Suhu tubuh
Iklim
Makanan
Olah raga
Pekerjaan
Usia
Luas permukaan tubuh
Lain lain
Sampel urine
Urine ad random
sewaktu, cukup untuk pemeriksaan rutin
Urine pagi
urine pertama setelah bangun pagi, sebelum
tidur urine dibuang dahulu
lebih pekat, untuk pemeriksaan sedimen urine,
proteinuria, tes kehamilan
Urine post prandial
urine setelah 2 jam makan. Untuk mengukur
kadar glukosa
Urine 24 jam
urine pertama bangun pagi jam 7 dibuang,
berikutnya sampai jam 7 esoknya urine
dikumpulkan dengan menggunakan pengawet
Urine siang 12 jam
dikumpulkan dari jam 7 pagi hingga jam 7
malam, dengan pengawet
Urine malam 12 jam
dikumpulkan dari jam 7 malam jam 7 pagi
Color
Pengawet urine
Pengawet umum
Toluene : 2-5 ml/L.
Tymol : 2 butir/L
Pengawet khusus
HCl pekat
Asam asetat Glasial 10 ml/L dan 25 ml/L
Formaldehida
As. Sulfat pekat
dll
WARNA
Warna
Konstituent
Penjelasan
Dilute urine
Kuning jernih
Normal urine
Kuning pekat
Urine pekat
urobilin
Dehidrasi, demam
Buih kuning (-)
Bilirubin
biliverdin
orange
Bilirubin
Urobilin
Obat-obatan
merah
Hemoglobin, eritrosit
Myoglobin
pink
Hemoglobin
Porphyrins
coklat
Hemoglobin
Myoglobin
Methemoglobin
Hijau, biru
Infeksi pseudomonas
Obat-obatan
polyuri
Cedera otot
Cedera otot
pH asam
KEJERNIHAN
pH
Ginjal memegang peranan penting dalam
pengaturan keseimbangan asam basa
pH urine normal : 4,5-8,0
Pemeriksaaan pH urine menggunakan :
Kertas Nitrasin dengan skala warna utk
pembacaan
Carik celup
Berat Jenis
Protein
Urine normal mengandung protein <
150mg/24 jam atau 1-14 mg/dL
Nilai protein >150 mg akan memberikan
hasil (+) pada pemeriksaaan urine rutin
Proteinuria dpt terjadi akibat kelainan
permeabilitas glomerulus dan gangguan
reabsorbsi tubuli ginjal
Kwantitatif
Test Esbah atau asam sulfosalisilat dengan
refraktometer
Pembacaan hasil
Negatif (-) : tidak ada kekeruhan
Positif
(+)/ 1+ : ada kekeruhan ringan tanpa butir-butir ( protein
0,01-0,05 %)
(++)/2+ : kekeruhan mudah dilihat & tampak butir2
dalam kekeruhan (0,05-0,2 %)
(+++)/3+ : jelas keruh dan berkeping2 (0,2-0,5 %)
(++++)/4+ : sangat keruh, berkeping2 besar, bergumpal
atau memadat (>0.5%)
Jika >3% akan terjadi bekuan
Protein
GLUKOSA
Adanya glukosa dalam urine : Glukosuria
Dalam keadaan normal, glukosa yg melewati
filtrasi glomerulus akan di reabsorbsi di tubulus
proksimal ginjal
Reabsorbsi tubular ginjal terhadap glukosa
memiliki ambang batas dengan kemampuan
reabsorbsi 350 mg/mnt
Bila kadar glukosa dlm darah melebihi batas tadi
( 160- 180 mg/dL) maka di jumpai glukosuria
Tes Benedict
1. Masukkan 5 ml reagen benedict dalam
tabung reaksi
2. Teteskan 5-8 tetes urin
3. Masukkan tabung dalam air mendidih 5
menit
4. Angkat tabung, kocok isinya,baca hasil
reduksinya
Penyebab glukosuria
urobilinogen
Derivat dari bilirubin
Diproduksi di sal cerna oleh kerja bakteri
Sebagian urobilinogen akan mengalami
reabsorbsi
Sebagian besar urobilinogen yg direabsorbsi
akan mengalami proses ulang di hati dan di
reeksresi di empedu
Sisanya akan di eksresikan si urine
Urobilinogen yg tidak di reabsorbsi akan ter
oksidasi di usus besar hingga memberikan
warna khas untuk feses
Pemeriksaan menggunakan cara EHRLICH
Bilirubin
Pigmen berwarna kuning-oranye dari hasil
katabolisme heme.
Dalam jumlah tertentu memberikan warna
khas dalam plasma dan urine
85% berasal dari pemecahan eritrosit
harian dalam RES
Pemeriksaan :
Percobaan busa
Percobaan harison dengan reagensia
Fouchet
Cara carik celup
Sedimen urine
Unsur organik
Leukosit : normal <6
Eritrosit : normal <3
Sel epitel :
Unsur non-organik
Kristal
RBC
WBC
Cast
Cast
Granular
Cellular
Erythrocyte
Kristal
Oxalat
Cystine
Kristal
Obat
Uric Acid