IRA PUSPITAWATI
KSM Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta
Pendahuluan
Px Fisik/
Makroskopis Urin
Px Kimia Urin
Px Mikroskopis Urin
TAHAPAN URINALISIS
Mencegah kerusakan/kematian
bakteri yang relevan
D. Jenis Sampel:
Urin sewaktu
Urin pagi: sedimen, BJ, protein & tes kehamilan
Urin post prandial: tes glukosuria.
Timed specimen/sampel terjadwal:
✓ Urin 24 jam → perlu pengawet
✓ Urin siang 12 jam
✓ Urin malam 12 jam
Urin 3 gelas & urin 2 gelas: gambaran letak radang/lesi saluran kemih pria.
Sampel → Pemeriksaan
Pengambilan
Sampel Urin
Pemeriksaan Urin
Jeda waktu
maksimal 2 jam
Dampak Penundaan Px Urin
• Falsely increased
Bau • Proliferasi bakteri
• Urea → amonia
Dampak Penundaan Px Urin
Bakteria
• Falsely increased: proliferasi bakteri
E. Pengawet: melindungi urin 24 jam dari
dekomposisi & kontaminasi.
Toluen: glukosa, aseton & asam asetoasetat.
Timol: sedimen.
Formaldehid & kloroform: sedimen.
Asam sulfat pekat: kalsium, nitrogen & zat anorganik
lain → pH urin < 4,5.
Natrium karbonat: urobilinogen.
Asam hidroklorida / asam borat → pd medium alkali.
Analitik & Paska Analitik
a. Px Makroskopis
b. Px Kimia Urin
c. Px Mikroskopis Urin
A. Pemeriksaan Makroskopis
Warna
Busa
Kejernihan
Bau
BJ
Volume
Pemeriksaan Makroskopis
WARNA BUSA
KEJERNIHAN BAU
Clear: semua komponen urin soluble Ammoniacal : Urin yang disimpan lama
Hazy or Slightly cloudy: Eritrosit, Sweet, fruity: Adanya keton
Leukosit
Cloudy: Kristal, abnormal atau normal
solute, epitel, lemak, yeast, trichomonas
Turbid: Mucus, mucin, pus, radiographic,
contrast media, Semen, spermatozoa,
cairan prostat.
Physical Examination of Urine
5. Protein
Tes ini hanya sensitif untuk albumin.
Nilai rujukan: negatif.
6. Glukosa
Nilai rujukan: negatif.
7. Keton
Benda keton dlm urin: aseton, asam asetoasetat & asam β hidroksi
butirat.
Nilai rujukan: negatif.
8. Urobilinogen
Nilai rujukan: negatif / < 1 mg/dl.
9. Bilirubin
Nilai rujukan: negatif.
10. Hemoglobin
Nilai rujukan: negatif.
Interpretasi
Sensitivitas analitik
Spesifisitas analitik
Aution sticks
Spesifisitas analitik reagen carik celup
No Parameter Spesifisitas
Aution sticks
Prinsip kerja dan sumber kesalahan
29
False negative
False positive
Px Kimiawi Urin
Berat jenis pH
Prinsip: Perubahan zat terlarut → Pinsip: Double Indikator Sistem
perubahan proton → perubahan (Methylen Red & Bromthymol Blue)
warna indikator. Hanya mengukur
molekul bermuatan (ion).
Falsely Low : -
Falsely High : -
Falsely Low: konsentrasi glukosa dan
urea > 1 g/dl
30
Px Kimiawi Urin
31
NITRIT PROTEIN
Prinsip: reaksi diazotisasi nitrit → Prinsip: Indikator melepaskan ion H+
Garam diazonium pd strip → jika ada protein → perubahan warna.
perubahan warna
False positive: urin alkali (pH>9),
False positive: substansi yg memberikan substansi yang memberi warna pada
warna pada urin (phenazophyridine), urin (menyamarkan reaksi).
proliferasi bakteri krn penundaan px
False Negative: protein lain selain
False Negative: vitamin C , bukan albumin, substansi yg menimbulkan
bakteri penghasil nitrit (gram +), perubahan warna urin
inkubasi VU <<, diet rendah sayuran. (phenazophyridine)
Px Kimiawi Urin
33
GLUKOSA KETON
Prinsip: glukosa oksidase mengkatalisis Prinsip: reaksi as. Asetoasetat dg
oksidasi glukosa → hydrogen proksida → nitroferricyanida pd medium alkali →
perubahan warna perubahan warna.
Tidak dapat mengukur beta
False positive: kontaminasi pemutih, dan hidroksibutirat.
peroksidase
False positive: komponen yg mengandung
False Negative: vitamin C, glikolisis gugus sulfhidril (Captopril), Highly
bakteri pigmented urines
BILIRUBIN UROBILINOGEN
Prinsip:reaksi azo-coupling bilirubin Prinsip: reaksi antara urobilinogen dg
dg garam diazonium → perubahan reagen Ehrlich → perubahan warna
warna
False positive: substansi yg menibulkan
False positive: obat yg menimbulkan masking warna.
perubahan warna (phenazophyridine)
False Negative: formaldehid
False Negative: vitamin C, fotooksidasi, (pengawet urin), oksidasi → urobilin
nitrit konsenrasi tinggi
C. Mikroskopis Urin
C. TES MIKROSKOPI:
→ tes sedimen, sebaiknya urin pagi
Cara Kerja:
- 15 ml urin disentrifuse 5 menit pd 1500–2000 rpm.
- Buang cairan atas hingga volume tinggal 0,5–1ml,
kocok untuk meresuspensikan sedimen.
- Letakkan 2 tetes suspensi di atas kaca objek tutup dg
kaca penutup.
- Periksa dg mikroskop: objektif 10X (LPF), objektif 40X
(HPF).
Pemeriksaan Mikroskopis
STANDARISASI PEMERIKSAAN SEDIMEN URIN
Volume Urin (10 mL, 12 mL, 15 mL)
Pelaporan
Pemeriksaan Mikroskopis
ERITROSIT ERITROSIT
Eritrosit Isomorfik
Eritrosit Dismorfik
Morfologi Eritrosit
Eritrosit Dismorfik
Mikroskopis Urin
LEUKOSIT LEUKOSIT
Leukosit
Mikroskopis Urin
42
Mikroskopis Urin
WAXY CAST
- degenerasi granular cast
- Ditemukan pada gagal ginjal kronik,
hipertensi maligna, nefropati DM
Mikroskopis Urin
Silinder
Mikroorganisme
Parasit
Kristal
Pelaporan Sedimen Urin
3+ Banyak
Pelaporan Sedimen Urin
Parasit
Pelaporan parasit dilakukan dengan pembesaran 400x (HPF) atau seluruh
lapang pandang, menurut kriteria dibawah ini.
- 0
1+ 1/Seluruh lapangan sampai 4/ HPF
2+ 5-9/ HPF
3+ ≥ 10/ HPF
Pelaporan Sedimen Urin
Kristal
Pelaporan Kristal dilakukan dengan pembesaran 400x (HPF), menurut kriteria
dibawah ini.
Kristal Garam
- 0 0
1+ 1-4/ HPF Jumlah sedikit
2+ 5-9/ HPF Jumlah sedang
Jumlah banyak
3+ ≥ 10/ HPF
Simpulan
Pemeriksaan urinalisis terdiri atas pemeriksaan makroskopis, kimia dan mikroskopis
Interpretasi hasil dipengaruhi sensitivitas dan spesifisitas analitik reagen, prinsip
kerja dan kondisi klinis.
Validitas pemeriksaan urinalisis dipengaruhi oleh faktor pra analitik, analitik dan
paska analitik
Perlunya standarisasi dalam pelaporan hasil pemeriksaan sedimen urin