Anda di halaman 1dari 35

Feses/Tinja:

u/ pmx sebaiknya yg berasal dr defekasi spontan

Pemeriksaan penting u/:


- Parasit &
- Telur cacing serta
- Darah samar

Pemilihan sampel feses:


pilihlah bagian yg bercampur darah atau lendir dsb
nya.

Hasil pmx cukup diberi tanda negatif (-) atau positif


(+), (++) atau (+++) krn penilaiannya tdk bisa
tepat
DK-Lab Fes- 07

12/19/16

Pemeriksaan Makroskopis:
1. Warna
2. Bau
3. Konsistensi
4. Lendir
5. Darah
6. Parasit
Ad.1. Warna
- bila terlalu lama dibiarkan warna akan berubah
lebih tua >> urobilin dr urobilinogen yg diekskresikan via usus.
DK-Lab Fes- 07

12/19/16

- Urobilinogen tdk berwarna, tp urobilin berwarna coklat tua


- Urobilin kondisi normal ada / (+), warna tinja/
feses dipengaruhi o/: makanan, kel. saluran
usus dan obat-obatan
- Feses warna kuning disebabkan o/: susu,
jagung,
obat santonin atau bilirubin yg blm berubah
- Feses warna hijau disebabkan o/: sayur-mayur;
jarang o/ biliverdin yg blm berubah

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

- Feses warna abu-abu disebabkan o/: tdk ada


urobilin dlm sal. makanan, misal: ikterus obstruktif
(tinja acholik), akibat pemakaian garam barium saat
pmx radiologi atau terlalu >>banyak makan lemak
dan terjadi def. enzim pankreas
- Feses warna merah muda disebabkan o/:
perdarahan segar dibagian distal (dekat) sumbu
keluar dekat anus atau o/ makanan: bit
- Feses warna coklat disebabkan o/: perdarahan
proximal (agak jauh) dr sumbu keluar colon atau
o/ makanan: coklat dan kopi

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

- Feses warna kehitaman disebabkan o/:


obat-obatan yg mengandung besi, carbo
medicinalis / mungkin melena (darah) dari
sal, cerna yg jauh (> proximal):
lambung atau varices esofagus (sirosis hati)

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

Benzidine test merupakan:


tes darah samar yg digunakan u/
mengetahui adanya perdarahan kecil yg tdk
ditemukan sec. makroskopis atau mikoskopis
Prosedur Benzidine Basa:
1. Buat emulsi tinja dg air atau dg lart garam
10 ml & panaskan hingga mendidih
saringlah emulsi dg kertas saring saat
msh panas & biarkanlah filtrat sp dingin
kembali

DK-Lab Fes- 07
12/19/16

2. Pd tabung rx yg lain, masukkan benzidine


basa sebanyak sepucuk pisau Tambahkan 3 ml As. Asetat glacial, kocoklah sp
benzidine itu larut dg meninggalkan bbp
kristal
3. Bubuhkan 2 ml filtrat emulsi tinja, campur
Berikan 1 ml lart hidrogen peroksida 3%,
campur Hasil dibaca dlm waktu 5 mnt
(jangan lebih lama)

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

Interpretasi:
- Negatif (-) : tdk ada perub warna
yg samar2 hijau
- Positif (+): Hijau
- Positif 2 (+): Biru bercampur hijau
- Positif 3 (+): Biru
- Positif 4 (+): Biru tua

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

Pemeriksaan dg cara tersebut u/


menghindari positif (+) palsu dg
Benzidine Basa.
Prosedur:
Idem spt pd Benzidine Basa

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

10

Hasil pemeriksaan tinja dalam laboratorium


klinik
JENIS PEMERIKSAAN

PARAMETER

NILAI RUJUKAN

SATUAN

Jumlah

100-200

gram/hari

Bentuk

Silindris

Warna

Coklat

Bau

Bervariasi tergantung pH dan


fermentasi bakteri

Darah

Negatif

Mukus

Negatif

Parasit

Negatif

MAKROSKOPIS

MIKROSKOPIS
Epithel

LPK

Eritrosit

Negatif

LPB

Leukosit

Negatif

LPB

Sisa makanan

Negatif s/d jumlah sedikit

Lemak

Negatif

Parasit

Negatif

pH

Netral s/d alkali lemah (7,0-7,5)

Darah samar

Negatif

Karbohidrat

Negatif

Bilirubin

Negatif

Urobilinogen

Negatif

Natrium

5,8 - 9,8

mEq/24 jam

Kalium

15,7-20,7

mEq/24 jam

Chlorida

2,5 3,9

mEq/24 jam

KIMIA

KUANTITATIF

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

11

Pemeriksaan mikroskopis:
Membuat preparat apusan spesimen tinja diatas kaca objek
(tipis)
Pemeriksaan ini dpt dilakukan dgn preparat natif atau cat (Eosin
1atau 2 %.)
Pengecatan untuk amylum
Lugol
Pengecatan untuk lemak netral (trigliserida)
Sudan III, IV, oil
red O

Pelaporan hasil pemeriksaan tinja mikroskopik:


Menuliskan hasil sel darah, epithel, serat otot, selulosa dan
parasit
yg ditemukan dgn namanya masing-masing dan sec. Kualitatif
(positif atau negatif) minimal pd tiga tempat.
Pada pembesaran lensa obyektif 10 kali dgn memakai lapang
pandang kecil (LPK) u/ melihat adanya cacing, telur cacing sisa
makanan dll.
Pembesaran lensa obyektif 40 kali menggunakan satuan lapang
pandang besar (LPB) untuk mengidentifikasi sel darah eritrosit,
leukosit, epithel, amoeba, kristal dsb.
DK-Lab Fes- 07

12/19/16

12

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

13

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

14

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

15

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

16

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

17

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

18

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

19

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

20

Kista E. colli

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

21

Telur Ascaris lumbricoides


DK-Lab Fes- 07

12/19/16

22

Telur Ascaris lumbricoides


Corticated & Decorticated

DK-Lab Fes- 07

Telur Ascaris lumbricoides


Corticated berisi Gastrula

12/19/16

23

Telur Clonorchis sinensis

DK-Lab Fes- 07

Hymenolepis diminuta
is an intestinal
cestode

12/19/16

24

Kista E. colli

Enterobius vermicularis.

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

25

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

26

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

27

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

28

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

29

Cestoda: Diphyllobothrium, Diphylidium,


Echinococus, Hymenolepis, Taenia
Nematoda: Ascaris, Ancylostoma,
Enterobius, Trichuris,
Protozoa: Ciliata-Balantidium, FlagelataGiardia lamblia, Rhizopoda-Entamoeba,
Endolinax
Trematoda: Echinostoma, Heterophyses

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

30

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

31

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

32

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

33

DK-Lab Fes- 07

12/19/16

34

Anda mungkin juga menyukai