PNEUMONIA
BAB I
PENDAHULUAN
PNEUMONIA adalah
peradangan akut
pada parenkim
paru, bronchioles
respiratorius dan
alveoli yang
menimbulkan
konsolidasi
jaringan paru
DEFINISI
sehingga dapat
mengganggu
pertukaran oksigen
dan karbon
dioksida di paru.
Sekitar 80% dari seluruh kasus baru praktek umum
berhubungan dengan infeksi saluran napas yang
terjadi di masyarakat (PK) atau di dalam rumah sakit
atau pusat perawatan (PN)
Insidensi tahunan 5-11 kasus per 1.000 orang dewasa;
15-45% perlu di rawat di rumah sakit dan 5-10% diobati
di ICU.
EPIDEMIOLOGI
Insidensi paling tinggi pada pasien yang sangat muda
dan usia lanjut.
Di Indonesia sendiri, insidensi penyakit ini cukup tinggi
sekitar 5-35% dengan kematian mencapai 20-50%
Pneumonia dapat
disebabkan oleh INFEKSI BAKTERI INFEKSI ATIPIKAL INFEKSI JAMUR
Streptococcus Mycoplasma Aspergillus
berbagai macam
pneumonia pneumonia Histoplasmosis
mikroorganisme yaitu
Staphylococcus Legionella Candida
bakteri, virus, jamur,
dan protozoa aureus pneumophillia Nocardia
Haemophillus Coxiella
Cara terjadi nya
influenza burnetii
penularan berkaitan
Klebsiella penumoniae Chlamydia
pula dengan jenis
kuman, misalnya Pseudomonas psittaci
ETIOLOGI
Streptococcus
pneumonia, melalui
INFEKSI VIRUS INFEKSI
PROTOZOA
PENYEBAB LAIN
Masuk
MO Saluran Ukuran
Pernafasan
> 10µ
3µ - 10µ
0,5µ - 3
Peradangan BRONKU
& FARING
ALVEOLU S
Penyebaran PRIMER
S
Infeksi
4 STADIUM
ZONA ZONA
ZONA LUAR PERMULAAN KONSOLIDASI
ZONA
std KONSOLIDASI LUAS
RESOLUSI
Kongesti (Hepatisasi (Hepatisasi
Merah) Kelabu)
4 – 12 jam
3-8 hari
pertama
Akumulasi
Proses
SDP
Peradangan
Aktivitas
Edema Alveolus
Fagositosis
meningkat
SDM (-)
48 jam berikutnya Warna Paru 7-11 hari
Alveolus terisi Pucat Kelabu Eksudat
SDM, Eksudat dan Kongesti Bersih dari
Fibrin Vaskular (-) paru
Lobus Paru Padat Parenkim
dan Berwarna Paru menjadi
Merah normal
Udara (-/minim) kembali
Alveolus
KLINIS DAN KUMAN PREDILEKSI
EPIDEOLOGIS PENYEBAB INFEKSI
P. Komuniti P. Tipikal P. Lobaris
P. Nosokomial P. Atipikal Bronkopneumoni
a
P. Aspirasi Virus P. Interstisial
P. Pada penderita Jamur
KLASIFIKASI
Immunocompromise
d
• Penyebab Obstruksi
bronkus (tumor/ benda
asing) dan infeksi
bakteri
• Interstitial dinding
bronkus dan peribronkil
• Ditemumkan pada infeksi
virus dan mycoplasma
MANIFESTASI KLINIS
Terapi Supportif
Umum *Terapi
Simtomatis
(O2, Infus,
Antipiretik,mukolitik)
Terapi Antibiotik
Secara empiris:
*Gol. Sefalosporin
*Gol Kuinolon
PROGNOSIS
ANAMNESIS
Riwayat Kebiasaan Sosial
Pasien tidak merokok
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : E4V5 M6= GCS 15
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit, reguler
Frekuensi Nafas : 28 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
Temperatur : 38,50C (aksila)
VAS :5
Kulit
Warna : Putih
Turgor : Kembali cepat
Ikterus : (-)
Anemia : (-)
Sianosis : (-)
Kepala
Bentuk: Kesan Normocephali
Rambut : Tersebar rata, sukar dicabut.
PEMERIKSAAN
Mata : Cekung (-), RefleksFISIK
cahaya (+/+), Sklera ikterik (-/-),
konj.palpebra inf pucat (-/-)
Telinga : Sekret (-/-), Perdarahan (-/-)
Hidung: Sekret (-/-), Perdarahan (-/-), nafas cuping hidung (-)
Mulut
Bibir : Sianosis (-)
Faring: Hiperemis (+) T1 T1
Leher
Bentuk : Kesan simetris
Kel. Getah Bening: Kesan simetris, Pembesaran (-)
PEMERIKSAAN
Peningkatan TVJ FISIK
: (-), R -2 cmH O 2
Axilla
Pembesaran KGB (-)
IPPA Anteior Poterior
Normochest, pergerakan simetris, Retraksi (-) Normochest, pergerakan simetris, Retraksi (-)
Inspeksi
Suara fremitus taktil dextra > sinistra Suara fremitus taktil dextra > sinistra
Palpasi
Sonor di semua lapangan paru sinistra, lapangan atas Sonor di semua lapangan paru sinistra, lapangan atas dan
Thorax
dan tengah paru dextra. Pekak di lapangan bawah paru tengah paru dextra. Pekak di lapangan bawah paru dextra
Perkusi
dextra
SP : Vesikuler di seluruh lapangan paru sinistra, SP : Vesikuler di seluruh lapangan paru sinistra, lapangan
lapangan atas, dan lapangan tengah paru dextra atas, dan lapangan tengah paru dextra
Auskultasi
PEMERIKSAAN FISIK Bronchial di lapangan bawah paru dextra
ST : Ronki basah di lapangan bawah paru dextra
Bronchial di lapangan bawah paru dextra
ST : Ronki basah di lapangan bawah paru dextra
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba
Perkusi: Batas jantung atas : di ICS III
Batas jantung kanan: di ICS V Linea
Parasternalis dekstra
PEMERIKSAAN
lateral linea
FISIK
Batas jantung kiri : di ICS V 2 cm ke arah
axilaris anterior sinistra
Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : Kesan simetris, distensi (-)
Auskultasi : Peristaltik usus kesan normal
Palpasi : Supel (+), Nyeri tekan (-)
Perkusi : Tympani (+)
Superior Inferior
Ekstremit Dextra Sinistra Dextra Sinistra
as
Sianotik - - - -
Edema - - - -
Ikterik - - - -
Gerakan N N N N
Tonus otot N N N N
Sensibilitas N N N N
Atrofi otot - - - -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
L: 13-16 g/dl
Haemoglobin 12,9gr/dl
P: 12-14 g/dl
L: 40-48 %
Hematokrit 39,3%
P: 37-43%
Leukosit 17,8 103/ul 5-10. 103/ul
Trombosit 336 103/ul 150-400.103/ul
Jenis pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan
Bilirubin Total 0.60 <1 mg/dl
Bilirubin Direk 0.22 0.3mg/dl
L: <35 U/L
SGOT 29
2, Kimia Klinik P: <31 U/L
L: <45 U/L
SGPT 32
P: <34 U/L
Ureum 38 <50mg/dl
L: 0.8-1.3 mg/dl
Kreatinin 1.0
P: 0.6-1.2 mg/dl
L: <7 mg/dl
Asam Urat 4.3
P: <5,7 mg/dl
Glukosa Sewaktu 115 < 200mg/dl
EKG
DIAGNOSIS
Terapi Farmakologi
Terapi Non-Farmakologi O2 2-3 L/i
Bed rest IVFD RL 20 gtt/menit
Diet MII IVFD Levofloxacin 1 fls/hari
Minum air hangat Inj. Ranitidin 1amp/ 12j
Mempraktekkan batuk Inj. Ondanentron 1amp/12j
efektif Inj. Dexamethasone 1amp/8j
PENATALAKSANAAN Paracetamol 3x500mg
Ambroxol syr 3xCI
Yudavit 1x1 tab
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Sanactionam : dubia ad
bonam
Quo ad Functionam : dubia ad
bonam
FOLLOW UP
(12Maret 2018- 17Maret 2018)
SENIN, 12/3/18
S O A P
Sesak nafas (+), batuk Sens: CM, tampak mengalami sakit sedang (VAS:5) Dx: Pneumonia Bed Rest
berdahak kehijauan (+), TD:120/80 mmHg HR:82 x/menit RR:28 x/menit T:38,50C Diet MII
demam (+), pusing (+), Faring Hiperemis (+) DD/ O2 2-3 L/i
oyong (+), lidah pahit Thorax: ISPA IVFD RL 20 gtt/menit
(+), nyeri tenggorokan I: Normochest, pergerakan simetris TB Paru IVFD Levofloxacin 1 fls/hari
(+), mual (+), muntah Retraksi (-) Inj. Ranitidin 50 mg/ 12j
(+), nafsu makan P: Suara fremitus taktil dextra > kiri, Nyeri tekan (-) Inj. Ondanentron 4mg/12j
menurun (+), lemas (+) P:Pekak di lapangan bawah paru dextra Inj. Dexamethasone 1amp/8j
A:Vesikuler di seluruh lapangan paru sinistta, lapangan Paracetamol 3x500mg
atas dan lapangan tengah paru dextra Ambroxol syr 3xCI
Bronchial di lapangan bawah paru dextra Yudavit 1x1 tab
ST : Ronki basah di lapangan paru bawah
Lab : Leukositosis, 17,8 103/ul
EKG : Normal .
Foto Thorax: Perselubungan homogen dengan batas tegas
pada lapangan paru bawah kanan, air bronchogram (+)
SELASA, 13/3/18
S O A P
Sesak nafas Sens: CM tampak mengalami sakit sedang (VAS:5) Dx: Pneumonia Bed Rest
berkurang(+) TD:120/80 mmHg HR:86 x/menit Diet MII
batuk berdahak RR:24 x/menit T :38,1 0C O2 1-2 L/i
kehijauan (+), IVFD RL 20 gtt/menit
Faring Hiperemis (+)
demam (+), IVFD Levofloxacin 1
Thorax:
pusing (+), fls/hari
I: Normochest, pergerakan simetris
oyong (-), lidah Inj. Ranitidin 50 mg/ 12j
Retraksi (-)
pahit (+), nyeri Inj. Dexamethasone
P: Suara fremitus taktil dextra > kiri, Nyeri tekan (-)
tenggorokan (+), 1amp/12j
P:Pekak di lapangan bawah paru dextra
mual (+), muntah Paracetamol 3x500mg
A:Vesikuler di seluruh lapangan paru sinistta,
(-), nafsu makan Ambroxol syr 3xCI
lapangan atas dan lapangan tengah paru dextra
menurun (+), Yudavit 1x1 tab
Bronchial di lapangan bawah paru dextra
lemas (+),
ST : Ronki basah di lapangan paru bawah
S O A P
Sesak nafas berkurang Sens: CM tampak mengalami sakit sedang (VAS:4) Dx: Bed Rest
(+) batuk berdahak TD:110/70 mmHg HR:78 x/menit Pneumonia Diet MII
kehijauan (+), demam RR:24 x/menit T:37,80C O2 1-2 L/i
(+), pusing berkurang IVFD RL 20 gtt/menit
Faring Hiperemis (+)
(+), lidah pahit (+) IVFD Levofloxacin 1 fls/hari
Thorax:
berkurang, nyeri Inj. Ranitidin 50 mg/ 12j
I: Normochest, pergerakan simetris
tenggorokan (+), mual Inj. Dexamethasone
Retraksi (-)
(-), muntah 1amp/12j
P: Suara fremitus taktil dextra > kiri, Nyeri tekan (-)
(-),nafsu makan mulai Paracetamol 3x500mg
P:Pekak di lapangan bawah paru dextra
membaik (+), lemas
berkurang (+),
RABU, 14/3/18
A:Vesikuler di seluruh lapangan paru sinistta, lapangan
Ambroxol syr 3xCI
Yudavit 1x1 tab
atas dan lapangan tengah paru dextra
Bronchial di lapangan bawah paru dextra
ST : Ronki basah di lapangan paru bawah
S O A P
Sesak nafas (-) batuk Sens: CM tampak mengalami sakit ringan (VAS:3) Dx: Bed Rest
berdahak putih TD:120/80 mmHg HR: 82 x/menit Pneumonia Diet MII
kekuningan (+), demam RR:20x/menit T:37,10C IVFD RL 20 gtt/menit
(-), pusing (-) lidah pahit IVFD Levofloxacin 1
Faring Hiperemis (+) berkurang
(-), nyeri tenggorokan fls/hari
Thorax:
mulai berkurang(+), mual Paracetamol 3x 500mg
I: Normochest, pergerakan simetris
(-), muntah (-), nafsu (K/P)
Retraksi (-)
makan baik (+), lemas (-), Ambroxol syr 3xCI
P: Suara fremitus taktil dextra > kiri, Nyeri tekan (-)
Yudavit 1x1 tab
P:Pekak di lapangan bawah paru dextra
KAMIS, 15/3/18
A:Vesikuler di seluruh lapangan paru sinistta,
lapangan atas dan lapangan tengah paru dextra
Bronchial di lapangan bawah paru dextra
ST : Ronki basah di lapangan paru bawah berkurang
S O A P
Sesak nafas (-), Sens: CM tampak mengalami sakit ringan (VAS:2) Dx: Pneumonia Bed Rest
demam (-), batuk TD:110/60 mmHg HR: 80 x/menit Diet MB
berdahak putih RR:20x/menit T:37,10C IVFD RL 20 gtt/menit
kekuningan (+),nyeri IVFD Levofloxacin 1
Faring Hiperemis (+) berkurang
tenggorokan (+) fls/hari
Thorax:
semakin berkurang, Paracetamol 3x 500mg
I: Normochest, pergerakan simetris
(K/P)
Retraksi (-)
Ambroxol syr 3xCI
P: Suara fremitus taktil dextra > kiri, Nyeri tekan (-)
Yudavit 1x1 tab
P:Pekak di lapangan bawah paru dextra
JUMAT, 16/3/18
A:Vesikuler di seluruh lapangan paru sinistta,
lapangan atas dan lapangan tengah paru dextra
Bronchial di lapangan bawah paru dextra
ST : Ronki basah di lapangan paru bawah berkurang
Lab Leukosit : 10.500 ul
S O A P
Sesak nafas (-), demam Sens: Compos Mentis Dx: Pneumonia Aff Infus dan obat
(-), Batuk Berdahak TD:110/80 mmHg HR: 78 x/menit injeksi
Planning:
(+)dengan dahak putih RR: 20 x/menit T:36,6 0C Ciprofloxacin 2x
semi-kental sesekali, nyeri PBJ 500mg
PF/
tenggorokan (-) Faring Hiperemis (-) Kontrol kembali ke Ambroxol syr 3xCI
Retraksi (-)
P: Suara fremitus taktil dextra = kiri
SABTU, 17/3/18
P:Sonor di seluruh lapangan paru
A:Vesikuler di seluruh lapangan paru
ST : (-)
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH