BIMBINGAN PPDS
PATOLOGI KLINIK FK
UNAND
Pendahuluan
Urinalisa : Pemeriksaan rutin /
Pemeriksaan penyaring
Fungsinya : informasi mengenai organ
1. Ginjal
2. Saluran kemih
3. Hati
4. Saluran empedu
5. Pankreas
6. Korteks adrenal
PRE ANALITIK URINALISIS
PENGUMPULAN SAMPEL
A. Persiapan :
Intruksi yang benar ttg prosedur pengumpulan
Menghindari aktivitas fisik yg berlebihan 48 j sblmnya
Menghindari berhubungan badan 24 j sblmnya
Tidak mentruasi
B. Prosedur: Wadah, Label, Form pemeriksaan
uk 50 ml; mulut lebar; kantong flexibel; perekat
transparan, tutup ulir; bersih hipoalergenik
Jenis Sampel Urine
Yg dikeluarkan Yg dikeluarkan
Yang dikumpulkan
setelah bangun tidur pada waktu yg tdk
slm interval ttn
slm 6-8 j ditentukan
Pemeriksaan kimia
Skrining, Skrining rutin, kuantitatif, uji
pemeriksaan sitologi pemeriksaan sitologi klirens, pemeriksaan
sitologi
Teknik Pengumpulan Urin
Teknik Pengumpulan Urin
Midstream Clean Catch ( Urine Porsi Tengah)
Teknik Pengumpulan Urin Cateter
Teknik Pengumpulan Urin Suprapubik
Urine 24 Jam
Hari I : Mis: jam 7 pagi : Pasien
berkemih (mengosongkan kandung
kemih) buang
setelah itu sampel urine mulai
ditampung sampai jam 7 keesokan
hari nya.
Pemeriksaan Makroskopis/fisik
Pemeriksaan Kimiawi
Pemeriksaan Mikroskopis
PEMERIKSAAN FISIK DAN
KIMIAWI URINE
fisik kimiawi
•Berat Jenis
•Warna : kuning •PH
•Protein
muda-tua •Glukosa
•Keton
•Kejernihan : •Bilirubin
•Urobilinogen
jernih •Darah
•Leukosit Esterase
•Bau •Nitrit
TES CARIK CELUP
TES CARIK CELUP
Carik celup urine, yang harus diperhatikan:
Sebaiknya urine segar <2 jam
Carik celup disimpan pada suhu ruangan 150 – 30 0C
Terlindung dari panas dan kelembapan
Tidak boleh disimpan di kulkas
Bila tabung kemasan carik dibuka segera tutup kembali rapat-
rapat setelah mengambil carik.
Carik disimpan dalam botol kemasan asli
Jangan mengeluarkan bahan pengering
Jangan sentuh daerah uji carik
PRINSIP PEMERIKSAAN carik celup
UROBILINO
DARAH NITRIT LEUKOSIT
GEN
Interpretasi:
NEG : Cairan tetap biru, jernih, bisa agak hijau, atau sedikit keruh
1+ : Hijau kekuningan (glukosa 0,5-1,0 gr%)
2+ : Kuning kehijauan (glukosa 1,0-1,5 gr%)
3+ : Kuning (glukosa 1,5-2,5 gr%)
4+ : Jingga/merah (glukosa 2,5-4,0 gr%)
Glukosa di Urine
N : hampir semua glukosa di absorbsi ditubulus
ginjal
Ambang batas Ginjal u Glukosa : 160-180 mg/dL
Pemeriksaan Benedict dapat positif palsu jika
urine terdapat:
pengawet formalin
obat-obatan spt streptomycin, salisilat
vitamin C
albumin yg >>>> (pemanasan dg as asetat, saring, baru
dlakukan pem reduksi)
Pemeriksaan Bilirubin ( Cara Harisson)
Prinsip
Interpretasi:
β hidroksi
butirat
mudah
menguap
Asam
Aceton asetoasetat
Pemeriksaan Keton (Cara Rothera)
Prinsip
rx Nitroprussida + As Aceto-acetat/Aceton ->
warna ungu
Alat dan Bahan
• Tabung reaksi
• Reagen rothera
• Lar. Amoniumhidroksi pekat (28%)
Cara :
5ml urin+1 gr (sepucuk pisau) Rg
Rothera->Kocok
miringkan tbg, Alirkan lar
amoniumhidroksi perlahan mll ddg tabung
letakan tabung posisi tegak, baca sth 3
mnt.
KONTROL KUALITAS PEMERIKSAAN URINE
Kontrol Kualitas Interna dan Kontrol Kualitas Eksterna
Terdapat dua tingkatan analisis : Normal dan Abnormal
Dokumentasikan : tanggal, no lot tanggal kadaluarsa
Kontrol urinalisis liquid (cair)
2 level kontrol :
- normal
- abnormal
Siap pakai
Lebih murah
Mudah digunakan, bebas dari kesalahan
rekonstitusi
Kurang stabil
Setelah dibuka, tahan 30 hari, 2-8̊ C
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS URINE
LPB Spesim
LPK (leu, erit, en
epitel,
(sili kristal,
tanpa
pewarn
bakteri,
nder yeast dan aan dpt
protozoa digunak
) ) an
Pewaraan berguna untuk mengidentifikasi unsur sedimen
secara lebih jelas
sel epitel yang berasal dari renal pelvis, ureter, kandung kemih hingga sepertiga
bawah uretra
berukuran lebih kecil dari sel epitel skuamosa, sekitar 40-200 µm, berbentuk bulat
lonjong dengan inti di tengah
meningkat pada infeksi traktus urinarius, pengumpulan sampel dengan kateter dan
keganasan
Sel epitel transisional
Sel epitel tubular renal
- sel epitel tubular renal yang telah menyerap lipoprotein, kolesterol dan trigliserida
Tripel fosfat Tidak berwarna, prisma segi 3-6, seperti tutup peti mayat. -
(amonium, Bisa ditemukan pada urine normal, atau pada pielitis dan + +
magnesium) sistitis kronis, pembesaran prostat, urine tertahan lama di
kandung kemih
Amonium biurat Berwarna kuning tua-coklat, berbentuk spheris dengan -
tanduk atau spikula, biasa ditemukan pada urine yang tidak + +
segar
Cystine Tidak berwarna, bentuk heksagonal, sering terlipat, mirip +
dengan asam urat - -
Ditemukan pada cystinuria kongenital dan dapat
membentuk kalkulus
Nama Kristal Deskripsi pH Urine
-pada dehidrasi, demam, postur tegak, stres emosional, penyakit ginjal ringan. pada
stasis lama, gagal ginjal kronik beberapa silinder akan memadat, disebut silinder lilin
63
-pada glomerulonefritis akut, nefropati IgA, nefritis lupus, endokarditis bakterial sub
akut, pielonefritis berat, gagal jantung kongestif, trombosis vena renal dan poliartritis
nodosa
- adalah silinder hialin yang berisi leukosit, dengan inti yang berlobus
- biasa ditemukan pada kondisi patologik seperti pielonefritis akut, nefritis intersisial
dan nefritis lupus
d.Silinder Granular
-berasal dari degenerasi silinder selular, atau pembentukan langsung granul dari
agregasi protein plasma di matriksTamm-Horsfall
-granul awalnya kasar→silinder berwarna kehitaman, pada stasis lama, granul halus
→silinder abu-abu atau kuning pucat
-muncul pada aktifitas fisik yang berat, juga pada penyakit ginjal
e. Silinder Epitel
-sukar dibedakan dengan silinder leukosit. -biasa ditemukan pada nekrosis tubular
akut, infeksi virus (citomegalovirus, hepatitis), eklampsia, paparan zat-zat
nefrotoksik, dan penolakan transplantasi ginjal
f. Silinder Lemak
-Lemak didalam silinder bisa berbentuk butiran lemak bebas atau oval fat bodies
Jamur Berukuran 5-7µm, tidak berwarna, berbentuk oval, dan budding. paling banyak adalah
Candida Albicans.mirip dengan eritrosit namun tidak larut dalam asam asetat dan KOH.
Trichomonas Berbentuk bundar atau lemon dengan inti ditengah. Berukuran 15µm. mirip dengan
Vaginalis leukosit dan epitel tubulus renal, namun memiliki motilitas karena undulasi membran dan
flagela. Dapat ditemukan pada vaginitis, urethritis atau kontaminasi fekal.
Spermatozoa Berbentuk oval dengan ekor panjang yang halus. ditemukan pada urine pria setelah
epilepsi konvulsi, emisi nokturnal, penyakit genital. Dapat ditemukan pada urine pria dan
wanita setelah koitus.
Mukus Berbentuk benang panjang seperti pita, halus. Ditemukan pada iritasi dan inflamasi traktus
urinarius. Mirip dengan silinder hialin.
Lemak Dapat berbentuk droplet, oval fat bodies, atau silinder lemak. droplet lemak berwarna
kuning-coklat, berbentuk globular, ukuran bervariasi. Pada sindroma nefrotik, DM,
eklampsia, glomerulonefritis kronik.
Artefak atau Dapat ditemukan dalam bentuk pati, serat, kaca atau plastik. Bervariasi dalam ukuran.
Kontaminan Serat mirip dengan silinder sedangkan plastik atau kaca mirip dengan kristal.
Torak /silinder(cast)
84
Kristal pada
Urine Asam
85
Kristal Dalam
Urine Alkalis
Kristal urine
1 ml plastic
dropper
S-Y Double Grids Microscopic Slide
System
1 mm
3 mm
3 mm 1 mm
Tinggi
0,1 mm Tinggi 0,05 mm
S-Y Double Grids Microscopic Slide
System
tabung sentrifus
Sampel urine porsi
sampai ke angka 12 ml
tengah dalam
atau tabung 10,
kontainer bersih
sampai angka 10 ml
Tuang supernatan.
Sedimen akan
Sentrifus 5 mnt 1.500
terperangkap
rpm (450 RCF)
(JGN KOCOK
SECARA KASAR)
Pindahkan sedimen ke
Campur sedimen
lubang kamar
secara gentle dengan
menggunakan
dropper plastik 1 ml.
dropper.
Hitung sel di
mikroskop dengan
pembesaran 400x.
(100x, utk silinder)
METODE KALKULASI
KALKULASI MENGGUNAKAN 81 KOTAK PERSEGI
Untuk Sedimen urine (dari 12 ml urine menjadi 0,6 ml
sedimen urine) atau (dari 10 ml urine menjadi 0,5 ml sedimen
urine), jumlah rerata sel per kotak kecil dikali 4,5 = ….
cell/µL (Faktor 4,5 dihitung dari x9x10÷20)
Untuk sedimen urine menggunakan 81 kotak persegi (dari 10
ml urine menjadi 0,6 ml sedimen urine) jumlah rerata sel per
kotak kecil x 9 x 10 ÷ 16,6 = …. cell/µL (Faktor 5,4 dihitung
dari x9x10÷16,6)
KALKULASI MENGGUNAKAN 81 KOTAK
PERSEGI
< 3 /µl
RBC 4-8 /µl > 8 /µl
0-2 / HPF
< 10 / µl
Male : 0-3 / HPF
WBC 10-20 / µl > 20/ µl
Female : 0-5 /
HPF
TERIMA KASIH