Anda di halaman 1dari 19

Ketuban Pecah Dini

Pembimbing : dr. Cut Rika Maharani, Sp.OG

Kelompok B: Sukma Juwita Nadya Irena Habib Nurul Hidayah


Mahardhika Nialasta Ayu Wulandari Linda Ayu Lestari
Said Birrul Walidain Megistrianjani Setia Putri Siti Muhardiannisa
Muhammad Ramadani Nabilla Navasya Tri Hartono
Rona Puspa Sari Farah Kamila Adelina Fahren
Susan Arya Putri Intan Chaharunia Mulya Thalita Liony

Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi


RSUDZA/ FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2021
ANAMNESIS

Identitas Pasien ▰ KU : Keluar air-air


▰ Nama : Ny. SH ▰ RPS : Pasien rujukan datang dengan keluhan keluar air-
▰ No.RM : 0-87-59-36 air 1 hari SMRS. Pasien juga mengaku setiap kali batuk
▰ Jenis Kelamin: keluar air-air dari jalan lahir sejak 1 minggu SMRS.
Perempuan Pasien tidak mengeluhkan mules. Riwayat keluar lendir
▰ Usia : 38 tahun darah disangkal. Gerakan janin dirasakan aktif. Pasien
▰ Tgl masuk : 18 Desember mengaku hamil 6 bulan. HPHT : 5/7/2021. TTP: 11/4/2022/
2021 ~ 24-25 minggu. ANC ke SPOG 2x. ANC ke bidan 2x. USG
terakhir 1 hari lalu dikatan janin dalam keadaan baik.
Riwayat keputihan dirasakan namun tidak gatal dan berbau.
BAB & BAK dalam batas normal.

2
ANAMNESIS

▰ RPD : Asma (+), Riwayat DM, hipertensi dan alergi disangkal.


▰ RPO : Multivitamin.
▰ RPK : Riwayat penyakit asma, jantung, DM, hipertensi disangkal (-).
▰ RPS : Pasien sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga, suami
bekerja swasta

3
ANAMNESIS

▰ Riwayat menarche : 13 tahun, durasi 7 hari, ganti pembalut 2-3 kali sehari
dismenorhea disangkal.
▰ Riwayat perkawinan : Menikah sekali pada usia 27 tahun
▰ Riwayat persalinan :
Anak pertama, laki-laki, 10 tahun, 200 gram SC a/i air ketuban habis di
RSUDZA
Anak kedua, perempuan, IUFD 8 bulan, 2500 gram, SC a/I BSC di RSUDZA
Anak ketiga, laki-laki, 3 tahun, 2500 gram, SC a/i IDT <18 bulan
Anak keempat hamil saat ini
▰ Riwayat kontrasepsi : suntik 3 bulan
4
PEMERIKSAAN FISIK

Vital Sign Status Generalisata


Keadaan umum : baik ▪ Mata : konjungtiva palpebra inferior anemis (-/-)
Kesadaran : compos mentis ▪ Leher : TVJ tidak meningkat. nyeri tekan(-)

TD : 129/82mmHg ▪ T/H/T : dbn


▪ Mulut : dbn
HR : 119 kali/menit
▪ Jantung : BJI>BJII reguler, murmur (-), gallop (-)
RR : 18 kali/menit
▪ Paru : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Suhu : 36.60C
▪ Abdomen : membesar sesuai usia kehamilan
SpO2 : 99%
▪ Ekstremitas : akral hangat, edema (-)

5
Pemeriksaan Fisik

▰ Status Obstetri ▰ Inspeksi : V/U tenang


▰ Leopold 1: TFU 2 jari di ▰ Inspekulo : postio livide,
bawah pusat OUE tertutup, fluksus (-),
▰ Leopold 2 : Punggung kiri fluor (-), nitrazin (+)
▰ Leopold 3 : Kepala ▰ VT : tidak dilakukan
▰ Leopold 4: Konvergen

6
Laboratorium (17/12/2021)

Faal Hemostasis
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Waktu Perdarahan 2 1-7 menit
Hematologi Waktu Pembekuan 7 5-25 menit
Hemoglobin 10,9* 12-15 g/dL
Imunoserologi
Hematokrit 32* 37-47 %
Hepatitis
Eritrosit 4,1* 4,2-5,4 106 /mm3
HBsAg Non Reaktif Non Reaktif
Leukosit 7,4 4,5-10,5 103 /mm3
Trombosit 227 150-450 103 /mm3 Kimia Klinik

MCV 78* 80-100 fL HATI & EMPEDU

MCH 27 27-31 pg SGOT 15 <31 U/L

MCHC 34 32-36 % SGPT 18 <34 U/L


RDW 14,2 11,5-14,5 % DIABETES
Hitung Jenis GDS 146 <200 mg/dL
Eosinofil 6 0-6 % GINJAL-HIPERTENSI
Basofil 0 0-2 % Ureum 12* 13-43 mg/dL
Netrofil Batang 1* 2-6 % Kreatinin 0,50* 0,51-0,95 mg/dL
Notrofil Segmen 74* 50-70 % ELEKTROLIT-serum
Limfosit 14* 20-40 % Natrium 143 132-146 mmol/L
Monosit 5 2-8 % Kalium 3,30* 3,7-5,4 mmol/L

Clorida 110* 98-106 Mmol/L 7


Ultrasonografi (20/12/2021)

FHR : positif ICA : 7.3 cm


BPD : 5,97 cm EFW : 673 gr, penis (+)
AC : 19,5 cm Plasenta : fundus corpus post/II/AFI 14
FL : 4,28 cm Kesan : JPKTH 24-25 minggu
DIAGNOSIS

▰ G4P3 (AH2) hamil 24-25 minggu JPKTH, BSC 3x (IDT 3


tahun), KPD 1 hari (SDP 4,O) belum inpartu

9
Tatalaksana

▰ Dexamethason 6 mg/ 12 jam IV


▰ Eritromisin 250mg 4x1 PO

10
PEMBAHASAN

11
PEMBAHASAN ANAMNESIS

▰ KU : Keluar air-air
▰ RPS : Pasien rujukan datang dengan keluhan
keluar air-air 1 hari SMRS. Pasien juga
mengaku setiap kali batuk keluar air-air dari
jalan lahir sejak 1 minggu SMRS. Pasien
tidak mengeluhkan mules. Riwayat keluar ▰ Ketuban pecah dini adalah keadaan dimana
lendir darah disangkal. Gerakan janin pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya
dirasakan aktif. Pasien mengaku hamil 6 bulan. proses persalinan pada kehamilan aterm.
HPHT : 5/7/2021. TTP: 11/4/2022/ ~ 24-25
▰ Keluarnya cairan ketuban yang merembes
minggu. ANC ke SPOG 2x. ANC ke bidan 2x.
melalui vagina, berbau amis tidak seperti
USG terakhir 1 hari lalu dikatan janin dalam
amoniak merupakan salah satu tanda KPD.
keadaan baik. Riwayat keputihan dirasakan
Cairan dapat berwarna putih keruh, jernih, hijau
namun tidak gatal dan berbau. BAB & BAK
atau kecoklatan.
dalam batas normal.
12
ANAMNESIS

▰ Faktor Pencetus
▻ Infeksi dari membran amnion secara langsung ▻ Trauma
▻ Infeksi yang berasal dari vagina atau cervix ▻ Pinggul ibu yang sempit
▻ Malposisi janin ▻ Berat janin yang berlebih
▻ Usia ibu hamil <20 tahun atau >35 tahun ▻ Perdarahan antepartum
▻ Merokok ▻ Kondisi ketuban pecah dini pada kehamilan
sebelumnya
▻ Defisiensi nutrisi
▻ Kelelahan

13
PEMBAHASAN ANAMNESIS

▰ KU : Keluar air-air ▰ Pada kehamilan awal air ketuban tidak


▰ RPS : Pasien rujukan datang dengan keluhan berwarna, tetapi dalam jangka pendek
keluar air-air 1 hari SMRS. Pasien juga menjadi seperti jerami pucat berwarna
mengaku setiap kali batuk keluar air-air dari karena kehadiran sel lanugo dan epidermal
jalan lahir sejak 1 minggu SMRS. Pasien yang terkelupas dari kulit janin. Mungkin
tidak mengeluhkan mules. Riwayat keluar
terlihat keruh karena kehadiran vernix
lendir darah disangkal. Gerakan janin
dirasakan aktif. Pasien mengaku hamil 6 bulan. caseosa.
HPHT : 5/7/2021. TTP: 11/4/2022/ ~ 24-25
minggu. ANC ke SPOG 2x. ANC ke bidan 2x.
USG terakhir 1 hari lalu dikatan janin dalam
keadaan baik. Riwayat keputihan dirasakan
namun tidak gatal dan berbau. BAB & BAK
dalam batas normal.
14
Pemeriksaan Fisik

▰ Inspeksi : V/U tenang ▰ Ketuban pecah dini merupakan pecahnya selaput


ketuban secara spontan pada saat belum
▰ Inspekulo : postio livide,
menunjukan tanda – tanda persalinan/inpartu
OUE tertutup, fluksus (-),
(keadaan inpartu didefiniskan sebagai kontraksi
fluor (-), nitrazin (+)
uterus teratur dan menimbulkan nyeri yang
▰ VT : tidak dilakukan menyebabkan terjadinya effacement atau dilatasi
serviks) atau bila satu jam kemudian tidak timbul
tanda – tanda awal persalinan atau secara klinis
bila ditemukan pembukaan kurang dari 3 cm pada
primigravida dan kurang dari 5 cm pada
multigravida.
15
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Anemia adalah penurunan proporsi dari sel darah
Hemoglobin 10,9*
Hematologi
12-15 g/dL
merah.
Hematokrit 32* 37-47 %
Eritrosit 4,1* 4,2-5,4 106 /mm3
Pada kasus ini didapatkan MCV rendah,
Leukosit 7,4 4,5-10,5 103 /mm3
Trombosit 227 150-450 103 /mm3
sedangkan nilai MCH dan MCHC dalam batas
MCV 78* 80-100 fL normal. Hal ini, menunjukkan anemia
MCH 27 27-31 pg
hipokromik mikrositik.
MCHC 34 32-36 %
RDW 14,2 11,5-14,5 %
Hitung Jenis Etiologi yang memungkinkan:
Eosinofil
Basofil
6
0
0-6
0-2
%
%
- Defisiensi zat besi
Netrofil Batang 1* 2-6 % - Penyakit kronis
Notrofil Segmen 74* 50-70 %
Limfosit 14* 20-40 %

YilmazMonosit
G, Shaikh H. Normochromic
5 Normocytic Anemia.
2-8 %

Statpearls. 2021 16
Turner J, Parsi M, Badireddy M. Anemia. Statpearls.2021
Tatalaksana

▰ Pemberian kortikosteroid diketahui


dapat mengurangi mortalitas dan
▰ Dexamethason 6 mg/ 12 morbiditas janin, khususnya berkaitan
jam IV dengan RDS, IVH, NEC.
▰ Eritromisin 250 mg 4x1 ▰ Kortikosteroid direkomendasikan untuk
wanita di bawah usia kehamilan 34
PO minggu dengan TPL dan kelahiran
kemungkinan dalam 7 hari ke depan

17
Tatalaksana

▰ Semua pasien dengan ketuban pecah dini


yang dicurigai terkena infeksi harus
diberikan terapi antibiotik atau profilaksis
▰ Dexamethason 6 mg/ 12 antibiotik.
▰ Regimen antibiotik yang paling baik
jam IV digunakan dalam studi NICHD Maternal-
▰ Eritromisin 250mg 4x1 Fetal Medicine Units. Diberikan Ampisilin
intravena (2g IV) dan eritromisin (250 mg
PO IV) dalam 48 jam pertama, diikuti oleh
Amiksisilin (250 mg PO) dan Eritromisin
(333 mg PO) selama 5 hari.

18
▰ Maryuni, Kurniasih D. Risk Factors of Premature Rupture of
Membrane. National Public Health Journal 2017;11(3):133–7
▰ Konar, Hiralal. 2020. DC Dutta’s Textbook of Obstetrics.
Jaypee Brothers Medical Publishers.
▰ Dayal, Shailja. 2020. Premature Rupture Of Membranes.
Statpearls.

19

Anda mungkin juga menyukai