Anda di halaman 1dari 34

Pemeriksaan Feses

dr. Donny Kostradi M.Kes. Sp.PK


Feses
 Feses/Tinja:
 u/ pmx sebaiknya yg berasal dr defekasi spontan

 Pemeriksaan penting u/:


- Parasit &
- Telur cacing serta
- Darah samar

 Pemilihan sampel feses:


 pilihlah bagian yg bercampur darah atau lendir dsb
nya.

 Hasil pmx cukup diberi tanda negatif (-) atau positif


(+), (++) atau (+++)  krn penilaiannya tdk bisa
tepat

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 2


Feses Makroskopis

 Pemeriksaan Makroskopis:
1. Warna
2. Bau
3. Konsistensi
4. Lendir
5. Darah
6. Parasit
 Ad.1. Warna
- bila terlalu lama dibiarkan warna akan berubah
lebih tua  >> urobilin dr urobilinogen yg dieks-
kresikan via usus.

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 3


……….Feses
Makroskopis

- Urobilinogen tdk berwarna, tp urobilin ber-


warna coklat tua
- Urobilin kondisi normal ada / (+), warna tinja/
feses dipengaruhi o/: makanan, kel. saluran
usus dan obat-obatan
- Feses warna kuning disebabkan o/: susu,
jagung,
obat santonin atau bilirubin yg blm berubah
- Feses warna hijau disebabkan o/: sayur-mayur;
jarang o/ biliverdin yg blm berubah

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 4


……….Feses Makroskopis
- Feses warna abu-abu disebabkan o/: tdk ada urobilin
dlm sal. makanan, misal: ikterus obstruktif (tinja
acholik), akibat pemakaian garam barium saat pmx
radiologi atau terlalu >>banyak makan lemak dan
terjadi def. enzim pankreas
- Feses warna merah muda disebabkan o/: perdarahan
segar dibagian distal (dekat) sumbu keluar  dekat
anus atau o/ makanan: bit
- Feses warna coklat disebabkan o/: perdarahan
proximal (agak jauh) dr sumbu keluar  colon atau o/
makanan: coklat dan kopi

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 5


……….Feses
Makroskopis

- Feses warna kehitaman disebabkan o/:


obat-obatan
yg mengandung besi, carbo medicinalis /
mungkin
melena (darah) dari sal, cerna yg jauh (>
proximal):
lambung atau varices esofagus (sirosis
hati)

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 6


Benzidine Test
 Benzidine test merupakan:
 tes darah samar yg digunakan u/ mengetahui
adanya perdarahan kecil yg tdk ditemukan
sec. makroskopis atau mikoskopis
 Prosedur Benzidine Basa:
 Buat emulsi tinja dg air atau dg lart garam ±
10 ml & panaskan hingga mendidih
 saringlah emulsi dg kertas saring saat msh
panas & biarkanlah filtrat sp dingin kembali

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 7


 Pd tabung rx yg lain, masukkan benzidine
basa
sebanyak sepucuk pisau
 Tambahkan 3 ml as. Asetat glacial, kocoklah
sp benzidine itu larut dg meninggalkan bbp
kristal
 Bubuhkan 2 ml filtrat emulsi tinja, campur
 Berikan 1 ml lart hidrogen peroksida 3%,
campur
 Hasil dibaca dlm waktu 5 mnt (jangan lebih
lama)

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 8


 Interpretasi:
- Negatif (-) : tdk ada perub warna
yg samar2
hijau
- Positif (+): Hijau
- Positif 2 (+): Biru bercampur hijau
- Positif 3 (+): Biru
- Positif 4 (+): Biru tua

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 9


Benzidine Dihidrochlorida

 Pemeriksaan dg cara tersebut u/


menghindari positif (+) palsu dg
Benzidine Basa.
 Prosedur:
 Idem spt pd Benzidine Basa

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 10


Hasil pemeriksaan tinja dalam laboratorium klinik
JENIS PEMERIKSAAN PARAMETER NILAI RUJUKAN SATUAN

MAKROSKOPIS

Jumlah 100-200 gram/hari

Bentuk Silindris

Warna Coklat

Bau Bervariasi tergantung pH dan fermentasi


bakteri

Darah Negatif

Mukus Negatif

Parasit Negatif

MIKROSKOPIS

Epithel LPK

Eritrosit Negatif LPB

Leukosit Negatif LPB

Sisa makanan Negatif s/d jumlah sedikit

Lemak Negatif

Parasit Negatif

KIMIA

pH Netral s/d alkali lemah (7,0-7,5)

Darah samar Negatif

Karbohidrat Negatif

Bilirubin Negatif

Urobilinogen Negatif

KUANTITATIF

Natrium 5,8 - 9,8 mEq/24 jam

Kalium 15,7-20,7 mEq/24 jam

08/28/21 Chlorida DK-Lab Fes- 07 2,5 – 3,9 mEq/24 jam 11


 Pemeriksaan mikroskopis:
 Membuat preparat apusan spesimen tinja diatas kaca objek (tipis)

 Pemeriksaan ini dpt dilakukan dgn preparat natif atau cat (Eosin
1atau 2 %.)
Pengecatan untuk amylum Lugol
Pengecatan untuk lemak netral (trigliserida) Sudan III, IV, oil
red O

 Pelaporan hasil pemeriksaan tinja mikroskopik:


 Menuliskan hasil sel darah, epithel, serat otot, selulosa dan parasit
yg ditemukan dgn namanya masing-masing dan sec. Kualitatif
(positif atau negatif) minimal pd tiga tempat.
 Pada pembesaran lensa obyektif 10 kali dgn memakai lapang
pandang kecil (LPK) u/ melihat adanya cacing, telur cacing sisa
makanan dll.
 Pembesaran lensa obyektif 40 kali menggunakan satuan lapang
pandang besar (LPB) untuk mengidentifikasi sel darah eritrosit,
leukosit, epithel, amoeba, kristal dsb.
08/28/21 DK-Lab Fes- 07 12
08/28/21 DK-Lab Fes- 07 13
Preparasi Spesimen

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 14


Pembuatan Sediaan

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 15


Pembuatan Sediaan

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 16


08/28/21 DK-Lab Fes- 07 17
Alur pemeriksaan sediaan Feses

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 18


08/28/21 DK-Lab Fes- 07 19
08/28/21 DK-Lab Fes- 07 20
08/28/21 DK-Lab Fes- 07 21
 Cestoda: Diphyllobothrium, Diphylidium,
Echinococus, Hymenolepis, Taenia
 Nematoda: Ascaris, Ancylostoma, Enterobius,
Trichuris,
 Protozoa: Ciliata-Balantidium, Flagelata-Giardia
lamblia, Rhizopoda-Entamoeba, Endolinax
 Trematoda: Echinostoma, Heterophyses

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 22


 Eggs of hookworm
 Eggs of Ascaris
 Eggs of H. nana
 Eggs of S. mansoni
 Eggs of Trichuris

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 23


Quantity
None
Occasional = 1-2 eggs per slide
A few = 3-5 eggs per slide
A moderate number = 6-12 eggs per slide
Many = more than 12 eggs per slide

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 24


The technician checks the appropriate
word(s) as follows

 + (some eggs)
 ++ (eggs fairly numerous)
 +++ (eggs very numerous)

 E. histolytica (veg. form) (with/without Ingested


red cells)
 E. histolytica (cyst)

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 25


Hymenolepis diminuta is an intestinal cestode

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 26


Giardia lamblia

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 27


Enterobius vermicularis.

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 28


08/28/21 DK-Lab Fes- 07 29
Veg. form/trofozoit

08/28/21 DK-Lab Fes- 07 30


08/28/21 DK-Lab Fes- 07 31
08/28/21 DK-Lab Fes- 07 32
08/28/21 DK-Lab Fes- 07 33
Thank U

Anda mungkin juga menyukai