Anda di halaman 1dari 39

URINALISA

• Jumlah urine dewasa normal : 1000-250 ml/24 jam


• Dipengaruhi :
– Suhu tubuh
– Iklim
– Makanan
– Olah raga
– Pekerjaan
– Usia
– Luas permukaan tubuh
– Lain lain
• Poliuria : urine 24 jam >3 liter
• Oligouri : urine 24 jam < 400ml
• Anuria : urine 24 jam (-) atau <100ml
• Nokturia : berkemih malam hari >1x
berkemih malam hari > 500ml
• Polidipsi : rasa haus yg meningkat
Sampel urine
• Urine ad random
sewaktu, cukup untuk pemeriksaan rutin

• Urine pagi
urine pertama setelah bangun pagi, sebelum
tidur urine dibuang dahulu
lebih pekat, unruk pemeriksaan sedimen urine,
proteinuria, tes kehamilan

• Urine post prandial


urine setelah 2 jam makan. Untuk mengukur
kadar glukosa
• Urine 24 jam
urine pertama bangun pagi jam 7 dibuang,
berikutnya sampai jam 7 esoknya urine
dikumpulkan dengan menggunakan pengawet

• Urine siang 12 jam


dikumpulkan dari jam 7 pagi hingga jam 7
malam, dengan pengawet

• Urine malam 12 jam


dikumpulkan dari jam 7 mlm-7pagi
CARA PENGAMBILAN SAMPEL URINE

• Urine porsi tengah


urine aliran pertama dan dibuang, tampung
pertengahan & berhenti sebelum selesai
berkemih. Sebelumnya gland penis atau meatus
uretral dibersihkan dulu.

• Kateterisasi
urine diambil menggunakan kateter sterile
dimasukkan ke uretra

• Aspirasi supra pubic


pengambilan urine langsung ke kandung kemih
melalui dinding abdomen menggunakan jarum
steril.
Color
Pengawet urine
• Pengawet umum
– Toluene : 2-5 ml/L.
– Tymol : 2 butir/L
• Pengawet khusus
– HCl pekat
– Asam asetat Glasial 10 ml/L dan 25 ml/L
– Formaldehida
– As. Sulfat pekat
– dll
• Pemeriksaan dilakukan secara
– Maksroskopis
– Mikroskopis
– Tes kimia
WARNA
Warna Konstituent Penjelasan

Bening, kuning pucat Dilute urine polyuri

Kuning jernih Normal urine

Kuning pekat Urine pekat Dehidrasi, demam


urobilin Buih kuning (-)
Kuning gelap, teh Bilirubin Buih kuning (+)
biliverdin Warna kehijauan
orange Bilirubin Buih kuning (+)
Urobilin Buih kuning (-)
Obat-obatan
merah Hemoglobin, eritrosit
Myoglobin Cedera otot
pink Hemoglobin
Porphyrins
coklat Hemoglobin
Myoglobin Cedera otot
Methemoglobin pH asam
Hijau, biru Infeksi pseudomonas
Obat-obatan
KEJERNIHAN
pH
• Ginjal memegang peranan penting dalam
pengaturan keseimbangan asam basa
• pH urine normal : 4,5-8,0
• Pemeriksaaan pH urine menggunakan :
– Kertas Nitrasin dengan skala warna utk
pembacaan
– Carik celup
Penyebab urine asam dan basa
Berat Jenis
• Nilai noormal : 1,005- 1,030
• Berhubungan dgn diuresis
• Makin >> diuresis BJ makin <<
• Pemeriksaan menggunakan refraktometer
dan carik celup
Protein
• Urine normal mengandung protein <
150mg/24 jam atau 1-14 mg/dL
• Nilai protein >150 mg akan memberikan
hasil (+) pada pemeriksaaan urine rutin
• Proteinuria dpt terjadi akibat kelainan
permeabilitas glomerulus dan gangguan
reabsorbsi tubuli ginjal
• Pemeriksaan protein dalam urine :
– Semi kwantitatif
• Pemanasan dgn asam asetat (+1- +4)
• Asam sulfosalisilat
• Carik celup
– Kwantitatif
• Test Esbah atau asam sulfosalisilat dengan
refraktometer
Pemeriksaan urindengan
Asam Asetat
1. Masukkan urin kedalam tabung reaksi sampai 2/3
penuh
2. Lapisan atas urin dipanasi sampai mendidih selama 30
detik
3. Perhatikan terjadinya kekeruhan
4. Teteskan kedalam urin panas itu 3-5 tetes larutan asam
asetat 6%. Jika kekeruhan masih tetap ada atau
kembali keruh > + protein. Jika kekeruhan menghilang
bisa jg disebabkan oleh calciumkarbonat, tetapi disertai
pembentukan gas
5. Panasi sekali lagi sampai mendidih. Baca hasil.
Pembacaan hasil
Negatif (-) : tidak ada kekeruhan
Positif
• (+)/ 1+ : ada kekeruhan ringan tanpa butir-butir ( protein
0,01-0,05 %)
• (++)/2+ : kekeruhan mudah dilihat & tampak butir2
dalam kekeruhan (0,05-0,2 %)
• (+++)/3+ : jelas keruh dan berkeping2 (0,2-0,5 %)
• (++++)/4+ : sangat keruh, berkeping2 besar, bergumpal
atau memadat (>0.5%)
• Jika >3% akan terjadi bekuan
Protein
GLUKOSA
• Adanya glukosa dalam urine : Glukosuria
• Dalam keadaan normal, glukosa yg melewati
filtrasi glomerulus akan di reabsorbsi di tubulus
proksimal ginjal
• Reabsorbsu tubular ginjal terhadap glukosa
memiliki ambang batas dengan kemampuan
reabsorbsi ± 350 mg/mnt
• Bila kadar glukosa dlm darah melebihi batas tadi
( 160- 180 mg/dL) maka di jumpai glukosuria
• Pemeriksaan glukosa dalam urine :
– Kwantitatif
– Semikwantitatif
• Cara benedict
• Fehling
• Carik celup
• Pemeriksaan glukosa secara semi
kwantitatif menggunakan prinsip reduksi
• Digunakan glukosa sebagai zat pereduksi
• Menggunakan zat dalam reagen yang
akan berubah sifat dan warna jika
direduksi oleh glukosa
Tes Benedict
1. Masukkan 5 ml reagen benedict dalam
tabung reaksi
2. Teteskan 5-8 tetes urin
3. Masukkan tabung dalam air mendidih 5
menit
4. Angkat tabung, kocok isinya,baca hasil
reduksinya
Menilai hasil tes Benedict
Negatif (-) : tetap biru jernih atau kehijauan
dan agak keruh
Positif
• (+)/1+ : hijau kekuningan dan keruh
(0,5-1% glukosa)
• (++)/2+ : kuning keruh (1-1,5% glukosa)
• (+++)/3+ : jingga atau warna lumpur keruh
(2-3,5% glukosa)
• (++++)/4+ : merah keruh (>3,5% glukosa)
Penyebab glukosuria
urobilinogen
• Derivat dari bilirubin
• Diproduksi di sal cerna oleh kerja bakteri
• Sebagian urobilinogen akan mengalami
reabsorbsi
• Sebagian besar urobilinogen yg direabsorbsi
akan mengalami proses ulang di hati dan di
reeksresi di empedu
• Sisanya akan di eksresikan si urine
• Urobilinogen yg tidak di reabsorbsi akan ter
oksidasi di usus besar hingga memberikan
warna khas untuk feses
• Pemeriksaan menggunakan sara EHRLICH
Bilirubin
• Pigmen berwarna kuning-oranyedari hasil
katabolisme heme.
• Dalam jumlah tertentu memberikan warna
khas dlam plasma dan urine
• 85% berasal dari pemecahan eritrosit
harian dalam RES
• Pemeriksaan :
– Percobaan busa
– Percobaan harison dengan reagensia
Fouchet
– Cara carik celup
Penyebab2 peningkatan bilirubin dan urobilinogen dalam urin
Sedimen urine
• Unsur organik
– Leukosit : normal <6
– Eritrosit : normal <3
– Sel epitel :

• Unsur non-organik
– Kristal
RBC
Yeast & Candida
WBC
Cast
Cast

Granular Cellular Erythrocyte


Kristal

Oxalat Cystine
Kristal

Obat Uric Acid

Anda mungkin juga menyukai