Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

APPENDISITIS AKUT
BAB I
PENDAHULUAN
DEFINISI

 Apendisitis adalah peradangan pada appendisitis verniformis atau


peradangan infeksi pada usus buntu (appendix) yang terletak di
perut kuadran kanan bawah. Appendisitis akut merupakan
penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat.
EPIDEMIOLOGI

 laki-laki >perempuan  3:2


 tertinggi pada kelompok umur 20-30 Tahun
 Negara maju > negara berkembang
ETIOLOGI

 Obstruksi  Fecalith (paling banyak)


Obstruksi ini dapat terjadi karena adanya mucus yang
tebal dalam apendiks atau adanya massa feses yang
memasuki apendiks dari caecum. Mucus ataupun feces
mengeras, menjadi seperti batu (fecalith) dan menutup
lubang penghubung apendiks dengan caecum tersebut.
Bisa juga karena benda asing seperti permen karet, dental
amalgam, batu, sisa makanan, dan metastatis tumor.
 Infeksi Bakteri , Virus dan parasit
 Diet  Rendah Serat
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

 Nyeri perut epigastrium dan atau periumbilikus


(samar-samar) yang menjalar ke kuadran
kanan bawah (menetap)  Bertambah hebat
apabila bergerak
 Demam
 Anoreksia
 Mual dan Muntah
 Obstipasi
 Diare terutama pada anak-anak
DIAGNOSIS

Ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik


dan pemeriksaan penunjang:
 Anamnesa Keluhan Pasien
 Pem. Fisik Nyeri tekan Mc Burney, Rovsing’s sign (+)Psoas
sign (+), Obturator sign (+),Blumberg’s sign (+), Dunphy Sign
(+)
 Pem.Penunjang
 Lab  Leukositosis
 Foto Polos Abdomen  fecalith (+)
 USG  target sign (+), appendicolith(+)
 CT-Scan  Gambaran Halo
 Skor alvarado
PENATALAKSANAAN

 Pengobatan Simptomatis + Antibiotik (Sefalosporin generasi ke 3)


 Tindakan Bedah :  Appendectomy
 Laparoscopy  Prosedur pembedahan dengan fiber optik yang
dimasukkan ke dalam abdomen melalui insisi kecil yang dibuat pada
dinding abdomen.

 Jika apendiks tidak ruptur, pasien dapat dipulangkan dalam 1-2 hari, jika
terdapat perforasi, maka dapat dirawat selama 4-7 hari, terutama jika
terjadi peritonitis.
PROGNOSIS

Dengan diagnosis yang akurat serta pembedahan, tingkat mortalitas


dan morbiditas penyakit ini sangat kecil. Keterlambatan diagnosis
akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas bila terjadi komplikasi.
Serangan berulang dapat terjadi bila apendiks tidak diangkat.
prognosis membaik dengan diagnosis dini sebelum rupture dan
antibiotic yang lebih baik.
BAB II
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

 Nama : Ny.G
 Umur : 21 tahun
 Jenis kelamin :Perempuan
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Mahasiswi
 Alamat : Medan
 CM : 0-5-21-34
 Tanggal Masuk : 20 Pebruari 2018
 Tanggal Pulang : 23 Pebruari 2018
Anamnesis

 Keluhan Utama : Nyeri Perut kanan bawah


 Riwayat penyakit sekarang
Os datang dengan keluhan nyeri perut bagian kanan bawah yang
dirasakan ± 6 jam SMRS. Awalnya ± 1 hari yang lalu nyeri bermula di
sekitar pusar yang bersifat hilang timbul, tidak bertambah dengan
aktivitas dan sekarang nyeri berpindah ke perut bagian kanan
bawah. Nyeri dirasakan terus menerus dan nyeri bertambah jika
pasien berjalan dan batuk. Nyeri berkurang apabila pasien
beristirahat. Nyeri yang dialami oleh pasien membuat pasien
terganggu aktivitasnya. Demam (+) , mual (+), muntah (+) ± 3x isi
makanan dan air. Nafsu makan menurun. BAB (-) ± 1 hari ini , dan BAK
dalam batas normal. Pasien haid 1 bulan yang lalu, riwayat nyeri saat
haid (-), haid selalu teratur setiap bulannya.
Anamnesis

 Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada
 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
 Riwayat Pemakaian Obat
Antasida tablet
 Riwayat Kebiasaan Sosial
Pasien memiliki kebiasaan jarang memakan sayur dan buah
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


 Kesadaran : E4 V5 M6
 Tekanan Darah : 130/80 mmHg
 Nadi : 82 x/menit, reguler
 Frekuensi Nafas : 20 x/menit
 Temperatur : 38,00C (aksila)
Pemeriksaan Fisik

 Kulit
Warna : Sawo matang
Turgor : Kembali cepat
Ikterus : (-)
Anemia : (-)
Sianosis : (-)
 Kepala
Bentuk : Kesan Normocephali
Rambut : Tersebar rata, sukar dicabut.
Mata : Cekung (-), Refleks cahaya (+/+), Sklera ikterik (-/-),
konj.palpebra inf pucat (-/-)
Telinga : Sekret (-/-), Perdarahan (-/-)
Hidung : Sekret (-/-), Perdarahan (-/-), nafas cuping hidung (-)
Pemeriksaan Fisik

 Mulut
Bibir : Sianosis (-)
Faring: Hiperemis (-)

 Leher
Bentuk : Kesan simetris
Kel. Getah Bening : Kesan simetris, Pembesaran (-)
Peningkatan TVJ : (-), R -2 cmH2O

 Axilla
Pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan Fisik

Thorax
Thorax depan
 Inspeksi
Bentuk dan Gerak: Normochest, pergerakan simetris
Tipe Pernafasan : Thoraco abdomminal
Retraksi : (-)
 Palpasi
Pergerakan dada simetris
Nyeri tekan (-/-)
Suara fremitus taktil kanan = kiri
 Perkusi
Sonor (+/+)
 Auskultasi
Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-) wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik

Jantung
 Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V Linea
Midclavicularis Sinistra
 Perkusi : Batas jantung atas : di ICS III
Batas jantung kanan: di ICS V Linea
Parasternalis dekstra
Batas jantung kiri : di ICS V 2 cm ke arah lateral linea
axilaris anterior sinistra
 Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-)
Pemeriksaan Fisik

Abdomen
 Inspeksi : Kesan simetris, distensi (-)
 Auskultasi: Peristaltik usus kesan normal
 Palpasi : Supel (+), Nyeri tekan Titik Mc Burney (+), Rovsing Sign (+),
Blumberg sign (+), Defans Muscular (-), Hepar/Lien tidak teraba
 Perkusi : Tympani (+), Tapping Pain (-)

Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan


Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan

 Pemeriksaan Tambahan 
 Psoas Sign (+)
 Obturator Sign (+)
 Dunphy Sign (+)
PEMERIKSAAN FISIK

 Ekstremitas :

Superior Inferior
Ekstremitas Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Sianotik - - - -
Edema - - - -
Ikterik - - - -
Gerakan N N N N
Tonus otot N N N N
Sensibilitas N N N N
Atrofi otot - - - -
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium (20 Pebruari 2018)

Jenis pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan


L: 13-16 g/dl
Haemoglobin 12,9gr/dl
P: 12-14 g/dl
Leukosit 10,5 103/mm3 5,0-10,0.103/ul

Trombosit 226 103/mm3 150-400.103/ul


L: 40-48 %
Hematokrit 39,3%
P: 37-43%
Masa Perdarahan 1’30” 1-6 menit

Masa Pembekuan 6’ 1-10 menit

Plano test Negatif -


Alvarado score
 Perpindahan nyeri :1
 Anorexia :1
 Mual dan muntah :1
 Nyeri perut kanan bawah :2
 Rebound tenderness :1
 Demam :1
 Leukositosis :2

 Total : 9  Appendicitis akut


DIAGNOSIS

Apendisitis Akut
PENATALAKSANAAN

Terapi Non-Farmakologi
- Bed rest
- Diet MII
Terapi Farmakologi
- IVFD RL 20 gtt/menit
- Inj. Ceftriakson 1gr/12j (Skin test)
- Inj. Ketorolac 30mg (extra) selanjutnya K/P nyeri tidak tertahankan
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12j
- Inj. Ondansentron 4mg/12j
- Paracetamol 3x500mg
Rencana
- Appendektomi
PROGNOSIS

 Quo ad Vitam : dubia ad bonam


 Quo ad Sanactionam : dubia ad bonam
 Quo ad Functionam : dubia ad bonam
PENGKAJIAN PRE OP

 Pasien : Ny G, 20 tahun,
 TTV : TD: 110/70mmHg, HR: 78x/i, RR:20x/I, T: 36,5oC
 Dx Pre Op : Apendisitis Akut
 Jam Masuk OK : 13.00 WIB
 Jam Keluar OK : 14.00 WIB
 Jenis Anastesi : RA SAB (Spinal Anestesi)
 Mulai Anastesi : 13.05 WIB – 13.55 WIB
 Mulai Operasi : 13.10 WIB – 13.55 WIB
 Tindakan Operasi: Appendectomy
 Perdarahan : ± 10cc (Jumlah Kasa 4)
PENGKAJIAN POST OP

 Tingakat Kesadaran : Compos Mentis


 TTV : TD: 110/70mmHg, HR: 80x/i, RR: 20x/I, T: 36,1oC, SpO2: 100%
 Dx Post Op : Appendectomy ec Apendisitis Akut
 Instruksi Post Op :
 Bed Rest
 Tidak boleh angkat kepala, duduk, berdiri, batuk, mengedan 1x24
 Mobilisasi setelah 1x24 jam
 Mulai minum apabila BU (+) dan tidak muntah mulai minum secara bertahap
(sedikit-sedikit)
 Boleh diberikan makan jam 19.00 WIB atau 21.00
 Monitor tanda-tanda vital setiap 15 menit selama 2 jam post op di Recovery
Room
 Monitor tanda-tanda vital setiap 15 menit selama 24 jam post op di Ruangan
 Terapi:
 IVFD KAEN 3B 1000cc/24j
 IVFD RL 1000cc/24j
 Inj Ketorolac 30mg/8j
 Inj. Ondansentron 4mg/12j (K/P mual)
 Inj. Ranitidin 50mg/12j
 Inj Ceftriakson 1gr/12j
FOLLOW UP
(20 Pebruari 2018 - 23 Pebruari 2018)
Tanggal S O A P
Selasa Nyeri perut kanan Sens: CM tampak mengalami Apendisitis Akut  Bed Rest
20/2/18 bawah yang nyeri sedang (VAS:6)  Diet MII
dirasakan terus TD:130/80 mmHg Planning:  IVFD RL 20
menerus, demam HR:82 x/menit gtt/menit
(+) mual (+) RR:20 x/menit Appendectomy  Inj. Ceftriakson
Muntah (+) T:38,0 0C tanggal 21 Pebruari 1gr/12j (Skin test)
nafsu makan 2018 jam 13.00  Inj. Ketorolac
berkurang(+), BAB PF/ WIB 30mg (extra)
(-) Supel (+), Nyeri tekan Titik selanjutnya K/P
Mc Burney(+), Rovsing Sign Pasien mulai di nyeri tidak
(+) Blumberg sign (+) puasakan dari jam tertahankan
Psoas Sign (+) 01.00 WIB sampai  Inj. Ranitidin
Obturator Sign (+) jam 13.00 WIB 50mg/ 12j
Dunphy Sign (+)  Inj. Ondansentron
4mg/12j
Laboratorium:  Paracetamol
Haemoglobin :12,9gr/dl 3x500mg
Hematokrit :39,3%
Leukosit :10,4 103/mm3
Trombosit :226 103/mm3
Masa Perdarahan :1’30”
Masa Pembekuan : 6
Alvarado Score: 9
Tanggal S O A P

Rabu Nyeri pada luka Sens: Compos Mentis Post apendektomi  Bed Rest
21/2/18 bekas operasi (+), TD:100/70 mmHg ec apendisitis akut  Diet MII
mual (+), muntah HR: 76x/menit  IVFD RL 20
(-), demam (-), RR: 20 x/menit gtt/menit
BAB (-) T: 36,0 0C  Inj. Ceftriakson
VAS: 5 1gr/12j
 Inj. Ketorolac 30mg/
PF/ 8j
Peristaltic Usus (+)  Inj. Ranitidin 50mg/
Flatus (-) 12j
 Inj. Ondansentron
4mg/12j
Tanggal S O A P

Kamis Nyeri pada Sens: Compos Mentis Post  Bed Rest


22/2/18
luka bekas TD:110/60 mmHg appendectomy  Diet MII
operasi HR: 78x/menit ec apendisitis  Wound Toilet
berkurang RR: 20 x/menit akut  IVFD RL 20
sedikit (+), T: 36,5,0 0C gtt/menit
mual (-), BAB VAS: 4  Inj. Ceftriakson
(+) N 1gr/12j
PF/  Inj.
Peristaltic Usus (+) Ketorolac
Flatus (+) 30mg/12j
Luka bersih (+)  Inj. Ranitidin 1
Luka kering (+) amp/ 12j
Tanggal S O A P

Jumat Nyeri pada bekas Sens: Compos Mentis Post apendektomi  Bed Rest
23/2/18
luka operasi sudah ec apendisitis akut  Diet MII
TD:110/70 mmHg
berkurang.  Wound Toilet
HR: 78x/menit
 Aff Infus dan
Planning:
RR: 20 x/menit Obat injeksi

T: 36,5 0C
PBJ  Levofloxacin

Kontrol kembali ke 2x500mg


VAS: 3
Poliklinkik Bedah  Meloxicam
PF/
pada tanggal 28 2x15mg
Peristaltic Usus (+) Pebruari 2018

Flatus (+)

Luka bersih (+)

Luka kering (+)

Anda mungkin juga menyukai