Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

PREEKLAMPSIA
Kelompok A: Nadya Irena Habib
Mahardika Nialasta Sukma Juwita Linda Ayu Lestari
Said Birrul Walidain Ayu Wulandari Siti Muhardiannisa
Muhammad Ramadhani Megistrianjani Setia Putri Tri Hartono
Rona Puspa Sari Nabilla Navasya Adelina Fahren
Susan Arya Putri Farah Kamila Talitha Liony
Intan Chaharunia Mulya Nurul Hidayah

Pembimbing :
dr. Cut Meurah Yeni, Sp.OG (K)
BAGIAN/SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RSUD. dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
2021
PENDAHULUAN
● Gangguan hipertensi kehamilan merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan perinatal
di seluruh dunia. Diperkirakan bahwa preeklampsia merupakan penyulit 2-8% kehamilan secara global.
Kejadian kehamilan dengan preeklampsia di negara berkembang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
negara – negara maju.

● Insiden preeklampsia di Indonesia adalah 128.273/tahun atau sekitar 5,3% dan merupakan penyebab
kematian ibu tertinggi ke dua setelah perdarahan.

The American College of Obstetricians and Gynecologists. Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin Summary. Obstet Gynecol. 2020;135(6):1492–5
POGI. PNPK Diagnosis dan Tatalaksana Preeklampsia. 2016;1–48.
PENDAHULUAN
● Preeklampsia adalah gangguan pada kehamilan yang berhubungan dengan onset baru dari hipertensi
(TDS ≥140 / TDD ≥ 90) dan gangguan organ , yang terjadi setelah kehamilan lebih dari 20 minggu.
.
● Faktor risiko terjadinya preeklamsia meliputi berbagai faktor, seperti usia ibu, paritas, frekuensi ANC,
kehamilan ganda, riwayat hipertensi sebelum hamil, penyakit ginjal, diabetes gestasional, obesitas, kenaikan
berat badan berlebih selama kehamilan, usia kehamilan dan kehamilan dengan bantuan teknologi (ART).

The American College of Obstetricians and Gynecologists. Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin Summary. Obstet Gynecol. 2020;135(6):1492–5
Identitas Pasien

• Nama : Eka Rahmadani


• Jenis kelamiin :Perempuan
• RM : 1-28-91-39
• Alamat : Meuraxa, Banda
Aceh
• Tanggal lahir : 13-09-1980
Anamnesis
Keluhan Utama: tekanan darah tinggi

Riwayat Penyakit sekarang: pasien merupakan kiriman dari Sp. OG datang


dengan permasalahan tekanan darah tinggi selama kehamilan. Tidak ada riwayat
hipertensi sebelumnya. Pasien mengaku hamil 8 bulan . HPHT 20 Februari 2021
dan TTP 27 November 2021. Usia kehamilan 35-36 minggu. Riwayat ANC ke
Sp.OG sebanyak 4 kali dan ke bidan sebanyak 1 kali. Hasil USG terakhir
menunjukkan ketuban dan janin dalam keadaan baik. Keputihan juga dikeluhkan
oleh pasien tetapi tidak gatal dan tidak berbau. Keluhan nyeri kepala, mual,
muntah, dan pandangan kabur disangkal
• Riwayat Penyakit dahulu:
Riwayat sebelumnya dengan keluhan serupa disangkal. Riwayat DM (-), HT (-), asma (-), alergi (-),
riwayat penyakit jantung disangkal

• Riwayat penyakit keluarga


Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-). Riwayat keluarga DM(-), HT(-), asma (-), alergi (-),
riwayat penyakit jantung pada keluarga (-)

• Riwayat KB
Riwayat penggunaan KB disangkal

• Riwayat persalinan
1. Abortus (kurang dari 37 minggu)
2. Hamil saat ini

• Riwayat menarche
Haida pertama pada usia 15 tahun, 6-7 hari, siklus 28 hari, disminore (+)
170/110 20 81 kali
mmhg 36,6° C kali/ /menit
menit

TD Suhu
45% 80%
RR
50%
HR

Vital Sign
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALISATA
● Kepala : normocephali
● Wajah : dalam batas normal
● Mata : (-/-) anemis, (-/-) ikterus
● Hidung : dalam batas normal, (-) sekret, (-) deviasi
● Telinga : dalam batas normal, perdarahan (-), (-) cairan
● Tenggorok : dalam batas normal
● Mulut : dalam batas normal
● Thoraks : dada simetris statis dan dinamis, ronkhi (-/-),
wheezing (-/-). BJ1>BJ2, (-) murmur
● Abdomen : Soepel (+) TFU 30 cm
● Ekstremitas : Oedem (-), sianosis (-), CRT < 2 detik.
Pemeriksaan Fisik

Leopold 1 : TFU :30cm, dengan lokasi


STATUS OBSTETRI teratas janin adalah bokong. Leopold 2 :
Presentasi kanan ekstremitas, kiri punggung
His: negatif bayi. Leopold 3 : letak terbawah janin adalah
kepala. Leopold 4 : Kepala belum masuk
DJJ: 145 bpm PAP
VT: posterior, kenyal, +3 cm, θ0 cm
23 Januari 2022 Laboratorium Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan

Hematologi
Hemoglobin 11,1 12-14 g/dL
Nilai
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Hematokrit 32 37-47 %
rujukan Eritrosit 4,1 4,2-5,4 106/mm3
Hati dan Empedu Leukosit 10,00 4,5-10,5 103/mm3
Trombosit 335 150-450 103/mm3
AST/SGOT 18 <31 U/L
MCV 78 80-100 fL
ALT/SGPT 10 <34 U/L MCH 27 27-31 Pg
Non Non MCHC 35 32-36 %
HbsAg RDW 12,6 11,5-14,5 %
Reaktif Reaktif
MPV 10,4 7,2-11,1 fL
Elektrolit LED 22 <20 Mm/jam
Natrium (Na) 143 132-146 mmol/L Hitung Jenis
Eosinofil 0 0-6 %
Kalium (K) 3,50 3,7-5,4 mmol/L
Basofil 0 0-2 %
Clorida (CL) 114 98-106 mmol/L Netrofil Batang 0 2-6 %
FAAL HEMOSTASIS
Notrofil Segmen 67 50-70 %
Waktu perdarahan 2 1-7 menit
Limfosit 27 20-40 %
Waktu pembekuan 7 5-15 menit Monosit 6 2-8 %
Diabetes Ginjal-Hipertensi

Glukosa darah Ureum 14 13-43 mg/dL


97 <200 Mg/dL Kreatinin 0,50 0,51 Mg/dL
sewaktu
25 Januari 2022 Laboratorium
Nilai
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan
rujukan
Makroskopis
Warna Kuning
Kejernihan Keruh
1,003-
Berat jenis 1,015
1,030
pH 6.5 5.0-9.0
Lekosit Negatif Negatif
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Positif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Urobiliinogen Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
USG

• Janin tunggal, FHR (+)


• BPD : 8,9cm
• HC: 31,3 cm
• AC: 28,8 cm
• FL: 7,2 cm
• Ica: 8,5 cm
• EFW: 2460 gram
• Flacenta, fundus
• Kesan: janin tunggal hidup
presentasi kepala, 35-36 minggu
DIAGNOSIS

G2P0A1 hamil 35-36 minggu , JPKTHI , Ibu


dengan Preeklampsia Berat
TATALAKSANA

• MgSO4 loading dose 4 mg IV


• MgSO4 maintenance 1 gr / jam IV
• Nifedipin 10 mg titrasi PO
• Adalat Oros 30 mg 1x1 PO
• Metildopa 500 mg/12 jam
Pembahasan
ANAMNESIS PEMBAHASAN
DAN PEMERIKSAAN
FISIK • Hipertensi pada kehamilan
Pasien merupakan kiriman dari merupakan komplikasi serius yang
membutuhkan evaluasi sesksama.
Sp. OG datang dengan
permasalahan tekanan darah • Yang termasuk kedalam hipertensi
tinggi selama kehamilan. Tidak dalam kehamilan adalah tekanan
darah sistolik dan diastolik mencapai
ada riwayat hipertensi sebelumnya.
≥140 / ≥ 90 mmHg. Pengkuran dapat
Pasien mengaku hamil 8 bulan dilakukan 2 kali selang waktu 4 jam.
• Preeklampsia berat adalah suatu
komplikasi kehamilan yang ditandai
dengan timbulnya hipertensi 160/110
mmHg atau lebih disertai proteinuria
dan atau disertai oedema pada
kehamilan 20 minggu atau lebih.
Dikatakan preeklampsia berat bila ada satu diantara tanda-tanda berikut:

● Hipertensi :Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg diastolik
pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama
● Trombositopeni :Trombosit < 100.000 / mikroliter
● Gangguan ginjal :Kreatinin serum diatas 1,1 mg/dL atau didapatkan peningkatan kadar
kreatinin serum dari sebelumnya pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya
● Gangguan Liver :Peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali normal dan atau adanya nyeri di
daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen
● Edema Paru
● Gejala Neurologis :Stroke, nyeri kepala, gangguan visus
● Gangguan Sirkulasi Uteroplasenta :Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau
didapatkan adanya absent or reversed end diastolic velocity (ARDV)

Dari hasil pemeriksaan fisik vital sign pada pasien didapatkan tekanan darah 170/110 mmHg
Klasifikasi

● Pregnancy-Associated Hypertension:

Hipertensi gestasional
Preeklampsia dan eklampsia
Hipertensi kronis
Preeclampsia superimposed pada hipertensi kronis
Pemeriksaan Fisik
HIS

• Selama kehamilan, dapat • Tonus: merupakan tekanan


diantara kontraksi.
terjadi kontraksi uterus • Intensitas: intensitas kontraksi
yang iregular, involunter, uterus mendeskripsikan derajat
dan spasmodik, dan tidak dari sistolik uterus
nyeri (Braxton Hicks) • Durasi: dapat meningkat sejalan
• Karakteristik kontraksi dengan proses persalinan
• Frekuensi: pada tahap awal:
berubah sesuai dengan
interval kontraksi 10-15 menit
onset persalinan
Denyut Jantung Janin

Pengukuran DJJ
berguna untuk
mendeteksi denyut
jantung janin
selama proses
persalinan

Electronic fetal heart rate monitor

Pada saat dilakukan pemeriksaan DJJ: 145 bpm


Doppler stethoscope
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Radiologi
A. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah A. Ultrasonografi Ditemukan retardasi
• Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar pertumbuhan janin intra uterus.
normal hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr Pernafasan intrauterus lambat,
%) aktivitas janin lambat, dan volume
• Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% ) cairan ketuban sedikit.
• Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 B. Kardiotografi Diketahui denyut
B. Urinalisis jantung janin bayi lemah
• Ditemukan protein dalam urine.
C. Pemeriksaan Fungsi hati
• Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )
• LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat
• Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul. Pada pasien tidak ditemukan
• Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) proteinuria.
meningkat ( N= 15-45 u/ml )
• Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT )
meningkat ( N= <31 u/l )
• Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
TATALAKSANA

Manajemen ekspektatif direkomendasikan pada kasus


preeklampsia berat dengan usia kehamilan kurang dari 34
minggu dengan syarat kondisi ibu dan janin stabil

Medikamentosa

• MgSO4 loading dose 4 mg IV


• MgSO4 maintenance 1 gr / jam IV
• Nifedipin 10 mg titrasi PO
• Adalat Oros 30 mg 1x1 PO
• Metildopa 500 mg/12 jam
TATA LAKSANA

• MgSO4 loading dose 4 mg IV


• MgSO4 maintenance 1 gr / jam IV Pemberian MgSO4
• Nifedipin 10 mg titrasi PO
• Adalat Oros 30 mg 1x1 PO ● MgSO4 merupakan profilaksis kejang lini utama pada pasien preeklampsia berat.
• Metildopa 500 mg/12 jam
● Syarat pemberian :
○ Refleks patella (+)
○ RR ≥ 16 kali/menit
○ Urin output ≥ 0,5 cc/kgBB/jam
○ Adanya antidotum Ca Glukonas 10%

● Loading dose
Injeksi 4 gr IV bolus (10 ml MgSO4 40%) dan larutkan dengan 10 ml aquades.
Berikan IV pelan selama 20 menit

● Maintenance dose
MgSO4 6 gram (15 ml larutan MgSO4 40%) dilarutkan dalam 500 ml RL, berikan IV
28 tpm selama 6 jam dan diulang 24 jam setelah persalinan/kejang berakhir
dosis pemeliharaan dilanjutkan 1-2 g/jam selama 24 jam post partum atau setelah
kejang terakhir, kecuali terdapat alasan tertentu untuk melanjutkan pemberian
magnesium sulfat
TATA LAKSANA
• MgSO4 loading dose 4 mg IV
• MgSO4 maintenance 1 gr / jam IV
• Nifedipin 10 mg titrasi PO
• Metildopa 500 mg/12 jam
• Adalat Oros 30 mg 1x1 PO

Antihipertensi

● Indikasi utama pemberian obat antihipertensi pada kehamilan adalah untuk


keselamatan ibu dalam mencegah penyakit serebrovaskular
● Target penurunan tekanan darah adalah sistolik < 160 mmHg dan diastolik < 110
mmHg
● Pemberian antihipertensi pilihan pertama adalah nifedipin oral short acting,
hidralazine dan labetalol parenteral
● Alternatif pemberian antihipertensi yang lain adalah nitogliserin, metildopa,
labetalol
KESIMPULAN
Preeklampsia merupakan penyebab kematian ibu tertinggi ke dua setelah perdarahan serta
Insidensi kehamilan dengan preeklampsia di negara berkembang, termasuk Indonesia jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan negara – negara maju.
Preeklampsia adalah gangguan pada kehamilan yang berhubungan dengan onset baru dari
hipertensi (TDS ≥140 / TDD ≥ 90), disertai dengan kegagalan organ yang terjadi setelah kehamilan
lebih dari 20 minggu. Manajemen ekspektatif direkomendasikan pada kasus preeklampsia berat
dengan usia kehamilan kurang dari 34 minggu dengan syarat kondisi ibu dan janin stabil

Anda mungkin juga menyukai