dibuang ditampung
2
Cara Pengambilan sampel urine
Bahan urine untuk pemkeriksaan harus
segar dan diambil pada pagi hari.
Pengambilan bahan urine :
punksi suprapubik
Dari kateteter dan urin porsi tengah
Urin porsi tengah yang ditampung dalam
wadah yang steril.
3
4
5
URINE bila didiamkan
> 1 jam : terjadi perubahan sel / susunan kimia.
Tidak steril : timbul bakteri
ureum CO2 + NH3
pH urine : basa
CaSo4 , MgSo4 ,
Sedimen (torak) : rusak
Ureum
Glukosuria : kadar glukosa hasil negatif palsu !
Bilirubin (terikat)
hidrolisis oksidasi
as. Glukorunat biliverdin
+ (hijau)
biluribin (bebas)
6
Urobilinogen Urobilin
- urine harus segar/baru
- lemari es (tempat tertutup)
- pengawet tidak dianjurkan
7
BAHAN PENGAWET UNTUK URINE :
1. 10% Thymol - Asam amino
1% Urea
Isopropanol Kreatinin
Asam urat
2. NaHCO3 5 g - Urofirin
Koproporfirin
Porfobilinogen
3. 1% Asam Borat 5 ml - Hormon (steroid)
Estrogen
Pregnantriol
4. Asam Asetat glasial 20 ml - Katekolamine
( pH : 3 )
5. 10% HCl 20 ml - Asam 5-Hidro
Indolasetat
6. 4oC ( lemari pendingin ) - Enzim
Kuman
8
Hal-hal yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan urine:
9
Pemeriksaan Urine:
13
Kekeruhan dapat disebabkan :
- Fosfat amorf, warnanya putih dan akan hilang
setelah disaring
- Kuman, biasanya tetap keruh setelah disaring.
14
6. Berat Jenis
- Urometer
- Refraktometer
- Carik celup
Urometer (urinometer)
dasar : hukum Archimedes
Refraktometer :
dasar : indeks refraksi
Carik celup :
dasar : adanya kation
15
Prosedur : Urometer
1. Kaliberasi urometer dengan Aquades.
2. Isi gelas ukur dengan urine ¾ penuh.
letakkan di tempat datar
jangan menyentuh :
1,000
1,010
1,020 Miniskus
1 Garis = 0,001 19
Pemeriksaan Kimia
- pH
- Protein
- Glukosa
- Keton bodies
- Bilirubin
- Urobilinogen
- Urobilin
20
B. Pemeriksaan Kimiawi :
I. Derajat keasaman pH
Normal : 4,8 - 7,5
Pemeriksaan :
- kertas lakmus
- kertas nitrazin / indikator uriversil
- Carik celup
- pH-meter
21
II. Protein Urine Albumin, Globulin
Sifat pemeriksaan :
Kualitatif
- reaksi Heller
- reaksi Roberts
Semi kuantitatif
- tes rebus
- tes sulfosalisilat
- carik celup visual
Kuantitatif
- Esbach
- carik celup :
fotometer refleksi
22
PERCOBAAN REBUS :
Prinsip :
Protein dalam suasana asam lemah
dipanaskan denaturasi
endapan ( + )
Baca hasil
24
Protein Bence – Jones :
BM kecil ( < albumin )
Monoklonal Ig light chain
Mengendap pada suhu 40o – 60oC.
( Pemeriksaan kualitatif )
Cara :
4 – 10 ml urine saring/sentrifus
di tambah bufer pH 4,9 – 5,1
Water bath endapan w.b mendidih (3’)
15’
( 40-60oC)
hilang/endapan berkurang
Bence Jones protein (+)
Catatan :
- Bila endapan >> (albumin/globulin) saring
filtrat didinginkan to 40-60
wb
o
C keruh mendidih
wb
larut Bence Jones protein (+)
25
Pemeriksaan Kuantitatif :
Alat : Albuminometer
dari Esbach
Prinsip : + As. Pikrat
Protein
Syarat :
- urine jernih (24 jam)
- bereaksi asam
- tidak boleh pekat
* Catatan :
Protein rebus : ++
pemeriksaan Esbach
26
TEHNIK :
Tampung urine 24 jam ukur volume
Aduk sampai rata
Ambil urine secukupnya + asam cuka
sampai pH 6 saring
(Periksa dengan kertas pH )
Tutup
dengan
R R gabus R
U U bolak U
balik
Hasil dalam
Isi tabung Tambah reagen gram / L
Esbach dengan diamkan
Esbach sampai 24 jam
urine sampai tanda R
tanda U
* Total protein dalam 24 jam =
Vol. Urine 24 jam ( L ) X hasil (gram / L) =
…….. gram / 24 jam.
27
III. Tes Glukosa Urine
Reaksi Reduksi
Fehling
Benedict Semi-kuantitatif
Clinitest
Reaksi Enzimatik
Carik celup - Semi-
kuantitatif
- Kuantitatif
28
III. glukosa 1. Reduksi
2. Ensimatik
1. Reduksi cara fehling
Prinsip : Dalam suasana Lindi (basa)
glukosa mereduksi Cupri (CuO) Cupro
(Cu2O) yang mengendap dan berwarna
merah bata.
Reagen :
Fehling A Fehling B
R/ Cupri Sulfat 69,3 R/ K-Natartrat 346
Aquadest ad 1000ml Na-Hidroksida 100
Aquadest ad 1000 ml
29
Hasil :
30
Kontrol
terhadap
reagen 1 ml urine
Baca hasil
2 ml Fehling B segera
2 ml 2 ml Fehling A
Fehling B
Campur
2 ml
Fehling A Didihkan
( tidak ada Reagen dapat
perubahan digunakan
warna )
- +1 +2 +3 +431
IV. KETON BODIES
CO2 NADH + H+
Spontan
NAD+
Enzim
O OH
|| ||
CH3-C-CH3 CH3-CH-CH2-COOH
Aseton (D-)--Asam Hidroksi Butirat
32
KETONE BODIES
Aceto acetic acid
Acetone
OH butyric acid
TES
Rothera
Acetest table
Reagent strip
(carik celup)
33
Syarat Pemeriksaan : Urine Segar
( karena : Aseton )
1. Test Rothera :
Na2Fe(CN)5NO2H2O Lindi
Na4Fe(CN)6 + NaNO2 + Fe(OH)3
(Na-Nitroprusida) (Basa)
Aseton Reduksi
& Asam Diasetat
UNGU
Reagen :
- Na-Nitroprusid
- Amonium Sulfat jenuh
- Amoniak pekat
34
TEHNIK
35
Sensitivitas Tes Rothera :
Asam Aseton asetat = 1-5 mg/dL
Aseton = 10-25 mg/dL
D--Asam Hidroksi Butirat : (-)
36
2. ACETEST (tablet)
Formula :
Amino acetic acid (glycine)
Na nitroprusida
Na2 fosfat
Lactose
Prosedur :
tablet + 1 tetes urine
30”
bandingkan dengan standar warna.
37
INTERPRETASI HASIL
Ketonuria produksi dan akumulasi
keton perubahan metabolisme
karbohidrat
KETONURIA
dapat terjadi pada
1. Diabetic ketonuria
2. Non-diabetic ketonuria
38
V. BILIRUBIN
Normal dalam urine : 0,02 mg/dl kadar Bilirubin
terkonjugasi dalam darah normal tak terdeteksi.
1. CARA HARRISON
Prinsip :
Bilirubin mereduksi FeCl3 menjadi senyawa warna
hijau ( sebelumnya Bilirubin dalam urine
diendapkan dengan larutan BaCl2 ).
Reagen :
1. Larutan Fouchet terdiri dari :
- TCA 25 g/100 ml Aq.
- 10 ml larutan FeCl3 10 g/100 ml Aq.(10%)
2. Larutan BaCl2 10%
39
TEHNIK :
3 ml
BaCl2 10%
Saring dengan
3 ml Urine kertas saring
Tambahkan
larutan Fouchet Filtrat dipakai
1-2 tetes untuk reaksi
Schlesinger
( + ) endapan hijau
( - ) endapan tak
berwarna ( coklat )
40
VI. UROBILIN :
TES SCHLESINGER
Prinsip :
Urobilin bereaksi dengan Zink Acetat dalam
larutan amoniak membentuk garam Zink yang
memberikan fluoresensi hijau.
Reagen :
1. Reagen SCHLESINGER : suspensi
jenuh
zink acetat dalam alkohol.
2. Larutan amoniak encer (10%)
3. Tinet. Iodii spirituasa 1%
(untuk oksidasi urobilinogen urobilin)
41
TEHNIK :
Tidak dapat
Fluoresensi ( + ) dipakai
3 ml filtrat urine
dari reaksi
Harisson
Fluoresensi ( - )
3 ml reagen
Schlessinger
+ larutan
Tct. Iodii 1-2 tetes
Amoniak encer
42
Catatan :
Urine harus baru
Yang mengganggu percobaan :
a. Bilirubin diendapkan dulu.
b.Urine berflouresensi dapat
disebabkan oleh :
- Vitamin B compleks ( Riboflavin )
- Eosin, Eritrosit
- Merkurokhrom, Akriflavin.
43
UROBILINOGEN
Campur 5 menit
Urine 5 ml Warna merah
( urobilinogen positif )
Syarat : baru
44
Prinsip Reaksi :
Urobilinogen + p-methoxy benzodiazonium
suasana
fluoroborat zat warna azo
asam (merah)
Sumber Kesalahan :
Negatif palsu : - urine lama (sinar matahari)
teroksidasi
- formaldehid (200 mg/dl)
- terapi hexametilen tetranium ( dosis
>> )
- pengawet formalin.
Positif palsu : obat-obatan derivat azo
phenazopyridin
45
Analisis Urine dengan Carik Celup / Uji
Carik Uji :
Merupakan secarik plastik sebelah sisi dilekati
dengan 1-10 lapis kertas isap/bahan penyerap lain
yang mengandung reagen spesifik terhadap zat yang
akan diperiksa.
46
Cara kerja :
Visual ( gambar 3 )
Celup Seka Baca
Fotometer Refleksi
48