Dipresetasikan oleh:
Dr. dr. Jenny Ria Sihombing,SpPK

KRISTALAB
Urin
Larutan yang kompleks, mengandung berbagai bahan
organik dan anorganik, hasil filtrasi glomerulus ginjal
yang dikeluarkan dari tubuh melalui saluran kemih

Bahan organik : ureum, kreatinin, asam urat


Bahan anorganik : Cl, amonia, Phospat dll

GINJAL
Ren/renal/kydney, bentuk seperti kacang merah
Jumlah sepasang, berat 120-170 g
Letak retroperitoneal,
Susunan ginjal :
Kortek  terdapat jutaan nefron (unit fungsional ginjal)
Medula
Pelvis

Nefron terdiri diri:


o Glomerulus
o Tubulus

Glomerulus
Anyaman kapiler yang dikelilingi oleh membran yang disebut
Bowman’s capsule  Bowman space
(Arteriol aferen dan eferen)

Tubulus
- Lanjutan dari glomerulus
- Terdiri dari segmen yang berbeda struktur dan fungsinya
yi: tubulus proksimal, ansa Henle , tubulus distal dan
collecting tubulus
Proses pembentukan urin

Serangkaian proses : filtrasi, reabsorpsi dan sekresi

Proses pembentukan urin diawali dengan filtrasi /


penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus
 ± 1200 mL darah mengalir melalui ginjal/ menit
 Masuk dari arteriol aferen  anyaman kapiler
glomerulus  arteriol eferen
 Dinding kapiler glomerulus permeabel terhadap
air dan komponen plasma dengan BM rendah
 Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma
darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium,
klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan
dan menjadi bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat
glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino,
glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya

Ultrafiltrat kemudian masuk ke dalam tubulus dimana


beberapa zat diserap kembali oleh tubulus, beberapa
zat lain disekresikan oleh tubulus sehingga terjadi urin
sekunder

Glukosa, air, asam amino sebagian atau seluruhnya


diserap oleh kapiler di tubulus proksimal
Pada tubulus distal ion K dan H disekresikan,
Na diserap, sebagian besar
air diserap

 URIN
Urinalisis : pemeriksaan sampel urin
secara fisik, kimia dan mikroskopik.

Tujuan URINALISIS :
- membantu tegakkan diagnosis
- mendapatkan informasi ttg fungsi
organ & metabolisme tubuh.
- mendeteksi kel. asimtomatik
- mengikuti perjalanan penyakit & hasil
pengobatan
Indikasi
 Evaluasi kesehatan secara umum
 Gangguan endokrin
 Gangguan pada ginjal / trak urinarius
 Monitoring : pasien dg diabetes
 Kehamilan
 Kasus toksikologi atau over dosis
obat.
Tes Urin :
- tes rutin makroskopik, tes kimia,
mikroskopis
- tes khusus  biakan urin,
protein kuantitatif 24 jam,
oval fat bodies, dll
Pra Analitik
a. Persiapan pasien ;
- tdk dianjurkan konsumsi zat pereduksi.
- obat yg menganggu warna urin dihentikan.
- hindari dari sekret vagina, smegma,
rambut pubis dll
- anak tdk ambil dari diasper.
b. Persiapan sampel
Cek identitas pasien: nama, no rekam
medis,tgl & jam pengambilan.
Sampel : urin segar < 1 jam,
jika menunda tes  sampel disimpan
pada 2-8°C atau diberi pengawet
c. Cara pengumpulan sampel

- Pengumpulan ketika berkemih.


- Kateterisasi
- Punksi supra pubik
- Clean voided midstream

KRISTALAB
d. Jenis sampel.

Urin sewaktu
Urin pagi
Urin post prandial
Time specimen ( sampel terjadwal )
Urin 3 gelas &urin 2 gelas
e. Pengawet.

Toluen  pengawet glukosa,aseton,aseto


asetat
Timol  pengawet sedimen
Formaldehin dan kloroform  sedimen
Natrium karbonat awetkan urobilinogen
Asam hidroklorida urin 24 jam
A. Tes makroskopi
Kejernihan urin dan warna
pH
Bau
Pengukuran volume
Bj
B. Tes mikroskopik

Sedimen urin :
- elemen organik  sel,silinder,oval
fat bodies, spermatozoa, bakteri,
kandida, parasit
- elemen anorganik  bahan amorf,
kristal, lemak
C. Pemeriksaan Kimia

Tes carik celup


- bentuk pita siap pakai,
- reagen relatif stabil,murah,
- vol urin yg dibutuhkan sedikit,

Tes dengan alat urin analyzer.


PARAMETER URINALISA
Protein.
Prinsip:
Berdasarkan pada prinsip
penetapan pH o/ protein.Indikator
digunakan tetrabromphenol blue pH
tetap konstan akibatnya urin albumin +
bereaksi dg indikator hijau muda
menjadi hijau.
Sensitivitas a/ 10 mg/dl.
Nilai rujuk : < 20mg/dl
Nitrit.
Digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya bakteriuri.
nitrit negatif  warna tdk berubah.
Dalam suasana asam membentuk
warna merah muda.

Sensitivitas a/ 0,05 mg ( 105 bak/ml)


Nilai rujuk : negatif.
Lekosit.
Prinsip: rx esterase (enzim pd granula
azurofil)
Esterase akan menghirolisis derivat
ester naftil. Naftil + garam diazonium
 perubahan warna dr coklat muda
menjadi ungu.

Sensitivitas a/ 10 wbc/µl atau 3-5


lekosit/LPB.
Nilai rujuk : negatif.
KRISTALAB
pH.
Berdasarkan adanya indikator ganda
( methyl red & bromthymol blue)
perubahan warna sesuai pH berkisar
jingga hingga kuning kehijauan dan
hijau kebiruan.

Nilai rujuk : pH 5-8.


Blood.
Berdasarkan hemoglogin dan mioglo
lobin akan mengkatalisis oksidasi dr
indikator 3,3,5,5 tetramethylbenzidi
warna kuning kehijau-hijauan hingga
hijau kebiru-biruan dan biru tua.

Negatif palsu : vit C,prot kadar tinggi.


Positif palsu : urin terdapat bakteri ±.
Sensitivitas 5 RBC/µl atau 3-5 RBC/LP.
Nilai rujuk : negatif
Berat jenis.
Perubahan pH akan terdeteksi oleh
indikator bromthymolblue biru tua
hingga hijau pada urin Bj rendah &
hijau kekuning-kuningan jika Bj tinggi.
Nilai rujuk : 1,003 -1,029
Ascorbic acid.
Jika kadar ascorbic acid > 25 mg/dl 
warna ungu. Glukosa,nitrit, blood akan
pengaruhi hasil.
Sensitivitas a/ 10 mg/dl.
Tes Protein Manual :
- Jumlah protein kuantitatif  cara
Esbach dengan memakai albuminometer.
- Protein bence jones
 imunoglobulin monoklonal dalam urin.
Positif: multiple mieloma, amiloidosis,
sindroma Fanconi,
makroglobulinemia waldenstrom.
Pelaporan Sedimen urin Secara semikuantitatif

Menurut JCCLS 1995:


Lapangan pandang besar (10X 40 / LPB) adalah jumlah
lekosit, eritrosit, epitel, ragi, kristal dan protozoa
Lapangan pandang kecil (10X10/LPK) : silinder, bakteri

Sel Darah dan Epitel Silinder


1+ : < 4 sel/LPB - : 0/LPK
2+ : 5-9 sel/LPB + : 1/100 LPK
3+ : 10-29 sel/LPB ++ : 1-10/LPK
4+ : > 30 sel/LPB +++ : 10 -
100/LPK
5+ : > ½ LPB ++++ : > 100/LPK
Bakteri dan jamur Protozoa
- : 0/LPK - : 0/LPB
± : jarang/LPK + : 1-4/LPB
+ : sedikit/LPK ++ : 5-9/LPB
++ : banyak/LPK +++ : > 10/LPB
+++ : Penuh/LPK

Kristal
- : 0/LPB
+ : 1-4/LPB
++ : 5-9/LPB
+++ : > 10 LPB

Pelaporan unsur sedimen terbaru :

Sebutkan jumlah unsur sedimen yang ditemukan !


Eritrosit normal Eritrosit mengerut (panah biru)
Lekosit (panah merah)
“Ghost” eritrosit
Epitel gepeng Epitel transisional Renal tubular
Epitel
Silinder hialin Silinder granular
Silinder eritrosit Silinder lekosit
Silider lemak
KRISTALAB

Anda mungkin juga menyukai